4. Menjamin Perusahaan untuk Mematuhi Hukum dan Regulasi
Menyusun aturan dan prosedur serta memastikan bahwa startup tetap mematuhi hukum setempat, daerah, dan negara sangat penting untuk menghindari masalah terkait hukum. Terutama jika perusahaan memiliki lebih dari 50 karyawan.
5. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan
HR juga berperan penting dalam menjaga kesejahteraan karyawan, termasuk aspek mental, fisik, dan finansial.
6. Membantu Membangun Lingkungan Kerja yang Inklusif
Survei McKinsey menunjukkan bahwa hampir 40% orang memutuskan untuk tidak menerima pekerjaan karena merasa peruashaannya kurang inklusif. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang ingin bekerja di tempat yang ramah dan menyenangkan.
Oleh karena itu, Anda perlu menciptakan lingkungan kerja seperti itu, yang membuat akryawan merasa lebih bahagia, lebih inovatif, dan lebih ingin bertahan di perusahaan, yang pada akhirnya meningkatkan hasil perusahaan.
Dengan membangun lingkungan yang sejak awal, startup pun dapat lebih berkembang.
7. Mempersiapkan Perusahaan untuk Tumbuh
Terakhir, tim HR membantu startup bersiap untuk tumbuh. Mereka membuat rencana perekrutan, melakukan penelitian, mengembangkan budaya organisasi, dan menciptakan proses yang bisa diukur (seperti perekrutan dan pembimbingan).
Yang lebih penting, tim HR juga bisa tumbuh seiring dengan perluasan perusahaan.
Baca Juga: HR di Industri Manufaktur: Tugas, Tantangan dan Solusinya
Apa Saja Tantangan HR di Industri Startup dan Bagaimana Solusinya?
Berikut adalah beberapa tantangan HR di industri startup beserta solusinya:
1. Membangun Budaya Perusaahaan
Salah satu tantangan terbesar SDM yang dihadapi oleh startup adalah berkaitan dengan budaya perusahaan. Banyak perusahaan baru begitu fokus pada peningkatan penjualan dan keuntungan, sehingga mereka lupa memikirkan seperti apa budaya perusahaan yang mereka inginkan.
Tanpa masukan dari manajemen, beberapa bisnis tidak akan memiliki budaya perusahaan yang kohesif yang dapat dipahami daan diikuti oleh semua karyawan. Hal ini dapat menyebabkan perpecahan antar tim dan membuat tugas kerja sama sulit dijalani.
Selain itu, kinerja dan keterlibatan karyawan juga akan menurun, yang pada akhirnya merugikan kesuksesan perusahaan Anda.
Solusi:
Startup harus menentukan budaya dan harapan mereka dalam kebijakan HR. Hal ini memungkinkan semua karyawan memahami harapan dan bekerja secara bersama-sama.
2. Rekrutmen untuk Posisi Senior
Saat merekrut karyawan untuk posisi senior, banyak startup fokus pada kualifikasi dan seberapa baik kandidat dapat menjalankan tugas terkait perannya, dibandingkan memberi prioritas pada keterampilan kepemimpinan dan komunikasi tim.
Keterampilan kepemimpinan yang buruk berdampak pada seluruh organisasi, mempengaruhi setiap karyawan yang berada di bawah mereka dalam hierarki bisnis. Hal ini dapat berdampak negatif pada retensi karyawan, keterlibatan, dan produktivitas.
Dalam kasus terburuk, hal ini dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam tim.
Solusi:
Pastikan Anda menyertakan pertanyaan wajib untuk menilai keterampilan kepemimpinan dalam proses wawancara. Kriteria seleksi ini perlu dijelaskan dalam praktik HR agar semua tim yang menerima karyawan baru mengikuti prosedur yang ditetapkan.
3. Menarik Bakat
Banyak startup tidak memiliki tim profesional HR untuk menangani proses rekrutmen. Hal ini membuat kesulitan dalam menemukan bakat baru untuk posisi yang kosong, sehingga memperlampat proses perekrutan secara signifikan.
Solusi:
Salah satu kemungkinan adalah memberikan kesempatan pada orang yang sesuai dengan budaya perusahaan Anda dibandingkan menunggu kandidat yang sempurna muncul.
Tentunya, berinvestasi dalam alat rekrutmen yang tepat juga dapat membantu menjangkau adiens yang lebih luas dan menarik minat lebih banyak pada lowongan Anda.
Baca Juga: Peran HR di Industri IT, Tantangan, Hingga Tips Terbaiknya
Banyak startup tidak peduli dengan menetapkan kebijakan SDM yang kuat. Mereka lebih fokus pada pertumbuhan bisnis, membuat nama perusahaan lebih dikenal, dan menyempurnakan produk atau layanan mereka.
Kebijakan SDM yang efektif dapat memberikan solusi untuk beberapa tantangan yang dihadapi startup, seperti membangun budaya perusahaan dan merekrut orang untuk peran kepemimpinan.
Oleh karena itu, ketiadaan kebijakan SDM tersebut yang menyebabkan tantangan-tantangan tersebut.
Solusi:
Satu-satunya cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan mengembangkan kebijakan ayng komprehensif. Hal ini akan memakan waktu, dan penting untuk memastikan semua aspek bisnis.
Degnan kebijakan yang ketat, sebagai profesional HR Anda dapat menghindari perselisihan internal, meningkatkan keputusan bisnis, meningkatkan kepuasan karyawan, dan menghindari masalah hukum.
5. Komunikasi terkait Kebijakan
Terkadang, walaupun startup sudah membuat kebijakan perusahaan secara lengkap, banyak yang lupa menyampaikannya kepada karyawan.
Tanpa panduan, karyawan tidak tahu proses yang benar yang harus mereka ikuti atau apa yang diharapkan dari mereka.
Hal ini bisa membuat tim bingung dan bisa membuat nilai dan budaya perusahaan hilang.
Solusi:
Pastikan setiap karyawan bisa mengakses kebijakan SDM kapan pun. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan software HR untuk mengunggah kebijakan perusahaan ini ke dalam basis data dokumen pusat.
Dengan demikian, Anda bisa memastikan semua staf memiliki akses ke kebijakan dan prosedur terbaru, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mematuhinya.
Cara efektif lain untuk menyampaikan kebijakan SDM adalah dengan mempraktikannya. Anda bisa membuat pelatihan bagi staf baru dan penyegarakan rutin bagi staf yang sudah ada agar tetap mengikuti prosedur terkini.
6. Pelatihan Karyawan dengan Efektif
Banyak startup tidak menginvestasikan pelatihan karyawan dengan baik dan melihatnya sebagai biaya yang tidak diperlukan. Sebaliknya, mereka mempekerjakan karyawan yang sudah mahir dalam peran mereka untuk menghemat biaya dan meningkatkan kinerja.
Padahal, hanya merekrut kandidat yang sudah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan mereka bisa mengakibatkan kekurangan karyawan. Seperti yang sudah dibahas, menarik bakat adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi HR di industri startup.
Solusi:
Agar tetap unggul, Anda perlu memberikan pelatihan keterampilan dan pengembangan yang terus-menerus kepada semua karyawan.
Hal ini membantu meningkatkan keterampilan karyawan yang sudah ada, sambil meningkatkan tingkat retensi pekerjaan.
7. Feedback Karyawan
Di dunia startup yang cepat, feedback jarang menjadi prioritas. Dengan kurangnya sistem feedback yang baik, banyak karyawan tidak tahu bagaimana performa kerjanya dan tidak tahu cara memperbaiki diri.
Karyawan yang tidak mendapatkan feedback berarti mereka tidak bekerja dengan kemampuan secara penuh. Bagaimana mereka bisa tahu di area mana pekerjaan mereka, dan di area mana yang perlu diperbaiki.
Kegagalan memberikan feedback berarti kesalahan yang sama terus terjadi, yang bisa mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan Anda dalam jangka panjang.
Solusi:
Pastikan memberikan feedback secara teratur kepada semua karyawan mengenai performa mereka. Memberikan feedback bisa membantu tenaga kerja Anda merasa lebih terlibat dalam perusahaan.
Dengan demikian, karyawan Anda akan lebih bersedia untuk bekerja keras dan tahu di area mana mereka seharusnya fokus untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Sistem manajemen SDM juga memungkinkan karyawan memberikan feedback kepada atasan mereka. Hal ini membantu karyawan merasa didengar dan memberikan petunjuk untuk meningkatan kepemimpinan serta menangani masalah di tingkat lebih tinggi dalam organisasi.
Baca Juga: Employee Feedback: Arti, Manfaat, Hingga Contohnya
Apa Saja Tips Terbaik HR di Industri Startup?
Selain dengan melakukan berbagai solusi di atas, berikut beberapa tips lain yang bisa Anda lakukan:
1. Pilih Karyawan Terbaik
Manajemen SDM yang efektif dimulai dengan memilih orang secara tepat. Buat deskripsi pekerjaan yang jelas, kenali kriteria yang diperlukan, dan wawancarai secara cermat.
2. Tawarkan Gaji yang Bersaing
Tawarkan gaji dan benefit yang bersaing dengan riset pasar. Meskipun tidak sebanding dengan perusahaan besar, berikan kelebihan unik misalnya seperti fleksibilitas.
3. Lakukan Onboarding dengan Baik
Persiapkan onboarding atau hari pertama karyawan baru, perkenalkan kepada tim, dan berikan panduan. Kemudian, jadwalkan pemeriksaan rutin untuk membantu mereka beradaptasi.
4. Pahami Hukum Kerja
Pahami hukum ketenagakerjaan agar bisnis dan karyawan terlindungi. Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan ahli hukum ketenagakerjaan ketika perusahaan mulai berkembang.
5. Kelola Payroll Efisien
Penting untuk membayar gaji tepat waktu tanpa kesalahan. Gunakan software payroll dan HR untuk meningkatkan akurasi.
Salah satu software yang bisa Anda gunakan adalah Gajihub. Dengan software ini, Anda bisa melakukan penghitungan gaji secara otomatis, melakukan proses payroll tepat waktu, hingga menyediakan slip gaji untuk karyawan yang bisa diunduh dalam format PDF.
Klik gambar berikut untuk informasi selengkapnya:
6. Tetapkan Kebijakan Ketenagakerjaan yang Jelas
Susun buku panduan karyawan dnegan kebijakan yang jelas, termasuk gaji, pemutusan hubungan kerja, dan keselamatan. Hal ini akan memudahkan Anda dalam pengambilan keputusan.
Baca Juga: UU Ketenagakerjaan Terbaru, Ketahui Poin-Poin Pentingnya
7. Berikan Peluang Perumbuhan Karyawan
Meskipun sulit memberikan jalur karier di bisnis kecil, berikan peluang pelatihan dan cross-training. Dukung minat karyawan untuk keuntungan bisnis.
8. Komunikasikan dengan Jelas kepada Karyawan
Jaga komunikasi dua arah, agar karyawan terinformasi dan terlibat. Pertemuan one on one dan feedback membantu menciptakan lingkungan kerja yang baik.
9. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman
Penuhi persyaratan keamanan yang berlaku untuk bisnis Anda. Berikan tanggapan cepat terhadap situasi darurat dan buku panduan karyawan yang jelas.
10. Tingkatkan Kebahagiaan Karyawan
Karyawan yang bahagia akan bekerja lebih produktif. Oleh karena itu, selain gaji yang memadai, Anda dapat memberikan paket benefit dan lingkungan kerja yang positif untuk menjaga kepuasan karyawan.
Baca Juga: 10 Indikator Kepuasan Kerja dan Cara Meningkatkannya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa HR di industri startup sangat penting untuk menangani masalah-masalah terkait karyawan dan SDM.
Tugas HR di industri ini melibatkan penyusunan kebijakan, pengelolaan catatan karyawan, dan memastikan kepatuhan hukum.
Dengan berbagai tugas tersebut, sebagai HR Anda juga akan menghadapi berbagai tantangan seperti membangun budaya perusahaan, melibatkan kebijakan yang jelas, hingga investasi dalam pelatihan karyawan.
Agar Anda lebih berfokus pada tugas-tugas yang membutuhkan strategi dan pertimbangan, Anda dapat mengandalkan software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui software ini, Anda bisa mengelola data karyawan, kehadiran, hingga payroll.
Kunjungi tautan ini dan coba gratis hingga 14 hari.