Upah menjadi hak karyawan yang wajib dipenuhi oleh perusahaan dan sebagai perusahaan Anda wajib memahami pengertian upah ini.
Selain memahami pengertian dari upah ini, perusahaan harus memahami ketentuan dalam memberikan upah kepada karyawan.
Penentuan upah karyawan ini harus berdasarkan prinsip keadilan, transparansi, dan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Ketika perusahaan bisa memberikan upah yang adil, maka perusahaan bisa menciptakan hubungan yang harmonis di perusahaan.
Lalu apa pengertian dari upah ini dan apa saja faktor yang memengaruhi pemberian upah karyawan?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai pengertian upah, ciri-ciri ucap, jenis upah, hingga faktor yang memengaruhi upah.
Untuk lebih lengkapnya Anda bisa menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa Pengertian dari Upah?

Pengertian upah merupakan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dalam bentuk uang ataupun bentuk lainnya.
Upah ini merupakan imbal balik yang diberikan perusahaan atas kontribusi karyawan dalam bekerja dan upah ini akan diberikan dalam kurun waktu tertentu.
Upah menjadi salah satu elemen penting yang ada di dalam hubungan industrial karena ini menjadi dasar dari adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Upah ini memiliki esensi di dalam dunia kerja yakni mencerminkan nilai kerja yang diberikan oleh pekerja dam bentuk dari apresiasi yang diberikan pemberi kerja atas produktivitas, waktu, dan keterampilan yang diberikan oleh karyawan.
Sedangkan dalam landasan hukum, upah diberikan sesuai dengan aturan Undang-Undang di mana ini dilakukan agar pemberian upah dapat sesuai dengan prinsip keadilan dan kesejahteraan.

Baca Juga: Daftar Karyawan yang Menerima Gaji Meski Sedang Cuti dan Aturannya
Apa Ciri-Ciri dari Upah?

Sebagai bagian penting di mana upah merupakan bentuk kompensasi yang ada dalam hubungan kerja, ada beberapa ciri yang dimiliki oleh upah ini, yakni:
1. Bagian dari Imbalan Pekerjaan
Ciri yang pertama adalah upah merupakan bagian dari imbalan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
Pemberian upah kepada karyawan ini memiliki sifat langsung yakni diberikan setelah karyawan memenuhi tugas dan tanggung jawab yang telah disepakati di dalam kontrak kerja.
Selain digunakan sebagai imbalan atas pekerjaan, upah juga merupakan bagian dari:
- Bentuk penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas kontribusinya kepada perusahaan.
- Sebagai motivasi yang bisa membuat karyawan lebih semangat dalam bekerja.
- Keberlanjutan hubungan kerja di mana dilakukan untuk menciptakan hubungan kerja yang selaras antara karyawan dengan pemberi kerja.
2. Dilakukan Atas Kesepakatan
Ciri yang kedua adalah upah dilakukan atas kesepakatan antara pemberi kerja dengan pekerja melalui kontrak kerja, baik yang diberikan dalam bentuk lisan ataupun tulisan.
Tentunya kesepakatan ini harus diberikan sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga: Cara Menghitung Upah Per Jam Menurut Undang-Undang Terbaru
3. Pembayaran Dilakukan secara Berkala
Dalam hal pembayarannya, upah diberikan secara berkala sesuai dengan periode yang telah disepakati dalam kontrak kerja, seperti periode mingguan, bulanan, hingga harian.
Perusahaan tentunya harus konsisten dalam memberikan upah ini agar bisa menjaga kesejahteraan pekerja dan memastikan pekerja dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
4. Berkaitan dengan Produktivitas
Dalam hal memberikan upah kepada karyawan, besarannya dipenuhi oleh tingkat produktivitas karyawan.
Ketika karyawan memiliki produktivitas yang baik, peningkatan kinerja, hingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik berpeluang untuk mendapatkan kompensasi tambahan yakni berupa bonus ataupun insentif.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Sistem Upah dan Cara Menghitungnya
Apa Dasar Hukum Upah di Indonesia?

Berikut dasar hukum yang digunakan untuk mengatur upah yang ada di Indonesia:
1. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Dasar hukum yang pertama adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Di dalam Undang-Undang ini dijelaskan mengenai prinsip-prinsip dasar dalam pengupahan, termasuk di dalamnya hak-hak pekerja dalam hal penerimaan upah yang layak sesuai dengan kontribusi yang diberikan karyawan kepada perusahaan.
Baca Juga: Struktur dan Skala Upah: Pengertian, Tahapan, dan Cara Membuatnya
2. UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Dasar hukum yang kedua adalah UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, di mana dalam UU ini dikenalkan fleksibilitas dalam hal pengupahan, termasuk di dalamnya mengenai tata cara penetapan upah minimum yang didasarkan pada kondisi ekonomi.
3. PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan menjadi dasar hukum yang membahas mengenai penetapan upah minimum, komponen upah, hingga mekanisme pembayaran upah.
Baca Juga: Cara Menentukan Gaji Karyawan Paling Mudah
Apa Saja Jenis-Jenis Upah?
Upah dibagi ke dalam beberapa jenis yang didasarkan pada cara perhitungan, bentuk pemberian, sifat, hingga sumber dananya.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Dari Cara Perhitungan
Dari cara perhitungannya, upah dibedakan ke dalam beberapa kategori, yakni:
a. Upah Berdasarkan Waktu Kerja
Upah jenis ini dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, misalnya per jam, harian, mingguan, hingga bulanan.
Sistem ini sering diberlakukan pada pekerja dengan jam kerja yang teratur.
Sistem upah ini memiliki kelebihan yakni karyawan bisa mendapatkan kepastian jumlah upah yang akan diterima pada setiap periode pembayarannya.
Sedangkan kekurangannya adalah sistem upah ini tidak selalu mencerminkan produktivitas, sehingga pembayaran akan dilakukan sesuai jam kerja, bukan hasil kerja karyawan.
b. Upah Borongan
Upah borongan merupakan upah yang diberikan sesuai dengan volume pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu.
Jenis ini sering diberlakukan pada proyek konstruksi ataupun pekerjaan yang memberikan target tertentu.
Keuntungan dari upah borongan ini adalah lebih efisien karena pekerja akan berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat.
Sedangkan kekurangannya adalah kualitas hasil kerja dapat terabaikan karena pekerja hanya mengejar kuantitasnya.
c. Upah berdasarkan Satuan
Sistem pemberian upah ini didasarkan pada jumlah unit barang atau jasa yang bisa dihasilkan.
Contoh dari sistem upah ini sering ada di dalam industri manufaktur yang dibayarkan per unit produk yang dibuat.
Kelebihan dari sistem ini bisa memberikan motivasi kepada pekerja untuk meningkatkan produktivitas.
Sedangkan untuk kekurangannya ketika target yang diberikan terlalu tinggi bisa membuat pekerja merasa tertekan sehingga bisa berpengaruh pada kualitas kerja.
Baca Juga: Adjustment Gaji: Arti, Manfaat, dan Tipsnya
2. Dari Bentuk Pemberian
Dari bentuk pemberiannya, upah dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni:
a. Upah dalam Bentuk Uang
Upah yang diberikan dalam bentuk uang menjadi upah yang paling umum baik itu diberikan dalam bentuk uang tunai ataupun melalui transfer bank.
Kelebihan dari upah ini adalah mudah untuk digunakan dan bisa membantu pekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Upah ini banyak diterapkan ke dalam berbagai sektor dari pekerja harian hingga karyawan di perusahaan besar.
b. Upah dalam Bentuk Barang
Jenis kedua adalah upah yang diberikan dalam bentuk barang, misalnya produk perusahaan ataupun dalam bentuk bahan kebutuhan pokok.
Misalnya perusahaan pertanian memberikan upah hasil panen sebagai bagian dari upah untuk pekerjanya.
Kelebihan dari upah jenis ini adalah bisa membantu pekerja dalam memenuhi kebutuhan mereka dan kekurangannya adalah tidak selalu fleksibel untuk memenuhi kebutuhan finansial pekerja.
c. Upah dalam Bentuk Fasilitas
Jenis upah ini diberikan dalam bentuk fasilitas, misalnya memberikan akomodasi, transportasi, hingga makanan.
Kelebihan dari jenis ini adalah bisa membantu pekerja dalam meringankan beban hidup pekerja dengan menyediakan kebutuhan esensial.
Sedangkan kekurangannya adalah tidak bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Baca Juga: Arti Salary Adalah: Ini Pengertian, Manfaat, dan Perbedaan dengan Upah
3. Dari Sifat yang Dimiliki
Berdasarkan sifat yang dimilikinya, upah dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni:
a. Upah Pokok
Upah pokok merupakan hak dasar yang wajib diberikan perusahaan sesuai dengan perjanjian kerja.
Kelebihan dari upah pokok ini adalah bisa memberikan kepastian kepada pekerja yang berhubungan dengan penghasilan tetap karyawan.
Saat ini upah pokok ini telah digunakan sebagai perhitungan hak-hak yang dimiliki pekerja lainnya, seperti untuk pensiun atau pesangon.
b. Tunjangan
Tunjangan merupakan tambahan upah yang diberikan atas kebutuhan tertentu, seperti untuk transportasi, kesehatan, hingga absensi.
c. Bonus
Bonus merupakan kompensasi tambahan yang diberikan sesuai dengan kinerja yang dimiliki oleh individu, tim, ataupun perusahaan.
Bonus diberikan sebagai bentuk penghargaan atas pencapai target tertentu.
Baca Juga: Cara Menentukan Gaji Karyawan Paling Mudah
4. Dari Sumber Dananya
Dari sumber dananya, upah dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni:
a. Upah untuk Karyawan Tetap
Upah untuk karyawan tetap diberikan di bawah hubungan kerja tetap di mana biasanya di dalamnya terdiri dari upah pokok, tunjangan, dan bonus.
b. Upah untuk Karyawan Lepas
Upah untuk karyawan lepas diberikan kepada pekerja kontrak atau freelancer sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan.
Baca Juga: 7 Strategi Penggajian, Komponen, dan Tipsnya
Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Besaran Upah?

Dalam menentukan pemberian upah karyawan, ada beberapa faktor yang berpengaruh di dalamnya, yakni:
1. Keterampilan dan Pengalaman yang Dimiliki
Ketika karyawan memiliki keterampilan dan pengalaman yang baik, maka upah yang diberikan juga akan semakin baik pula.
Terlebih jika keterampilan ini bersifat khusus, seperti dalam hal keterampilan teknis atau keahlian dalam menggunakan perangkat lunak tertentu.
Dengan keterampilan khusus ini pekerja akan lebih dihargai karena tidak semua orang memilikinya.
Ini juga berlaku untuk pengalaman dan pendidikan yang dimiliki oleh pekerja.
2. Keadaan Pasar Tenaga Kerja
Keadaan pasar tenaga kerja juga menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh pada besaran upah yang diterima oleh pekerja.
Ini berkaitan dengan permintaan dan penawaran yang ada di mana di pasar tenaga kerja ini hukum ekonomi sederhana akan bekerja.
Semakin tinggi permintaan tenaga kerja namun dengan penawaran tenaga kerja yang terbatas, maka akan membuat upah yang diterima akan meningkat.
Begitu pula sebaliknya, semakin melimpah tenaga kerja yang ada maka perusahaan memiliki lebih banyak pilihan dalam memberikan penawaran upah.
Baca Juga: Aturan Upah Lembur Per Jam, Cara Hitung, dan Contoh Penghitungannya
3. Risiko Pekerjaan
Risiko pekerjaan juga berpengaruh dalam hal pemberian upah pekerja.
Ketika pekerjaan memiliki risiko yang tinggi, maka kompensasi atau upah yang diberikan akan semakin tinggi pula.
4. Kinerja
Kinerja karyawan juga berpengaruh dalam hal besaran upah yang akan diterima oleh karyawan.
Ketika karyawan memiliki kinerja yang baik, maka upah yang diberikan juga akan semakin tinggi.
Ini berhubungan dengan kontribusi yang diberikan pekerja kepada perusahaan, termasuk dengan penggunaan teknologi yang memudahkan pekerjaan.
Baca Juga: Manajemen Gaji: Fungsi, Tahapan, dan Tips Mengelolanya
5. Aturan Pemerintah
Pemerintah mengatur pemberian upah karyawan melalui upah minimum yang ditetapkan setiap tahunnya.
Tentunya perusahaan harus menaati aturan upah minimum ini.
6. Lokasi Perusahaan
Buat pekerja yang bekerja di Jakarta pastinya memiliki upah yang berbeda dengan pekerja yang bekerja di Yogyakarta.
Hal ini karena lokasi di mana seseorang bekerja berpengaruh pada biaya hidup yang dimiliki.
Semakin tinggi biaya hidup di suatu kota maka akan semakin tinggi pula upah yang ditetapkan di sana.
Baca Juga: Manajemen Penggajian Karyawan: Fungsi, Tahapan, dan Tipsnya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai pengertian upah yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa pengertian upah adalah kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas kontribusi yang telah dilakukan oleh karyawan untuk perusahaan.
Sebagai pemberi kerja, tentunya sudah menjadi kewajiban Anda untuk memahami pengertian dari upah ini dan memberikan upah yang layak kepada setiap karyawan.
Ini termasuk melakukan pengelolaan penggajian secara tepat dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Untuk memudahkan Anda dalam melakukan pengelolaan penggajian karyawan, Anda bisa menggunakan software payroll dari GajiHub.
GajiHub merupakan software payroll yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 15 hari.
- Pengertian Upah, Dasar Hukum, dan Jenisnya - 22 August 2025
- Senioritas Adalah: Pengertian, Dampak, dan Tipenya - 18 August 2025
- Menghitung Pajak Penghasilan Karyawan dan Ketentuannya - 13 August 2025