Pengertian Assessment: Jenis dan Fungsinya

pengertian assessment

Dalam dunia kerja, pengertian assessment mungkin jarang didengar oleh karyawan, namun bagi perusahaan assessment ini sering digunakan dalam merekrut karyawan baru atau sebagai penentu kelayakan kenaikan jabatan karyawan.

Tidak hanya dalam dunia kerja, assessment juga ada di dalam dunia pendidikan di mana digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam menyampaikan kurikulum di sekolah.

Secara umum, assessment ini dijadikan sebagai tes untuk menilai kecocokan antara karyawan dengan perusahaan.

Lalu apa pengertian dari assessment dan apa saja assessment yang ideal bagi perusahaan?

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai pengertian assessment, jenis-jenis yang dimilikinya, hingga tips assessment yang ideal bagi perusahaan.

Untuk lebih lengkapnya Anda bisa menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:

Apa Pengertian dari Assessment?

pengertian assessment

Pengertian assessment adalah proses menilai atau pengambilan keputusan terhadap sesuatu yang melibatkan pemikiran secara matang.

Seperti yang dijelaskan dalam kamus Oxford, assessment memiliki kata kunci “pemikiran matang” yang membuat assessment ini memiliki makna yang lebih spesifik.

Dari sini dapat diketahui assessment sebagai proses untuk memahami dan menilai entitas baik itu untuk individu ataupun non-individu sesuai dengan informasi yang ada pada entitas tersebut.

Informasi terkait assessment ini bisa didapatkan berdasarkan data ataupun dokumentasi yang berkaitan dengan kondisi entitas tersebut.

Dalam bisnis, assessment memiliki pengertian sebagai penilaian yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan apakah karyawan masih bisa memberikan dukungan untuk kemajuan perusahaan atau tidak.

Assessment ini dilakukan pada periode tertentu, misalnya 3 bulan sekali ataupun pada periode tahunan.

Tujuan dari assessment ini dilakukan untuk melakukan evaluasi dan untuk memahami fungsi apa saja yang perlu dilakukan perbaikan ataupun dikembangkan sesuai dengan kondisi bisnis saat ini dan di masa depan baik secara internal dan eksternal.

Selain itu, asesmen juga dilakukan agar beberapa fungsi perusahaan seperti HR, keuangan, pemasaran, hingga tim IT dapat bekerja sejalan dengan tujuan dari perusahaan.

gajihub banner 3

Baca Juga: Assessment for Learning: Prinsip & Cara Mengimplementasikannya

Apa Saja Fungsi Assessment?

pengertian assessment

Berikut beberapa fungsi assessment yang wajib untuk Anda pahami:

1. Fungsi Inisial

Fungsi inisial digunakan untuk mengetahui kemampuan dan kesiapan seorang individu ataupun suatu proyek sebelum adanya aktivitas ataupun program yang dijalankan.

Ini dilakukan untuk melihat kesesuaian informasi dan data objek assessment dengan syarat-syarat yang dibutuhkan.

Fungsi inisial ini dapat berupa bentuk dokumen, pre-test, interview, ataupun ceklis.

Perlu diketahui, assessment ini hanya dilakukan pada awal sebelum ataupun proyek dijalankan.

Pada bidang bisnis, contoh dari assessment initial ini berlaku pada proses rekrutmen karyawan ataupun studi kelayakan bisnis.

2. Fungsi Diagnosis

Pada fungsi diagnosis memiliki kesamaan dengan assessment inisial.

Bedanya, assessment jenis diagnosis ini tidak hanya dilakukan pada tahap awal saja, namun juga pada bagian tengah ataupun di akhir periode kegiatan.

Tidak hanya itu, pada jenis asesmen diagnosis juga dilakukan dengan tujuan untuk memahami kekuatan, kelemahan, kemampuan, dan juga pengetahuan dari objek yang dilakukan asesmen.

3. Fungsi Formatif

Fungsi formatif merupakan fungsi yang sering digunakan untuk melakukan temuan-temuan yang terjadi pada saat proses operasional.

Biasanya, asesmen jenis ini dilakukan selama program dijalankan ataupun dilakukan secara rutin pada periode program atau kerja.

Pada jenis formatis ini juga assessment dilakukan pada dua arah, yakni penyelenggara (perusahaan) ataupun peserta (karyawan) yang saling melakukan asesmen.

Contoh dari asesmen jenis ini adalah 360 degree feedback, employee satisfaction, dan one-on-one interview.

Baca Juga: Assessment Karyawan: Manfaat, Jenis, Cara, Alat, dan Tipsnya

4. Fungsi Sumatif

Fungsi berikutnya adalah fungsi sumatif di mana assessment di sini digunakan sebagai alat untuk menilai program ataupun individu pada akhir periode.

Tujuan dari assessment jenis ini adalah untuk melakukan evaluasi dan juga untuk memahami seberapa baik kinerja yang telah dilakukan pada periode yang telah berjalan.

Contoh dari assessment jenis ini di antaranya PDCA, penilaian kinerja karyawan, hingga evaluasi pelatihan kerja.

5. Fungsi Ipsatif

Funsi ipsatif merupakan jenis assessment yang dilakukan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh individu karyawan dari waktu ke waktu.

Biasanya pada jenis assessment ini sering digunakan oleh HR untuk mengukur tren kinerja karyawan dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Cultural Assessment: Arti, Metode, Langkah, dan Tipsnya

6. Fungsi Pembanding

Fungsi berikutnya adalah fungsi pembanding di mana ini dilakukan untuk membandingkan satu objek dengan objek lainnya yang masih ada di dalam kelompok yang sama.

Pada konteks bisnis, asesmen ini dilakukan oleh perusahaan yang masih menggunakan sistem penghargaan karyawan, misalnya dengan memberikan penghargaan employee of the month.

7. Fungsi sesuai Kriteria

Pada fungsi berdasarkan kriteria ini maka penilaian akan dilakukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam bisnis, assessment ini sering digunakan untuk pengukuran tingkat persaingan pasar, performa penjualan, hingga untuk keperluan kenaikan jabatan.

8. Fungsi Holistik

Fungsi holistik merupakan fungsi yang dilakukan dengan cara melihat aspek-aspek yang ada pada individu karyawan.

Ini berlaku untuk psikis, latar belakang, fisik, pengaruh lingkungan, kebutuhan dan pengalaman.

Tujuan dari fungsi holistik ini adalah untuk meningkatkan motivasi atau inklusivitas dari individu karyawan.

Baca Juga: Assessment as Learning: Arti, Manfaat, Hingga Tahapannya

Apa Tujuan dari Assessment?

pengertian assessment

Pada dasarnya assessment ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih baik lagi.

Selain tujuan utama tersebut, ada beberapa tujuan lainnya mengapa perusahaan melakukan asesmen, yaitu:

  • Sebagai penghargaan atas performa yang dimiliki oleh karyawan sehingga bisa memberikan motivasi kepada mereka.
  • Untuk membuat hubungan perusahaan dan karyawan menjadi lebih baik.
  • Untuk memberikan peluang baru kepada karyawan sehingga mereka bisa mendapatkan peningkatan karier.
  • Memberikan pengetahuan dan memodifikasi rencana program pelatihan karyawan sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

Baca Juga: 7 Jenis Tes Pre-Employment Assessment dan Toolsnya

Apa Saja Jenis Assessment bagi Perusahaan?

Ada beberapa jenis dalam asesmen yang sering digunakan oleh perusahaan, yakni:

1. Talent Assessment

Talent assessment dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap kemampuan yang dimiliki oleh karyawan, apakah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tidak.

Ini termasuk mengukur potensi dan keselarasan karyawan dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

Jenis ini sering kali ditemukan pada proses rekrutmen karyawan, proses kenaikan jabatan, hingga restrukturisasi organisasi.

Contoh dari assessment jenis ini di antaranya tes aptitude, tes psikometri, tes keterampilan bidang, tes studi kasus, 360 degree feedback, survei kepuasan karyawan, hingga penilaian kinerja karyawan.

2. Market Assessment

Market assessment merupakan jenis asesmen yang digunakan untuk menilai apakah kondisi bisnis saat ini cocok dengan pasar saat ini dan di masa depan.

Ada 3 hal utama yang diukur dalam proses ini, di antaranya dinamika pasar, konsumen, hingga kompetitor.

Contoh dari assessment jenis ini di antaranya analisis SWOT, analisis STP, survei kepuasan pelanggan, hingga melakukan analisis kebijakan dan regulasi.

3. Business Assessment

Jenis yang terakhir adalah business assessment, yakni yang digunakan perusahaan untuk merespons kemajuan teknologi dan juga isu sosial-lingkungan yang bisa berdampak pada operasi dan juga pertumbuhan bisnis.

Contoh dari jenis asesmen ini di antaranya asesmen cash flow, asesmen modal kerja dan likuiditas, asesmen struktur pendanaan, asesmen risiko, hingga asesmen dampak.

Dalam asesmen bisnis ini, perlu diketahui bahwa setiap perusahaan memiliki proses, metode, hingga model assessment yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan jenis usaha, skala, dan juga usia dari bisnis.

Namun dari 3 jenis assessment yang telah disebut di atas adalah gambaran umum assessment yang sering dilakukan oleh perusahaan.

Baca Juga: 45 Contoh Soal Tes Penalaran Verbal dan Tips Mengerjakan

Apa Saja Tips Assessment yang Ideal?

asesmen

Dalam melakukan assessment, Anda harus memastikan setiap proses assessment harus berjalan dengan efektif, karena jika tidak hanya akan membuang waktu dan biaya saja.

Tentunya dalam melakukan assessment ini dibutuhkan biaya, karena proses assessment ini tidak hanya melibatkan internal perusahaan, tetapi juga pihak ketika seperti konsultan ataupun menyedia assessment tools.

Untuk memastikan assessment yang Anda lakukan bisa berjalan dengan lancar, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

  • Lakukan identifikasi masalah pada setiap fungsi dari organisasi Anda, termasuk kondisi saat ini dan bagaimana kemungkinan di masa depan, apakah sesuai dengan tujuan bisnis Anda.
  • Urutkan setiap permasalahan yang ada ke dalam actionable goals, misalnya pada divisi HR dengan melihat apakah berhasil merekrut kandidat content writer di bulan sekian.
  • Tentukan jenis asesmen yang ingin Anda gunakan nantinya, apakah sesuai dengan masalah dan fungsi yang membutuhkan asesmen.
  • Buat time frame dalam melaksanakan assessment agar Anda bisa memantau setiap prosesnya sehingga tidak hanya membuang waktu secara percuma.
  • Jangan lupa untuk merekan data hasil asesmen agar Anda dapat melihat perubahan yang dilakukan. Ini dilakukan untuk melakukan evaluasi pendekatan asesmen yang telah dilakukan sebelumnya.
  • Jangan lupa juga untuk memanfaatkan tools dalam asesmen untuk memudahkan Anda.

Baca Juga: Jenis dan Indikator Penilaian Kinerja Karyawan

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai pengertian assessment yang dapat menjadi referensi Anda.

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa assessment dilakukan untuk menilai karyawan apakah karyawan bisa memberikan kontribusi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Assessment ini menjadi bagian penting dalam proses rekrutmen karyawan karena akan membantu perusahaan dalam menilai apakah kandidat tersebut layak bekerja di perusahaan atau tidak.

Untuk mendukung kemudahan perusahaan dalam melakukan penilaian assessment karyawan, Anda bisa menggunakan sistem HRIS dari GajiHub.

GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

Dengan GajiHub Anda tidak hanya bisa memudahkan pengelolaan rekrutmen karyawan, tetapi juga untuk penggajian, absensi karyawan, pengelolaan cuti karyawan, hingga untuk layanan mandiri karyawan.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Tinggalkan Komentar