Saat ini pasar kerja semakin menekankan pentingnya merekrut kandidat yang sesuai dengan budaya tempat kerja. Oleh karena itu, cultural fit interview menjadi salah satu strategi yang dilakukan dalam proses rekrutmen.
Selain dengan menyeleksi kandidat melalui CV dan portofolio kerja, rekruter juga mungkin akan mengundang kandidat untuk mengikuti serangkaian proses wawancara seperti culture fit interview.
Melalui wawancara tersebut, perusahaan dapat mengetahui apakah kandidat memiliki nilai-nilai dan perilaku yang selaras dengan perusahaan.
Proses ini penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa mereka merekrut orang yang tepat dan karyawan dalam mencari tempat kerja yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu cultural fit interview, manfaat, tips mempersiapkan, dan contoh pertanyaan serta jawabannya.
Apa yang Dimaksud dengan Cultural Fit Interview?
Cultural fit interview atau wawancara mengenai kecocokan budaya adalah proses menilai calon pelamar untuk memahami keselarasan budaya mereka dengan perusahaan.
Sebagai rekruter, Anda akan mengidentifikasi nilai-nilai dan perilaku serta bagimana hal tersebut dapat berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
Konsep terkait kecocokan budaya ini sudah ada sejak tahin 1980-an, yang muncul dari kebutuhan untuk melihat bagaimana seorang kandidat berinteraksi di dalam perusahaan.
Dengan kata lain, kandidat harus memiliki kepribadian yang cocok dengan budaya tempat kerja dan rekan kerjanya untuk mendorong loyalitas kepada perusahaan.
Culture fit juga merupakan pendorong penting untuk meningkatkan kepuasan, keterlibatan, dan retensi karyawan.
Baca Juga: 7 Manajemen Stress yang Baik di Tempat Kerja
Apakah Cultural Fit Interview Penting bagi Perusahaan?
Ya, penting. Merekrut berdasarkan kecocokan budaya dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan keberhasilan tim.
Selain itu, berikut sejumlah manfaat dari cultural fit interview:
1. Tim yang Lebih Kuat
Nilai dan gaya komunikasi yang sama menghasilkan kerjasama yang lebih kuat, pemecahan masalah dan produktivitas yang lebih tinggi.
2. Karyawan Lebih Bahagia
Kepuasan yang merasa puas akan lebih bahagia, sehingga dapat mengurangi kelelahan dan kebosanan dalam bekerja, serta meningkatkan keterlibatan.
3. Tingkat Pergantian Karyawan yang Lebih Rendah
Karyawan yang memiliki sense of belonging lebih mungkin untuk bertahan, sehingga megurangi turnover karyawan yang membutuhkan banyak biaya.
4. Pertumbuhan Pribadi
Kesesuaian budaya juga dapat membentuk lingkungan yang mendukung mendorong pembelajaran dan melangkah keluar dari zona nyaman.
5. Pekerjaan Lebih Bermakna
Dengan cultural fit interview, Anda dapat melihat nilai kandidat apakah sesuai dengan misi perusahaan yang nantinya dapat membuat pekerjaan lebih bermakna.
Baca Juga: Culture Fit Test: Pengertian, Manfaat, dan Langkahnya
Bagaimana Langkah untuk Melaksanakan Cultural Fit Interview?
Untuk merekrut dan menemukan kandidat yang sesuai dengan budaya perusahaan, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Kenali Budaya Perusahaan Secara Mendalam
Pertama-tama, Anda bisa melakukan survei internal, rapat town hall, atau diskusi kelompok dengan karyawan saat ini untuk memahami nilai-nilai, keyakinan, dan harapan yang membentuk organisasi Anda.
2. Buat Pertanyaan Wawancara yang Mencerminkan Temuan Anda
Buat pertanyaan yang bisa mengungkapkan apakah kandidat cocok dengan organisasi Anda. Misalnya, tanyakan bagaimana mereka lebih suka bekerja, apa yang memotivasi mereka, atau bagaimana mereka menyelesaikan masalah.
3. Seimbangkan Penilaian antara Keterampilan dan Kecocokan Budaya
Penting untuk menyeimbangkan penilaian antara keterampilan kandidat dan culture fit. Meskipun kecocokan budaya sangat peting, hal ini tidak oleh mengesampingkan keterampilan teknis dan pengalaman.
Kemudian, saat melakukan wawancara terkait kecocokan budaya, penting untuk membangun suasana yang tepat, misalnya dengan menunjukkan perilaku ramah dan mendorong percakapan yang terbuka dan jujur.
Sambut kandidat dengan hangat dan jelaskan tujuan serta format wawancara. Buat kandidat merasa nyaman dan tunjukkan minat pada mereka sebagai individu, bukan hanya sebagai calon karyawan.
Mintalah contoh spesifik yang menunjukkan nilai, perilaku, atau hasil mereka.
4. Jadilah Pendengar yang Penuh Perhatian
Catat dan ajukan pertanyaan lanjutan jika diperlukan. Tunjukkan minat Anda melalui isyarat verbal dan non-verbal, dan jangan takut untuk menggali lebih dalam ke topik yang dibutuhkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat melakukan cultural fit interview yang sukses dan menghasilkan perekrutan yang tepat untuk organisasi Anda.
Baca Juag: Big Five Test dalam Rekrutmen, Bagaimana Caranya?
Bagaimana Cara Mengatasi Risiko dalam Cultural Fit Interview?
Saat melakukan cultural fit interview, penting bagi Anda untuk menghindari subjektivitas yang dapat menimbulkan interviewer bias.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi risiko saat cultural fit interview:
1. Definisikan Kecocokan secara Objektif
Definisikan dengan jelas apa yang dimaksud dengan culture fit dalam hal nilai perusahaan, etos kerja, dan keterampilan penting, bukan sifat kepribadian yang cenderung subjektif.
2. Fokus pada Keragaman dan Inklusi
Kemudian, fokuslah untuk mencari kandidat yang beragam dan menciptakan proses perkrutan yang inklusif yang mengakui nilai dari berbagai perspektif dan pengalaman.
3. Gunakan Ukuran Objektif
Gabungkan penilaian kecocokan Anda dengan pengujian objektif, evaluasi keterampilan, dan pemeriksaan referensi untuk memastikan kualifikasi dan kinerja yang juga dipertimbangkan.
4. Waspada Bias Tidak Sadar
Selanjutnya, latih hiring manager untuk mengenali dan mengurangi bias yang tidak disadari sepanjang proses rekrutmen.
5. Jangan Mengabaikan Pengalaman Kerja
Pada akhirnya, indikator keberhasilan terbaik adalah kemampuan kandidat untuk melakukan pekerjaan secara efektif, bukan hanya kecocokan mereka dengan budaya yang ada.
Baca Juga: Pre Screening: Manfaat dalam Rekrutmen hingga Tahapannya
Apa Saja Contoh Pertanyaan untuk Cultural Interview Test?
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat digunakan oleh rekruter untuk melihat apakah seorang kandidat cocok dengan budaya perusahaan:
Pertanyaan Tentang Komitmen
1. Sebutkan tiga hal yang Anda lihat di situs web kami yang menonjol tentang perusahaan dan produk/layanan kami.
Jawaban ini menunjukkan seberapa besar usaha kandidat dalam meneliti perusahaan dan pemahaman mereka tentang bisnis Anda.
Contoh jawaban:
“Saya melihat bahwa perusahaan Anda baru saja meluncurkan produk baru dan sedang memperluas pasar ke Asia Tenggar. Saya juga tertarik membaca laporan tahunan tentang investasi baru dan peningkatan 32% dalam pendapatan tahunan.”
2. Bisakah Anda menjelaskan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan kami?
Pertanyaan ini membantu Anda mengetahui seberapa baik kandidat mempersiapkan wawancara dan memahami prinsip-prinsip perusahaan Anda.
Contoh jawaban:
“Dari yang saya pelajari, visi perusahaan ini adalah menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi, misi Anda adalah menyediakan solusi teknologi yang memudahkan hidup, dan nilai-nilai Anda berfokus pada kerja sama tim dan keberlanjutan.”
Pertanyaan Tentang Kepribadian
3. Bagaimana mantan rekan kerja dan manajer Anda menggambarkan Anda?
Pertanyaan ini dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang karakter kandidat berdasarkan perspektif orang lain.
Contoh jawaban:
“Kolega saya mungkin menggambarkan saya sebagai orang yang positif, rajin, dan selalu mencari umpan balik untuk belajar dan berkembang.”
4. Bisakah Anda memberikan contoh tantangan di tempat kerja dan apa yang Anda pelajari tentang diri Anda?
Jawaban ini menunjukkan bagaimana kandidat menangani tantangan dan apa yang mereka pelajari dari pengalaman tersebut.
Contoh jawaban:
“Sebagai project manager, saya pernah mengalami situasi di mana seorang anggota tim kunci mengundurkan diri secara tiba-tiba. Saya harus mendistribusikan tugas kepada anggota tim lainnya dan memulai rekrutmen untuk mengisi posisi kosong. Dari situasi ini, saya belajar pentingnya fleksibilitas dan pengelolaan tim.”
5. Sebutkan tiga tokoh terkenal yang Anda kagumi dan mengapa.
Pertanyaan ini membantu Anda memahami karakteristik yang dihargai oleh kandidat.
Contoh jawaban:
“Saya mengagumi B.J. Habibie karena kejeniusannya dalam teknologi, Kartini karena perjuangannya untuk pendidikan perempuan, dan Basuki Tjahaja Purnama karena integritasnya dalam kepemimpinan.”
Baca Juga: Cultural Assessment: Arti, Metode, Langkah, dan Tipsnya
6. Apa tiga sifat kepribadian Anda yang paling Anda banggakan?
Jawaban ini memberikan gambaran tentang sifat-sifat utama kandidat yang mereka anggap penting.
Contoh jawaban:
“Saya bangga dengan kemampuan saya menghadapi kesulitan, sikap positif saya, dan toleransi saya terhadap perbedaan pada orang lain.”
7. Bisakah Anda menjelaskan kesalahan di tempat kerja dan apa yang Anda pelajari dari kejadian tersebut?
Pertanyaan ini mengungkapkan tingkat keterbukaan dan kesadaran diri kandidat.
Contoh jawaban:
“Dalam peran pertama saya sebagai manajer penjualan, saya terlalu percaya pada data yang diberikan tim tanpa verifikasi. Ini membuat laporan saya tidak akurat. Saya belajar pentingnya verifikasi data dan terlibat langsung dalam pekerjaan tim.”
8. Apa area pengembangan diri yang ingin Anda perbaiki?
Pertanyaan ini membantu Anda untuk menilai kesadaran diri dan kejujuran kandidat.
Contoh jawaban:
“Saya ingin meningkatkan pengetahuan bisnis dengan lebih banyak membaca dan mendapatkan mentor untuk bimbingan karir.”
Pertanyaan Tentang Lingkungan Kerja
9. Apakah Anda lebih suka bekerja secara remote, tatap muka, atau kerja hybrid?
Pertanyaan ini mengungkap preferensi cara kerja kandidat dan kecocokannya dengan budaya perusahaan Anda.
Contoh jawaban:
“Saya fleksibel dan bisa beradaptasi dengan semua cara kerja, tapi saya lebih suka model kerja hibrida.”
10. Ceritakan jenis lingkungan kerja di mana Anda paling terinspirasi dan produktif.
Melalui pertanyaan ini, Anda dapat memahami preferensi lingkungan kerja kandidat.
Contoh jawaban:
“Saya berkembang dalam lingkungan kolaboratif yang mendorong komunikasi terbuka, tapi juga menghargai waktu untuk bisa fokus tanpa gangguan.”
Baca Juga: 20 Pertanyaan untuk Employee Happiness Survey dan Manfaatnya
Pertanyaan Tentang Dinamika Tim
11. Apakah Anda lebih suka bekerja sendiri atau dalam tim?
Anda dapat mengajukan pertanyaan ini untuk menilai preferensi kerja kandidat terkait kolaborasi.
Contoh jawaban:
“Saya menikmati bekerja secara mandiri maupun dalam tim. Saya merasa nyaman dengan keduanya.”
12. Jika seorang rekan kerja memiliki pertanyaan untuk Anda, apakah Anda lebih suka mereka mengirim pesan instan atau datang langsung ke meja Anda?
Pertanyaan ini dapat mengungkap preferensi komunikasi kandidat.
Contoh jawaban:
“Saya fleksibel dan senang menjawab pertanyaan dengan cara yang paling nyaman bagi kolega saya, baik melalui pesan instan atau langsung.”
Pertanyaan Tentang Manajemen
13. Seberapa sering Anda ingin bertemu dengan manajer Anda?
Pertanyaan ini membantu menilai harapan kandidat terhadap interaksi dengan manajer.
Contoh jawaban:
“Saya menghargai pertemuan rutin untuk memastikan kami sejalan, tapi juga nyaman bekerja mandiri.”
14. Jelaskan gaya manajemen terbaik dan terburuk yang pernah Anda temui dan mengapa.
Pertanyaan ini membantu Anda dalam menilai pengalaman kandidat dengan manajer sebelumnya dan bagaimana mereka melihat pengaruh gaya manajemen tersebut.
Contoh jawaban:
“Pengalaman terbaik saya adalah dengan manajer yang tegas tapi adil, memiliki kebijakan pintu terbuka, dan memberikan dukungan pelatihan. Pengalaman terburuk saya adalah dengan manajer yang merasa terancam oleh kinerja tinggi dan mencoba merusak tim.”
15. Apakah Anda lebih suka tinjauan formal tahunan atau feedback rutin sepanjang tahun?
Dengan mengajukan pertanyaan ini, Anda dapat membantu memahami preferensi kandidat terhadap feedback dan evaluasi kinerja.
Contoh jawaban:
“Saya menghargai feedback yang diberikan secara rutin untuk perbaikan terus-menerus dan tinjauan formal untuk penilaian menyeluruh.”
Baca Juga: Behavioral Event Interview: Arti, Cara, Hingga Tips untuk Kandidat
Pertanyaan Tentang Kinerja
16. Bagaimana cara mengelola waktu dan deadline Anda?
Pertanyaan ini membantu memahami kemampuan kandidat dalam manajemen waktu dan organisasi.
Contoh jawaban:
“Saya menggunakan aplikasi Notion untuk mengelola tugas dan deadline. Hal ini kemungkinan membuat manajer saya menilai saya sebagai orang yang terorganisir karena saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.”
17. Apa yang paling Anda banggakan atas pencapaian pribadi di tempat kerja dalam peran sebelumnya?
Pertanyaan ini mengungkap pencapaian yang membuat kandidat merasa bangga dan kontribusi mereka di tempat kerja.
Contoh jawaban:
“Saya sangat bangga bisa mengisi peran web designer dan berhasil meluncurkan fitur baru di situs web perusahaan.”
18. Bisakah Anda memberikan beberapa contoh di mana Anda berhasil dalam melampaui harapan di tempat kerja?
Pertanyaan ini menunjukkan apakah kandidat memiliki kecenderungan untuk berusaha lebih keras demi mencapai hasil yang lebih baik.
Contoh jawaban:
“Saya selalu memberikan upaya ekstra dalam presentasi penjualan, yang berhasil mengamankan tiga dari lima klien baru untuk perusahaan.”
Pertanyaan Tentang Konflik
19. Bisakah Anda memikirkan contoh di mana Anda mengalami konflik dengan manajer atau rekan kerja di masa lalu? Apa yang Anda pelajari dari situasi tersebut?
Lewat pertanyaan di atas, Anda dapat mengetahui bagaimana kandidat menangani konflik dan pembelajaran dari situasi tersebut.
Contoh jawaban:
“Saya pernah mengalami konflik dengan rekan kerja di depan orang banyak, dan lewat situasi tersebut saya belajar bahwa penting untuk menangani masalah secara pribadi.”
20. Bagaimana Anda akan meredakan konflik di tempat kerja antara Anda dan seorang rekan kerja?
Pertanyaan ini membantu menilai kemampuan kandidat dalam menangani konflik dengan cara profesional.
Contoh jawaban:
“Saya akan mencoba berbicara dengan rekan kerja tersebut secara pribadi untuk memahami masalah dan mencari solusi. Jika tidak berhasil, saya akan meminta bantuan manajer.”
Baca Juga: In-Depth Interview: Pengertian, Karakteristik, dan Tips Mempersiapkannya
Bagaimana Cara Mempersiapkan Cultural Fit Interview untuk Kandidat?
Jika saat ini Anda adalah seorang job seeker yang tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti cultural fit inteview, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
1. Pelajari Budaya Perusahaan
Sebelum menghadapi pertanyaan wawancara cultural fit, penting untuk memahami budaya perusahaan dengan baik.
Cari tahu tentang nilai-nilai, keyakinan, dan misi perusahaan secara mendalam. Anda juga bisa mencari tahu bagaimana lingkungan kerja mereka, misalnya melalui situs web perusahaan, atau media sosial.
Cara ini sangat membantu untuk menilai suasana kerja di tempat tersebut.
2. Tinjau Nilai-nilai Pribadi Anda
Periksa nilai-nilai pribadi Anda dan lihat sejauh mana kesesuaiannya dengan nilai-nilai perusahaan. Kemudia, buat daftar nilai-nilai yang paling penting dalam karier Anda, seperti kerjasama integritas, rasa hormat, dan kreativitas.
Lalu, urutkan nilai-nilai tersebut berdasarkan prioritas dan hal-hal yang tidak bisa ditawar.
3. Identifikasi Soft Skill yang Anda Miliki
Mulailah dengan membuat daftar kekuatan Anda, seperti kemampuan dalam pemecahan masalah kreatif atau kepemimpinan.
Cari tahu keterampilan yang bisa diteerapkan di berbagai posisi dan bidang pekerjaan. Pastikan keterampilan-keterampilan tersebut juga cocok dan dihargai dalam budaya perusahaan yang Anda incar.
Misalnya, jika Anda sangat ahli dalam berkomunikasi atau melayani pelanggan, fokuslah pada perusahaan yang mementingkan aspek tersebut.
Sementara jika kekuatan Anda adalah memecahkan permasalahan dengan cara yang kreatif, pastikan perusahaan tersebut mendorong strategi inovatif atau eksperimen dengan teknologi baru.
Baca Juga: Corporate Culture: Manfaat, Jenis, hingga Cara Membangunnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa cultural fit interview menjadi salah satu proses penting dalam menemukan kandidat yang sesuai dengan perusahaan.
Wawancara ini bukan sekadar mengevaluasi keterampilan teknis, tetapi lebih berfokus pada nilai-nilai dan perilaku yang selaras dengan budaya perusahaan.
Dengan memastikan kecocokan ini, perusahaan dapat membangun tim yang lebih kuat, yang mampu bekerja sama dengan efektif dan produktif.
Di sisi lain, karyawan yang merasa cocok dengan budaya perusahaan juga cenderung lebih bahagia dan terlibat, sehingga mengurangi tingkat pergantian karyawan dan meningkatkan kepuasan secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan kepuasan karyawan, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Dengan fitur employee self service (ESS) yang dimilikinya, karyawan dapat melakukan presensi dan pengajuan cuti serta izin secara mandiri, sehingga mereka tidak perlu repot-repot dalam mengurus adminstrasi terkait.
Selain itu, melalui fitur payroll Gajihub, perusahaan juga dapat mengirimkan slip gaji berisi seluruh komponen penggajian kepada karyawan dalam format PDF, yang dapat meningkatkan transparansi dalam proses payroll.
Dengan demikian, karyawan akan semakin percaya dengan perusahaan, yang pada akhirnya turut meningkatkan kepuasan kerja.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024