Feedforward Control, Apa Bedanya dengan Feedback?

Feedforward Control banner

Meskipun sama-sama berfungsi sebagai strategi penting untuk meningkatkan kinerja karyawan, feedback dan feedforward control memiliki beberapa perbedaan.

Feedback umumnya memberikan tinjauan terhadap kinerja karyawan di masa lalu, yang memungkinkan karyawan untuk memikirkan kembali tentang pencapaian mereka, mengidentifikasi area perbaikan, dan sebagainya.

Di sisi lain, feedforward control lebih berorientasi pada masa depan dengan memberikan arahan dan saran tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai hasil yang lebih baik ke depannya.

Pendekatan ini tidak hanya membantu karyawan untuk menetapkan tujuan baru, melainkan juga mengembangkan strategi efektif untuk mencapai tujuan tersebut.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu feedforward control, bedanya dengan feedback, manfaat, cara penggunaan, dan contohnya.

Apa yang Dimaksud dengan Feedforward Control?

Feedforward Control 1

Feedforwarc control adalah konsep yang berfokus pada komunikasi saat ini atau membahas kinerja di masa depan.

Feedforward adalah istilah yang relatif baru dan dikembangkan oleh Marshall Goldsmith, seorang pendidik dan pelatih di bidang bisnis.

Alih-alih mengomentari tindakan dan perilaku di masa lalu, feedforward control cenderung memberikan saran untuk perbaikan tindakan atau perilaku yang sedang berlangsung.

Jenis penilaian ini lebih konstruktif karena lebih membantu karyawan saat harus menjalankan tugas tertentu.

Baca Juga: 360 Degree Feedback: Pengertian Lengkap dan Contoh Pertanyaannya

Apakah Feedforward Control dan Feedback itu Sama?

Feedforward Control 3

Tidak. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, meskipun sama-sama alat untuk mengembangkan kinerja dan membantu dalam mencapai tujuan, feedback dan feedforward merupakan dua hal yang berbeda.

Berikut sejumlah perbedaannya:

Feedback  Feedforward
Berfokus pada kinerja atau perilaku di masa lalu. Berfokus pada kinerja atau perilaku di masa depan.
Mengevaluasi kinerja atau tugas yang sudah dilakukan. Memberikan panduan untuk kinerja atau tugas di masa depan.
Terjadi setelah tindakan dilakukan. Memberikan panduan untuk kinerja atau tugas di masa depan.
Disampaikan dalam bentuk hasil, data, atau observasi. Disampaikan melalui prediksi, nasihat, atau saran.
Memberikan beberapa informasi tanpa selalu spesifik. Menekankan area atau aspek yang perlu mendapat perhatian segera.
Mendorong evaluasi dan pembelajaran dari pengalaman. Mendorong persiapan dan kepercayaan diri untuk masa depan.

Baca Juga: Evaluasi Kinerja: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Tahapannya

Apa Saja Kekurangan Feedback?

feedback karyawan 7

Meskipun feedback banyak dilakukan orang dan dikenal luas, namun feedback juga memiliki kelemahannya tersendiri yang membuat Anda perlu mempertimbangkan untuk beralih ke metode feedforward control. 

Berikut beberapa kekurangannya:

1. Komunikasi Satu Arah

Proses komunikasi feedback cenderung satu arah. Melalui feedback, informasi dibagikan tanpa memungkinkan pertukaran ide timbal balik.

Hal ini memberi sedikit atau tidak ada ruang untuk diskusi atau klarifikasi. Kurangnya dialog seperti ini dapat menyebabkan kesalahpahaman tentang maksud dari feedback tersebut.

2. Kurang Spesifik

Saat feedback disampaikan tanpa kejelasan, penerima mungkin kesulitan memahami perilaku atau tindakan mana yang sedang dibahas.

Mereka juga akan kesulitan menerapkan feedback tersebut secara efektif. Feedback seperti “kamu perlu meningkatkan keterampilan tertentu” atau “kamu bisa melakukannya lebih baik” mungkin tidak efektif karena kurang jelas dan, yang paling penting, kurang spesifik.

3. Keterlambatan dalam Memberikan Feedback

Keterlambatan dalam memberikan feedback dapat mengurangi efektivitasnya.

Jika feedback tidak diberikan segera setelah sesuatu terjadi, karyawan mungkin lupa apa yang terjadi atau bagaimana itu terjadi.

Akibatnya, mereka akan lebih sulit untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Baca Juga: 10 Bentuk Apresiasi Karyawan Terbaik

4. Bias Status Quo

Seringkali, feedback terhambat oleh bias status quo, yakni bias yang diakibatkan oleh preferensi untuk mempertahankan keadaan yang ada.

Beberapa karyawan mungkin menolak perubahan dan lebih memilih mempertahankan kebiasaan atau praktik yang ada.

Bias seperti ini dapat berasal dari ketakutan akan kegagalan atau keengganan untuk menantang keyakinan seseorang.

5. Tidak Ada atau Kurangnya Tindak Lanjut

Feedback sering kali tidak efektif karena tidak ada atau kurangnya tindak lanjut. Ini berarti tidak ada dukungan atau panduan berkelanjutan setelah feedback diberikan.

6. Dampak Emosional atau Psikologis

Feedback yang disampaikan dengan buruk dapat berdampak negatif secara emosional pada karyawan.

Kadang-kadang, kritik yang keras atau komentar yang tidak sensitif dapat berdampak merusak pada hubungan.

Hal ini juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman bagi karyawan.

Baca Juga: Work Engagement: Arti, Ciri-ciri, Aspek, Dampak, dan Strateginya

Apakah Feedforward Control itu Penting?

Feedforward Control 2

Ya, penting. Feedforward control tidak hanya dapat mendorong kerja sama yang lebih baik dalam tim, tetapi juga mendukung pola pikir yang terus berkembang dan fokus pada tujuan yang lebih besar, serta pertumbuhan individu.

Selain itu, berikut sejumlah manfaat yang membuat feedforward penting:

1. Orientasi Masa Depan

Feedforward berfokus pada bagaimana meningkatkan situasi di masa depan, bukan pada kesalahan di masa lalu.

Pendekatan ini mengalihkan fokus dari kesalahan-kesalahan tersebut dengan mengoptimalkan keterampilan karyawan.

Contohnya, dibandingkan mengkritik pekerjaan customer service yang kurang efektif di masa lalu, Anda dapat memberikan feedforward untuk menangani pelanggan dengan lebih baik di masa depan.

2. Feedback Tanpa Penilaian

Feedforward memberikan saran objektif yang berfokus pada solusi di masa depan, sehingga dapat membantu karyawan mencapai kinerja yang lebih baik dan tujuan yang lebih tinggi.

Hal ini menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman dan tidak defensif.

Sebagai contoh, dalam evaluasi kinerja, feedforward akan memberikan feedback yang mendukung dan tidak menghakimi, sehingga membuat karyawan dan manajer merasa diberdayakan.

3. Memperkuat Hubungan Interpersonal yang Positif

Feedforward menciptakan lingkungan kerja sama, bukan kompetisi di antara karyawan. Hal ini membantu Anda untuk membangun tim yang saling terhubung, diberdayakan, dan mampu bekerja sama untuk tujuan yang lebih besar.

Contohnya, budaya feedforward mendorong karyawan untuk mengamati dan menghargai kemampuan unik setiap anggota tim, yang memperkuat hubungan interpersonal sekaligus meningkatkan produktivitas.

4. Membantu Mengatasi Hambatan

Feedword control membantu tim tetap sejalan dengan tujuan mereka, memecahkan solusi jika terdapat hambatan, dan bekerja sama untuk pertumbuhan.

Hal ini juga mendorong ketahanan, usaha, dan pembelajaran sebagai nilai inti dalam tim.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang baru pertama kali memimpin presentasi mendapat dukungan dari manajer dan rekan kerja melalui latihan dan feedback yang konstruktif, sehingga membuatnya lebih siap dan percaya diri saat presentasi.

Baca Juga: Employee Feedback: Arti, Manfaat, Hingga Contohnya

gajihub 1

5. Menemukan Pemimpin dalam Tim

Budaya feedforward menciptakan lingkungan yang mendorong pengembangan pemimpin baru. Karyawan yang terus-menersu merefleksikan dan memperbaiki dri dapat menjadi calon pemimpin di masa depan.

Misalnya, seorang karyawan yang aktif membantu rekan-rekannya dapat berkembang menjadi pemimpin dalam tim, yang membantu meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

6. Fokus pada Masa Depan

Feedforward control membantu karyawan fokus pada perbaikan diri dan tujuan masa depan tim. Dengan menerapkan feedforward, anggota tim dapat menyeleraskan tujuan mereka dengan tujuan tim atau organisasi.

Contohnya, tim product development yang saling memberikan feedforward konstruktif dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan menghasilkan produk akhir yang lebih berkualitas.

7. Menerapkan Feedforward pada Tingkat yang Lebih Tinggi

Feedforward dapat diterapkan untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif. Karyawan dari berbagai departemen dapat saling mendukung untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi.

Sebagai contoh, tim marketing dan sales dapat bekerja sama untuk merancang campaign yang lebih baik dan memahami pelanggan dengan lebih baik melalui feedforward. 

Baca Juga: Skip Level Meeting: Cara Melaksanakan, dan Contoh Pertanyaan

Apa Saja Komponen Penting dalam Feedforward Control?

Feedforward Control 5

Untuk memudahkan Anda dalam menerapkan feedforward control, berikut enam komponen pentingnya yang perlu Anda pahami:

1. Regenerasi Bakat

Menurut survei Attracting and Retaining Millennial Professionals” oleh Robert Walters, 91% milenial menganggap kemajuan karir sebagai prioritas utama.

Oleh karena itu, feedforward, yang berfokus pada pertumbuhan dan pengembangan, sangat penting dalam keterlibatan dan kepuasan karyawan.

Jadi, Anda perlu berfokus untuk memberikan feedforward kepada karyawan untuk membantu mengembangkan keterampilan mereka.

2. Memperluas Kemungkinan

Berbeda dengan feedback yang lebih fokus pada masalah, feedforward membantu karyawan memperluas ide mereka.

Misalnya, saat terjadi suatu masalah, cobalah untuk mendorong karyawan mengusulkan solusi alternatif. Hal ini dapat memperluas kemungkinan pengembangan pada pekerjaan mereka.

3. Khusus

Salah satu kelebihan dari feedforward adalah fokus pada masalah tertentu yang bisa diperbaiki, sehingga menghindari kelebihan informasi yang sering terjadi dalam sesi feedback. 

Feedforward memungkinkan Anda memilih masalah yang paling membutuhkan perbaikan di masa depan.

Saat Anda memberikan saran kepada karyawan tentang pekerjaan mereka saat ini, artinya Anda memberi mereka kesempatan untuk segera bertindak.

Baca Juga: Performance Gap: Arti, Penyebab, hingga Cara Mencegahnya

4. Autentik

Feedforward menekankan pada pentingnya komunikasi yang autentik. Orang-orang sebenarnya tidak menyukai “pujian sandwich” yakni kritik yang disisipkan antara dua pujian yang samar.

Dibandingkan cara tersebut, mereka lebih menginginkan kebenaran. Dalam hal ini, feedforward membantu Anda menemukan masalah dan menyarankan solsui secara jujur dan langsung.

5. Berdampak

Terkadang, setelah menerima feedback, karyawan masih tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka.

Di sisi lain, feedforward adalah gabungan antara penilaian dan bimbingan. Itulah emngapa feedforward dianggap lebih berguna dan berdampak dibandingkan feedback. 

6. Menyempurnakan Dinamika Tim

Feedforward adalah kegiatan tim. Dengan mempraktikan kerjasama yang mungkin mendatangkan pandangan yang bertentangan, hal tersebut justru dapat membantu karyawan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Dengan teknik feedforward, karyawan dapat menggunakan pandangan yang bertentangan itu sebagai dorongan untuk mengembangkan ide-ide baru.

Feedforward control sangat berguna dalam komunikasi lateral (komunikasi dengan posisi yang sejajar), karena memungkinkan pertukaran informasi yang lebih baik tanpa perlu mengkhawatirkan konsekuensinya.

Baca Juga: 10 Tips Membangun Manajemen Tim di Lingkungan Kerja

Bagimana Langkah Menerapkan Feedforward Control?

feedback karyawan 3

Setelah memahami pentingnya feedforward control, sebagai HR Anda perlu menyusun langkah-langkah yang perlu diterapkan untuk mendorong budaya ini.

Berikut tahapan yang bisa Anda lakukan untuk memulainya:

1. Tetapkan Tujuan dan Harapan yang Jelas

Langkah pertam adalah menetapkan tujuan yang jelas. Dengan tujuan yang baik, Anda akan lebih fokus dan lebih mudah dalam mengarahkan karyawan.

Selain itu, Anda juga harus mengelola harapan melalui kerja sama dengan manajer tim untuk menemukan area spesifik pada karyawan yang harus ditingkan.

Contohnya, Anda adalah seorang sales manager di perusahaan software payroll dan ingin meningkatkan keterampilan presentasi pada tim.

Anda dapat menggunakan proses feedforward untuk menetapkan tujuan yang spesifik dan mengatasi masalah sebelum terjadi.

Untuk menetapkan tujuan, Anda bisa menggunakan SMART goals untuk memudahkan pemantauan dan pencapain.

2. Dengarkan Karyawan Anda dan Bekerja Sama dengan Mereka

Setelah menetapkan tujuan, komunikasikan tujuan tersebut kepada karyawan Anda dan dengarkan masukan dari mereka.

Kerjasama yang efektif dimulai dengan mendengarkan secara aktif.

Contohnya, Anda dapat berdiskusi dengan tim untuk mengetahui masalah utama dalam sesi penjualan mereka.

Kemudian, jika ada anggota tim yang mengemukakan pendapatnya tentang cara meningkatkan keterampilan presentasi, dengarkanlah dengan saksama dan lakukan jika hal tersebut dapat diterapkan.

3. Rencanakan Penilaian Feedforward

Dengan mengetahui tantangan yang dihadapi oleh tim Anda, buatlah rencana penilaian feedforward. 

Rencana tersebut harus mencakup siapa yang akan terlibat, jadwal pelaksanaan, dan alat penilaian yang akan digunakan.

Langkah-langkah yang perlu diambil:

  1. Tentukan siapa yang akan terlibat dalam penilaian.
  2. Tetapkan jadwal pelaksanaan.
  3. Pilih alat penilaian yang tepat.
  4. Mintalah karyawan mengisi formulir evaluasi diri untuk merefleksikan pencapaian, tantangan dan area yang perlu ditingkatkan.

4. Lakukan Penilaian

Setelah rencana disampaikan, mulailah proses penilaian. Dengarkan kebutuhan dan masalah karyawan Anda dengan penuh perhatian.

Kemudian, kumpulkan informasi melalui formulir evaluasi diri, one-on-one meeting, atau melalui email. 

5. Ambil Tindakan untuk Memperbaiki

Dengan mengetahui tantangan yang dihadapi, ambil tindakan konkret untuk memperbaikinya.

Pilih metode yang paling sesuai, seperti webinar, workshop terkait software kursus online, atau buku pengembangan diri.

6. Evaluasi Hasil Penilaian Feedforward

Terakhir, Evaluasi hasil penilaian feedforward Anda. Pastikan tujuan yang Anda tetapkan adalah S.M.A.R.T. untuk memudahkan pemantauan.

Selanjutnya, tentukan tanggal untuk penilaian berikutnya dalam beberapa bulan ke depan untuk memastikan perbaikan berkelanjutan.

Baca Juga: Job Redesign: Manfaat, Strategi, dan Langkah Melaksanakannya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa feedforward control adalah saran yang diberikan kepada karyawan, namun lebih berfokus pada tindakan masa depan untuk mencapai hasil terbaik.

Berbeda dengan feedback yang lebih berfokus pada kesalahan di masa lalu.

Feedforward control memiliki sejumlah manfaat seperti berfokus pada masa depan, memperkuat hubungan interpersonal, dapat mengatasi hambatan, dan fokus pada perbaikan diri karyawan.

Untuk menerapkan feedforward control, HR perlu bekerja sama dengan manajer tim untuk menetapkan tujuan yang jelas, mendengarkan karyawan, mengambil tindakan perbaikan, hingga mengavaluasi hasilnya.

Dengan banyaknya langkah yang harus diambil tim HR dalam menerapkan strategi tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub yang membantu mereka untuk tetap bisa mengelola urusan administrasi karyawan.

Melalui fitur absensi yang dimiliki Gajihub, karyawan dapat dengan mudah melakukan presensi secara mandiri tanpa harus melalui tim HR.

Selain itu, adanya fitur ESS juga memungkinkan karyawan untuk mengajukan cuti dan izin melalui aplikasi Gajihub.

Artinya, tim HR maupun manajer tidak perlu berurusan dengan formulir cuti yang mungkin akan membuat mereka kerepotan.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *