Komponen THP, Cara Menghitung, dan Contoh Perhitungannya

komponen THP banner

Dalam proses penggajian karyawan, ada beberapa komponen gaji serta potongan yang perlu dihitung untuk menghasilkan Take Home Pay (THP), yakni jumlah gaji yang diterima karyawan setelah semua potongan.

THP adalah jumlah uang yang benar-benar diterima oleh karyawan di tangan mereka, setelah dikurangi pajak penghasilan, iuran BPJS, dan potongan lainnya.

Dengan memahami berbagai komponen THP, Anda dapat membantu memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan ketenagakerjaan dan pajak yang berlaku.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa saja komponen THP, pengertian, contoh perhitungan, hingga tips pengelolaan penggajian karyawan.

Apa yang Dimaksud dengan THP?

komponen THP 1

Take Home Pay (THP) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada jumlah pendapatan yang diterima karyawan setelah dikurangi dengan pajak dan potongan lainnya.

Dengan kata lain, THP merupakan jumlah uang bersih yang dapat dibawa pulang oleh karyawan setelah semua kewajiban pembayaran terpenuhi.

Meskipun sering disamakan dengan gaji kotor (gross income), namun keduanya merupakan hal yang berbeda.

Secara sederhana, gaji kotor adalah total dari semua komponen gaji termasuk gaji pokok, tunjangan pekerjaan dan kesehatan, biaya transportasi, dan berbagai komponen yang sudah ditentukan perusahaan.

Sementara itu, THP adalah total pendapatan yang diterima setelah dikurangi dengan kontribusi yang dibayar oleh karyawan, seperti pajak penghasilan, iuran BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan, atau potongan lainnya.

Besaran THP dihitung berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan dilakukan oleh tim HR setiap bulannya.

Baca Juga: Cara Hitung Gaji Bersih dan Gaji Kotor serta Perbedaannya

Apa Saja Komponen THP?

gaji karyawan 2

Berikut beberapa komponen yang perlu Anda perhitungkan dalam THP karyawan:

1. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah komponen utama dalam THP. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, ada beberapa jenis upah, termasuk upah tanpa tunjangan, upah pokok dengan tunjangan tetap, serta upah pokok yang disertai tunjangan tetap dan tidak tetap.

Gaji pokok sendiri wajib minimal 75% dari total upah yang terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap, dan tidak boleh di bawah upah minimum yang berlaku di wilayah kerja.

2. Tunjangan

Tunjangan dibagi menjadi dua jenis, yakni tunjangan tetap dan tidak tetap. Tunjangan tetap adalah pembayaran yang rutin diterima karyawan bersama dengan gaji pokok, seperti tunjangan keluarga atau jabatan.

Sementara itu, tunjangan tidak tetap biasanya tergantung pada kondisi tertentu, seperti tunjangan kehadiran yang hanya diberikan jika karyawan hadir bekerja.

3. Bonus dan Pendapatan Tambahan

Selain gaji pokok dan tunjangan, bonus juga menjadi komponen dari THP. Bonus karyawan bisa didasarkan pada kinerja atau kebijakan tahunan perusahaan.

Pendapatan tambahan lainnya seperti uang lembur juga masuk dalam komponen ini. Jika karyawan bekerja lebih dari jam kerja yang ditentukan, mereka berhak mendapatkan upah lembur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perhitungan uang lembur sendiri telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 77 Ayat (2) a dan b:

“Waktu kerja terdiri dari tujuh jam per hari dan 40 jam per minggu dengan enam hari kerja.”

Berdasarkan definisi tersebut serta keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP.102/MEN/VI/2004 Pasal 1, pekerja berhak atas upah lembur jika memenuhi beberapa kriteria berikut:

  • Bekerja lebih dari 7 jam sehari atau 40 jam seminggu dengan 6 hari kerja.
  • Bekerja lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu dengan 5 hari kerja.
  • Bekerja pada hari Minggu atau hari libur nasional.

Dengan kata lain, jika Anda bekerja di luar jam kerja yang telah ditentukan atau bekerja pada hari libur, Anda berhak mendapatkan upah lembur sesuai dengan aturan yang berlaku.

Baca Juga: Aturan Upah Lembur Per Jam, Cara Hitung, dan Contoh Penghitungannya

4. Potongan Gaji

Setelah gaji pokok, tunjangan, dan bonus dihitung, masih ada potongan yang perlu diperhitungkan sebelum THP diterima karyawan.

Potongan ini bisa meliputi iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, pajak penghasilan (PPh 21), serta potongan lain seperti cicilan pinjaman.

Setiap potongan ini mengurangi jumlah akhir yang diterima karyawan sebagai THP.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Potongan Gaji dan Besarannya

Bagaimana Cara Menghitung Komponen THP?

gaji karyawan 3

Untuk menghitung komponen THP karyawan, berikut rumus sederhana yang bisa Anda gunakan:

THP = (gaji pokok + tunjangan + pendapatan lain) – (potongan BPJS + PPh 21 + potongan lainnya)

Contoh Perhitungan Komponen THP

Berikut komponen gaji seorang karyawan bernama Budi:

Gaji pokok:

Rp6.500.000

Tunjangan:

  • Paket data: Rp250.000
  • Laptop: Rp500.000
  • Transportasi: Rp1.000.000 (dengan kehadiran penuh)

Potongan:

  • BPJS Kesehatan: Rp80.000
  • Jaminan Hari Tua: Rp160.000
  • Jaminan Pensiun: Rp90.000
  • PPh 21: Rp150.000

Dengan informasi tersebut, THP Budi dapat dihitung dengan:

THP = (gaji pokok + tunjangan + pendapatan lain) – (potongan BPJS + PPh 21 + potongan lainnya)

THP = (Rp6.500.000 + Rp250.000 + Rp500.000 + Rp1.000.000) – (Rp80.000 + Rp160.000 + Rp90.000 + Rp150.000)

THP = Rp8.250.000 – Rp480.000

Jadi, THP yang diterima Budi adalah Rp7.770.000.

Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Perhari Paling Mudah

Bagaimana Cara Mengelola Penggajian Karyawan?

komponen THP 4

Mengelola penggajian bukan hanya tentang memberikan gaji kepada karyawan, tetapi juga memastikan bisnis Anda berjalan sesuai dengan hukum ketenagakerjaan di Indonesia.

Di Indonesia, penggajian diatur oleh berbagai peraturan seperti Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

1. Pertimbangkan Sistem Penggajian Karyawan

Ada 3 sistem penggajian dasar yang bisa Anda terapkan:

  • Penggajian Manual: Anda melakukan penggajian secara manual, biasanya mencatat di atas kertas atau menggunakan spreadsheet.
  • Penggajian Outsource: Anda menyewa pihak lain untuk menangani segala hal dari pajak penggajian hingga pembukuan.
  • Software payroll: Software payroll berbeda-beda berdasarkan paket atau produk yang ditawarkan. Sebagian besar penyedia menawarkan bantuan penggajian dasar hingga layanan tambahan seperti pelacakan waktu atau bahkan layanan sumber daya manusia.

Sebelum memilih satu sistem, pertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan bisnis, manfaat karyawan, dan kompleksitas pajak penggajian serta aturan yang berlaku.

2. Membuat Kebijakan Penggajian

Setelah memutuskan jenis penggajian, baik di rumah maupun outsource, saatnya menyusun kebijakan penggajian.

Pertama, Anda perlu meninjau undang-undang ketenagakerjaan termasuk peraturan tentang lembur dan pembayaran upah.

Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam kebijakan penggajian:

  1. Tanggal pembayaran, termasuk panjang periode pembayaran dan kapan Anda membayar karyawan setelah itu.
  2. Metode pembayaran, seperti bagaimana Anda akan membayar karyawan—biasanya melalui transfer bank atau cek.
  3. Pemotongan penggajian dan penahanan, termasuk prosedur Anda untuk membayar pajak penggajian yang sesuai.
  4. Benefit karyawan dan bagaimana mereka akan mempengaruhi gaji karyawan.

Baca Juga: Pedoman Penggajian Sesuai Undang-Undang di Indonesia

3. Mengumpulkan Informasi Karyawan

Selanjutnya, Anda perlu mendapatkan informasi yang diperlukan dari karyawan untuk memastikan Anda membayar mereka dengan jumlah yang benar serta melakukan pemotongan dan penahanan yang diperlukan.

Hal ini berarti mengumpulkan dokumen seperti formulir NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

4. Menyiapkan Data Bank Karyawan

Sebagai pemilik bisnis, Anda dapat menyiapkan transfer bank untuk pembayaran gaji melalui akun bank bisnis Anda atau melalui penyedia layanan penggajian Anda.

Jika karyawan Anda memilih transfer bank, mereka harus memberikan beberapa informasi:

  • Nama bank
  • Jenis akun (rekening giro atau tabungan)
  • Nomor akun

Setelah Anda memiliki semua informasi tersebut, langkah selanjutnya adalah mentransfer informasi itu ke software payroll atau bank.

Baca Juga: Software Employee Database: Manfaat, Fitur, dan Rekomendasi

5. Mengembangkan Sistem Pelacakan Waktu

Kemudian, Anda perlu mengharuskan pengusaha untuk menjaga waktu kerja karyawan (timesheet) secara akurat untuk semua karyawan.

Untuk mengotomatisasi tugas ini, Anda dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub.

Melalui fitur absensi dari software ini, Anda dapat mengetahui clock in dan clok out karyawan, jumlah jam kerja mereka, hingga ketika mereka mengambil lembur.

Berbagai catatan tersebut nantinya dapat Anda gunakan sebagai dasar komponen THP kepada karyawan.

6. Melaporkan dan Memperbarui Catatan Penggajian

Setelah melakukan berbagai cara di atas dan melakukan penggajian kepada karyawan, penting bagi Anda untuk mencatat penggajian mereka.

Dengan menyimpan semua catatan penggajian, karyawan Anda dapat membantu dalam proses audit serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan.

Baca Juga: Pemotongan Gaji Sepihak: Aturan di Indonesia dan Sanksinya

Bagaimana Tips untuk Meningkatkan Pengelolaan Penggajian Karyawan?

komponen THP 5

Ada beberapa cara untuk memastikan penggajian Anda berjalan lancar. Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk membantu Anda melalui siklus penggajian Anda:

1. Hitung total biaya penggajian Anda

Lacak semua pengeluaran terkait penggajian, termasuk upah, jam lembur, bonus, dan manfaat. Gambaran akurat tentang total biaya penggajian akan membantu dalam perencanaan anggaran dan keuangan.

2. Lakukan pembayaran dan laporan tepat waktu

Patuhi semua tenggat waktu pembayaran dan pelaporan yang ditetapkan oleh aturan yang berlaku.

Pengajuan tepat waktu pajak penggajian, pemotongan pajak, dan laporan lain yang diperlukan akan mencegah denda dan audit yang tidak perlu.

3. Simpan catatan dengan baik

Pertahankan catatan penggajian yang terperinci dan terorganisir saat Anda memproses penggajian, termasuk informasi karyawan, tingkat upah, pemotongan pajak, dan detail rencana manfaat.

Hal ini memastikan kepatuhan dengan persyaratan pencatatan dan menyediakan dokumentasi dalam kasus audit atau perselisihan.

4. Tetap up-to-date dengan undang-undang penggajian

Tinjau secara berkala dan pastikan Anda mematuhi upah minimum dan undang-undang penggajian lainnya yang relevan.

Dengan demikian, dapat terhindar dari masalah hukum dan menjaga kompensasi yang adil untuk karyawan.

Baca Juga: Standar Kebutuhan Hidup Layak: Ini Pedoman dan Peraturannya

5. Gunakan software payroll

Implementasikan software payroll yang mengotomatisasi penggajian dan perhitungan gaji, melacak jam kerja karyawan, dan menyederhanakan proses penggajian Anda.

Hal ini mengurangi kemungkinan kesalahan dan memperlancar alur kerja penggajian secara keseluruhan.

Salah satu payroll yang paling direkomendasikan adalah GajiHub. Dengan software ini, Anda dapat menghitung gaji secara otomatis dan menghemat waktu hingga 90%.

Pembayaran gaji juga bisa dilakukan tepat waktu ke berbagai bank, dan Anda bisa mengatur jadwal sesuai kebutuhan karyawan.

GajiHub juga menyediakan laporan payroll otomatis yang bisa diakses langsung, sehingga Anda lebih mudah dalam membuat keputusan bisnis.

Selain itu, Anda bisa membuat dan mengunduh slip gaji dalam format PDF dengan tampilan yang bisa disesuaikan.

Pengelolaan komponen THP, seperti gaji pokok, tunjangan, dan THR jadi lebih mudah, dan histori data payroll karyawan tercatat dengan baik.

Klik gambar berikut untuk informasi selengkapnya:

gajihub 2

Baca Juga: 10 Alternatif Software Payroll BambooHR di Indonesia

Kesimpulan

Mengelola penggajian dengan tepat adalah kunci untuk memastikan kepuasan dan produktivitas karyawan.

Dengan demikian, memahami THP sebagai bagian dari gaji karyawan membantu Anda dalam memastikan bahwa semua komponen gaji, seperti gaji pokok, tunjangan, bonus, dan potongan, dihitung dengan benar.

Penggunaan software payroll seperti GajiHub dapat mempermudah proses ini dengan fitur-fitur canggih yang mengotomatisasi perhitungan dan pelaporan gaji.

Dengan menggunakan software ini, Anda dapat mengurangi kemungkinan kesalahan manual, mempercepat proses penggajian, dan memastikan bahwa semua pembayaran dilakukan tepat waktu.

Dengan fitur seperti perhitungan otomatis, analisa data, dan slip gaji yang dapat dikustomisasi, GajiHub dapat menjadi solusi yang efisien dan efektif untuk kebutuhan penggajian perusahaan Anda.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *