20 Cara Membangun Team Work dan Manfaatnya

cara membangun team work banner

Bagi para pemilik bisnis, memiliki tim yang solid adalah hal penting demi kesuksesan organisasi, terutama jika tim Anda tersebar di berbagai lokasi atau sistem remote working.

Tanpa tim yang kompak dan saling mendukung, produktivitas perusahaan bisa terhambat dan tujuan bisnis pun sulit tercapai.

Apalagi di era kerja jarak jauh seperti sekarang, menjaga kekompakan dan komunikasi antar anggota tim menjadi tantangan tersendiri.

Setiap individu dalam tim memiliki peran penting yang saling melengkapi untuk memastikan operasional bisnis berjalan lancar.

Karena itu, pemilik bisnis perlu memastikan bahwa kerja sama tim tetap terjaga, meskipun para anggotanya tidak berada di satu tempat yang sama.

Dengan begitu, perusahaan bisa tetap berkembang dan bersaing di tengah berbagai perubahan pola kerja modern.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas cara membangun team work, manfaat, dan tipsnya.

Mengapa Perusahaan Perlu Membangun Team Work?

cara membangun team work 6

Team work atau kerjasama tim bukanlah hal yang mudah.

Ketika antara anggota tim tidak memiliki tujuan yang sama atau rasa saling percaya, pekerjaan jadi terasa berat, komunikasi berantakan, dan motivasi kerja bisa menurun.

Sebaliknya, tim yang mampu bekerja sama dengan baik akan lebih mudah untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, saling mendukung, dan membangun rasa kebersamaan.

Setiap orang jadi merasa dihargai, lebih semangat, dan lebih terlibat dengan tugas yang mereka kerjakan.

Kerja sama tim yang efektif juga memberi banyak manfaat positif, seperti:

  • Membangun hubungan kerja yang kuat antar karyawan
  • Memberi lebih banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang
  • Meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kreativitas
  • Meningkatkan rasa tanggung jawab, semangat tim, dan motivasi menyelesaikan proyek
  • Membuka sudut pandang baru lewat ide dan feedback dari berbagai anggota
  • Mendorong terciptanya sinergi demi mencapai tujuan bersama

Namun, tim yang solid tidak bisa terbentuk begitu saja. Butuh proses, waktu, dan komitmen dari semua anggota tim di berbagai level.

Baca Juga: 13 Cara Meningkatkan Partisipasi Tim dalam Meeting

Bagaimana Ciri-Ciri Tim yang Efektif?

cara membangun team work 5

Sebelum memahami cara membangun team work, Anda perlu mengetahui ciri-ciri tim yang efektif.

Ciri-ciri ini membantu menciptakan suasana kerja yang sehat, produktif, dan saling mendukung.

Berikut beberapa hal yang sebaiknya ada dalam tim yang efektif:

1. Tanggung Jawab dan Tujuan yang Jelas

Setiap orang dalam tim harus tahu apa tugasnya, apa target yang harus dicapai, dan bagaimana perannya berkontribusi untuk tim.

Hal ini penting agar tidak ada beban kerja yang timpang dan semua orang merasa dilibatkan.

2. Kolaborasi dan Saling Membantu

Kerja sama bukan cuma soal menyelesaikan tugas bersama, tapi juga soal mau membantu rekan saat menghadapi kendala.

Tim yang terbiasa berkolaborasi akan lebih terbuka berbagi ide, solusi, dan pengalaman.

gajihub banner 3

3. Komunikasi yang Jujur dan Terbuka

Setiap anggota tim perlu merasa bebas menyampaikan pendapat, ide, atau masukan tanpa takut diabaikan.

Kritik membangun juga perlu diterima dan disampaikan dengan cara yang baik.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Bonding dalam Organisasi dan Tujuannya

4. Penyelesaian Konflik yang Sehat

Wajar sekali jika terjadi perbedaan pendapat.

Yang penting adalah bagaimana tim bisa menyelesaikannya secara terbuka, tanpa saling menyalahkan, dan mencari solusi yang baik untuk semua pihak.

5. Kepercayaan dan Rasa Saling Menghargai

Tim yang solid pasti dibangun dari kepercayaan dan saling menghargai.

Bukan hanya soal hasil kerja, tapi juga soal bisa diandalkan saat kondisi sulit, saling percaya mengerjakan tanggung jawabnya, dan menghargai peran tiap anggota.

Baca Juga: Pengertian Team Building dan 30 Contoh Aktivitasnya

Bagaimana Cara Membangun Team Work?

cara membangun team work 6

Untuk meningkatkan kinerja tim, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun team work:

1. Libatkan Pemimpin Tim dalam Komunikasi Internal

Dalam banyak organisasi, pemimpin tim sering kali tidak sepenuhnya terlibat dalam komunikasi strategis perusahaan.

Hal ini bisa menimbulkan kesenjangan pemahaman antara arah perusahaan dan apa yang dijalankan di lapangan, terutama di industri seperti manufaktur.

Padahal, pemimpin tim berperan penting dalam menjembatani visi manajemen dengan pekerjaan sehari-hari tim.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Libatkan pemimpin tim dalam penyusunan rencana komunikasi internal.
  • Pastikan mereka menerima update penting secara rutin dan mudah diakses.
  • Gunakan platform komunikasi yang ramah bagi pekerja lapangan dan shift.

2. Berikan Penghargaan untuk Kerja Sama Tim

Apresiasi yang diberikan secara langsung dan konsisten bisa menjadi pendorong besaa bagi semangat kerja tim.

Banyak karyawan, terutama yang bekerja jarak jauh atau di lapangan, jarang mendapat pengakuan atas kontribusinya, meskipun mereka berperan dalam keberhasilan tim secara keseluruhan.

Baca Juga: 10 Tips Membangun Manajemen Tim di Lingkungan Kerja

Apa yang bisa dilakukan?

  • Buat sistem penghargaan khusus untuk kerja tim, baik berbentuk ucapan terima kasih, hadiah, maupun pengumuman publik.
  • Manfaatkan fitur penghargaan digital dalam aplikasi karyawan untuk mengirim “kudos” antar rekan.
  • Fokuskan penghargaan pada kerja sama, bukan hanya hasil individu.

3. Jelaskan Peran dan Tanggung Jawab Sejak Awal

Ketidakjelasan tentang siapa yang bertanggung jawab atas apa sering kali menjadi akar masalah dalam kerja tim.

Proyek bisa molor atau gagal karena tumpang tindih tugas, ekspektasi yang tidak selaras, atau tidak ada yang merasa memiliki tanggung jawab.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Susun deskripsi tugas yang jelas untuk setiap anggota tim sejak awal.
  • Simpan informasi peran dan tanggung jawab di platform yang mudah diakses oleh semua.
  • Review ulang pembagian tugas secara berkala, terutama saat proyek berubah.

4. Dorong Komunikasi Dua Arah

Komunikasi yang hanya mengalir dari atas ke bawah membuat tim merasa pasif dan kurang terlibat.

Agar kerja sama berjalan baik, semua anggota tim harus merasa punya ruang untuk bicara, bertanya, dan memberi ide tanpa takut salah.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Sediakan saluran komunikasi yang memungkinkan feedback dari tim ke manajemen.
  • Dorong budaya diskusi dan keterbukaan dalam setiap pertemuan atau briefing.
  • Gunakan alat komunikasi dua arah, seperti chat grup atau platform diskusi internal.

5. Pastikan Semua Tahu Tanggung Jawab Setiap Anggota Tim

Setelah peran dijelaskan, penting juga untuk memastikan bahwa setap orang tahu siapa yang bertanggung jawab atas tugas tertentu, termasuk kapan harus diselesaikan dan bagaimana prosesnya.

Hal ini mencegah miskomunikasi dan membantu tim bekerja secara efisien.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Lakukan skill mapping pada setiap anggota tim dan cocokkan dengan tugas yang sesuai.
  • Buat alur kerja proyek dan jadwal yang jelas, lalu bahas bersama seluruh tim.
  • Gunakan tools manajemen proyek untuk memantau kemajuan dan tanggung jawab masing-masing.

Baca Juga: Cara Membangun Kultur Perusahaan & Hal yang Perlu Dihindari

cara membangun team work 4

6. Miliki Tujuan Organisasi yang Jelas

Setiap anggota tim perlu memahami tujuan jangka panjang perusahaan secara menyeluruh.

Hal ini penting agar setiap proyek tim memiliki arah yang jelas, bernilai, dan selaras dengan visi besar organisasi.

Tanpa pemahaman yang sama soal tujuan, kerja tim jadi rawan kehilangan arah dan motivasi.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Susun pernyataan misi atau tujuan perusahaan yang konkret dan mudah dipahami.
  • Libatkan karyawan dalam proses perumusan melalui diskusi atau survei.
  • Simpan informasi ini di platform internal yang mudah diakses agar bisa jadi panduan kapan pun dibutuhkan.

7. Tetapkan Tujuan Tim yang Spesifik dan Terukur

Kerja tim tidak akan berjalan efektif jika tidak ada tujuan bersama yang jelas.

Oleh karena itu, salah satu cara membangun team work adalah setiap anggota harus tahu apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, dan bagaimana kontribusinya berdampak pada hasil akhir tim.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Rancang proses kerja tim yang memandu pengambilan keputusan ke arah tujuan.
  • Buat to-do-list, alur komunikasi, dan ekspektasi kerja yang transparan.
  • Gunakan aplikasi kolaborasi seperti Slack agar semua anggota tetap sinkron lewat feed, chat, dan pusat informasi bersama.

Baca Juga: Company Culture: Pentingnya, Jenis, Langkah, dan Tips

8. Kenali dan Atasi Masalah Komunikasi Sejak Awal

Hambatan komunikasi sering kali menjadi penghambat utama kolaborasi.

Masalah seperti miskomunikasi, keterlambatan merespons, atau konflik antarpribadi dapat merusak kerja sama jika tidak segera diselesaikan secara sistematis.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Lakukan evaluasi komunikasi internal secara berkala untuk memetakan kendala.
  • Gunakan analitik atau feedback untuk mengetahui area yang kurang efektif.
  • Manfaatkan fitur analitik dalam aplikasi karyawan untuk melacak pola keterlibatan dan respon tim.

9. Hindari Micromanaging

Tim yang selalu menunggu arahan manajer tidak akan tumbuh sebagai unit kerja yang mandiri.

Anda perlu memberi ruang bagi tim untuk mengatur alur kerja sendiri untuk meningkatkan rasa tanggnug jawab dan kepercayaan antaranggota.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Biarkan tim menentukan sendiri deadline dan metode kerja yang mereka sepakati.
  • Tawarkan panduan, bukan kontrol berlebihan, yakni fokus pada hasil, bukan proses kecil.
  • Dorong diskusi terbuka untuk menyelesaikan hambatan tanpa intervensi berlebihan dari atasan.

10. Kurangi Bicara, Perbanyak Mendengarkan

Dalam kerja tim, budaya mendengarkan sama pentingnya dengan kemampuan berbicara.

Tim yang merasa suaranya didengar akan lebih percaya diri untuk menyampaikan ide dan merasa dihargai, yang pada akhirnya mendorong kolaborasi yang lebih sehat.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Berikan ruang aman bagi anggota tim untuk berbicara, baik dalam rapat maupun platform digital.
  • Dorong pemimpin tim untuk aktif mendengarkan, bukan hanya memberi instruksi.
  • Fasilitasi feedback rutin melalui aplikasi atau sesi diskusi terbuka.

Baca Juga: Download Template Feedback 360 Derajat dan Cara Membuatnya

kerja tim 1

11. Izinkan Tim Menggunakan Beragam Metode Komunikasi

Setiap anggota tim memiliki gaya komunikasi yang berbeda.

Ada yang nyaman bicara di forum besar, ada yang lebih suka diskusi satu lawan satu, dan ada juga yang lebih ekspresif lewat chat.

Terutama bagi karyawan lapangan atau remote, fleksibilitas dalam cara berkomunikasi bisa sangat membantu keterlibatan mereka dalam tim.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Berikan kebebasan kepada tim untuk menggunakan platform komunikasi yang paling nyaman bagi mereka.
  • Sediakan aplikasi komunikasi karyawan yang bisa diakses di desktop dan ponsel.
  • Pastikan alat komunikasi mendukung berbagai format seperti chat, pengumuman, dan umpan balik langsung.

12. Fasilitasi Penyelesaian Konflik secara Proaktif

Konflik di tempat kerja sering diabaikan hingga menjadi masalah besar yang mengganggu produktivitas tim.

Padahal, menyelesaikan konflik sejak dini bisa menjaga keharmonisan kerja dan kepercayaan antar anggota.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Dokumentasikan konflik yang muncul agar bisa ditindaklanjuti dengan tepat.
  • Libatkan pihak ketiga atau mediator jika diperlukan untuk mencari solusi bersama.
  • Ciptakan budaya terbuka di mana anggota tim merasa aman menyampaikan keluhan.

13. Terapkan Sistem Kerja Fleksibel

Setiap orang memiliki ritme kerja yang berbeda.

Dengan memberikan fleksibilitas, baik jam kerja maupun lokasi, Anda bisa meningkatkan kenyamanan dan produktivitas tim secara keseluruhan.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Izinkan opsi kerja jarak jauh atau fleksibel bagi karyawan yang membutuhkannya.
  • Sediakan tools digital untuk memudahkan koordinasi meski bekerja dari lokasi berbeda.
  • Bangun lingkungan kerja yang mendukung work life balance.

Baca Juga: Download Template Time Sheet Kerja Gratis

14. Gunakan Alat Kolaborasi yang Lebih Baik

Beralih ke platform kerja yag terintegrasi dapat memangkas waktu yang terbuang karena harus berpindah-pindah aplikasi.

Dengan semua alat kolaborasi terpusat di satu tempat, tim bisa bekerja lebih efisien.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Gunakan platform all-in-one yang menyediakan manajemen dokumen, tugas, dan jadwal proyek.
  • Untuk tim jarak jauh, pertimbangkan solusi desktop virtual berbasis cloud.
  • Pastikan alat yang digunakan mendukung kolaborasi real-time dan mudah diakses semua tim.

15. Minta Masukan dari Anggota Tim

Tidak perlu menebak-nebak kondisi tim, cara terbaik mengetahuinya adalah dengan bertanya langsung.

Dengan mendengarkan feedback dari tim, Anda dapat lebih mudah dalam memperbaiki proses kerja dan menciptakan suasana yang lebih sehat.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Lakukan survei rutin atau wawancara singkat untuk mengumpulkan opini tim.
  • Pastikan setiap anggota merasa aman menyampaikan pendapat tanpa takut dihakimi.
  • Gunakan hasil masukan untuk merancang strategi keterlibatan dan pengembangan tim.

Baca Juga: Budaya Kerja Inklusif: Cara Membangun, dan Contohnya

16. Rekrut dengan Pertimbangan Budaya Tim

Kemampuan teknis memang penting, namun kecocokaan dengan budaya kerja tim tak kalah penting.

Karyawan baru yang “nyambung” dengan tim cenderung lebih cepat dalam beradaptasi dan berkontribusi.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Libatkan anggota tim dalam proses wawancara calon karyawan.
  • Pertimbangkan karakter dan gaya kerja, bukan hanya CV dan pengalaman.
  • Pilih kandidat yang punya potensi untuk berkolaborasi, bukan hanya unggul secara individu.

17. Bentuk Komite Budaya Kerja

Budaya kerja tidak selalu terbentuk secara terencana.

Jika budaya saat ini belum mendukung kolaborasi, salah satu cara membangun team work adalah membuat langkah nyata untuk membentuk ulang nilai-nilai kerja bersama.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Bentuk tim kecil dari berbagai divisi untuk mengevaluasi dan menyusun inisiatif budaya baru.
  • Fokus pada nilai-nilai seperti keterbukaan, kolaborasi, dan saling mendukung.
  • Buat rencana jangka panjang agar budaya ini terus tumbuh dan relevan.

18. Buat Program Mentoring

Koneksi personal antar anggota tim membantu kolaborasi berjalan lebih lancar.

Dalam hal ini Anda dapat memanfaatkan program mentoring untuk menjembatani pengalaman senior dengan anggota baru, sekaligus memperkuat rasa kepemilikan terhadap tim.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Pasangkan anggota baru dengan mentor dari tim yang lebih berpengalaman.
  • Jadwalkan sesi mentoring rutin, baik formal maupun informal.
  • Pastikan program ini juga menjangkau karyawan lapangan yang jarang bertemu langsung.

Baca Juga: Program Kerja: Cara Membuat dan Template Gratisnya

kerja tim 2

19. Adakan Meeting di Lokasi yang Berbeda

Meeting tak harus selalu di ruang konferensi.

Mengganti suasana bisa membangkitkan semangat baru, memperkuat interaksi, dan bahkan memunculkan ide kreatif.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Sesekali adakan rapat di ruang terbuka, kafe, atau area umum kantor.
  • Tetap perhatikan keamanan digital jika memakai Wi-Fi publik.
  • Seimbangkan antara pertemuan offline dan update via aplikasi internal agar efisien.

20. Buat Tradisi Unik dalam Tim

Kebiasaan dan tradisi kecil bisa menciptakan rasa kebersamaan yang kuat.

Ketika tim merasa dekat secara personal, kolaborasi pun mengalir lebih alami.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Ajak tim makan siang bareng, bikin kuis mingguan, atau lomba kecil antartim.
  • Dorong budaya santai dan ringan di sela pekerjaan formal.
  • Buat ruang untuk menciptakan lelucon internal, tradisi, atau momen kebersamaan lainnya.

Baca Juga: Tes Keterampilan Komunikasi: Jenis dan Cara Menilainya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, membangun kerja sama tim yang efektif bukan sekadar soal mengmpulkan orang aalam satu kelompok kerja, melainkan tentang menciptakan lingkungan yang kondusif, terbuka, dan saling percaya.

Setiap anggota tim perlu memahami peran, tanggung jawab, dan tujuan yang ingin dicapai bersama.

Sementara itu, pemimpin tim berperan penting dalam menyampaikan visi besar dan menjaga agar semua anggota tetap berada di jalur yang sama.

Selain itu, budaya komunikasi dua arah, apresiasi atas kerja sama yang baik, serta kebiasaan mendengarkan pendapat anggota tim harus dibangun secara konsisten.

Untuk meningkatkan team work, perusahaan juga dapat mempertimbangkan penggunaan software HR dari GajiHub.

Melalui software ini, perusahaan dapat dengan mudah menyusun jadwal kerja karyawan, sehingga tidak terjadi tabrakan jadwal dan kerja tim menjadi lebih sinkron.

Selain itu, karyawan juga dapat melakukan presensi secara mandiri melalui aplikasi, memudahkan proses absensi harian.

Fitur ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga transparansi antar anggota tim.

Dengan sistem yang terintegrasi, kolaborasi antar departemen pun jadi lebih lancar.

Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *