15 Cara Menjawab Alasan Resign Saat Interview Pekerjaan Baru

menjawab alasan resign banner

“Mengapa Anda resign dari pekerjaan sebelumnya?” merupakan salah satu pertanyaan yang kerap ditanyakan rekruter saat Anda melakukan interview. 

Baik itu alasan pribadi atau faktor lainnya, Anda tetap perlu menjawab pertanyaan tentang alasan resign dengan cara yang profesional dan tetap memberikan kesan positif.

Itulah mengapa penting bagi Anda untuk mempersiapkan jawaban dengan baik.

Jika Anda bisa menjawab dengan jelas dan percaya diri, Anda akan memberikan kesan positif dan meningkatkan peluang diterima.

Sebaliknya, jika menjawab tanpa persiapan, Anda bisa terlihat ragu atau seperti menghindari pertanyaan.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas alasan, cara menjawab alasan resign, dan apa yang perlu dihindari saat interview.

Mengapa Perusahaan Perlu Mengetahui Alasan Resign Anda?

menjawab alasan resign 1

Tidak seperti pertanyaan interview pada umumnya, pertayaan terkait alasan resign bukan untuk menjebak Anda agar terlihat buruk.

Sebaliknya, pewawancara ingin memahami alasan di balik keputusan Anda untuk pindah kerja.

Misalnya, apakah tujuan karier Anda sesuai dengan posisi yang ditawarkan dan apakah Anda meninggalkan perusahaan sebelumnya dengan cara yang baik.

Dengan menjawab alasan resign, Anda dapat membantu mereka memahami apa yang membuat Anda merasa puas dan termotivasi dalam bekerja.

Selain itu, menjawab alasan resign juga bisa memberikan gambaran tentang rencana karier jangka panjang serta apa yang Anda harapkan dari pekerjaan baru.

Baca Juga: Karyawan Mau Resign? Ini Cara Menghadapi dan Tipsnya

Bagaimana Cara Menjawab Alasan Resign Saat Interview?

menjawab alasan resign 2

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan ketika menjawab alasan resign saat interview. 

Berikut beberapa alasan yang bisa Anda gunakan:

1. Pekerjaan Tidak Sesuai dengan Tujuan Karier

Terkadang, meskipun Anda menikmati pekerjaan tersebut, posisinya tidak sesuai dengan rencana karier jangka panjang Anda.

Misalnya, Anda mungkin memiliki pengalaman menyenangkan sebagai manajer di bidang F&B, tetapi jika Anda sedang menempuh pendidikan di bidang legal, maka industri F&B bukan

Atau mungkin Anda merasa sudah belajar semua yang bisa dipelajari di posisi tersebut dan tidak lagi berkembang secara profesional.

Jika Anda sudah mencapai “batas” dalam karier di perusahaan tersebut, maka saatnya mencari tantangan baru.

Cara menjawab alasan resign

“Saya merasa pekerjaan tersebut tidak lagi sejalan dengan aspirasi karier saya. Saya sangat menikmati bekerja di sana, tetapi setelah mendapatkan gelar sarjana, saya ingin melanjutkan karier sesuai bidang yang saya tekuni.”

2. Tidak Mendapatkan Promosi yang Layak

Ketika Anda sudah bekerja keras bertahun-tahun, mencapai target dengan baik, dan bahkan memimpin beberapa proyek, Anda tidak kunjung mendapatkan promosi hingga saa ini.

Bahkan perusahaan mungkin lebih memilih kandidat dari luar atau bahkan mempromosikan seseorang yang Anda tahu tidak lebih kompeten dari Anda.

“Saya memberikan yang terbaik di pekerjaan saya sebelumnya. Saya selalu mencapai target dan bahkan menyelesaikan [proyek] lebih cepat dari jadwal. Namun, setelah sekian lama berusaha, saya tidak mendapatkan promosi ke [jabatan], yang cukup mengecewakan bagi saya.”

Atau jika ingin lebih singkat:

“Saya merasa perusahaan sebelumnya tidak memberikan kesempatan untuk berkembang seperti yang saya harapkan. Ketika melihat lowongan di [perusahaan yang Anda lamar], saya merasa ini adalah kesempatan untuk naik ke level berikutnya.”

3. Tidak Merasa Dihargai

Merasa tidak dihargai atau kurang mendapatkan apresiasi juga merupakan alasan umum seseorang mencari pekerjaan baru.

Mungkin Anda sudah bekerja keras dan mencapai hasil di atas ekspektasi, tetapi perusahaan tidak pernah memberikan bonus atau benefit tambahan.

Atau mungkin lingkungan kerja tidak membuat Anda merasa menjadi bagian dari tim.

“Saya menikmati banyak hal dari pekerjaan sebelumnya, tetapi pada akhirnya saya tidak merasa puas. Saya selalu menjalankan tugas dengan baik dan bahkan sering melampaui target, tetapi usaha saya kurang mendapat pengakuan. Karena itu, saya ingin mencari lingkungan kerja yang lebih menghargai kinerja saya.”

Baca Juga: 15 Alasan Resign Terbaik dan Tetap Profesional

menjawab alasan resign 3

4. Mendapat Tawaran Lebih Baik dari Perusahaan Lain

Jika Anda keluar karena mendapatkan tawaran lebih baik dari perusahaan lain, itu adalah alasan yang sepenuhnya valid.

Entah itu karena gaji lebih tinggi, benefit yang lebih menarik, atau posisi yang lebih baik, Anda bisa menjelaskan alasan ini dengan singkat:

“Saya meninggalkan [perusahaan sebelumnya] karena [perusahaan baru] menawarkan posisi yang lebih sesuai dengan karier saya.”

5. Ingin Gaji yang Lebih Baik

Mencari pekerjaan dengan gaji lebih tinggi adalah hal yang wajar, tetapi sebaiknya jangan menjadikannya alasan utama dalam wawancara.

Alih-alih langsung menyebut soal nominal, lebih baik fokus pada alasan seperti pengembangan karier atau ingin memaksimalkan keterampilan Anda.

“Saya bersyukur atas pengalaman yang saya dapatkan di perusahaan sebelumnya, tetapi saya merasa tidak bisa menggunakan keterampilan saya secara maksimal. Saya ingin mencari pekerjaan yang memungkinkan saya berkembang dan membawa karier saya ke tingkat selanjutnya.”

Dengan menekankan pertumbuhan profesional, alasan Anda akan terdengar lebih positif dibanding sekadar mencari kenaikan gaji.

6. Mencari Work-Life Balance yang Lebih Baik

Jika pekerjaan sebelumnya membuat Anda terlalu lelah higga sulit menikmati waktu untuk diri sendiri, mencari pekerjaan yang lebih seimbang adalah pilihan yang bijak.

Banyak perusahaan saat ini justru mendorong karyawan untuk memiliki work life balance. 

“Pekerjaan sebelumnya terasa sangat melelahkan. Saya sering lembur hingga tidak punya waktu untuk diri sendiri. Saya ingin mencari lingkungan kerja yang lebih mendukung keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, seperti yang saya lihat di [perusahaan yang Anda lamar].”

Baca Juga: 15 Contoh Pertanyaan Interview Gen Z dan Templatenya

7. Tidak Cocok dengan Atasan atau Supervisor Baru

Ada pepatah yang mengatakan bahwa karyawan sebenarnya tidak keluar dari perusahaan, melainkan dari manajernya.

Oleh karena itu, wajar jika alasan Anda resign adalah karena atasan Anda yang terlalu sering marah, micromanage, atau sulit diajak bekerja sama.

Namun, Anda bisa menjelaskannya dengan cara yang tetap profesional saat wawancara.

“Setelah atasan saya yang lama pergi, gaya kepemimpinan di tim berubah drastis. Saya pribadi lebih nyaman bekerja dengan sistem yang memberi kebebasan dalam mengatur pekerjaan, tetapi atasan baru lebih suka mengawasi setiap detail. Saya merasa cara kerja ini kurang cocok dengan saya, sehingga saya memutuskan mencari lingkungan yang lebih sesuai.”

gajihub 3

8. Perubahan dalam Kondisi Keluarga

Kadang, tanggung jawab keluarga membuat kita perlu menyesuaikan kondisi kerja.

Misalnya, Anda perlu lebih fleksibel karena memiliki anak kecil, harus merawat orang tua yang sudah lanjut usia, atau ada keperluan keluarga lain yang mendesak.

Apapun situasinya, mengutamakan keluarga adalah hal yang wajar dan bisa dimaklumi oleh perusahaan.

“Pekerjaan saya sebelumnya menuntut banyak perjalanan dinas, yang akhirnya cukup sulit saya jalani setelah memiliki anak. Saya ingin mencari pekerjaan yang jadwalnya lebih stabil, sehingga bisa tetap profesional dalam bekerja sekaligus lebih hadir untuk keluarga saya.”

Jika Anda sempat berhenti bekerja karena tanggung jawab keluarga, Anda juga bisa menjelaskannya seperti ini:

“Saya sempat berhenti bekerja karena harus merawat orang tua saya yang sakit. Sekarang kondisinya sudah lebih baik, sehingga saya siap untuk kembali berkarier dan merasa posisi ini cocok dengan pengalaman saya.”

Penting untuk menegaskan bahwa meskipun Anda memiliki tanggung jawab keluarga, Anda tetap berkomitmen penuh terhadap pekerjaan.

9. Harus Mengatasi Masalah Pribadi

Terkadang, ada situasi pribadi yang membuat kita sulit untuk tetap bekerja.

Kesehatan, keluarga, atau kondisi tertentu bisa menjadi alasan seseorang harus resign.

Jika Anda mengalami hal ini, tidak perlu khawatir, karena banyak perusahaan yang memahami bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana.

“Saya sebelumnya sering bekerja dengan sistem shift malam, tetapi lama-kelamaan pola kerja ini mulai berdampak buruk pada kesehatan saya. Karena itu, saya memutuskan untuk mencari pekerjaan dengan jam kerja yang lebih stabil agar tetap bisa bekerja dengan maksimal.”

Baca Juga: Career Break: Alasan dan Cara Merencanakannya

10. Pekerjaan Tidak Sesuai dengan Kemampuan

Terkadang, pekerjaan yang terlihat menarik di awal ternyata tidak sesuai dengan keahlian dan pengalaman kita.

Misalnya, Anda memiliki banyak pengalaman di bidang sales dan sudah terbukti sukses dalam mencapai target.

Namun, pada kenyataannya, ternyata Anda justru hanya ditugaskan untuk mencari prospek tanpa melakukan penjualan langsung.

Jika Anda merasa pekerjaan saat ini tidak memberi ruang untuk berkembang atau tidak memanfaatkan keterampilan utama Anda, itu bisa menjadi alasan yang valid untuk resign.

“Saya merasa peran saya di perusahaan sebelumnya kurang sesuai dengan skill utama saya. Saya memiliki pengalaman dalam melakukan penjualan dan closing, tetapi dalam posisi terakhir, saya lebih banyak berperan dalam mencari prospek untuk tim lain. Saya ingin mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan kemampuan saya, sehingga saya bisa memberikan kontribusi yang lebih besar.”

menjawab alasan resign 4

11. Anda atau Perusahaan Pindah Lokasi

Saat tempat tinggal Anda pindah, mungkin Anda tidak bisa melanjutkan pekerjaan sebelumnya.

Misalnya, jika Anda pindah ke lokasi baru yang membuat perjalanan ke kantor menjadi terlalu jauh atau tidak memungkinkan lagi untuk bekerja di sana.

“Ketika kami membeli rumah, kami pindah ke kota lain, dan perjalanan saya ke kantor menjadi sekitar tiga jam setiap hari. Hal tersebut tidak bisa saya jalani dalam jangka panjang, jadi saya mencari peluang kerja yang lebih dekat dengan rumah.”

Selain itu, bisa saja perusahaan yang pindah lokasi, bukan Anda.

Misalnya, kantor tempat Anda bekerja ditutup, dan Anda ditawari pindah ke cabang lain, tetapi relokasi bukan pilihan yang memungkinkan.

Dalam hal ini, Anda bisa menjelaskannya seperti ini:

“Perusahaan saya menutup kantor cabang di sini dan menawarkan saya untuk pindah ke kantor pusat mereka di luar kota. Namun, saya tidak bisa pindah, sehingga saya harus resign.”

12. Ingin Bekerja Secara Remote

Beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang ingin bekerja secara remote.

Mungkin sebelumnya Anda sudah bekerja dari rumah, tetapi perusahaan mulai mewajibkan karyawan kembali ke kantor.

Atau, pekerjaan Anda sebenarnya bisa dilakukan secara remote working, tetapi perusahaan tidak memberikan opsi tersebut.

“Saya menikmati waktu saya di [nama perusahaan], tetapi perjalanan ke kantor memakan waktu lebih dari satu jam setiap hari. Awalnya, saya bekerja secara remote, tetapi kebijakan itu dicabut, dan perjalanan ke kantor menjadi cukup merepotkan. Karena pekerjaan saya bisa dilakukan sepenuhnya dari rumah, saya mencari peluang yang memungkinkan saya untuk tetap bekerja secara remote dan mengurangi waktu yang terbuang di perjalanan.”

Sebagian besar perekrut memahami bahwa work life balance adalah hal yang sangat penting.

Jika ini alasan Anda, pastikan juga untuk meyakinkan mereka bahwa Anda tetap bisa bekerja secara produktif dari rumah.

Baca Juga: 8 Manajemen Karyawan Remote untuk Tetap Produktif

13. Switch Career

Terkadang, seseorang menyadari bahwa jalur karier yang sedang dijalani tidak lagi sesuai dengan minat atau tujuan mereka.

Dalam situasi seperti ini, swtch career atau beralih ke bidang baru adalah keputusan terbaik.

Misalnya, Anda sebelumnya bekerja sebagai web developer, tetapi sekarang ingin mengejar karier di dunia penerbitan.

“Menjadi web developer memang menyenangkan, saya bekerja di perusahaan yang hebat dan belajar banyak hal menarik. Namun, saya menyadari bahwa saya jauh lebih tertarik pada dunia literatur dibandingkan dengan pemrograman. Saya ingin menggunakan keterampilan menulis dan komunikasi saya, dan saya yakin posisi di [nama perusahaan] adalah kesempatan yang tepat untuk berkembang di lingkungan yang benar-benar menginspirasi saya.”

Saat switch career, penting untuk menyoroti keterampilan yang bisa diterapkan di bidang baru, sekaligus menunjukkan antusiasme dan komitmen Anda terhadap jalur karier yang baru ini.

interview 6

14. Perubahan dalam Perusahaan (Ke Arah yang Buruk)

Seperti halnya orang, perusahaan juga bisa berubah seiring waktu.

Mungkin Anda awalnya bekerja di perusahaan impian, tetapi setelah merger dengan perusahaan lain, semuanya berubah.

Atau, bisa jadi ada pergantian manajemen yang mengubah budaya kerja secara drastis.

“Setelah perusahaan saya bergabung dengan [nama perusahaan lain] dan manajemen baru mengambil alih, semuanya berubah drastis. Suasana kerja menjadi sangat berbeda, dan saya merasa itu bukan lagi tempat yang cocok untuk saya. Karena itu, saya memutuskan untuk mencari peluang baru.”

15. Perubahan dalam Peran Anda

Terkadang, seiring waktu, tanggung jawab pekerjaan bisa berubah dan menjauh dari hal yang sebenarnya Anda sukai.

Mungkin Anda mendapat tugas baru yang kurang sesuai dengan minat atau keahlian Anda, atau bahkan peran Anda berubah sepenuhnya dari yang awalnya dijanjikan.

Misalnya, Anda awalnya direkrut sebagai UX designer, tetapi perlahan-lahan tugas Anda lebih banyak beralih ke UX writing daripada mengerjakan desain aplikasi itu sendiri.

“Sebagai UX designer, saya juga kerap ditugaskan untuk mengerjakan tugas-tugas UX writer seperti pembuatan copywriting untuk landing page dan sebagainya.  Awalnya, saya sangat menikmati pekerjaan tersebut,  tapi lambat laun saya merasa saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk menulis dibandingkan mengerjakan desain. Karena itu, saya ingin kembali ke pekerjaan yang benar-benar saya sukai.”

Alasan ini sepenuhnya valid, dan banyak perusahaan memahami bahwa seseorang ingin tetap bekerja di bidang yang benar-benar sesuai dengan keahliannya.

Baca Juga: 15 Template Pertanyaan Interview Desain Grafis + Jawabannya

Apa Saja yang Perlu Anda Hindari dalam Menjawab Alasan Resign?

interview 5

Saat menjawab alasan resign dari pekerjaan sebelumnya, Anda harus berhati-hati agar tidak memberikan jawaban yang bisa merugikan diri sendiri.

Tim rekruter ingin melihat bahwa Anda memiliki alasan positif untuk pindah, seperti peluang karier yang lebih baik, bukan sekadar mendengar keluhan tentang pekerjaan lama.

Agar wawancara berjalan lancar, hindari hal-hal berikut:

1. Mengeluh tentang tempat kerja lama

Jangan sampai wawancara berubah menjadi ajang curhat atau keluhan tentang kantor lama, rekan kerja, atau lingkungan kerja.

Hal ini bisa membuat Anda terlihat negatif dan sulit bekerja sama.

Sebagai gantinya, fokuslah pada hal positif, seperti pengalaman yang Anda dapatkan dan keterampilan yang telah Anda kembangkan di sana.

2. Mengkritik atasan secara langsung

Jika Anda keluar karena tidak cocok dengan atasan, sampaikan dengan cara yang lebih netral dan profesional.

Misalnya, jika atasan Anda sering terlalu mengawasi pekerjaan Anda, Anda bisa mengatakan,

“Saya menghargai perhatian atasan terhadap pekerjaan saya, tetapi saya ingin mencari peran yang membuat saya lebih madniri.”

3. Memberikan jawaban yang terlalu umum

Meskipun alasan Anda keluar sederhana, usahakan memberikan jawaban yang lebih spesifik dan relevan dengan perusahaan yang Anda lamar.

Pelajari kebijakan dan budaya perusahaan tersebut, lalu sesuaikan jawaban Anda.

Misalnya, dibanding sekadar mengatakan, “Perusahaan saya saat ini tidak menawarkan fleksibilitas kerja,” akan lebih baik jika Anda mengatakan,

“Saya mencari lingkungan kerja yang lebih fleksibel, dan saya tertarik dengan kebijakan 4 hari WFO 1 hari WFA di perusahaan ini karena sesuai dengan gaya kerja saya.”

4. Menyoroti gaji sebagai alasan utama

Gaji memang menjadi salah satu alasan utama orang pindah kerja.

Dalam survei Robert Half, 59% responden yang mencari pekerjaan baru menyatakan bahwa mereka ingin mendapatkan gaji lebih tinggi.

Namun, sebaiknya hindari menyebutkan hal ini secara langsung, kecuali pewawancara yang menanyakannya terlebih dahulu.

Hiring manager biasanya sudah memahami bahwa jika Anda mencari tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar, Anda juga mengharapkan kenaikan gaji.

Setelah mendapat tawaran kerja, barulah Anda bisa mulai bernegosiasi mengenai gaji.

Baca Juga: Bagaimana Cara Negosiasi Gaji? Berikut Tips dan Contohnya

5. Persiapan Sebelum Wawancara

Sebelum wawancara, pikirkan baik-baik alasan Anda keluar dari pekerjaan sebelumnya dan bagaimana menyampaikannya dengan cara yang profesional.

Selain itu, persiapkan juga jawaban untuk pertanyaan umum lainnya agar Anda lebih percaya diri saat wawancara.

Baca Juga: Tips Interview: Daftar Pertanyaan Interview dan Tips Menjawabnya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa Anda perlu menjawab alasan resign saat interview secara profesional dan dengan pendekatan yang tepat.

Melalui jawaban Anda, rekruter dapat memahami apakah keputusan resign yang Anda lakukan sesuai dengan tujuan akrier serta bagaimana sikap Anda terhadap pekerjaan sebelumnya.

Jawaban yang baik dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki motivasi yang jelas dan sikap dewasa dalam menghadapi perubahan.

Ada berbagai alasan yang dapat disampaikan ketika menjelaskan keputusan resign, seperti ketidaksesuaian dengan tujuan karier, kurangnya peluang promosi, dan sebagainya.

Namun, apapun alasannya Anda tetap harus mencerminkan profesionalisme dan kesiapan untuk berkembang di posisi baru.

Untuk membantu tim HR dalam mengelola proses resign karyawan, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software absensi dari GajiHub.

Selain mempermudah dalam pengelolaan payroll dan kehadiran karyawan, GjiHub juga memastikan keamanan data dengan sistem abuse detection. 

Ssistem ini mencegah tindakan curang yang dilakukan karyawan seperti penggunaan fake GPS, fake IP, dan presensi melalui face recognition, sehingga data tetap valid dan dapat dipercaya.

Keakuratan data ini menjadi penting dalam pengambilan keputusan SDM yang lebih baik, termasuk dalam proses evaluasi karyawan, promosi, hingga pengelolaan resign.

Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *