Di dalam pekerjaan, seseorang bisa memilih menjadi spesialis atau menjadi generalis. Spesialis dan generalis sering menjadi pertimbangan ketika HR melakukan rekrutmen karyawan.
Buat Anda seorang HRD yang sedang merekrut karyawan, apakah Anda sedang merasa bingung memilih antara spesialis dan generalis? Mana nih yang terbaik di antara keduanya?
Sejatinya, baik spesialis atau generalis, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu sebelum menetukan pilihan akan merekrut yang mana, sebaiknya Anda pahami apa perbedaan dari keduanya dan kelebihan serta kekurangannya.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai spesialis dan generalis, mulai dari pengertian, perbedaan, kelebihan dan kekurangan, hingga mana yang sebaiknya direkrut.
Untuk penjelasan lengkapnya Anda bisa membacanya di bawah ini:
Apa Pengertian dari Spesialis?
Spesialis merupakan seseorang yang mendedikasikan hidup dan kariernya untuk menjadi ahli dalam satu bidang studi, pekerjaan, atau praktik. Orang-orang ini sering kali memiliki keinginan untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang bidang tertentu, seperti teknologi atau analisis data.
Banyak perusahaan yang senang mempekerjakan spesialis untuk memimpin proyek-proyek khusus industri yang mengandalkan pengoptimalan dan pemahaman mendalam tentang subjek tertentu. Contoh spesialis adalah ahli bedah saraf yang mempelajari kedokteran umum tetapi kemudian memutuskan untuk fokus pada perawatan bedah gangguan sistem saraf.
Selain dokter spesialis bedah syaraf, di perusahaan ada juga istilah SEO Specialist yang memiliki spesialis di bidang SEO. Seorang SEO Specialist memiliki kemampuan untuk memahami optimasi mesin pencari sehingga bisa membantu menaikan trafik website perusahaan.
Baca Juga: Mengetahui 5 Spesialisasi dalam Bidang Sumber Daya Manusia
Apa Pengertian Generalis?
Berebda dengan spesialis, seorang deneralis adalah seseorang yang memiliki pengetahuan tentang banyak topik. Orang yang menganggap diri mereka generalis biasanya memiliki berbagai gairah, keterampilan, dan minat.
Terus melakukan tugas rutin dalam jangka waktu lama mungkin tidak menarik bagi mereka, itulah sebabnya mengapa generalis sering kali bertanggung jawab atas tugas yang berbeda di berbagai departemen.
Seorang generalis dapat menjadi pemimpin yang sukses karena mereka benar-benar tertarik pada setiap aspek bisnis, organisasi, atau industri.
Meski demikian, tantangan seorang generalis adalah mereka tidak bisa fokus sehingga sering kali mereka bingung mana bidang yang benar-benar mereka minati.
Baca Juga: Pre Screening: Manfaat dalam Rekrutmen hingga Tahapannya
Apa Perbedaan Spesialis dan Generalis?
Sebagai seorang HR di perusahaan, menentukan akan memilih seorang spesialis atau generalis sering membuat Anda bingung. Untuk itu perlu bagi Anda mengetahui apa perbedaan spesialis dan generalis.
Lalu apa perbedaan antara spesialis dan generalis ini? Simak penjelasannya berikut ini:
1. Tingkat pengetahuan
Meskipun spesialis dan generalis memiliki jumlah pengalaman yang sama, mereka biasanya memiliki pengetahuan yang berbeda. Spesialis memiliki pemahaman yang mendalam tentang area, subjek, atau industri tertentu.
Pengetahuan mereka dapat sangat berguna bagi perusahaan yang berkonsentrasi pada inovasi dan ingin merevolusi industri mereka dengan temuan dan proyek yang tepat.
Generalis memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dapat mereka terapkan pada lebih banyak industri, tetapi mereka cenderung tidak menggunakannya untuk menjadi ahli dalam satu bidang atau studi.
Sebagai contoh, dokter hewan sering kali menjadi generalis karena mereka menangani berbagai hewan, mulai dari anjing dan kucing hingga hamster dan burung beo. Sementara itu, dokter hewan kucing eksotis adalah seorang spesialis.
Meskipun keduanya bekerja di industri yang sama, mereka memiliki pendekatan yang berbeda dalam menggunakan keahlian mereka dan memajukan karier mereka.
Baca Juga: Big Five Test dalam Rekrutmen, Bagaimana Caranya?
2. Daya jual
Marketability atau daya jual adalah istilah yang menggambarkan seberapa menariknya kandidat bagi calon pemberi kerja. Baik generalis maupun spesialis bisa mencari peluang kerja yang menarik, namun biasanya peluang ini tersedia di organisasi yang berbeda.
Perusahaan kecil atau bisnis yang mencari pekerja lepas mungkin lebih suka mempekerjakan generalis hanya karena mereka menghargai berbagai keterampilan mereka.
Sedangankan perusahaan yang lebih besar, termasuk perusahaan internasional, sering kali lebih memilih spesialis, terutama saat mereka merekrut untuk pekerjaan rumit yang membutuhkan banyak keahlian.
3. Progresivitas
Mempekerjakan spesialis bisa lebih bermanfaat bagi perusahaan yang ingin cepat menemukan solusi atas tantangan yang mereka hadapi, terutama di bidang teknologi dan inovasi.
Hal ini karena para spesialis terus mengembangkan pengetahuan mereka di bidang tertentu, yang dapat mereka gunakan untuk menghasilkan ide yang efektif bagi perusahaan selama krisis.
Para spesialis sering kali lebih suka jika kecepatan kerja mereka berubah seiring berjalannya waktu. Sedangkan para generalis dapat bekerja lebih baik di lingkungan kerja yang stabil, dan sering kali mengerjakan solusi dan strategi jangka panjang yang membutuhkan sudut pandang yang berbeda.
Bagian keterampilan pada CV seorang generalis sering kali mencakup berbagai macam kemampuan profesional. Mereka juga cenderung memprioritaskan membangun keterampilan yang bisa ditransfer.
Beberapa contohnya termasuk komunikasi, layanan pelanggan atau penulisan laporan, yang berguna dalam banyak peran dan industri. Para spesialis lebih cenderung fokus pada keterampilan yang hanya dapat mereka gunakan untuk pekerjaan tertentu.
Baca Juga: Kebijakan Rekrutmen: Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya
Apa Kelebihan dan Kekurangan Spesialis?
Sebagai orang yang memiliki spesilis di suatu bidang, seorang spesialis sering dianggap berharga dan kemampuannya sangat dihargai oleh perusahaan.
Buat Anda yang masih bingung memilih antara spesialis atau generalis, berikut kelebihan dan kekurangan yang dimiliki spesialis:
Kelebihan spesialis
1. Memiliki keahlian yang sangat baik
Kelebihan pertama yang dimiliki spesialis adalah mereka memiliki keahlian yang sangat baik. Ketika Anda memutuskan merekrut spesialis, Anda akan mendapatkan karyawan dengan keahlian yang nggak kaleng-kaleng.
Ini karena mereka bisa fokus di satu bidang, sehingga mereka bisa menjadi terbaik di bidang tersebut.
2. Gaji lebih kompetitif
Para spesialis cenderung mendapatkan gaji yang lebih besar daripada generalis selama tahun-tahun pertama mereka setelah memasuki dunia kerja.
Hal ini sering kali disebabkan oleh latar belakang pendidikan mereka yang kuat dan fokus karier yang jelas. Mereka juga dapat menggunakan keahlian mereka untuk memaksimalkan potensi penghasilan mereka, misalnya dengan menjadi dosen paruh waktu.
3. Dapat mudah beradaptasi
Anda membutuhkan kandidat yang dapat mudah beradaptasi di lingkungan kerja baru? Spesialis adalah pilihan terbaik.
Seorang spesialis telah memiliki pengalaman bertahun-tahun ada di bidang yang sama. Ini membuat mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan baik di lingkungan kerja yang baru.
4. Tidak perlu banyak pelatihan
Dengan merekrut seorang spesialis, Anda tidak perlu memberikan banyak pelatihan kepada mereka. Mereka telah memiliki kemampuan, sehingga Anda tidak perlu melatih mereka untuk bekerja.
5. Lebih sedikit persaingan
Jika seorang spesialis bekerja di bidang khusus, mereka mungkin hanya satu dari sedikit pakar industri di negara tersebut atau di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan mereka untuk tidak terlalu berusaha membangun merek pribadi untuk diri mereka sendiri. Hasilnya, mereka mungkin bersaing dengan lebih sedikit kandidat saat rekrutmen.
3. Ekspektasi karier yang dapat diprediksi
Perusahaan cenderung memiliki ekspektasi yang lebih jelas dan dapat diprediksi untuk para spesialis. Biasanya, mereka hanya berharap untuk terus meningkatkan keterampilan khusus peran mereka untuk memahami setiap aspek industri.
Hal ini dapat meningkatkan kondisi kerja dan membantu para spesialis untuk mengurangi stres dalam pekerjaan mereka.
Baca Juga: Contoh Pengumuman Rekrutmen, Strategi, dan Tips Membuatnya
Kekurangan spesialis
1. Keahlian menjadi usang
Banyak spesialis yang bekerja di industri seperti analisis data, teknologi, atau IT. Berkat perkembangan teknologi baru yang terus menerus diterapkan, banyak perusahaan yang mengotomatiskan proses internal mereka.
Hal ini dapat meminimalkan kebutuhan mereka untuk mempekerjakan spesialis.
2. Ketidakfleksibelan karier
Para spesialis mungkin lebih sering mengalami ketidakfleksibelan karier dibandingkan generalis. Ini karena keahlian mereka yang sangat spesifik jarang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi pilihan pekerjaan di industri lain.
Untuk mengatasi kelemahan ini, akan sangat membantu jika para spesialis secara sadar bekerja untuk membangun keterampilan yang dapat dialihkan sebagai tambahan dari kemampuan profesional standar mereka.
Baca Juga: 35 Contoh Pertanyaan dalam Kuesioner Rekrutmen
Apa Kelebihan dan Kekurangan Generalis?
Sebagai seseorang yang bisa melakukan berbagai bidang, generalis tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Buat Anda yang sedang mempertimbangkan merekrut generalis, berikut kelebihan dan kekurangan yang dimiliki generalis:
1. Fleksibilitas
Berkat keahlian mereka yang dapat ditransfer, generalis dapat bekerja di berbagai industri. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari keterampilan mereka, seperti layanan pelanggan dan komunikasi, dan dapat menawarkan peran yang menarik di departemen seperti SDM, komunikasi, atau pemasaran.
Berganti karier sering kali lebih mudah bagi mereka, hanya karena mereka memiliki keinginan untuk menjelajahi berbagai peluang kerja sepanjang hidup mereka.
2. Kemampuan beradaptasi
Mempelajari berbagai keterampilan secara bersamaan menjadi lebih mudah bagi para generalis. Karena mereka dapat beradaptasi dengan perusahaan yang berbeda, banyak generalis yang memiliki kemampuan untuk dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru.
Dalam banyak kasus, mereka bahkan dapat bekerja di antara dua tim dengan struktur yang berbeda.
3. Prospek karier jangka panjang
Meskipun para generalis mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk memaksimalkan potensi penghasilan mereka, mereka biasanya dapat mengejar ketertinggalan setelah beberapa waktu.
Karena keinginan mereka yang tak terbatas untuk mendapatkan pengalaman baru, para generalis sering kali menjajaki peran yang lebih ambisius di kemudian hari dalam karier mereka. Misalnya, mereka dapat menggunakan potensi mereka untuk menjadi pemimpin organisasi.
Baca Juga: 5 Peran AI dalam Rekrutmen yang Dapat Memudahkan HR
Kekurangan generalis
1. Keamanan kerja yang lebih lemah
Meskipun generalis memiliki keterampilan yang memungkinkan mereka melakukan tugas di berbagai departemen, kemampuan profesional mereka tidak terlalu unik.
Sering kali, lebih mudah bagi pemberi kerja untuk mengganti generalis daripada spesialis. Untuk meningkatkan keamanan kerja, para generalis bisa mencari pekerjaan di perusahaan kecil yang lebih menghargai pengetahuan.
2. Perjuangan selama perekrutan
Generalis jarang sekali ahli dalam bidang tertentu. Karena itu, mungkin sulit bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka saat rekrutmen.
Akibatnya, mereka mungkin kesulitan untuk masuk ke industri seperti teknologi atau kedokteran. Untuk mengatasinya, seorang generalis bisa belajar untuk menunjukkan kepada calon pemberi kerja tentang pentingnya memiliki berbagai keahlian.
3. Kelelahan profesional
Seorang generalis yang melakukan tugas-tugas di berbagai departemen dapat dengan mudah menjadi lelah. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan stres atau bahkan mengalami kelelahan profesional.
Untuk mencegah hal ini, akan sangat membantu jika mereka mempelajari pentingnya teknik relaksasi dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Baca Juga: 5 Manfaat Menerapkan Rekrutmen Berbasis Kompetensi
Spesialis vs Generalis, Mana yang Lebih Baik untuk Direkrut?
Sebagai HRD, wajar jika Anda masih bingung menentukan akan memilih antara spesialis atau generalis. Anda pasti ingin merekrut karyawan terbaik untuk perusahaan Anda.
Lalu di antara spesialis dan generalis, mana yang lebih baik untuk direkrut sebagai karyawan di perusahaan Anda?
Menentukan yang terbaik, sebetulnya tidak ada yang lebih baik antara keduanya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Anda bisa melihat kebutuhan perusahaan Anda, apakah Anda membutuhkan karyawan spesialis atau karyawan generalis. Anda juga harus paham bahwa baik spesialis atau generalis, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Untuk memudahkan Anda dalam memilih mana yang terbaik di antara keduanya, Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
- Karyawan seperti apa yang dibutuhkan perusahaan Anda, yang ahli di satu bidang atau memiliki kemampuan di banyak bidang?
- Apakah Anda bersedia melatih karyawan jika Anda memilih karyawan generalis?
- Apakah Anda bisa menyesuaikan gaji jika Anda memilih karyawan spesialis?
- Jenis pekerjaan apa yang sedang butuh karyawan baru?
- Berapa besaran gaji yang bisa Anda berikan?
Baca Juga: Sosial Media Rekrutmen: Pengertian, Manfaat, dan Strateginya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai spesialis dan generalis, mulai dari pengertian, perbedaan, hingga kelebihan dan kekurangan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa baik spesialis atau generalis memiliki kelebihan masing-masing.
Sebagai seorang HRD di perusahaan, memilih antara spesialis atau generalis bisa dilakukan dengan melihat kebutuhan perusahaan. Baik generalis atau spesialis, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilihnya.
Baik memilih spesialis atau generalis, ada yang lebih penting yang bisa Anda lakukan sebagai HRD, yakni dengan melakukan pengelolaan karyawan dengan baik. Baik spesialis atau generalis, ketika Anda bisa melakukan pengelolaan karyawan dengan baik, mereka bisa bekerja dengan baik dan memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan.
Anda bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan mempermudah pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024