Salah satu hal yang membuat karyawan dapat bertahan lebih lama di perusahaan adalah sense of belonging atau rasa memiliki.
Perasaan memiliki ini artinya karyawan merasa diterima, dihargai, dan dianggap penting oleh perusahaan dan rekan-rekan kerja mereka.
Sense of belonging sangat dibutuhkan dalam lingkungan kerja, karena dapat mendorong kesejahteraan karyawan, meningkatkan kinerja, dan bahkan mengurangi turnover.
Saat karyawan merasa menjadi bagian dari suatu komunitas, mereka cenderung lebih termotivasi, produktif, dan setia kepada perusahaan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu sense of belonging, elemen penting, manfaat bagi karyawan dan perusahaan, serta cara membentuknya.
Apa yang Dimaksud dengan Sense of Belonging?
Sense of belonging atau rasa memiliki di tempat kerja adalah ketika karyawan merasa bahwa mereka diterima dan dihargai oleh perusahaan dan rekan kerja mereka.
Rasa memiliki ini timbul dari pengalaman sehari-hari yang membuat seseorang merasa aman dan bisa menjadi diri sendiri sepenuhnya di tempat kerja.
Sense of belonging sendiri bukan hanya tentang merasa dihargai atas pekerjaan atau peran mereka di perusahaan, melainkan karyawan merasa diperlakukan sebagai “orang dalam” dan didorong untuk tetap menjadi diri sendiri.
Artinya, seluruh perusahaan menghargai berbagai aspek identitas karyawan, misalnya jika karyawan berasal dari ras tertentu, merupakan seorang working mom, dan masih banyak lagi.
Dengan kata lain, sense of belonging berkaitan sangat erat dengan keragaman dan inklusi.
Rasa memiliki di tempat kerja dibangun atas teori psikolog Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan.
Menurut Maslow dan peneliti lainnya, kebutuhan akan sense of belonging dan cinta berada di tengah piramida kebutuhan manusia, yakni di atas kebutuhan fisik dasar yang diperlukans ebelum mencapai kebutuhan tertinggi manusia, yaitu akutualisasi diri.
Berdasarkan teori tersebut, dapat dipahami bahwa rasa memiliki merupakan hal yang sangat penting dan setiap perusahaan perlu berupaya untuk membangunnya.
Baca Juga: Corporate Culture: Manfaat, Jenis, hingga Cara Membangunnya
Apakah Sense of Belonging itu Penting?
Ya, sangat penting. Hal ini disebabkan karena terdapat kesenjangan besar antara pandangan organisasi tentang sense of belonging dan kesiapan karyawan untuk berindak.
Penelitian Deloitte menunjukkan adanya ‘readiness gap’ atau kesenjangan kesiapan, di mana 79% organisasi percaya bahwa menumbuhkan sense of belonging di tempat kerja penting untuk kesuksesan mereka di tahun depan, namun hanya 13% yang siap untuk bertindak.
Rasa memiliki yang tinggi dapat meningkatkan kinerja hingga 56% dan. Hal ini juga turut mengurangi risiko pergantian staf sebesar 50%, serta mengurangi sicks day (hari sakit) hingga 75%.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa karyawan dengan sense of belonging yang tinggi mendapat kenaikan gaji dua kali lipat dan peluang promosi hampir 20% lebih tinggi.
Selain itu, terdapat peningkatan sebesar 167% karyawan yang bersedia merekomendasikan perusahaan mereka kepada orang lain.
Baca Juga: Work Engagement: Arti, Ciri-ciri, Aspek, Dampak, dan Strateginya
Apa Saja Elemen Penting dalam Sense of Belonging?
Untuk membangun sense of belonging pada karyawan, ada beberapa elemen yang harus Anda penuhi. Di antaranya adalah:
1. Dilihat
Dilihat di sini artinya karyawan ingin diakui, dihargai, dan dihormati oleh rekan-rekan kerja mereka.
2. Terhubung
Terhubung berkaitan dengan adanya interaksi sosial yang positif dan tulus di antara karyawan, manajer, dan pemimpin senior.
3. Didukung
Untuk meningkatkan rasa memiliki, rekan kerja dan pemimpin senior juga harus memberikan dukungan yang diperlukan, agar karyawan bisa menyelesaikan pekerjaannya.
4. Bangga
Karyawan yang merasa selaras dengan tujuan, visi, dan nilai-nilai tempat kerja mereka akan memiliki sense of belonging di dalam dirinya.
Selain elemen-elemen di atas, dalam laporan LinkedIn yang berjudul “Inside the Mind of Today’s Candidate“, juga ditemukan bahwa karyawan menghargai hal-hal berikut dalam pengalaman kerja mereka:
- Diakui atas pencapaiannya.
- Memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pendapat secara bebas.
- Merasa bahwa kontribusi mereka berarti.
- Merasa bahwa rekan kerja dan tempat kerja peduli pada mereka sebagai pribadi.
Baca Juga: Pengertian Employee Engagement, Cara Ukur, dan Meningkatkannya
Apa Manfaat Sense of Belonging bagi Karyawan?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Abraham Maslow, psikolog Amerika mengidentifikasi rasa memiliki sebagai kebutuhan dasar manusia.
Maslow mengatakan bahwa rasa memiliki ini adalah sesuatu yangs angat penting bagi manusia, sebagaimana tercantum dalam hierarki kebutuhan.
Berikut kebutuhan yang ditemukan oleh Maslow:
- Fisik (makanan, pakaian, tempat tinggal),
- Keamanan (keamanan pribadi dan pekerjaan, kesehatan, sumber daya),
- Kebutuhan akan cinta dan sense of belonging (persahabatan, keintiman, rasa koneksi),
- Penghargaan (penghormatan, status, pengakuan, kebebasan), dan
- Self-actualization (keinginan untuk menjadi yang terbaik yang bisa dicapai).
Dengan demikian, rasa memiliki juga berperan penting dalam kehidupan karyawan, yakni dalam hal:
1. Tidak Merasa Terasing
Dengan sense of belonging, karyawan tidak mudah merasa terasing. Seperti yang Anda ketahui, pengucilan sosial dapat menjadi sumber rasa sakit yang besar bagi individu, bahkan bukan hanya dalam arti psikologis.
Penelitian menunjukkan bahwa rasa sakit dari pengucilan sama rasanya seperti rasa sakit pada tubuh.
2. Pengalaman Kerja yang Lebih Baik
Faktor-faktor seperti metode kerja yang kurang modern, budaya tempat kerja yang buruk, dan kurangnya perhatian terhadap keragaman, kesetaraan, dan inkluasi dapat mengurangi pengalaman kerja karyawan.
Dalam hal ini, rasa memiliki karyawan menjadi salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi pengalaman kerja mereka.
Dengan memupuk sense of belonging, perusahaan berpeluang untuk meningkatkan pengalaman karyawan di tempat kerja.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan
Salah satu hal yang dapat mengurangi kesejahteraan karyawan adalah perasaan terisolasi dari lingkungan.
Oleh karena itu, perusahaan harus memupuk rasa memiliki karyawan, bahkan dari awal mereka bekerja, misalnya saat onboarding untuk menetapkan pengalaman positif sejak awal perjalanan kerja karyawan.
Riset yang dilakukan oleh perusahaan Qualtrics juga mengungkapkan bahwa orang dengan sense of belonging hampir 3 kali lebih mungkin untuk memiliki rasa kesejahteraan yang besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki.
Baca Juga: Program Kesejahteraan Karyawan: Pengertian dan Jenisnya
Apa Manfaat Sense of Belonging bagi Perusahaan?
Selain bagi karyawan, sense of belonging tentunya juga memberikan manfaat bagi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh BetterUp menemukan bahwa saat karyawan merasa bahwa mereka termasuk dalam suatu kelompok, perusahaan akan memperoleh manfaat besar, seperti:
- 56% peningkatan kinerja kerja,
- 50% penurunan risiko turnover,
- 75% lebih sedikit hari sakit karyawan.
Selain itu, berikut sejumlah manfaat lain dari sense of belonging untuk perusahaan:
1. Peningkatan Keterlibatan karyawan
Keterlibatan karyawan adalah tentang seberapa terlibat dan antusiasnya karyawan dalam bekerja dan tempat kerja mereka.
Karyawan yang terlibat lebih produktif, fokus, dan perhatian terhadap kebutuhan pelanggan.
Karyawan seperti ini juga turut membantu perusahaan dalam berbagai hal, yaitu mengurangi tingkat ketidakhadiran, meningkatkan produktivitas, meningkatkan penjualan dan tentunya keuntungan perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian dari Universitas Cornel juga menemukan bahwa sense of belonging memiliki korelasi dengan tingkat keterlibatan yang tinggi.
Keterlibatan ini mengarah pada kerjasama, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Employee Engagement dan Manfaatnya
2. Peningkatan Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan karyawan berkaitan dengan seberapa banyak otonomi dan kendali yang diberikan kepada karyawan atas aktivitas sehari-hari mereka.
Karyawan lebih mungkin untuk mencapai potensi secara penuh ketika diberi kebebasan dan kemandirian.
Dalam hal ini, rasa memiliki dapat menjadi cara yang kuat untuk memberdayakan karyawan, terutama bagi perempuan yang sering merasa terisolasi dalam bidang yang didominasi laki-laki.
Sense of belonging yang kuat dapat membantu mengintegrasikan perempuan dan kelompok minoritas ke dalam budaya organisasi, yang turut meningkatkan kinerja mereka serta mampu membantu menciptakan tim yang lebih kuat.
3. Peningkatan Keanekaragaman, Kesetaraan, dan Inklusi yang Lebihi Efektif
Rasa memiliki dapat membantu mengatasi berbagai hambatan dan bias yang mungkin terjadi di tempat kerja.
Saat karyawan merasa mereka adalah bagian dari komunitas yang mendukung dan inklusif, mereka cenderung lebih terbuka untuk membicarakan masalah yang dihadapi, termasuk diskriminasi.
Hal ini membantu perusahaan untuk lebih cepat mengidentifikasi dan menangani masalah tersebut, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan setara.
Baca Juga: Pahami Cara Mengatasi Mansplaining dalam Lingkungan Kerja
Bagaimana Cara Membentuk Sense of Belonging?
Berikut adalah beberapa cara terbaik untuk meningkatkan sense of belonging dalam lingkungan kerja Anda:
1. Rutin Mengecek Kondisi Karyawan
Sebelum memperbaiki sense of belonging, penting untuk mengetahui kondisi karayawan saat ini. Cara termudah adalah dengan menyebarkan survei karyawan secara rutin.
Berikut beberapa yang bisa Anda cantumkan:
- Apakah nilai-nilai Anda sesuai dengan organisasi ini?
- Apakah Anda merasa menjadi bagian penting dari tujuan perusahaan?
- Pada skala 1-5, seberapa besar Anda merasa rekan kerja peduli terhadap Anda?
- Apakah Anda merasa memainkan peran penting dalam organisasi?
- Apakah karakteristik unik Anda diterima dan dihargai oleh rekan kerja?
- Pada skala 1-5, seberapa kuat Anda merasa bisa menjadi diri sendiri di tempat kerja?
- Pada skala 1-5, seberapa terbuka rekan kerja terhadap perspektif yang berbeda?
2. Jangan Hanya Fokus pada Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi
Selain fokus pada kergaman dan inklusi, penting bagi perusahaan untuk menciptakan rasa kepemilikan. Artinya, setiap orang harus merasa bahwa mereka adalah bagian tim.
Untuk mewujudkannya, pemimpin perlu mendengarkan berbagai perspektif, mendorong perbedaan pendapat, dan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.
3. Membangun Kepercayaan dan Transparansi
Semua orang harus mendapatkan informasi yang sama agar merasa terlibat.
Dalam hal ini, manajer dan tim HR harus mendorong karyawan untuk menghargai kontribusi setiap orang, mendukung suara semua orang, dan berinvestasi dalam perkembangan rekan kerja mereka.
4. Membangun Komunitas Karyawan yang Saling Terhubung
Membuat komunitas internal juga membantu mengatasi rasa kesepian, terutama bagi karyawan ynag bekerja dari jarak jauh.
Pemimpin dan tim HR dapat membuat ruang bagi karyawan untuk berbagi cerita dan saran, agar dapat memperbaiki situasi kerja.
5. Menciptakan Lingkungan yang Aman secara Psikologis
Tempat kerja harus menjadi tempat yang aman bagi karyawan untuk menyampaikan kekhawatiran, mengajukan pertanyaan, dan memberikan feedback.
Karyawan yang merasa aman cenderung memiliki hubungan yang baik, bekerja lebih keras, dan berperan aktif dalam tim.
Baca Juga: 8 Cara Menciptakan Psychological Safety di Tempat Kerja
6. Memberikan Kompensasi, Manfaat, dan Insentif yang Adil
Manfaat dan insentif yang adil bisa meningkatkan perasaan inklusi.
Inisiatif seperti mempromosikan keragaman dalam succession planning sangat efektif untuk menciptakan rasa kepemilikan.
7. Memberikan Pengakuan
Pengakuan atas pencapaian karyawan merupakan hal yang sangat penting. Banyak karyawan yang lebih menyukai apresiasi non finansial, di mana yang terpenting pengakuan tersebut bersifat sosial dan terlihat oleh semua orang.
Dengan demikian, mudah bagi rekan kerja mereka untuk merayakan kesuksesan satu sama lain.
Baca Juga: Pentingnya Employee Recognition, Hingga Tips Melakukannya
8. Memberi Perhatian Lebih pada Onboarding
Proses onboarding sangat penting untuk menciptakan sense of belonging sejak awal perjalanan karyawan.
Sebagai tim HR, Anda wajib menyambut karyawan baru, memperkenalkan mereka kepada rekan kerja, dan memastikan mereka tetap terhubung satu sama lain.
9. Mendorong Kepemimpinan yang Penuh Empati
Pemimpin yang memiliki empati tinggi dapat membangun kepercayaan dan ikatan yang kuat. Empati di tempat kerja membantu menciptakan rasa kepemilikian yang lebih kuat.
Dengan memahami perspektif dan pengalaman dari masing-masing anggota tim, pemimpin atau manajer dapat membantu karyawan menghadapi berbagai masalah di tempat kerja.
Baca Juga: 15 Jenis Kompetensi Kepemimpinan yang Wajib Dimiliki Manajer
Kesimpulan
Sense of belonging di tempat kerja melibatkan perasaan diterima, dihargai, dan dianggap penting oleh rekan kerja.
Perasaan ini bukan hanya sekadar pengakuan atau penghargaan atas pekerjaan mereka, tetapi juga perasaan mereka saat menjadi bagian dari perusahaan dengan identitas mereka masing-masing.
Rasa memiliki ini sangat penting karena mendukung kesejahteraan psikologis karyawan, meningkatkan kinerja, mengurangi turnover, dan mendorong keterlibatan serta pemberdayaan karyawan.
Untuk membangun rasa memiliki, perusahaan perlu mengimplementasikan beberapa strategi seperti rutin mengecek kondisi karyawan melalui survei hingga memberikan kompensasi dan insentif yang sesuai.
Sebagai upaya dalam membangun sense of belonging, perusahaan dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui software ini, tim HR dan finance dapat dengan mudah mengelola segala bentuk kompensasi karyawan, mulai dari gaji pokok hingga bonus ataupun insentif secara akurat.
Selain itu, Gajihub juga menyediakan slip gaji yang dapat diunduh dalam format PDF, sehingga perusahaan dapat meningkatkan transparansi dalam proses payroll.
Berikut tutorial untuk menambahkan slip gaji:
Melalui transparansi tersebut, rasa memiliki dari masing-masing karyawan pun akan meningkat.
Kemudahan dalam pengajuan izin dan cuti melalui fitur kelola cuti juga dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap perusahaan, karena mereka tidak perlu melalui prosedur yang menyulitkan.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024