Bagaimana Penulisan Gelar yang Tepat? Simak Caranya Berikut Ini

penulisan gelar banner

Di Indonesia, gelar mencerminkan tingkat jabatan seseorang, baik secara intelektual, nama keluarga, maupun ekonomi.

Oleh karena itu, penting untuk memahami cara penulisan gelar baik secara tata bahasa maupun makna dibalik gelar tersebut.

Kesalahan dalam menuliskan gelar dikhawatirkan bisa dianggap sebagai bentuk kurang menghormati pencapaian seseorang.

Setiap gelar memiliki aturan penulisan yang berbeda, tergantung pada tingkat pendidikan, disiplin ilmu, hingga kebiasaan akademik yang berlaku.

Misalnya, gelar sarjana, magister, dan doktor memiliki format penulisan tersendiri yang perlu diperhatikan agar tidak keliru.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan gelar, sejarah, aturan, contoh penulisan, dan kesalahan yang harus dihindari.

Apa yang Dimaksud dengan Gelar?

penulisan gelar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gelar adalah sebutan kehormatan, kebangsawanan, atau kesarjaan yang biasanya ditambahkan pada nama orang seperti raden, tengku, doktor, dan sarjana ekonomi.

Bagi orang Indonesia, penulisan gelar merupakan hal yang sangat penting, karena gelar dapat menunjukkan prestasi seseorang.

Selain itu, gelar juga bisa mencerminkan tingkat jabatan seseorang, baik secara intektual, nama keluarga, maupun ekonomi.

Semakin tinggi gelar akademik seseorang, maka akan semakin besar pula penghargaan dari masyarakat.

Baca Juga: Contoh Surat Pengalaman Kerja, Arti, dan Manfaatnya

Mengapa Penulisan Gelar yang Benar Sangat Penting?

Penulisan gelar yang tepat sangat penting karena bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga bentuk penghargaan atas pencapaian akademik seseorang.

Setiap gelar mencerminkan usaha, waktu, dan dedikasi yang telah ditempuh dalam pendidikan tinggi.

Oleh karena itu, kesalahan dalam penulisan gelar bisa dianggap kurang menghargai individu yang bersangkutan.

Di Indonesia, aturan penulisan gelar telah ditetapkan dalam Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) serta beberapa regulasi resmi lainnya, seperti keputusan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Panduan ini mengatur aspek-aspek seperti posisi gelar dalam nama, penggunaan tanda baca, serta urutan gelar bagi seseorang yang memiliki lebih dari satu gelar akademik.

Baca Juga: 20+ Contoh Summary di dalam CV, Cara Menulis, dan Manfaat

Bagaimana Sejarah Penulisan Gelar?

Tradisi penulisan gelar ternyata sudah ada sejak zaman kuno hingga akhirnya berkembang sampai saat ini. Berikut penjelasannya:

1. Zaman Kuno

Tradisi memberikan gelar akademik kepada individu telah ada sejak zaman kuno.

Hal ini bahkan menjadi praktik yang telah berlangsung selama berbad-abad.

2. Abad ke-12

Kemudian pada abad ke-12, di benua Eropa, tepatnya di Bologna dan Paris mulai memberikan gelar akademik kepada seorang.

Pada saat itu, guru dan murid membentuk perkumpulan atau yang disebut dengan gilda. 

Mereka yang berdiam di Bologna lalu meyebut perkumpulan tersebut dengan nama universitas.

3. Abad ke-13

Perkumpulan univesitas di Bologna terus berkembang hingga abad ke-13.

Pada periode ini, Bologna menjadi pusat pengetahuan hukum sipil dan hukum gereja, dan guru yang mempelajar ilmu tersebut disebut dengan doktor.

Sementara di Paris, guru-guru yang mengajar ilmu hukum disebut magister.

Selanjutnya, kedua sebutan itu diberikan kepada murid yang telah menyelesaikan studinya.

Baca Juga: 25 Kemampuan dalam CV dan Tips Menulisnya

4. Penulisan Gelar di Indonesia

Di Indonesia, penulisan gelar dalam nama seseorang memiliki arti penting, di mana gelar akademik mencerminkan kemampuan dan penguasaan dalam bidang ilmu tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh Hindia Belanda.

5. Tahun 1920

Pada tahun 1920, universitas-universitas di Indonesia mulai didirikan di bawah pemerintahan Hindia Belanda.

Pada awalnya, pendidikan tinggi dibagi menjadi tiga bidang ilmu pengetahuan.

Pada saat itu, mahasiswa yang lulus dari jurusan hukum memperoleh gelar “meester in de rechten” (Mr.), lulusan ilmu kedokteran mendapat gelar “Arts”, dan lulusan ilmu teknik memperoleh gelar “Enginneer” (Ir.).

6. Pascakemerdekaan

Setelah kemerdekaan Indonesia, perguruan tinggi di Indonesia semakin berkembang. Hal ini membuat kemunculan gelar akademik lainnya, termasuk gelar doktor.

7. Perkembangan Gelar Akademik

Penulisan gelar dalam nama seseorang umumnya terdapat dalam penulisan karya ilmiah, tesis, disertasi, atau dalam hal-hal lain yang berkaitan dengan pencapaian akademik.

Baca Juga: Urutan Jabatan dalam Perusahaan Beserta Fungsinya

gajihub 3

Apakah Penulisan Gelar Diatur dalam Undang-Undang?

Ya, penulisan gelar diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Repulik Indonesia Nomor 63 Tahun 2016 Tentang Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi. 

Berikut penjelasan mengenai aturan-aturannya:

1. Pengertian Istilah-Istilah Tertentu

Dalam pasal 1, terdapat aturan mengenai beberapa istilah tertentu, yaitu:

Gelar

Nama atau sebutan yang diberikan kepada lulusan dari berbagai jenis pendidikan, seperti akademik, vokasi, profesi, dan spesialis.

Kementrian

Merujuk pada kementrian yang bertanggung jawab dalam bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.

Menteri

Merujuk kepada menteri yang bertanggung jawab dalam bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.

2. Jenis Gelar

Dalam pasal 2, di atur gelar dan cara penulisan untuk lulusan pendidikan akademik, vokasi, profesi, dan spesialis yang terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

  • Ahli Pratama (A.P.)
  • Ahli Muda (A.M.)
  • Ahli Madya (A.Md.)
  • Sarjana (S.)
  • Sarjana Terapan (S.Tr.)
  • Magister (M.)
  • Magister Terapan (M.Tr.)
  • Doktor (Dr.)
  • Doktor Terapan (Dr.Tr.)
  • Gelar untuk lulusan pendidikan spesialis (Sp.)
  • Gelar untuk lulusan pendidikan profesi (inisial sebutan).

3. Pemberian Gelar

Selanjutnya, pasal 3 mengatur tentang pemberian gelar, yang mencakup:

  1. Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan dalam program studi dan dinyatakan lulus.
  2. Gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi di Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia.

Baca Juga: 10 Indikator Kepuasan Kerja dan Cara Meningkatkannya

Bagaimana Cara Penulisan Gelar yang Benar?

Untuk menuliskan gelar, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar tidak terjadi kesalahan dan membingungkan orang lain.

Berikut beberapa aturan penting yang perlu Anda ketahui dalam penulisan gelar:

  1. Gelar yang diperoleh dapat dituliskan sebelum atau setelah nama lengkap seseorang.
  2. Setiap gelar yang dituliskan harus memakai tanda titik (.) untuk memisahkan huruf dalam singkatan gelar tersebut.
  3. Jika gelar ditulis setelah nama, maka setelah nama harus ada tanda koma (,) yang digunakan untuk memisahkan nama dan gelar.
  4. Jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar, cara penulisannya adalah masing-masing gelar dipisahkan dengan tanda koma (,). Sebagai contoh: Sari Nasution, S.Pd., S.H.

Dengan mematuhi aturan ini, penulisan gelar akan menjadi lebih jelas dan sesuai dengan tata cara yang berlaku dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Baca Juga: Problem Statement: Pengertian, Metode, dan Cara Menulis

Bagaimana Urutan Penulisan Gelar dalam Dokumen Resmi?

Penulisan gelar dalam dokumen resmi harus dilakukan dengan benar agar tetap profesional dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Gelar akademik menunjukkan tingkat pendidikan seseorang dan biasanya dicantumkan dalam berbagai dokumen resmi seperti surat, laporan, atau sertifikat.

