Dalam era digital yang terus berkembang, peran seorang front-end developer menjadi semakin penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang menarik dan responsif di berbagai platform online. Hal ini disebabkan karena jobdesk front end yang berfokus pada aspek visual sebuah aplikasi atau situs web.
Contohnya pada aplikasi atau situs web e-commerce, front-end berperan menciptakan pengalaman visual yang memudahkan pengguna saat menjelajahi katalog produk, mengeksplor kategori, hingga menyelesaikan proses pembelian atau checkout.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas pengertian, jobdesk front end, skills, pendidikan, hingga kisaran gajinya di Indonesia.
Apa yang Disebut dengan Front End?
Front-end developer adalah seseorang yang bertanggung jawab pada proses pemrograman dan pengelolaan elemen-elemen visual dari sebuah situs web atau aplikasi. Tujuannya untuk memberikan pengalaman interaktif yang memuaskan bagi pengguna.
Fokus utama pekerjaan front-end developer adalah memastikan semua elemen visual halaman web berfungsi dengan baik dan memiliki tampilan antarmuka (interface) yang mudah dipahami dan digunakan pengguna (user).
Sebagai contoh, seorang front-end developer dapat bekerja untuk memastikan semua jenis huruf, menu, grafik, animasi, dan tombol pada suatu situs web beroperasi dengan benar.
Lantas, apa bedanya dengan UI/UX? Jika UX lebih berfokus pada pengalaman pengguna dan UI berkaitan dengan penampilan situs web atau aplikasi, jobdesk front end lebih fokus pada implementasi desain-desain tersebut pada software dan cara menampilkannya.
Baca Juga: Jobdesk IT Support, Skill, Jenjang Karier, dan Kisaran Gaji
Apa Perbedaan Front End dan Back End Developer?
Selain front-end developer, juga dikenal profesi back-end developer. Jika front-end berfokus pada segala sesuatu yang terlihat dan dirasakan oleh pengguna saat berinteraksi dengan suatu situs web atau aplikasi.
Hal ini mencakup desain user interface, yang mencakup elemen visual seperti teks, gambar, tombol, dan animasi. Di sini, front-end developer bertanggung jawab untuk memastikan semua aspek berfungsi dengan baik, serta menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan dan responsif.
Sementara itu, back-end developer berkaitan dengan segala sesuatu yang terjadi di belakang layar. Ini mencakup pembubatan dan pemeliharaan server, logika pemrosesan data, serta manajemen database.
Dalam hal ini, back-end bekerja untuk menyediakan data yang diperlukan oleh front-end, serta menjaga agar segala sesuatu di belakang layar bisa berjalan lancar guna mendukung dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Baca Juga: Jobdesk Business Development, Skill, Hingga Jenjang Kariernya
Apa Saja Jobdesk Front End Developer?
Front-end developer memiliki tanggung jawab yang sangat beragam. Berikut beberapa di antaranya:
1. Dokumentasi
Menyusun dokumentasi untuk tugas-tugas front end dari software bagi Anda. Hal ini mencakup penyusunan garis besar secara lengkap, seperti persyaratan produk dan tujuan.
Anda harus memastikan bahwa semua tugas yang dicatat sejalan dengan layanan backend dan perubahan user interface. Praktik ini sangat penting untuk menjaga kelancara pengembangan dan memberikan hasil yang tepat waktu.
2. Pengembangan Fitur Baru
Jobdesk front end developer yang selanjutnya adalah menambahkan fitur baru ke aplikasi. Namun, Anda harus melakukan hal tersebut dengan pendekatan desain yang berfokus pada pengguna.
Semua software dan program yang dibuat dengan fitur baru harus memberikan prioritas pada interaksi dan perilaku mausianya. Artinya, Anda harus menemukan cara untuk menambahkan fitur terbaru ke layanan dan memastikan fitur tersebut dapat menyelesaikan masalah pengguna.
3. Pembuatan Prototype
Seorang front-end developer harus memahami cara membuat simulasi desain. Hal ini memungkin tim desain untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik pada aplikasi.
Selain itu, Anda juga harus terampilan dalam memahami kapan dan bagaimana mengambil langkah-langkah untuk membuat sehalanya menjadi mudah, sambil tetap fokus pada praktik-praktik terbaik dan mempertahankan arsitektur kode yang akurat.
Untuk melakukannya secara efektif, Anda harus mengetahui cara menggunakan kerangka kerja berbasis komponen dan berorientasi pada tampilan, misalnya seperti React.js dan Vue.js.
4. Pembangunan Kode yang Dapat Digunakan Kembali
Kode yang dapat digunakan kembali memungkinkan front-ent developer membangun aplikasi baru yang andal dan efisien melalui kode yang telah ditulis sebelumnya.
Praktik ini meningkatkan kualitas software, mengurangi kompleksitas, dan menghemat waktu. Namun, karena ini adalah tanggung jawab yang signifikan, Anda harus memahami kapan menggunakan pendekatan kode yang dapat diterapkan kembali dalam pengembangan.
5. Pemeliharaan dan Optimisasi
Jobdesk front end berikutnya adalah merawat dan mengoptimalkan fitur-fitur aplikasi web atau seluler dan memastikan bahwa aplikasi kompatibel dengan teknologi terbaru.
Anda mungkin perlu memperbarui tampilan antarmuka pengguna mengikuti tren dan gaya perubahan pengguna untuk kesuksesan jangka panjang situs web.
Demikian pula, Anda perlu memantau kinerja UI untuk memastikan responsif dan tidak lag. Selain itu, Anda juga bertanggung jawab untuk merancang jadwal pemeliharaan.
6. Pemecahan Masalah (Debugging)
Front-end developer harus memahami cara mengidentifikasi akar penyebab masalah sebelum memulai proses debugging. Anda harus menyusun rencana uji secara rinci dan memulai memperbaiki masalah dengan mengikuti metode pemecahan masalah front end, seperti:
- Brute Force
- Back Tracking
- Cause Elimination
Baca Juga: 5 Cara dan Tips LinkedIn Programmer untuk Menarik HRD
Apa Saja Skill untuk Front End Developer?
Untuk menjadi seorang front-end developer, ada beberapa skill tertentu yang harus Anda kuasai, di antaranya adalah:
1. Hyper Text Markup Language (HTML)
HTML merupakan bahasa markup yang digunakan untuk membuat struktur dasar halaman web. Tag HTML digunakan untuk menandai elemen-elemen seperti teks, gambar, dan tautan, untuk membentuk kerangka dasar situs.
2. Casccading Style Sheets (CSS)
Agar dapat menjalankan berbagai jobdesk front end, Anda juga perlu memiliki keterampilan CSS. Melalui keterampilan ini, Anda dapat mengontrol warna, jenis huruf, tata letak, dan elemen dasar lainnya, sehingga halaman web terlihat menarik dan estetik.
3. JavaScript
Sebagai front-end sevelpment, skill terkait JavaScript mempermudah Anda dalam menciptakan interaksi pada halaman web. JavaScript sendiri digunakan untuk membuat efek animasi, validasi formulir, pemrosesan data, dan memperkaya pengalaman pengguna.
4. jQuery
jQuery adalah perpustakan JavaScript yang dapat menyederhanakan tugas-tugas umum seperti manipulasi DOM, animasi, dan penanganan kondisi tertentu. Hal ini mempercepat pengembangan JavaScript dengan menyediakan sintaks yang lebih ringkas.
5. Frameworks JavaScript
Keterampilan ini meliputi penguasaan terhadap framework seperti React, Angular, atau Vue.js. Keterampilan ini mempermudah Anda dalam membangun aplikasi web kompleks dengan memanfaatkan pola-pola desain yang diberikan.
Selain itu, Anda juga perlu menguasai state managament dan routing.
6. Git dan Sistem Kontrol Versi
Pemahaman mendalam tentang cara menggunakan Git memudahkan Anda untuk melacak perubahan dalam kode. Keterampilan ini juga mencakup kemampuan bekerja sama ddengan tim dan mengelola kode secara efisien, resolusi konflik, dan sebagainya.
Baca Juga: Peran HR di Industri IT, Tantangan, Hingga Tips Terbaiknya
7. CSS Preprocessors
CSS preprocessors membantu front end menulis kode CSS dengan lebih cepat. Hal ini meliputi penambahan fitur tambahan ke CSS, seperti penggunaan variabel dan operasi matematika sederhana.
Sebelum dipublikasikan, preprocessors memproses kode CSS, membuatnya menjadi terstruktur dan kompatibel dengan berbagai browser. Saas dan LESS adalah dua preprocessors yang kerap digunakan.
8. Layanan dan API Restful
Keterampilan yang harus dikuasai selanjutnya adalah REST, singkatan dari Representational State Transfer, yaitu cara standar untuk berbagi data di web.
Layanan dan API RESTful adalah layanan web yang mengikuti prinsip-prinsip REST. Meskipun terdengar kompleks, ini adalah panduan sederhana untuk berkomunikasi dengan aplikasi web.
Misalnya, jika Anda ingin membuat aplikasi yang menampilkan daftar teman media sosial, Anda dapat menggunakan API RESTful Facebook untuk mendapatkan data teman.
9. Desain Responsif dan Mobile
Keterampilan desain responsif merupakan hal penting karena banyak orang mengakses internet dari perangkat seluler.
Desain responsif artinya tata letak situs berubah sesuai dengan ukuran layar dan perangkat yang digunakan. Hal ini memastikan pengalaman pengguna optimal, baik dari desktop maupun perangkat seluler.
10. Pengembangan Cross-Browser
Pengembangan cross-browser menjadi penting karena perbedaan interpretasi kode oleh browser. Dalam hal ini, sebagai front-end developer, Anda bertugas memastikan situs terlihat sama di berbagai browser.
Proses ini melibatkan pengujian dan penyesuaian agar situs berfungsi dengan baik di Firefox, Chrome, Safari, dan lainnya.
11. Aksesibilitas Web
Membangun situs yang dapat diakses adalah jobdesk front end, salah satunya dengan mempertimbangkan cara situs berfungsi saat user menggunakan device yang berbeda-beda.
12. Content Management System dan Platform E-Commerce
Hampir semua situs web dibangun dengan sistem CMS. Jadi, meskipun front-end developer tidak membangun CMS dari awal, mereka dapat mengintegrasikan kode mereka dengan CMS yang ada. WordPress, Joomla, Drupal, dan Magento adalah beberapa CMS populer.
13. Pengujian dan Debugging
Pengujian dan debugging adalah keterampilan penting untuk memastikan situs berfungsi tanpa bug. Ini melibatkan pengujian blok kode secara individu dan pengujian user interface untuk memastikan situs berjalan sesuai rencana.
Sementara proses debugging melibatkan identifikasi dan perbaikan bug yang ditemukan selama pengujian.
14. Keterampilan Memecahkan Masalah
Seorang front-end developer harus memiliki keterampilan memecahkan masalah atau problem solving yang sangat baik. Ini mencakup menentukan implementasi desain terbaik, memperbaiki bug, dan menyesuaikan kode front end dengan kode back end. Kemampuan untuk memecahkan masalah secara kreatif adalah inti dari pengembangan.
Baca Juga: 10 Tips Mengembangkan Potensi Diri dan Skill yang Dibutuhkan
Bagaimana Latar Pendidikan Seorang Front End Developer?
Untuk menjadi Pengembang Front End, diperlukan gelar sarjana di bidang ilmu komputer, teknik komputer, teknik informatika, atau bidang terkait.
Kandidat harus memiliki keterampilan dalam bahasa pemrograman seperti HTML, C#, JavaScript, dan SQL. Kemampuan yang mendalam dalam desain web dan optimisasi SEO juga akan membantu.
Sebagian besar pemberi kerja lebih suka melihat pelamar yang telah menjalani pelatihan dalam desain situs web di berbagai platform dan tetap memperbarui pengetahuan terkait perkembangan tools dan bahasa situs web baru ketika memasuki dunia kerja.
Apa Saja Pengalaman yang Dibutuhkan untuk Menajdi Front End Developer?
Untuk menjadi seorang front-end developer, sebaiknya Anda memiliki beberapa tahun pengalaman dalam pengembangan web atau aplikasi. Pengalaman kerja dan proyek sebelumnya dalam desain web lintas platform dapat menjadi nilai tambah.
Jika Anda memiliki pengalaman terkait penampilan visual situs web, maka pengalaman tersebut juga dapat membantu Anda dalam mencari pekerjaan.
Anda dapat menyusun portofolio terkait pengalaman Anda menjadi front-end developer atau bidang terkait sebagai bukti konkret dari kemampuan Anda.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Portofolio yang Menarik, Apa Saja?
Berapa Kisaran Gaji Seorang Front End Developer?
Besaran gaji front-end developer di Indonesia bervariasi tergantung pada perusahaan, posisi, ukuran perusahaan, dan pengalaman kerja.
Faktor geografis juga memengaruhi, sejalan dengan perbedaan biaya hidup di berbagai wilayah. Menurut sumber-sumber seperti Glassdoor, rata-rata gaji front-end developer per Maret 2023 sekitar Rp7,9 juta per bulan secara nasional, dengan angka spesifik di Jakarta mencapai Rp16,2 juta per bulan.
Kemudian, Indeed juga mencatat rata-rata gaji nasional sekitar Rp7,3 juta per bulan, sedangkan di Jakarta lebih tinggi, yaitu Rp10,4 juta per bulan. Sementara itu, Payscale menyebutkan gaji tahunan sekitar Rp74,8 juta atau sekitar Rp6,2 juta per bulan, dan Salary Explorer memberikan estimasi rata-rata gaji sebesar Rp10,9 juta per bulan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Negosiasi Gaji? Berikut Tips dan Contohnya
Kesimpulan
Setelah membaca artikel di atas, tentunya Anda semakin memahami bahwa front-end developer memiliki peran vital dalam menciptakan pengalaman pengguna suatu aplikasi atau website.
Tugas utamanya melibatkan pengelolaan elemen visual dan memastikan tampilan yang mudah dipahami. Selain itu, posisi ini juga bertanggung jawab dalam pembuatan fitur baru, prototype, pemeliharaan, dan sebagainya.
Hal tersebutlah yang membuat mereka perlu memiliki keterampilan seperti HTML, CSS, JavaScript, dan pemahaman desain yang responsif.
Untuk memudahkan tim front-end developer dalam bekerja, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui fitur employee self service (ESS) yang dimiliki aplikasi ini, baik tim developer maupun lainnya dapat melakukan presensi, izin dan cuti secara otomatis lewat smartphone masing-masing.
Dengan demikian, mereka dapat lebih fokus dalam upaya pengembangan aplikasi ataupun website sebagai bagian dari pekerjaan mereka sekaligus bentuk kontribusi terhadap kesuksesan perusahaan.
Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024