Tahukah Anda, dalam perjalanan karier seseorang dapat memilih career break atau jeda karier.
Career break dipilih agar seseorang dapat melakukan istirahat dari pekerjaan dengan berbagai alasan.
Ini bisa memberikan pengalaman yang mengubah hidup yang membantu menentukan masa depan seseorang.
Dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa mengambil career break untuk mendapatkan perspektif dan menyesuaikan pencarian kerja Anda agar sesuai dengan situasi dan kebutuhan masa depan Anda.
Dalam artikel ini, GajiHub akan membahas pengertian dari career break, alasan memilih career break, hingga cara mempersiapkan career break secara efektif.
Untuk lebih lengkapnya Anda dapat membaca penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa yang Dimaksud dengan Career Break?
Pengertian dari career break adalah jeda karier atau istirahat karier yang diambil seseorang secara sengaja dengan berbagai alasan.
Beberapa orang mengambil jeda karier untuk pengembangan profesional atau untuk mengelola aspek lain dalam kehidupan mereka.
Jeda karier dapat bervariasi, tergantung pada rencana Anda dan berapa lama Anda dapat mengambil cuti.
Misalnya, Anda bisa mengambil cuti karier selama beberapa bulan, beberapa tahun, atau lebih lama lagi.
Begitu pun dengan alasannya, ada orang yang memilih jeda karier untuk bisa beristirahat dari pekerjaan yang melelahkan, persiapan untuk melakukan switch career, hingga alasan keluarga.
Baca Juga: Career Planner: Pengertian, Manfaat, dan Prosesnya
Apa Saja Alasan Career Break?
Alasan untuk mengambil jeda karier dapat meliputi:
1. Untuk mengurangi stres terkait pekerjaan
Cara terbaik untuk mengurangi stres dan kelelahan akibat pekerjaan adalah dengan mengambil cuti dari pekerjaan.
Pertimbangkan untuk mengambil cuti karier untuk melepaskan diri dari lingkungan kerja yang penuh dengan racun dan mendapatkan kembali energi dan antusiasme sebelum kembali bekerja.
2. Menghabiskan waktu bersama keluarga
Cuti karier memberikan kesempatan untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan membesarkan anak-anak.
Anda bisa menetapkan prioritas, memperkaya hubungan keluarga dan menyeimbangkan antara keluarga dan pekerjaan.
3. Untuk merawat anggota keluarga yang sakit atau fokus pada kesehatan Anda
Anda mungkin merasa kesulitan untuk merawat anggota keluarga yang sakit atau menjalani gaya hidup sehat saat bekerja penuh waktu.
Jeda karier dapat memungkinkan Anda menemukan waktu yang cukup untuk merawat anggota keluarga yang sakit dan fokus untuk meningkatkan kesehatan Anda.
3. Memulai bisnis
Memulai bisnis melibatkan penelitian terhadap semua informasi yang relevan, mencari lokasi yang sesuai dan mencari dana, yang semuanya membutuhkan waktu.
Pertimbangkan waktu cuti kerja sebagai kesempatan yang sangat baik untuk merintis bisnis dan meningkatkan penghasilan Anda.
Baca Juga: Career Planning: Manfaat, Komponen, dan Langkah Membuatnya
4. Untuk memajukan pendidikan atau memperluas keahlian Anda
Kemajuan karier membutuhkan peningkatan kualifikasi pendidikan atau perluasan keahlian untuk memperkuat kompetensi Anda.
Pertimbangkan untuk mengambil kursus atau mendaftar di program sertifikat, bekerja paruh waktu atau menjadi sukarelawan untuk mengembangkan keterampilan baru yang dapat ditransfer ke pekerjaan saat Anda kembali bekerja atau berganti karier.
5. Bepergian atau bekerja di luar negeri
Anda dapat mengambil jeda karier untuk bepergian atau bekerja di luar negeri dan mengubah hidup Anda dengan pengalaman baru.
Jalur ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi, interpersonal, dan berpikir kritis Anda saat Anda berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda.
Bepergian membantu membangun jaringan global yang luas yang memiliki manfaat karier jangka panjang.
Baca Juga: 15 Cara Menjawab Alasan Resign Saat Interview Pekerjaan Baru
6. Persiapan melakukan switch career
Selain alasan-alasan yang ada di atas, seseorang juga bisa memilih career break agar bisa mempersiapkan switch career atau perpindahan karier ke bidang yang baru.
Untuk berpindah karier, artinya seseorang harus berpindah pekerjaan dan pastinya ini membutuhkan persiapan.
Anda bisa menggunakan jeda karier ini untuk persiapan, misalnya dengan meningkatkan skill atau mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan karier baru Anda.
Baca Juga: Career Development: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
Apa Saja Langkah-Langkah dalam Merencanakan Career Break?
Memutuskan untuk mengambil jeda karier tidaklah mudah, terlebih bagi Anda yang sudah terbiasa bekerja.
Istirahat bekerja artinya aktivitas harian Anda akan berubah dan penghasilan yang didapatkan juga dapat berubah.
Oleh karenanya dibutuhkan persiapan sebelum Anda memutuskan untuk mengambil jeda karier ini.
Berikut langkag-langkah yang dapat Anda lakukan dalam merencanakan career break:
1. Tingkatkan tabungan Anda
Mulailah merencanakan jeda karier Anda dengan menabung untuk menutupi biaya selama cuti.
Jumlah yang dibutuhkan tergantung pada beberapa faktor, seperti gaji atau keadaan Anda saat ini, berapa lama Anda memperkirakan jeda karier akan berlangsung, dan anggaran Anda untuk tagihan, keadaan darurat, dan pengeluaran lainnya.
Pertimbangkan untuk menabung lebih dari jumlah yang dianggarkan atau mengembangkan cara-cara untuk menambah penghasilan Anda untuk berjaga-jaga jika Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali bekerja dari yang direncanakan.
Menabung lebih banyak juga memberi Anda banyak waktu untuk mencari pekerjaan yang diinginkan.
2. Buatlah jadwal yang terperinci
Membuat jadwal yang rinci dan fleksibel tentang hal-hal yang harus dilakukan dan durasinya sangat penting untuk proses perencanaan.
Agenda atau jadwal kalender yang terperinci dapat membantu mengatur rencana Anda dan menentukan jumlah yang diharapkan untuk menutupi biaya atau persiapan lain yang diperlukan.
Misalnya, jadwal Anda mungkin berisi rincian tempat yang harus dikunjungi dalam hal rencana perjalanan, tanggal untuk terhubung dengan jaringan profesional Anda dan kursus yang harus diambil untuk meningkatkan keterampilan Anda atau mengelola bisnis.
Baca Juga: Career Mentoring, Manfaat, Contoh, dan Cara Memilih Mentor
3. Pahami hambatan Anda
Tantangan dapat muncul selama jeda karier, sehingga sangat penting untuk memahami sifatnya dan cara mengatasinya.
Mulai dari berkurangnya pendapatan hingga sedikit atau tidak adanya waktu untuk mengatasi masalah-masalah penting.
Misalnya, mengambil cuti untuk membesarkan anak atau merawat anggota keluarga yang sakit mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka, namun dengan mengimbangi tantangan finansial.
Pertimbangkan untuk membuat rencana lebih awal untuk mendapatkan bantuan tambahan jika diperlukan atau cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan saat berada di rumah, seperti melakukan pekerjaan lepas.
4. Berikan pemberitahuan yang cukup
Memberikan pemberitahuan yang cukup sebelum mengambil jeda karier setelah Anda memutuskan dan menetapkan waktu yang tepat sangat penting untuk memastikan Anda pergi cara yang baik.
Anda dapat mengetahui apakah mungkin untuk kembali ke posisi Anda setelah istirahat, dan perusahaan dapat mempersiapkan kepergian Anda dengan lebih baik.
Pertimbangkan untuk memberikan pemberitahuan setidaknya dua minggu sebelumnya agar mereka merasa lebih mudah untuk mempekerjakan Anda kembali jika Anda ingin kembali ke perusahaan yang sama atau membutuhkan referensi di masa depan.
Baca Juga: Career Capital: Pengertian dan Cara Mengembangkannya
5. Pelajari keterampilan baru
Selama jeda karier Anda, luangkan waktu dan pelajari keterampilan baru yang mungkin berhubungan langsung atau tidak langsung dengan karier Anda, seperti keterampilan yang dapat ditransfer.
Entah dengan bepergian, merawat orang yang Anda cintai, menjadi sukarelawan, atau mengikuti kursus, Anda bisa mempelajari keterampilan baru yang relevan saat Anda kembali bekerja.
Keterampilan tersebut meliputi komunikasi, negosiasi, manajemen waktu, pemecahan masalah, dan keterampilan analitis.
6. Pertahankan jaringan profesional Anda
Jaringan profesional memainkan peran penting dalam kehidupan karier seseorang.
Mempertahankan jaringan Anda selama jeda karier dapat menguntungkan Anda saat Anda siap untuk kembali bekerja dan mempermudah pekerjaan Anda.
Sebelum Anda mengambil jeda karier, pertimbangkan cara-cara untuk menjaga jaringan Anda, seperti menjadwalkan pertemuan dengan orang-orang penting, menulis blog, atau tetapberhubungan dengan mereka.
Baca Juga: Support System dalam Karier: Arti, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya
7. Bersiaplah untuk mendiskusikan kesenjangan pekerjaan
Sangat membantu untuk mempersiapkan diri untuk mendiskusikan kesenjangan dalam resume Anda karena calon pemberi kerja sering menanyakannya.
Anda bisa menyertakan komentar tentang hal ini di surat lamaran Anda, membahasnya secara langsung di resume Anda, atau membuat poin-poin pembicaraan untuk mendiskusikan kesenjangan pekerjaan Anda dalam wawancara kerja.
Pertimbangkan bagaimana cuti tersebut dapat menguntungkan peran baru Anda, seperti meningkatkan kompetensi melalui keterampilan yang dipelajari.
8. Buatlah rencana kembali bekerja
Ketika berniat untuk kembali ke dunia kerja pada akhirnya, ada baiknya Anda membuat rencana kembali bekerja agar tetap siap.
Anda bisa membuat daftar kelas pengembangan profesional yang bisa diikuti atau buku-buku yang bisa dibaca, karena kedua hal ini akan bermanfaat bagi Anda dalam jangka panjang.
Anda juga bisa membuat daftar koneksi profesional untuk tetap berhubungan dengan mereka atau industri yang bisa Anda kirimi lamaran kerja.
Sebelum tanggal akhir yang direncanakan untuk jeda karier tercapai, Anda bisa mulai mencari pekerjaan lebih awal atau menghubungi perusahaan terakhir Anda untuk mendiskusikan kembali bekerja.
Baca Juga: Pohon Karir: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Cara Membuatnya
Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memutuskan Career Break?
Selain langkah-langkah yang harus dipersiapkan ketika Anda memutuskan untuk mengambil jeda karier, ada hal-hal yang juga harus dipertimbangkan.
Hal pertama yang benar-benar harus Anda pertimbangkan adalah terkait keberlangsungan hidup Anda.
Kita semua tahu bahwa untuk keberlangsungan hidup kita membutuhkan biaya.
Di era seperti saat ini, biaya hidup semakin hari semakin mengalami kenaikan dan sebelum memutuskan jeda karier, pastikan Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup ketika tidak bekerja.
Pastikan keuntungan yang Anda dapatkan dari jeda karier ini lebih besar dibandingkan dengan apa yang hilang dari diri Anda.
Selanjutnya adalah apa yang akan Anda lakukan dalam jeda karier ini, apakah akan beristirahat, mengasah keterampilan, memulai keterampilan baru, liburan, atau menghabiskan hari bersama keluarga.
Pikirkan hal tersebut secara matang-matang sebelum Anda memutuskan jeda karier, termasuk berapa lama Anda akan melakukannya.
Terakhir, pastikan Anda memiliki persiapan untuk kembali ke karier Anda.
Jangan sampai jeda karier menjadi penghambat Anda kembali ke pekerjaan atau mendapatkan pekerjaan baru.
Baca Juga: Jenjang Karir: Arti, Manfaat, Cara Membangun, dan Contohnya
Apa Perbedaan Cuti Panjang dan Career Break?
Pertanyaan yang sering ditanyakan terkait jeda karier adalah apakah jeda karier ini berbeda dengan cuti panjang yang diberikan perusahaan?
Cuti panjang berbeda dengan cuti karier dalam beberapa hal.
Jeda karier dapat berlangsung selama yang Anda inginkan dan mungkin mengharuskan Anda mengundurkan diri dari pekerjaan.
Sedangkan cuti panjang lebih formal dan menawarkan keamanan bagi karyawan untuk kembali ke posisi mereka setelah cuti panjang berakhir.
Cuti panjang juga ada di beberapa industri seperti pendidikan dan teknologi dan biasanya berlangsung selama enam bulan, namun bisa lebih pendek atau lebih lama tergantung pada situasi Anda atau kebijakan perusahaan.
Cuti panjang menjadi salah satu kebijakan yang diberikan perusahaan dengan berbagai alasan dan masih ada kemungkinan karyawan mendapatkan gaji, sedangkan jeda karier adalah mutlak keputusan karyawan dan membuat karyawan kehilangan pendapatkan, baik karena cuti tidak berbayar (unpaid leave) ataupun karena resign.
Baca Juga: 10 Jenis Pembinaan Karir, Arti, Manfaat, Hingga Tips Memilihnya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai career break yang dapat menjadi informasi Anda.
Bagi seorang karyawan, ada saat-saat dimana karyawan harus memutuskan mengambil jeda atau istirahat karier.
Ini dilakukan dengan berbagai alasan, bisa karena burnout dari pekerjaan, ingin mengurus keluarga, hingga merencanakan untuk switch career.
Apa pun itu, pastikan Anda merencanakan jeda karier Anda secara matang agar ketika Anda telah selesai dari masa istirahat Anda, Anda bisa kembali bekerja dan tidak kehilangan kesempatan Anda.
Perusahaan juga harus bisa memberikan dukungan kepada karyawan, misalnya dengan memberikan pengembangan karier yang baik, menerapkan work life balance, hingga kebijakan cuti yang baik.
Ini dilakukan untuk mengurangi tingkat stres dalam bekerja yang mengakibatkan munculnya burnout.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pengelolaan karyawan menjadi hal yang sangat penting dilakukan perusahaan.
Pengelolaan karyawan akan membantu perusahaan lebih bijaksana dalam membuat program bagi karyawan.
Untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan, pastikan Anda menggunakan software absensi dari GajiHub.
GajiHub merupakan software absensi yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- 10 Cara Meningkatkan Komitmen Kerja Karyawan - 3 March 2025
- Ingin Melakukan Stay Interview? Berikut 8 Caranya - 28 February 2025
- Blind Hiring: Ini Kelebihan dan Kekurangannya - 28 February 2025