Berikut ini adalah beberapa panduan dalam menuliskan gelar akademik dengan tepat:

1. Penulisan Gelar Akademik

Gelar akademik umumnya digunakan untuk menunjukkan tingkat pendidikan seseorang dan diletakkan pada posisi tertentu dalam nama.

Ada dua jenis penempatan gelar yang umum digunakan:

  • Gelar Sarjana, Magister, dan Doktor ditulis setelah nama. Misalnya: Dian Pratama, S.E. untuk Sarjana Ekonomi atau Rina Setyawati, M.T. untuk Magister Teknik.
  • Gelar Doktor (Dr.) biasanya ditempatkan di depan nama, seperti Dr. Andi Wijaya.
  • Gelar Profesor (Prof.) juga ditulis di depan nama dan dapat digabungkan dengan gelar doktor jika ada, misalnya Prof. Dr. Siti Anindya.

2. Urutan Penulisan Jika Memiliki Lebih dari Satu Gelar

Seseorang yang memiliki lebih dari satu gelar harus mengikuti urutan yang benar agar tidak membingungkan.

Gelar akademik ditulis dari jenjang pendidikan terendah ke tertinggi, kemudian diikuti oleh gelar profesi atau sertifikasi tambahan.

Contohnya:

  • Budi Santoso, S.Kom., M.Kom. (Sarjana Komputer diikuti oleh Magister Komputer).
  • Jika memiliki sertifikasi profesional, dituliskan setelah gelar akademik, misalnya Citra Lestari, S.H., M.H., CPA (CPA adalah sertifikasi profesi di bidang akuntansi).

Baca Juga: 10 Contoh Pengalaman Organisasi di CV dan Tips Menulisnya

3. Penggunaan Tanda Baca yang Benar

Agar penulisan gelar terlihat rapi dan profesional, penggunaan tanda baca juga harus diperhatikan.

Berikut beberapa aturan yang perlu diperhatikan:

  • Setiap singkatan gelar diakhiri dengan tanda titik (.)
  • Gelar yang lebih dari satu dipisahkan dengan koma dan spasi, misalnya: Eka Ramadani, S.Pd., M.Pd.

4. Penulisan Gelar dalam Surat Resmi

Dalam surat resmi, penyebutan nama dengan gelar harus sesuai dengan format yang profesional.

Contoh:

  • Yth. Dr. Faisal Arif, M.Si.
  • Kepada Prof. Dr. Hadi Prasetyo, M.Pd.

Baca Juga: Mengenal Beberapa Jabatan Perusahaan di Indonesia

Bagaimana Contoh Penulisan Gelar?

penulisan gelar

Seperti yang Anda ketahui, di Indonesia terdapat beberapa gelar akademik. Berikut beberapa contoh penulisannya:

1. Gelar untuk Diploma

  • Ahli Pratama : A.P.

Gelar untuk Diploma Dua (D2)

  • Ahli Muda : A.Ma.

Gelar untuk Diploma Tiga (D3)

  • Ahli Madya : A.Md.

Singkatan lain berdasarkan jurusannya antara lain:

  • Ahli Madya Pariwisata = A.Md.Par.
  • Ahli Madya Pendidikan = A.Md.Pd.,
  • Ahli Madya Kebidanan = A.Md.Bid.
  • Ahli Madya Keperawatan = A.Md.Per.
  • Ahli Madya Kesehatan = A.Md.Kes.

Berikut contoh penulisan gelar diploma untuk beberapa jurusan:

  • Kusuma Andara A.P.Par. = Ahli Pratama Pariwisata
  • Kusuma Andara A.P.Kom. = Ahli Pratama Komputer
  • Kusuma Andara  A.Ma.Pust. = Ahli Muda Perpustakaan
  • Kusuma Andara A.Ma.Pd. = Ahli Muda Pendidikan
  • Kusuma Andara A.Md.Ak. = Ahli Madya Akuntansi
  • Kusuma Andara A.Md.Kom. = Ahli Madya Komputer
  • Kusuma Andara A.Md.Far. = Ahli Muda Farmasi
  • Kusuma Andara A.Md.Keb. = Ahli Muda Kebidanan
  • Kusuma Andara A.Md.Kep. = Ahli Madya Keperawatan
  • Kusuma Andara A.Md.K.G. = Ahli Madya Kesehatan Gigi

Baca Juga: 35 Contoh Motto Profesional LinkedIn dan Cara Menulisnya

2. Gelar untuk Sarjana

Berikut adalah penulisan gelar untuk sarjana untuk beberapa jurusan:

  • S.Ag. (Sarjana Agama)
  • S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
  • S.Si. (Sarjana Sains)
  • S.Psi. (Sarjana Psikologi)
  • S.Hum. (Sarjana Humaniora)
  • S.Kom. (Sarjana Komputer)
  • S.Sn. (Sarjana Seni)
  • S.Pt. (Sarjana Peternakan)
  • S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
  • S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
  • S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
  • S.Sos. (Sarjana Sosial)
  • S.Kar. (Sarjana Karawitan)
  • S.Fhil. (Sarjana Filsafat)
  • S.T. (Sarjana Teknik)
  • S.P. (Sarjana Pertanian)
  • S.S. (Sarjana Sastra)
  • S.H. (Sarjana Hukum)
  • S.E. (Sarjana Ekonomi)
  • S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
  • S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
  • S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
  • S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
  • S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
  • S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
  • S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam)

Sedangkan untuk contoh penulisan gelar Sarjana yang benar adalah sebagai berikut:

  • Aditya Darmawan, S.Pd.I.  (Sarjana Pendidikan Islam)
  • Aditya Darmawan, S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
  • Aditya Darmawan, S.Kom. (Sarjana Komputer)
  • Aditya Darmawan, S.Sos. (Sarjana Sosial)
  • Aditya Darmawan, S.H. (Sarjana Hukum)
  • Aditya Darmawan, S.E.  (Sarjana Ekonomi)
  • Aditya Darmawan, S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
  • Aditya Darmawan, S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
  • Aditya Darmawan, S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
  • Aditya Darmawan, S.T. (Sarjana Teknik)

3. Gelar untuk Magister

Seseorang yang telah menyelesaikan studi di tingkat S2 atau Magister, gelarnya akan ditulis dengan huruf M yang kemudian dilanjutkan dengan bidang studinya.

Berikut beberapa contoh penulisan gelar magister berdasarkan bidang studi:

  • Magister Administrasi Bisnis (M.A.B.)
  • Magister Administrasi Pendidikan (M.A.Pd.)
  • Magister Administrasi Publik (M.A.P.)
  • Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)
  • Magister Agama (M.A./M.Ag., sekarang M.Ag.)
  • Magister Agama bidang Hukum (M.A.Hk.)
  • Magister Agama bidang Humaniora (M.A.Hum.)
  • Magister Agama bidang Kedokteran (M.A.Ked.)
  • Magister Agama bidang Pendidikan (M.A.Pd.)
  • Magister Agama bidang Sains (M.A.Si.)
  • Magister Agrikultur (M.Agri.)
  • Magister Akuntansi (M.Ak.)
  • Magister Arsitektur (M.Ars.)
  • Magister Biomedik (M.Biomed)
  • Magister Desain (M.Ds.)
  • Magister Divinitas (M.Div.)
  • Magister Ekonomi (M.E.)
  • Magister Ekonomi Islam (M.E.I.)
  • Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy.)
  • Magister Epidemiologi (M.Epid.)
  • Magister Farmasi (M.Farm.)
  • Magister Farmasi Klinik (M.Farm.Klin.)
  • Magister Filsafat (M.Fil.)
  • Magister Filsafat Islam (M.Fil.I.)
  • Magister Hukum (M.H.)
  • Magister Hukum Islam (M.H.I.)
  • Magister Hukum Kesehatan (M.H.Kes.)
  • Magister Humaniora (M.Hum.)
  • Magister Ilmu Administrasi (M.A.)
  • Magister Ilmu Biomedik (M.Si.Biomed.)
  • Magister Ilmu Kepolisian (M.I.K.)
  • Magister Ilmu Kesejahteraan Sosial (M.Kesos.)
  • Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
  • Magister Ilmu Komunikasi (M.I.Kom.)
  • Magister Ilmu Pertahanan (M.Han.)
  • Magister Ilmu Politik (M.I.Pol.)
  • Magister Ilmu Syariah (M.Sy.)
  • Magister Ilmu Ushuluddin (M.Ud.)
  • Magister Kebidanan (M.Keb.)
  • Magister Kedokteran Kerja (M.K.K.)
  • Magister Kedokteran Tropis (M.Ked.Trop.)
  • Magister Kehutanan (M.Hut.)
  • Magister Kenotariatan (M.Kn.)
  • Magister Keolahragaan (M.Kor.)
  • Magister Keperawatan (M.Kep.)
  • Magister Kesehatan (M.Kes.).
  • Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M.)
  • Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja (M.K.K.K.)
  • Magister Komputer (M.Kom.)
  • Magister Manajemen (M.M.)
  • Magister Manajemen Agribisnis (M.M.A.)
  • Magister Manajemen Pariwisata (M.Par.)
  • Magister Manajemen Pendidikan (M.M.Pd.)
  • Magister Manajemen Rumah Sakit (M.M.R.)
  • Magister Manajemen Sistem Informasi (M.M.S.I.)
  • Magister Manajemen Teknik (M.M.T.)
  • Magister Marine (M.Mar.
  • Magister Linguistik (M.Li.)
  • Magister Pemikiran Islam (M.P.I.)
  • Magister Pendidikan (M.Pd.)
  • Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I.)
  • Magister Pendidikan Sains (M.Pd.Si.)
  • Magister Pengajaran Fisika (M.P.Fis.)
  • Magister Pengajaran Kimia (M.P.Kim.)
  • Magister Pengajaran Matematika (M.P.Mat.)
  • Magister Pertanian (M.P.)
  • Magister Psikologi (M.Psi.)
  • Magister Sains (M.Si.)
  • Magister Sains Akuntansi (M.S.Ak.)
  • Magister Sains bidang Ilmu Pertahanan (M.Si.(Han))
  • Magister Sains Ekonomi (M.S.E.)
  • Magister Sains Manajemen (M.S.M.)
  • Magister Seni (M.Sn.)
  • Magister Sosial Islam (M.Sos.I.)
  • Magister Statistik (M.Stat.)
  • Magister Studi Islam (M.S.I.)
  • Magister Teknik (M.T.)
  • Magister Teknologi Agroindustri (M.T.A.)
  • Magister Teknologi Informasi (M.TI.)
  • Magister Teknologi Pertanian (M.T.P.)
  • Magister Teologi Divinity (M.Div.)
  • Magister Teologi Islam (M.Th.I.)
  • Magister Teologi Ministri (M.Min.)
  • Magister Teologia (M.Th.)
  • Magister Terapan (M.Tr.)
  • Magister Terapan Pertahanan (M.Tr. (Han).)
  • Magister Terapan Pertahanan Laut (M.Tr.Hanla.)
  • Magister Veteriner (M.Vet.)
  • Master of Accounting (M.Acc.)
  • Master of Arts (M.A.)
  • Master of Arts Education (M.A.Ed.)
  • Master of Business Administration (M.B.A.)
  • Master of Computer (M.Com.)
  • Master of Computer Science (M.Cs.)
  • Master of Economic (M.Ec.)
  • Master of Education (M.Ed.)
  • Master of Engineering (M.Eng.)
  • Master of Laws (LL.M.)
  • Master of Medical Education (M.Med.Ed.)
  • Master of Philosophy (M.Phil.)
  • Master of Public Administration (M.P.A.)
  • Master of Public Health (M.P.H.)
  • Master of Science (M.Sc.)
  • Master of Science and Social (M.Sc.Soc.)
  • Master of Science Engineering (M.S.E.)

Baca Juga: Sosial Media Rekrutmen: Pengertian, Manfaat, dan Strateginya

Apa Saja Kesalahan Umum dalam Penulisan Gelar yang Perlu Dihindari?

Meskipun sudah ada aturan baku dalam penulisan gelar, masih banyak orang yang melakukan kesalahan saat menuliskannya.

Berikut beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam penulisan gelar:

1. Penulisan Gelar Tanpa Koma

Salah satu kesalahan yang sering dijumpai adalah tidak adanya tanda koma sebelum gelar yang ditulis di belakang nama.

Padahal, tanda koma ini penting untuk memisahkan nama dan gelar dengan jelas.

  • Contoh yang salah: Rizky Hidayat S.Kom.
  • Contoh yang benar: Rizky Hidayat, S.Kom.

2. Penggunaan Huruf Kecil pada Singkatan Gelar

Gelar akademik merupakan singkatan resmi dan harus ditulis dengan huruf kapital.

Namun, masih banyak yang menulisnya dengan huruf kecil, yang membuatnya terlihat tidak profesional.

  • Contoh yang salah: Dewi Lestari, s.pd.
  • Contoh yang benar: Dewi Lestari, S.Pd.

3. Penggunaan Titik yang Tidak Tepat

Tanda titik harus selalu ada dalam singkatan gelar.

Namun, ada yang menghilangkan titik atau justru menambahkannya di tempat yang tidak seharusnya.

  • Contoh yang salah: Rudi Saputra, ST atau Rudi Saputra, S.T
  • Contoh yang benar: Rudi Saputra, S.T.

4. Urutan Gelar yang Tidak Sesuai

Bagi seseorang yang memiliki lebih dari satu gelar, urutan penulisannya harus mengikuti aturan yang benar.

Biasanya, gelar akademik ditulis dari jenjang pendidikan terendah ke tertinggi.

  • Contoh yang salah: Dr. Indra Kurniawan, M.T.
  • Contoh yang benar: Indra Kurniawan, M.T., Dr.

Bagaimana Perbedaan Penulisan Gelar di Indonesia dengan Negara Lain?

Setiap negara memiliki aturan yang berbeda dalam penulisan gelar akademik.

Berikut beberapa perbedaan utama antara Indonesia dan negara lain:

1. Posisi Gelar dalam Nama

Di Indonesia, gelar ditulis di belakang nama dengan tanda koma sebagai pemisah.

Misalnya, seseorang yang bergelar Sarjana Hukum akan ditulis sebagai Rizky Pratama, S.H..

Di negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, gelar sering ditulis tanpa koma atau bahkan diletakkan di depan nama jika berupa gelar doktor, seperti Dr. James Carter atau Emma Brown MBA.

2. Penggunaan Tanda Titik

Di Indonesia, setiap huruf dalam singkatan gelar harus dipisahkan dengan tanda titik, misalnya S.T. untuk Sarjana Teknik atau M.Pd. untuk Magister Pendidikan.

Sebaliknya, di negara-negara lain, tanda titik biasanya tidak digunakan dalam singkatan gelar, sehingga gelar Sarjana Teknik setara akan ditulis sebagai BSc tanpa titik.

3. Urutan Penulisan Gelar

Di Indonesia, jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar, urutannya ditulis dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi.

Contohnya, Dewi Susanti, S.E., M.M. untuk seseorang yang memiliki gelar Sarjana Ekonomi dan Magister Manajemen.

Di luar negeri, urutan ini lebih fleksibel.

Terkadang, hanya gelar tertinggi atau yang paling relevan yang dicantumkan, seperti Dr. Emily Johnson tanpa menyebutkan gelar magister atau sarjananya.

Baca Juga: 65 Contoh Keahlian dalam CV dan Cara Menulisnya dengan Benar

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa penulisan gelar di Indonesia menunjukkan tingkat pendidikan seseorang.

Selain itu, penulisan gelar dengan benar juga membantu mengidentifikasi spesialisasi atau keahlian seseorang, sehingga dapat memberikan informasi tambahan mengenai latar belakang dan pengalaman mereka.

Oleh karena itu, penulisan gelar yang benar dan akurat sangat penting dalam konteks akademis maupun profesional.

Selain penulisan gelar, Anda juga perlu memastikan keakuratan dalam segala proses adminstrasi karyawan.

Untuk itu, Anda perlu menggunakan Gajihub, sebuah software payroll dan HR yang dapat membuat proses absensi hingga payroll menjadi lebih otomatis, sehingga lebih akurat dan memudahkan karyawan.

Dengan fitur payroll-nya, Anda dapat mengelola seluruh komponen penghasilan dan potongan upah karyawan. Selain itu, Anda juga bisa membuat slip gaji secara otomatis yang dapat dikirimkan kepada karyawan, sehingga proses penggajian lebih transparan.

Tertarik untuk mencobanya? Yuk, kunjungi tautan ini dan coba gratis selama 14 hari.

Catatan Kaki: 

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *