Memutuskan untuk berhenti kerja bukanlah sesuatu yang mudah. Anda membutuhkan alasan berhenti kerja yang tepat untuk bisa meninggalkan pekerjaan Anda sekarang.
Alasan ini biasanya akan ditanyakan oleh HRD ketika Anda mengajukan resign. Selain itu, alasan ini juga menjadi dasar untuk diri Anda sendiri bahwa keputusan berhenti kerja adalah keputusan terbaik untuk Anda.
Lalu apa saja alasan berhenti kerja yang bisa Anda gunakan? Simak penjelasannya di bawah ini:
Apa Saja Alasan Berhenti Kerja
Berhenti dari pekerjaan yang Anda miliki saat ini adalah keputusan yang tidak mudah. Memutuskan berhenti kerja akan berpengaruh ke banyak hal, seperti aktivitas Anda hingga finansial Anda.
Meski demikian, memutuskan berhenti kerja sering kali harus diambil demi kebaikan. Oleh karenanya, untuk memutuskan berhenti kerja, Anda membutuhkan alasan yang tepat.
Alasan ini juga nantinya yang bisa Anda gunakan saat mengajukan pengunduran diri ke HRD. Berikut 12 alasan berhenti kerja yang bisa Anda gunakan:
1. Alasan Kesehatan
Jika Anda mengalami masalah kesehatan yang memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan tugas pekerjaan Anda, Anda bisa mengajukan pengunduran diri. Hal ini dilakukan agar Anda dapat fokus pada kesehatan dan pemulihan Anda tanpa stres atau tekanan tambahan dari kewajiban pekerjaan.
Penting untuk berkomunikasi dengan atasan Anda dan menjelaskan situasinya sejelas dan sejujur mungkin. Pertimbangkan untuk memberikan surat keterangan dokter untuk mendukung keputusan Anda untuk mengundurkan diri.
2. Keadaan Darurat Keluarga
Jika Anda menghadapi keadaan darurat keluarga, berhenti bekerja dapat menjadi pilihan untuk memastikan Anda dapat memberikan dukungan dan perhatian yang diperlukan kepada keluarga Anda. Entah itu adanya penyakit mendadak, kematian dalam keluarga, atau krisis tak terduga lainnya, fokus Anda haruslah mendukung dan merawat keluarga selama masa sulit ini.
Namun, sebelum mengambil keputusan seperti itu, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi dan berkomunikasi dengan atasan Anda sesegera mungkin.
3. Perbedaan Etika
Jika Anda diminta untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip moral yang Anda miliki, angkat bicara dan komunikasikan kekhawatiran Anda kepada atasan atau departemen SDM. Mengabaikan perbedaan ini dapat menyebabkan lingkungan kerja yang beracun dan membuat Anda kehilangan rasa hormat kepada atasan.
Jika atasan Anda tidak mau menangani masalah ini atau membuat Anda tidak nyaman, mungkin sudah saatnya Anda mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru.
Baca Juga: 15 Alasan Resign Terbaik dan Tetap Profesional
4. Lingkungan Kerja yang Toxic
Bekerja di lingkungan yang toxic atau beracun dapat membahayakan kesehatan mental dan fisik Anda, jadi mengatasi masalah ini dan mempertimbangkan peluang kerja lain adalah hal yang penting.
Penting untuk memprioritaskan perawatan diri dan tidak mengorbankan kesehatan Anda demi lingkungan kerja yang beracun. Tidak masalah untuk meninggalkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan Anda dan mencari tempat kerja yang sesuai dengan nilai-nilai Anda dan mendukung pertumbuhan Anda.
5. Mendapatkan Kesempatan yang Lebih Baik di Tempat Lain
Jika Anda ditawari posisi baru yang bisa langsung dimulai, mungkin inilah saatnya untuk mengambil risiko berhenti kerja untuk mengejar jalur karier yang lebih memuaskan.
Terutama jika posisi baru tersebut menawarkan kompensasi yang lebih baik, lingkungan kerja yang lebih mendukung, dan kesempatan untuk pertumbuhan karier yang tidak bisa didapatkan dari pekerjaan Anda saat ini.
6. Pindah Tempat Tinggal
Jika Anda berencana pindah ke kota atau negara baru, mungkin Anda perlu meninggalkan posisi Anda saat ini untuk mengejar peluang yang lebih dekat dengan rumah baru Anda.
Misalnya, jika pasangan Anda ditawari pekerjaan di kota baru yang bisa segera dimulai, atau anak Anda dibina oleh tim olahraga dari negara lain, ini adalah alasan yang bagus untuk pergi tanpa pemberitahuan.
Baca Juga: Pahami Aturan Uang Pisah untuk Karyawan yang Resign
7. Pekerjaan Tidak Selaras dengan Tujuan Karier Anda
Anda bisa saja menemukan fakta bahwa pekerjaan Anda saat ini tidak selaras dengan tujuan karir Anda, bahakn ketika Anda menyukai pekerjaan ini.
Mungkin suatu hari Anda baru saja bangun tidur dan memutuskan bahwa Anda ingin menjadi seorang programmer C++ (bukannya menjadi seorang pengembang web).
Atau mungkin Anda telah mempelajari semua yang Anda bisa dari peran Anda saat ini, dan berhenti berkembang sebagai seorang profesional.
Apapun masalahnya, inilah cara untuk memberi tahu perekrut tentang alasan Anda meninggalkan pekerjaan.
8. Tidak Ada Jenjang Karir di Perusahaan
Anda telah bekerja keras selama bertahun-tahun, mencapai dan melampaui KPI, dan memimpin proyek secara proaktif. Namun ketika waktunya tiba, Anda tidak dipromosikan.
Mungkin mereka merekrut seseorang dari luar, atau mereka mempromosikan seseorang yang tidak sekualifikasi Anda. Apa pun masalahnya, ini adalah alasan yang sepenuhnya valid untuk ingin pindah kerja.
Bekerja di perusahaan yang tidak bisa memberikan jenjang karir yang baik adalah hal yang harusnya membuat Anda mempertimbangkan untuk berhenti. Terlebih jika orang yang berada di bawah kualifikasi Anda lebih dahulu dipromosikan.
Carilah perusahaan yang bisa memberikan jenjang karir untuk Anda. Jenjang karir ini membuktikan bahwa perusahaan menghargai setiap kontribusi Anda kepada perusahaan.
9. Memiliki Masalah Pribadi yang Harus Diatasi
Keluarga dan kesehatan selalu menjadi yang utama sebelum pekerjaan. Jika Anda memiliki masalah pribadi yang mendesak dan harus berhenti bekerja untuk sementara waktu, hal ini bisa diterima.
Anda pastinya sudah mempertimbangkan apakah berhenti kerja menjadi keputusan terbaik. Jika memang itu terbaik untuk Anda, tidak ada salahnya Anda melakukannya.
Baca Juga: Hal yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Resign dari Pekerjaan
10. Dinamika Perusahaan Berubah (Dalam Cara yang Buruk)
Seperti halnya manusia, perusahaan cenderung berubah seiring berjalannya waktu. Mungkin Anda telah bekerja di perusahaan impian Anda, namun setelah perusahaan tersebut merger dengan perusahaan lain, banyak hal yang tidak lagi sama.
Atau mungkin, tim manajemen baru masuk dan mengubah budaya perusahaan sepenuhnya. Apa pun alasannya, ini adalah alasan yang sangat kuat untuk meninggalkan pekerjaan.
11. Melanjutkan Pendidikan
Ingin melanjutkan pendidikan bisa menjadi alasan berhenti kerja yang masuk akal. Dengan tingginya persaingan di dunia kerja, melanjutkan pendidikan bisa menjadi cara agar Anda tidak tertinggal.
Terlebih melanjutkan pendidikan adalah hak setiap orang. Jika memang melanjutkan pendidikan dirasa bisa membuat karir Anda semakin cemerlang, maka lakukanlah.
Mendapatkan gelar pendidikan tentu akan menjadi komitmen yang sangat baik untuk masa depan. Anda juga bisa kembali bekerja setelah pendidikan Anda selesai.
12. Membuka Usaha Mandiri
Ingin membuka usaha mandiri juga bisa menjadi alasan Anda memutuskan berhenti dari pekerjaan Anda. Alasan ini juga bisa Anda jadikan alasan resign saat HRD menanyakannya.
Setiap orang berhak memiliki impian, termasuk impian membuka usaha mandiri. Dengan keberanian Anda untuk membuka usaha mandiri, menunjukan bahwa Anda adalah orang yang gigih dan memiliki ambisi ke depannya.
Baca Juga: 7 Tips Sebelum Resign yang Wajib Anda Lakukan, Apa Saja?
13. Adanya Perpindahan Lokasi Kerja
Perusahaan tiba-tiba akan pindah lokasi? Atau Anda tiba-tiba dipindahkan ke cabang yang ada di luar kota atau jauh dari tempat tinggal Anda? Ini bisa menjadi alasan Anda untuk memutuskan berhenti kerja.
Berpindah lokasi kerja akan membuat Anda harus beradaptasi lagi. Belum lagi jika Anda harus tinggal jauh dari keluarga dan tinggal di kosan. Banyak pertimbangan ketika Anda memutuskan resign saat diminta untuk pindah lokasi kerja, misalnya dari adaptasi lingkungan baru hingga kebutuhan Anda di lokasi baru.
14. Gaji Tidak Sesuai
Gaji tidak sesuai juga bisa menjadi alasan Anda untuk berhenti kerja. Ketika Anda bekerja, Anda pasti memiliki banyak rencana keuangan dengan gaji yang Anda miliki.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga, Anda mungkin juga memiliki impian lainnya. Gaji yang tidak sesuai tentu akan menghambat Anda mewujudkan itu semua.
Jika Anda merasa gaji yang diberikan perusahaan tempat Anda bekerja tidak sesuai, keputusan untuk resign bisa menjadi pilihan.
15. Tidak Sesuai dengan Kontrak Kerja
Alasan terakhir yang bisa membuat Anda berhenti kerja adalah tidak sesuai dengan kontrak kerja. Saat Anda baru diterima bekerja, Anda menandatangani kontrak kerja dan di dalamnya terdapat aturan kerja Anda.
Ketika pekerjaan sudah dilakukan, ternyata ada ketidaksesuaian dengan kontrak kerja. Ini bisa jadi alasan Anda berhenti bekerja. Ketidaksesuaian dengan kontrak kerja adalah bentuk dari ketidakprofesionalan perusahaan.
Jadi, pastikan Anda membaca kontrak kerja dengan baik dan jika ada yang tidak sesuai, Anda bisa komplain dengan perusahaan sebelum akhirnya mengajukan resign.
Baca Juga: Surat Pengunduran Diri: Pengertian, Cara Buat, dan Contohnya
Bagaimana Tips Agar Alasan Berhenti Kerja Diterima?
Meskipun berhenti kerja khususnya tanpa pemberitahuan pastinya memiliki risiko, terkadang hal ini perlu dilakukan. Penting untuk mengenali situasi dan potensi dampaknya terhadap atasan dan kolega Anda dalam situasi ini.
Berikut ini beberapa tips untuk berhenti bekerja tanpa memberitahuan untuk memastikan Anda tidak menimbulkan masalah:
- Bersikaplah sopan dan profesional saat mengomunikasikan keputusan Anda kepada pemberi kerja.
- Tawarkan bantuan untuk membantu masa transisi. Hal ini dapat membantu meringankan beban atasan dan kolega Anda serta menjaga hubungan baik dengan mereka.
- Hubungi bagian HR untuk mengetahui gaji dan tunjangan akhir Anda.
- Jadwalkan exit interview untuk memberikan umpan balik tentang pengalaman Anda dan saran-saran untuk perbaikan.
- Berikan ulasan anonim kepada perusahaan Anda
- Ingatlah, berhenti bekerja harus menjadi pilihan terakhir setelah mempertimbangkan risiko dan kemungkinan hasilnya dengan cermat.
Baca Juga: Buku Panduan Karyawan: Arti, Manfaat, Hingga Cara Membuatnya
Bagaimana Menjelaskan Alasan Berhenti Kerja di Pekerjaan Baru?
Selain digunakan untuk mengajukan pengunduran diri atau resign, alasan berhenti kerja biasanya juga akan ditanyakan saat Anda melamar kerja di perusahaan lain.
Ini mungkin terjadi saat Anda sedang mengisi lamaran kerja, dan salah satu pertanyaannya adalah “mengapa Anda ingin keluar dari pekerjaan Anda saat ini?” Atau Anda sedang wawancara kerja dan perekrut menanyakan “mengapa Anda meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?”
Berikut ini adalah cara untuk menjelaskan masing-masing dari 3 situasi tersebut:
1. Menjelaskan Alasan Berhenti Kerja Saat Melamar Kerja
Tahukah Anda bahwa sebetulnya Anda tidak perlu menjelaskan alasan Anda keluar dari pekerjaan dalam resume. Namun, terkadang, jika Anda mengisi lamaran kerja online untuk perusahaan tertentu, Anda mungkin menemukan pertanyaan “mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini?” sebagai salah satu kolom.
Dalam kasus seperti itu, berikut adalah cara menjawabnya:
Pertama, pastikan Anda konsisten dengan riwayat pekerjaan Anda. Jika Anda mengatakan bahwa Anda berhenti karena Anda membenci UX/UI, tapi 3 pekerjaan Anda sebelumnya adalah UX/UI, semuanya akan menjadi sedikit canggung.
Kedua, perlu diingat bahwa perekrut akan menanyakan pertanyaan ini lagi saat wawancara. Jadi, jawaban Anda harus sesuai. Jika dua jawaban berbeda, itu akan menjadi tanda bahaya bagi perekrut.
2. Menjelaskan Alasan Berhenti Kerja Saat Wawancara Kerja
Ketika ditanya pertanyaan ini saat wawancara, ingatlah tips-tips berikut ini:
- Jawablah pertanyaan ini dengan profesional. Jangan mulai menjelek-jelekkan atasan Anda atau menyalahkan mereka. Jika memang ada yang salah dengan perusahaan sebelumnya, katakan dengan cara yang objektif
- Anda bisa mengatakan bahwa manajer terlalu banyak mengatur pekerjaan tim, sehingga produktivitas menurun.
- Jangan katakan manajer saya sangat tidak profesional!
- Jika Anda dipecat atau di-PHK, jangan berbohong. Pewawancara akan mengetahuinya pada akhirnya, dan Anda lebih baik berterus terang tentang hal itu.
- Jika Anda dipecat, jelaskan secara spesifik mengapa Anda dipecat, dan jelaskan bagaimana Anda belajar dari kesalahan Anda dan memperlakukan semua itu sebagai sebuah pengalaman.
- Dan terakhir, pertanyaan wawancara ini bukanlah akhir dari segalanya.
3. Menjelaskan Alasan Berhenti Kerja ke HRD Perusahaan
Terakhir, kasus terakhir di mana Anda harus memberikan alasan untuk meninggalkan sebuah perusahaan adalah saat Anda akan berhenti, dan atasan Anda ingin memahami apa yang membuat Anda mengambil keputusan ini.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjawabnya:
- Yang paling penting, bersikaplah hormat. Meskipun Anda berhenti karena tidak cocok dengan manajer Anda, jangan menjelek-jelekkan mereka atau mulai mengungkit-ungkit betapa Anda membenci mereka.
- Berikan informasi dan umpan balik yang spesifik. Ini akan membantu atasan Anda untuk membuat tempat kerja menjadi lebih baik. Tentu, Anda tidak akan mendapatkan banyak hal dari hal ini, tetapi Anda tidak perlu alasan untuk berbuat baik!
- Bekerjasamalah dengan atasan Anda untuk memperbaiki masalah tersebut. Terkadang, atasan Anda mungkin akan memberikan tawaran balasan atau menyarankan untuk bekerja sama dengan Anda untuk memperbaiki masalah tersebut. Jika Anda terbuka dengan hal ini, lakukanlah! Jika tidak, keluarlah sebagaimana mestinya – tidak ada salahnya.
- Jangan membakar jembatan apa pun. Anda tidak akan pernah tahu ke mana hidup akan membawa Anda; Anda mungkin akan kembali bekerja di perusahaan yang sama.
Baca Juga: Pahami Pentingnya Employee Retention Metrics Bagi Perusahaan
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat diketahui bahwa alasan berhenti kerja dibutuhkan saat Anda mengajukan pengunduran diri dan bisa juga ditanyakan saat Anda melamar kerja di perusahaan lain. Mengajukan resign adalah hak setiap karyawan, namun adanya alasan berhenti kerja bisa menjadi masukan untuk perusahaan ke depannya.
Jangan lupa untuk melakukan pengelolaan karyawan dengan baik. Pengelolaan karyawan yang baik bisa memberikan dampak yang positif kepada perusahaan, salah satunya menurunnya turnover karyawan.
Kelola karyawan dengan mudah bersama software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub. GajiHub dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan.
Ingin mencoba GajiHub? Yuk kunjugi tautan ini dan dapatkan masa coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024