Jobdesk koordinator produksi berfokus pada mengubah ide menjadi suatu produk. Mereka merencanakan dan mengatur secara cermat, mulai dari proses produksi hingga pemasaran produk.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, koordinator produksi berpatokan pada rencana yang telah ia buat serta menyusun strategi untuk menghadapi perubahan dan mengatasi masalah. Oleh karena itu, ia harus memiliki skill khusus untuk memperkirakan jadwal produksi, permintaan pelanggan, serta biaya yang dibutuhkan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas berbagai jobdesk koordinator produksi secara lebih mendalam, serta skill yang dibutuhkan untuk berkarier di bidang ini dan kisaran gajinya di Indonesia.
Apa yang Dimaksud dengan Koordinator Produksi?
Koordinator produksi adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk memastikan tujuan pengembangan produk, anggaran, dan jadwal tercapai dengan baik sesuai rencana pengembangan product manager.
Sebagai koordinator produksi, Anda juga akan melakukan riset awal yang hasilnya akan digunakan oleh product manager untuk membuat rencana.
Selanjutnya, Anda akan membuat, mengelola, dan menjalankan rencana yang telah disusun menggunakan software manajemen proyek dan alat pengembangan serta peluncuran produk.
Artinya, Anda kana banyak bekerja sama dengan berbagai tim, mulai dari tim produksi hingga pemasaran untuk memastikan pengembangan produk berjalan tepat waktu dan sesuai rencana.
Di samping itu, Anda juga perlu melacak kemajuan terkait perkembangan proyek dan memastikan kualitas produk tetap terjaga, sambil tetap memastikan kesediaan sumber daya yang cukup untuk mendukung rencana tersebut.
Baca Juga: Penalti Kontrak Kerja: Aturan dan Cara Menghindarinya
Apa Saja Jobdesk Koordinator Produksi?
Peran koodinator produksi melibatkan banyak tanggung jawab, mulai dari mengelola siklus produk hingga memastikan kepatuhan terhadap aturan. Berikut beberapa hal yang umumnya menjadi jobdesk dari koordinator produksi:
1. Mengelola Setiap Siklus Produk
Sebagai koordinator produksi, Anda akan mengawasi setiap tahapan siklus produk untuk memastikan progress yang tepat pada setiap proses, seperti peluncuran produk. Di sini, Anda akan membantu membuat rencana produk, menilai kinerja, dan mengoptimalkan proses ini untuk meningkatkan efisiensi produksi dan keberhasilan.
2. Bekerja dengan Tim Lintas Fungsi
Selanjutnya, Anda juga bertugas untuk menghubungkan berbagai departemen, serta memfasilitasi komunikasi dan koordinasi yang jelas. Anda akan berkolaborasi dengan tim desain, teknik, dan pemasaran untuk mendukung pengembangan dan manajemen produk.
3. Menganalisis Pasar dan Mengidentifikasi Tren
Koordinator produksi juga melakukan riset secara menyeluruh untuk mengidentifikasi tren pasar dan menentukan peluang potensial. Hal ini membantu mereka menyusun strategi produk, serta memastikan produk memenuhi kebutuhan pelanggan dan tetap bisa bersaing.
4. Menilai Kebutuhan Pelanggan
Mengumpulkan dan menganalisis feedback dari pelanggan untuk memahami preferensi dan harapan mereka juga menjadi jobdek penting dari koordinator produksi. Proses ini membantu Anda menyempurnakan produk, sehingga adpat meningkatkan kepuasan pelanggan.
5. Memastikan Kualitas
Koordinator produksi juga bertugas untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan perusahaan dan industri, serta bekerja dengan tim untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
Dalam hal ini, Anda perlu waspada dan teliti untuk membantu menjaga reputasi perusahaan dalam memberikan produk berkualitas tinggi.
Baca Juga: Jobdesk Supervisor Produksi, Skill Penting, dan Gajinya
6. Mengelola Anggaran
Selanjutnya, Anda juga bertugas mengembangkan dan mengelola anggaran untuk proyek pengembangan produk. Anda harus memastikan alokasi sumber daya secara efisien, agar tim dapat menyelesaikan proyek dengan budget yang telah ditentukan perusahaan.
7. Mengelola Vendor dan Pemasok
Jobdesk koordinator produksi yang berikutnya adalah membantu petugas pengadaan (procurement) dan pembelian (purcashing), dan memastikan pengiriman bahan tepat waktu.
Melalui hal ini, Anda dapat membantu menjaga kegiatan operasional berjalan lancar sepanjang siklus produksi.
8. Memberikan Pelatihan dan Dukungan Produk
Anda juga perlu memberikan pelatihan dan dukungan kepada tim sales dan customer service, agar mereka dapat memahami dan mempromosikan produk secara mendetail, yang dapat membantu meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.
9. Menganalisis Pesaing
Memantau produk pesaing, serta mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan merupakan salah satu hal yang harus Anda lakukan untuk mengembangkan strategi produk perusahaan. Dengan memahami produk pesaing, Anda dapat membantu produk perusahana tetap unggul.
Baca Juga: Tugas Staff Marketing, Skill, Hingga Jenjang Kariernya
10. Merencanakan Promosi
Koordinator produksi juga perlu bekerja sama dengan tim marketing untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi promosi produk. Dengan kata lain, Anda harus memastikan materi pemasaran dan campaign sejalan dengan fitur, manfaat, dan target audiens.
11. Mengelola Persediaan
Tanggung jawab Anda juga melibatkan memantau tingakt persediaan serta bekerja dengan tim produksi dan logistik untuk membantu menjaga tingkat persediaan yang sesuai.
Dengan demikian, Anda dapat menyeimbangkan tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan, mengoptimalkan biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
12. Melacak Kinerja Produk
Sebagai koordinator produksi, Anda juga bertanggung jawab untuk melacak dan menganalisis data kinerja produk, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau peluang pertumbuhan. Melalui pendekatan berbasis data ini, Anda dapat menyusun strategi produk lebih tepat dan efisien.
13. Memastikan Kepatuhan terhadap Aturan
Terakhir, Anda bertugas untuk memastikan produk memenuhi aturan dan standar industri yang berlaku, agar terhindar dari risiko hukum. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tetap up-to-date terhadap perubahan aturan.
Baca Juga: Jobdesk Operator Mesin Produksi, Skill, dan Kisaran Gajinya
Apa Saja Skill Penting untuk Koordinator Produksi?
Untuk dapat melakukan berbagai jobdesk di atas, ada beberapa keterampilan atau skill yang perlu Anda kuasai, di antaranya adalah:
1. Alokasi Sumber Daya
Keterampilan alokasi sumber daya artinya harus bisa mengatur siapa yang bertanggung jawab terhadap tugas tertentu dan bagaimana bahan yang tersedia digunakan secara efisien. Sebagai contoh, Anda perlu memastikan bahwa tim memiliki anggaran yang cukup dan sumber daya lain untuk menyelesaikan tugas mereka.
2. Identifikasi Risiko dan Cara Mengatasinya
Keterampilan ini melibatkan mengenali masalah atau hambatan yang mungkin muncul selama pengembangan produk dan membuat rencana untuk menanggulanginya. Misalnya, mengantisipasi masalah produk atau keterlambatan pengiriman bahan baku.
3. Bekerja dengan Tim
Hal ini mencakup kemampuan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan produk, seperti tim internal, pemasok, dan juga klien. Melalui hal tersebut, Anda dapat memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dan kualitas produk.
Baca Juga: 10 Tips Membangun Manajemen Tim di Lingkungan Kerja
4. Dokumentasi
Skill dokumentasi artinya Anda harus bisa menyusun dokumen-dokumen penting seperti user manual atau buku petunjuk, catatan rilis, dan spesifikasi produk. Dokumentasi yang baik membantu semua pihak terlibat memahami fungsi dan fitur produk secara jelas.
5. Inovasi Cara Kerja
Hal ini melibatkan identifikasi dan implementasi perbaikan dalam proses pengembangan produk untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas. Misalnya, memperkenalkan alat atau teknologi baru yang dapat mempercepat waktu pengembangan produk.
6. Pelatihan
Hal ini termasuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi anggota tim dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka. Pelatihan yang efektif membantu meningkatkan kinerja tim dan kemampuan mereka untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Baca Juga: Evaluasi Pelatihan, Ketahui Arti, Manfaat, Hingga Langkahnya
7. Metode Kerja Fleksibel
Metode kerja fleksibel melibatkan penggunaan metodologi seperti Agile atau Scrum untuk mengelola proyek pengembangan produk. Metodologi ini memungkinkan adaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan kebutuhan atau prioritas.
8. User Experience
Artinya, Anda perlu memiliki kemampuan untuk memahami kebutuhan dan preferensi pengguna dan bekera sama dengan UI/UX designer untuk menciptakan produk yang mudah digunakan dan memuaskan pelanggan.
9. Analisis Data
Skill analisis data melibatkan pengumpulan, pemrosesan, dan interpretasi data untuk mendapatkan wawasan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Misalnya, menganlisis feedback pelanggan untuk menentukan fitur mana yang harus diprioritaskan dalam pengembangan produk selanjutnya.
10. Product Testing
Selain itu, Anda juga perlu memiliki kemampuan product testing atau uji produk menggunakan alat dan metode pengujian seperti A/B testing untuk mencoba fitur atau desain produk yang berbeda.
Hal ini membantu Anda menemukan solusi yang lebih disukai pelanggan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan mereka dan mendatangkan keuntungan.
Baca Juga: Manajemen Produksi: Arti, Fungsi, Hingga Ruang Lingkupnya
Bagaimana Cara Menjadi Koordinator Produksi?
Jika Anda tertarik untuk berkarier sebagai koordinator produksi, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Dapatkan Gelar Sarjana di Bidang yang Relevan
Pelajari tentang administrasi bisnis, pemasaran, atau manajemen proyek. Meskipun tidak ada persyaratan terkait jurusan tertentu, namun belajar di bidang yang relevan akan sangat membantu.
Selain itu, Anda juga bisa mengikuti program sertifikasi yang berhubungan dengan manajemen proyek atau produk untuk meningkatkan keahlian.
2. Ikuti Magang atau Pelatihan
Magang atau pelatihan membantu Anda mempersiapkan karier sebagai koordinator produksi. Melalui program tersebut, Anda akan belajar bersama orang-orang berpengalaman dan dapat mengembangkan keterampilan secara langsung, seperti menganalisis pasar dan manjamen proyek.
3. Dapatkan Pengalaman di Posisi Entry-Level
Sebelum menjadi seorang koordinator produksi, Anda harus mencari pengalaman bekerja di posisi entry-level. Misalnya, dengan bekerja di bidang pengembangan produk atau pemasaran, untuk memabantu Anda memahami pengembangan dan proses manajemen produk.
4. Lamar Posisi Koordinator Produksi
Setelah menempuh pendidikan di bidang relevan, pengalaman, dan keterampilan yang dibutuhkan, mulailah untuk melamar posisi koordinator produksi. Sesuaikan CV dan surat lamaran Anda dengan menyrotoi keterampilan dan pengalaman yang relevan.
Berapa Gaji Seorang Koordinator Produksi?
Menurut Jobdstreet, gaji seorang koordinator produksi di Indonesia dapat mencapai Rp5.300.000 hingga Rp7.240.000.
Meskipun demikian, besaran gaji seseorang yang berkarier di bidang ini bisa berbeda-beda, tergantung pada tingkat keahlian, lama bekerja, ukuran perusahaan, dan juga upah minimum setempat.
Baca Juga: Penalti Kontrak Kerja: Aturan dan Cara Menghindarinya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa koordinator produksi adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengubah ide menjadi suatu produk.
Artinya, saat menekuni profesi ini, Anda akan merencanakan, mengatur, dan mengkoordinasikan setiap tahap dari proses produksi hingga pemasaran produk, serta memastikan kepatuhan terhadap aturan dan standar industri.
Untuk berhasil dalam peran ini, seseorang perlu memiliki keterampilan dalam alokasi sumber daya, identifikasi risiko, kerja tim, analisis data, dan pengujian produk.
Dengan banyaknya tugas dan keterampilan yang harus dimiliki koordinator produksi, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub yang dapat mempermudah karyawan dalam melakukan urusan administrasi.
Sebagai contoh, melalui fitur absensi, karyawan dapat melakukan presensi hingga pengajuan cuti dan izin secara mandiri lewat aplikasi Gajihub. Sementara itu, tim HR dapat melakukan approval lebih mudah melalui website Gajihub.
Dengan demikian, penggunaan software ini dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan operasional. Tertarik mencoba? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024