Tim HR atau Human Resource merupakan tim yang sering melakukan kerja sama dengan tim di divisi lain. Jenis kolaborasi tim HR menjadi bagian penting yang akan membuat pekerjaan di perusahaan menjadi lebih efektif.
Kolaborasi tim HR ini tidak hanya memberikan keuntungan dan kemudahan bagi tim HR itu sendiri, tetapi juga memberikan keuntungan bagi tim di luar divisi HR. Jadi, penting bagi tim HR untuk melakukannya.
Lalu apa saja jenis kolaborasi yang bisa dilakukan oleh tim HR? Apa sebenarnya kolaborasi tim ini?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai jenis kolaborasi tim HR. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa Pengertian Kolaborasi Tim?
Kolaborasi tim merupakan kerja sama yang dilakukan oleh sebuah tim dengan tim lainnya yang ada di perusahaan. Kolaborasi tim ditandai dengan adanya peserta dan peran mereka yang telah ditentukan, pembagian tugas yang relatif jelas dan saling bergantung, ekspektasi timbal balik, dan tujuan serta jadwal yang dinyatakan secara eksplisit.
Setiap anggota memenuhi tugas masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Tingkat hirarki terstruktur dan kepemimpinan dalam kolaborasi tim dapat bervariasi, tetapi para peserta umumnya beroperasi berdasarkan prinsip kesetaraan, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam pengakuan atas pencapaian kolektif mereka.
Kolaborasi tim juga dapat terjadi di tingkat antar organisasi di mana anggota dari entitas profesional yang berbeda membentuk tim yang bergabung, tetapi model kolaborasi ini juga ditentukan oleh karakteristik yang disebutkan di atas yaitu keanggotaan yang terstruktur, peran yang jelas, dan tujuan serta jadwal bersama.
Baca Juga: Manfaat Menggunakan LinkedIn bagi Tim HR dan Pelamar Kerja
Apa Saja Jenis Kolaborasi Tim?
Berikut beberapa jenis kolaborasi tim yang bisa dilakukan di sebuah perusahaan:
1. Kolaborasi Komunitas
Model ini berbeda dengan kolaborasi tim dalam hal pergeseran fokus dari pencapaian ke berbagi pengetahuan. Kolaborasi komunitas berkisar pada bidang minat yang sama, di mana para anggota komunitas profesional di sekitarnya menjangkau rekan-rekan mereka untuk meminta bantuan dalam mengatasi tantangan, memberikan saran, dan bekerja sama dalam tugas dan proyek yang tidak terkait dengan tugas dan proyek organisasi induk peserta.
Keanggotaan dalam jenis kolaborasi ini biasanya bersifat cair dan tidak terdefinisi, meskipun ada beberapa pengecualian di mana kolaborasi ini lebih terdefinisi dan terstruktur. Contoh nyata dari jenis kolaborasi ini adalah Wikipedia, di mana anggota komunitas menyumbangkan keahlian mereka pada bidang yang mereka minati.
2. Kolaborasi Jaringan
Jenis kolaborasi ini juga melibatkan kontribusi anggota individu dari komunitas profesional. Perbedaan utama antara kolaborasi jaringan dan komunitas adalah bahwa kolaborasi jaringan difokuskan untuk memberi manfaat bagi komunitas, sedangkan kolaborasi komunitas difokuskan pada tujuan individu peserta yang juga memberikan nilai bagi komunitas.
Jaringan kolaboratif didefinisikan sebagai kemitraan antara individu dan organisasi otonom yang berbagi pengetahuan dan sumber daya yang didukung oleh jaringan komputer. Para peserta tersebar secara geografis dan kolaborasinya menjangkau bagian dari industri yang berbeda atau seluruh komunitas profesional global.
Para peserta bekerja untuk mewujudkan tujuan masing-masing, tetapi berbagi data dan sumber daya yang mereka terapkan dan hasilkan dalam pekerjaan mereka.
Bergantung pada bidang profesional tertentu, ada banyak model kemitraan jaringan yang berbeda secara signifikan dalam hal ruang lingkup, tujuan, dan pengaturan spesifiknya.
Baca Juga: Contoh SOP Tim HR, Manfaat, Hingga Cara Membuatnya
3. Kolaborasi Digital
Kemajuan teknologi dalam dua dekade terakhir telah mengantarkan era baru kolaborasi tim yang tersebar dan membuka jalan bagi gelombang kerja jarak jauh yang terus meningkat. Kolaborasi digital adalah bentuk kemitraan profesional yang dilakukan melalui sarana dan saluran komunikasi digital.
Hal ini memungkinkan para kolaborator dari lokasi geografis yang berbeda untuk berkomunikasi dan bekerja sama baik secara real-time maupun asinkron.
Dapat dikatakan bahwa sebagian besar organisasi profesional kontemporer mengandalkan kolaborasi digital dalam beberapa bentuk dan kapasitas. Manfaat kolaborasi digital tidak hanya tercermin dalam konektivitas peserta yang terpisah secara fisik, tetapi juga dalam sejumlah aspek lain.
Misalnya, kemudahan menyimpan informasi dan aksesibilitasnya, sinkronisasi dengan beragam alat digital yang memungkinkan koordinasi dan efisiensi yang lebih baik, kenyamanan berbagi pengetahuan dan sumber daya, biaya operasional yang lebih rendah, dan sebagainya.
4. Kolaborasi Tatap Muka
Cara “tradisional” untuk berkolaborasi secara tatap muka telah hilang dalam bayang-bayang kolaborasi jarak jauh dalam beberapa tahun terakhir, namun cara ini masih memiliki arti penting dan membawa sejumlah manfaat unik.
Kolaborasi tatap muka dikondisikan oleh lokasi bersama para pesertanya, yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain untuk berbagi keahlian dan wawasan demi tercapainya tujuan bersama.
Kolaborasi tatap muka berlangsung dalam berbagai cara formal atau informal, mulai dari komunikasi langsung di antara para pesertanya, pertemuan terorganisir, lokakarya, atau sesi curah pendapat.
Meskipun kolaborasi digital lebih cocok untuk komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan yang sedang berlangsung, karena dapat direkam dan diakses, kolaborasi tatap muka lebih cocok untuk situasi kompleks yang membutuhkan diskusi yang lebih luas dan melibatkan banyak peserta, di mana konsensus dapat dicapai dalam rentang waktu yang relatif singkat, terutama dibandingkan dengan skenario yang ditakuti, yaitu utas email yang panjang dan melelahkan, yang dapat menjadi sangat tidak efektif dan sulit dinavigasi.
Baca Juga: Recruitment Funnel: Panduan Lengkap Untuk Tim HR
5. Kriteria Sinkronisitas
Kolaborasi bisa terjadi secara real-time, di mana para peserta secara bersamaan terlibat dalam tugas bersama, atau bisa juga terjadi dengan cara yang tidak sinkron. Berdasarkan kriteria ini, kami mengidentifikasi dua model kolaborasi: sinkron dan asinkron.
6. Kolaborasi Sinkron
Jenis kolaborasi ini mengharuskan para peserta untuk bekerja bersama pada waktu yang sama. Komunikasi terjadi secara langsung dengan pertukaran pengetahuan dan informasi yang berkelanjutan. Jenis kolaborasi ini tidak ditentukan oleh lokasi, karena bisa dilakukan secara langsung, namun juga bisa dilakukan melalui sarana komunikasi lain, seperti panggilan video atau obrolan.
Karena kolaborasi sinkron hemat waktu, kolaborasi ini paling cocok untuk situasi yang membutuhkan respons segera, diskusi, dan penyelarasan yang cepat. Namun, ini tidak cocok untuk situasi kolaboratif apa pun, terutama situasi yang membutuhkan konsentrasi individu dan upaya independen, di mana upaya komunikasi dari peserta lain dapat mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dilakukan.
Situasi seperti ini paling baik diselesaikan dengan penjadwalan yang solid dan menciptakan slot waktu khusus untuk kolaborasi sinkron.
7. Kolaborasi Asinkron
Dalam jenis kolaborasi ini, para peserta tidak diharuskan untuk segera terlibat dalam komunikasi. Meskipun informasi dari kolaborator mereka sampai ke peserta secara instan, mereka dapat memilih kapan harus merespons. Contoh umum kolaborasi asinkron adalah email, dokumen bersama interaktif, pembaruan status, dll.
Kolaborasi asinkron paling cocok untuk pekerjaan yang sedang berlangsung dan tidak membutuhkan perhatian langsung dari siapa pun, serta diskusi yang sedang berlangsung yang membutuhkan lebih banyak waktu dan persiapan dari para peserta. Jenis kolaborasi ini juga cocok untuk tim dengan anggota yang tersebar di berbagai zona waktu.
Baca Juga: 12 Metrik Produktivitas yang Harus Diketahui Tim HR
Apa Saja Jenis Kolaborasi Tim HR yang Bisa Dilakukan?
Tim HR merupakan tim yang paling sering melakukan kolaborasi dengan tim dari divisi lain. Berikut beberapa jenis kolaborasi tim HR yang bisa dilakukan:
1. Kolaborasi dengan Tim HR dengan Tim Finance
Jenis kolaborasi tim HR pertama adalah kolaborasi tim finance. Kolaborasi tim HR dengan tim finance biasanya dilakukan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pembayaran upah, komisi, biaya rekrutmen, dan lainnya.
Berikut beberapa kolaborasi tim HR dan tim finance yang bisa dilakukan:
- Pemberian data terkait pembayaran upah, bonus karyawan, hingga biaya rekrutmen akan membantu memudahkan pekerjaan tim finance.
- Tim HR bertanggung jawab untuk pengelola penggajian dan memprosesnya, divisi finance akan melakukan pembayaran gaji, termasuk melakukan pemotongan pajak.
- Tim HR dan tim finance dapat bekerja sama untuk pemberian tunjangan dan bonus karyawan.
- Melakukan jenis kolaborasi tim HR dan tim finance yakni dalam mengurus analisis biaya.
2. Kolaborasi Tim HR dengan Tim Manajemen
Jenis kolaborasi tim HR juga dapat dilakukan dengan tim manajemen. Berikut beberapa jenis kolaborasi yang bisa dilakukan oleh tim HR dengan tim manajemen perusahaan:
- Para profesional HR harus secara aktif mencari kesempatan untuk berkomunikasi dengan para pemimpin perusahaan, baik melalui check-in rutin atau pertemuan yang lebih formal.
- Para profesional HR harus terlibat dalam diskusi dan keputusan yang berdampak langsung pada karyawan dan budaya organisasi. Hal ini tidak hanya memungkinkan pendekatan yang lebih holistik, namun juga memastikan bahwa SDM mengetahui setiap perubahan atau inisiatif yang dapat mempengaruhi tanggung jawab mereka.
- Mendorong dialog terbuka tentang kekhawatiran dan potensi area perselisihan juga dapat bermanfaat. Dengan mengantisipasi dan mengatasi kemungkinan terjadinya konflik, SDM dan manajemen dapat menjaga hubungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
- Miliki protokol resolusi konflik untuk mengatasi masalah dengan cepat dan efektif. Protokol tersebut harus menguraikan langkah-langkah untuk mengidentifikasi sumber konflik, memfasilitasi komunikasi terbuka antara pihak-pihak yang terlibat, dan menemukan solusi yang saling menguntungkan.
Baca Juga: Budaya Hierarki dalam Organisasi: Panduan Untuk Tim HR
3. Kolaborasi Tim HR dengan Tim IT
Berikut beberapa jenis kolaborasi tim HR yang bisa dilakukan dengan tim IT:
- Pekerjaan hibrida. Para pemimpin TI dan manajer SDM telah berkumpul pada teknologi, proses, dan kebijakan yang bekerja di kantor perusahaan dan kantor rumahan sejak praktik kerja hibrida berkembang pesat. Pekerjaan secara hybrid akan membutuhkan kerja sama antara tim HR sebagai pengelola SDM dan tim IT untuk mendukung terlaksananya sistem kerja hybrid ini.
- Penggunaan AI/ML. AI generatif sangat populer saat ini, tren ini hampir layak mendapatkan sebutan alfanumerik khusus. TI dan SDM harus mengedukasi karyawan tentang bagaimana penggunaan teknologi otomasi dapat membantu mereka bekerja lebih baik dalam peran mereka. Dan seiring dengan berkembangnya penggunaan AI secara generatif dalam organisasi, TI dan SDM harus bekerja sama untuk memitigasi masalah tata kelola terkait.
- Analisis Data. Ketika kebijakan hibrida membentuk kembali dunia kerja pengetahuan, para pemimpin bisnis mencari data tentang seberapa efektif karyawan dalam melakukan pekerjaan mereka. Hal ini memunculkan kategori baru dari alat analisis data yang dikenal sebagai analisis tempat kerja, yang mengukur rincian seperti berapa lama karyawan menghabiskan waktu untuk tugas-tugas pekerjaan, tugas mana yang paling banyak mereka habiskan, serta output dan hasil dari aliran kerja tersebut.
Baca Juga: 10 Skill Teknis yang Wajib di Kuasai oleh Tim HR
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai jenis kolaborasi tim HR yang dapat dilakukan di perusahaan Anda. Sebagai tim yang berhubungan dengan SDM perusahaan, tim HR memiliki peran penting untuk memastikan setiap divisi dapat bekerja sama dengan baik.
Untuk itu penting bagi tim HR untuk berkolaborasi dengan tim lainnya agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Untuk mendukungnya, dibutuhkan perangkat lunak yang akan memudahkan kolaborasi dan pekerjaan tim HR dengan tim lainnya.
Software payroll dan aplikasi HRIS GajiHub menjadi pilihan terbaik untuk memudahkan pengelolaan dan mendukung terlaksananya kolaborasi tim HR dengan tim dari divisi lain.
Fitur-fitur yang dimiliki GajiHub akan mendukung kolaborasi ini. Misalnya fitur integrasi akuntansi, tim HR dan tim finance dapat saling terhubung untuk melakukan pengelolaan karyawan dan pengelolaan keuangan.
Jadi, GajiHub adalah pilihan terbaik yang akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
Daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024