Merasa lelah ketika bekerja adalah hal yang wajar. Namun jika kelelahan ketika bekerja terjadi secara terus menerus, bisa jadi Anda mengalami burnout. Agar bisa kembali produktif, Anda perlu mencari cara mengatasi burnout.
Ada banyak cara mengatasi burnout, salah satunya dengan menerapkan work life balance. Memang tidak mudah mengatasi burnout ini, namun Anda bisa melakukannya selagi Anda berusaha.
Di artikel ini, GajiHub akan membahas apa itu burnout hingga bagaimana cara mengatasi burnout. Simak penjelasannya di bawah ini dan jangan lupa untuk terapkan ke kehidupan Anda agar burnout dapat teratasi dengan baik:
Apa Itu Burnout?
Burnout merupakan keadaan yang berhubungan dengan perasaan atau respon terhadap stres berkepanjangan yang disebabkan oleh tekanan pekerjaan. Stres berkepanjangan ini kemudian mengakibatkan kelelahan, kehilangan rasa percaya diri, kehilangan motivasi, hingga kehilangan minat untuk bekerja.
Memang banyak yang menyamakan burnout dengan stres, padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada gejala yang terjadi ketika stres dan ketika sedang burnout.
Jika stres memiliki gejala terlalu berlebihan dalam keterlibatan, burnout sebaliknya, ditandai dengan ketidaktertarikan. Stres memiliki gejala emosi yang reaktif, burnout ditandai dengan emosi yang menurun.
Sedangkan dari sisi akibat, stres mengakibatan gangguan kecemasan, sedangkan burnout mengakibatkan depresi. Untuk lebih lengkapnya Anda bisa membaca tentang perbedaan stres dan burnout di artikel ini.
Baca Juga: Pengertian Overwhelmed Karyawan, Penyebab, dan Dampaknya
Bagaimana Cara Mengenali Burnout?
Cara mengenali burnout bisa dari beberapa ciri-ciri burnout berikut ini:
1. Selalu Merasa Lelah
Gejala pertama yang bisa Anda kenali dari burnout adalah Anda merasa selalu lelah. Kelelahan ini terjadi terus menerus dan mengganggu kehidupan Anda.
Kelelahan ini bahkan terjadi tanpa banyak aktivitas. Jika Anda mengalami kelelahan terus menerus ini, ini adalah gejala awal dari burnout. Kenali dan sadari dari awal.
2. Perasaan Tidak Berguna
Selain merasa kelelahan yang berkepanjangan, di dalam diri Anda juga muncul perasaan tidak berguna. Anda merasa semua yang telah Anda lakukan hanya sia-sia.
Anda merasa tidak memiliki tujuan hidup dan tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan kehidupan Anda. Perasaan tidak berguna ini pastinya sangat menyiksa, jadi angan diabaikan.
3. Merasa Depresi
Berawal dari perasaan tidak berguna, tahap selanjutnya yang bisa terjadi pada diri Anda ketika burnout adalah merasa depresi. Depresi terjadi ketika Anda sudah tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan hidup.
Kehidupan yang Anda jalani terasa tidak menyenangkan dan ini sangat mengganggu pekerjaan Anda. Jika sebelumnya Anda semangat bekerja dan produktif, ketika mengalami depresi produktivitas Anda bisa menurun berkali-kali lipat.
Baca Juga: 10 Indikator Kepuasan Kerja dan Cara Meningkatkannya
4. Benci sama Pekerjaan
Gejala burnout selanjutnya yang wajib Anda kenali adalah Anda menjadi benci dengan pekerjaan Anda selama ini. Padahal Anda tidak ada masalah dengan pekerjaan Anda dan rutinitas pekerjaan terjadi seperti biasanya.
5. Sering Sakit Kepala
Gejala terakhir yang bisa Anda kenali adalah Anda sering merasa sakit kepala. Sakit kepala ini terjadi secara terus menerus dan tanpa penyebab yang pasti, misalnya sakit.
Jika ini Anda alami, Anda harus waspada karena sering merasa sakit kepala bisa menjadi salah satu citi dari burnout.
Baca Juga: Kerja Cerdas: Ini Pentingnya dan Cara Melakukannya
Apa Penyebab Burnout?
Penyebab burnout dibagi menjadi 2 (dua) yakni penyebab burnout yang berhubungan dengan pekerjaan dan penyebab burnout yang berhubungan dengan gaya hidup. Untuk lebih jelasnya ada di bawah ini:
Burnout yang Disebabkan Pekerjaan
Berikut beberapa penyebab burnout yang disebabkan oleh pekerjaan:
- Tidak memiliki kendali atas pekerjaan yang dilakukan
- Ketika berhasil melakukan pekerjaan dengan baik, tidak ada penghargaan
- Tingginya ekspektasi terhadap pekerjaan
- Pekerjaan yang dilakukan terlalu monoton dan tidak menantang
- Tekanan dari lingkungan kerja
Burnout yang Disebabkan Gaya Hidup
Selain disebabkan oleh pekerjaan, burnout juga bisa disebabkan oleh gaya hidup. Berikut beberapa penyebab burnout karena gaya hidup:
- Tidak memiliki waktu untuk bersantai dan bersosialisasi karena beban pekerjaan yang begitu banyak
- Tidak adanya hubungan yang dekat di sekitar yang bisa mendukung
- Tanggung jawab terlalu banyak dan tidak ada bantuan dari orang atau pihak lain
- Kurang tidur
Baca Juga: Work Life Balance: Definisi dan Tips Mencapainya
Apa Saja Tahapan Burnout?
Ketika mengalami burnout, seseorang tidak serta merta langsung burnout. Ada tahapan-tahapan yang mengantarkan seseorang kepada burnout. Apa saja tahapan-tahapan tersebut?
Simak penjelasannya di sini:
1. Fase Honeymoon
Fase pertama disebut dengan fase honeymoon. Pada fase ini, seseorang yang mengalami burnout masih memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja.
Fase ini biasanya terjadi ketika seseorang baru diterima di pekerjaan. Pada awal bekerja, seseorang merasa semangat dan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pekerjaan yang dimilikinya.
Pada fase ini juga seseorang memiliki banyak energi untuk melakukan pekerjaan. Pekerjaan bagi mereka adalah sesuatu yang menantang, sekalipun pekerjaan itu sesuatu yang baru dilakukan.
Di fase ini, tekanan bisa datang sesuai prediksi dan Anda bisa menyiapkan strategi ketika tekanan itu datang. Dengan adanya strategi di fase ini, Anda tidak perlu mengalami fase burnout selanjutnya dan hanya perlu mengalami fase honeymoon berikutnya.
2. Awal Stres
Ketika tidak ada strategi yang dilakukan saat fase honeymoon atau strategi yang dilakukan tidak berpengaruh, Anda akan ada di fase awal stres. Di fase ini, Anda akan memahami bahwa masalah bisa datang silih berganti dan ada di luar kemampuan.
Dengan datangnya berbagai masalah, Anda mungkin mulai merasakan optimisme yang mulai menurun. Fase stres awal ini sama halnya dengan stres pada umumnya yang berpengaruh pada fisik, mental, dan juga emosi seseorang.
Pada fase ini, Anda mulai merasakan kecemasan, takut untuk mengambil keputusan, sering merasa sakit kepala, hingga sulit untuk tidur.
3. Stres Berkepanjangan
Tahapan selanjutnya adalah stres yang berkepanjangan. Di fase ini, Anda lebih sering merasakan stres dibandingkan fase sebelumnya.
Motivasi Anda dalam bekerja juga semakin menurun dan bekerja bukan lagi hal yang menyenangkan.
4. Burnout
Setelah mengalami stres berkepanjangan dan di fase tersebut Anda tidak dapat mengatasinya, Anda akan sampai di fase burnout. Gejala burnout semakin kritis jika dibandingkan gejala-gejala sebelumnya.
Anda akan semakin kesulitan untuk mengatasi keadaan Anda. Namun setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menangani burnout. Jadi, jika Anda berada di tahap ini, jangan menyerah dan terus cari solusi hingga burnout dapat teratasi dengan baik.
5. Burnout Kebiasaan
Tahap terakhir dari burnout adalah burnout kebiasaan atau habitual burnout. Tahap ini adalah tahapan burnout yang paling parah dan kelelahan yang dirasakan sudah menjadi kebiasaan.
Ketika Anda berada di tahap burnout ini dan tidak mampu menyelesaikan masalah Anda sendiri, tidak ada salahnya untuk mendatangi profesional untuk membantu mengatasi masalah burnout Anda.
Baca Juga: 10 Tips Mengelola Kinerja yang Buruk dan Manfaatnya
Bagaimana Cara Mengatasi Burnout?
Ketika burnout menyerang, pastinya Anda tidak boleh berdiam diri. Cara mengatasi burnout adalah hal yang harus secepatnya Anda cari agar burnout tidak menjadi kebiasaan di hidup Anda.
Berikut beberapa cara mengatasi burnout yang dapat Anda lakukan:
1. Kenali Tanda dan Gejalanya
Cara mengatasi burnout yang pertama adalah dengan mengenali tanda dan gejala dari burnout. Mengenali tanda dan gejala akan membuat Anda sadar sejak awal tentang keadaan diri Anda.
Anda akan paham apa yang sebenarnya Anda rasakan dan kapan Anda membutuhkan bantuan. Jadi, ada baiknya Anda peka terhadap diri sendiri.
Jangan mengabaikan setiap perasaan yang Anda rasakan. Mengenali tanda dan gejalanya adalah langkah awal untuk mengatasi gejala-gejala yang ada.
2. Temukan Penyebabnya
Setelah mengenali tanda dan gejalanya, cara mengatasi burnout selanjutnya adalah dengan menemukan penyebabnya. Burnout datang bukan tanpa sebab, jadi Anda harus menemukan apa penyebabnya agar bisa mengatasi masalah Anda.
Setelah Anda menemukan penyebabnya, Anda bisa menemukan masalah yang membuat Anda merasakan gejala burnout dan sebisa mungkin menyelesaikan masalah tersebut.
Misalnya penyebabnya adalah Anda merasa bosan bekerja terus menerus, Anda bisa merencanakan cuti dan liburan untuk menyegarkan diri Anda.
3. Identifikasi Perubahan yang Bisa Dilakukan
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mulai melakukan perubahan untuk mengatasi burnout Anda. Identifikasi apa saja hal yang bisa Anda ubah dan hal-hal yang Anda bisa lakukan untuk mengatasi burnout.
Jika biasanya Anda dibebankan dengan pekerjaan yang menumpuk selama berminggu-minggu, Anda bisa menerima bahwa mengerjakan itu semua sangat melelahkan dan minta atasan Anda untuk menambahkan orang ke tim Anda.
Jika selama ini Anda selalu menghabiskan waktu untuk pekerjaan Anda, Anda bisa mulai membuat perubahan dengan cara membagi waktu untuk bekerja dan untuk bersantai. Ketika bersantai Anda bisa melakukan hobi Anda.
Dengan begitu hidup Anda tidak dihabiskan sepenuhnya untuk bekerja. Anda memiliki waktu untuk diri Anda sendiri.
4. Bicara dengan Orang yang Percaya
Berbicara bisa menjadi salah satu cara untuk menangani stres dan burnout yang terjadi kepada Anda. Bicara akan membuat perasaan Anda menjadi lebih lega dan beban yang selama ini Anda rasakan bisa berkurang.
Anda bisa memilih orang yang Anda percaya untuk membicarakan masalah Anda. Selain bisa meringankan beban yang ada di diri Anda, curhat juga bisa mencari cara untuk menemukan permasalahan sekaligus solusi yang bisa muncul dari diri sendiri ataupun saran orang lain.
5. Datangi Profesional
Jika permasalahan burnout sudah sangat menyiksa, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mendatangi profesional. Profesional seperti psikolog akan membantu Anda menemukan permasalahan yang tidak bisa Anda temukan sendiri.
Anda juga akan mengetahui seberapa parah keadaan Anda dan psikolog akan mencari solusi sehingga Anda bisa mengatasi permasalahan Anda.
Baca Juga: 10 Tips Mengoptimalkan Sistem Insentif untuk Tingkatkan Kinerja
6. Atur Pola Hidup
Burnout juga bisa disebabkan oleh pola hidup yang buruk, baik itu terkait pola makan ataupun pola tidur. Mengatur pola hidup dengan baik bisa menjadi cara untuk mengatasi burnout yang Anda alami.
Anda bisa menerapkan gaya hidup sehat, dari segi makanan yang dikonsumsi hingga jam istirahat Anda. Dengan pola hidup yang baik Anda akan merasa lebih sehat dan memiliki banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan.
7. Buat Pilihan Lain
Membuat pilihan lain yang sebelumnya jarang Anda lirik juga bisa jadi cara untuk mengatasi burnout. Kehidupan yang terasa stagnan bisa jadi penyebab Anda mengalami burnout.
Menjalani rutinitas yang sama setiap hari bisa membuat Anda merasa bosan dan menimbulkan gejala-gejala burnout. Jika burnout Anda disebabkan oleh rutinitas yang monoton, Anda bisa membuat pilihan lain.
Misalnya jika biasanya Anda berangkat ke kantor naik kendaraan umum, Anda bisa sesekali membawa kendaraan sendiri atau sebaliknya. Jika biasanya Anda selalu membawa bekal ke kantor, Anda bisa membuat pilihan lain dengan beli makanan di luar.
8. Buat Batasan
Membuat batasan juga bisa jadi cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi burnout. Ketika Anda memiliki batasan, Anda tidak akan melakukan pekerjaan yang ada di luar batasan tersebut.
Membuat batasan misalnya dengan batasan berapa kali Anda akan mengambil lembur setiap minggunya. Jika sudah melebihi batas yang Anda tetapkan, Anda tahu bahwa Anda harus menolak lembur yang diberikan.
9. Perhatikan Kebutuhan Diri Sendiri
Tahukah Anda bahwa burnout bisa disebabkan oleh tidak adanya prioritas ke diri sendiri? Ini terjadi ketika Anda selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri sampai-sampai Anda lupa bahwa Anda juga berhak menginginkan hal lain.
Jika Anda selalu melakukannya, tidak ada salahnya untuk bersikap egois atau mementingkan diri sendiri. Ini saatnya bagi Anda untuk memperhatikan kebutuhan diri sendiri.
Karena hanya Anda yang memahami setiap hal yang Anda butuhkan dan kebahagiaan Anda ada di tangan Anda sendiri.
10. Ingat Hal yang Membuat Anda Merasa Bahagia
Jika keadaan sudah sangat menyiksa, ingatlah hal yang membuat Anda merasa bahagia. Apapun itu. Misalnya jika Anda suka jalan-jalan ke pantai, ketika Anda merasa burnout, ingatlah Anda akan jalan-jalan ke pantai tidak lama lagi.
Tidak ada salahnya jika Anda mewujudkan hal yang menyenangkan bagi Anda. Bekerja dengan keras membuat Anda berhak menikmati hidup yang membuat Anda merasa bahagia.
Baca Juga: WFA dan WFO, Mana yang Lebih Baik?
Kesimpulan
Dari penjelasan artikel di atas, dapat dipahami bahwa burnout bisa disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan gaya hidup. Cara mengatasi burnout juga bukan hal yang sulit, Anda bisa melakukannya dengan lebih peka ke diri sendiri dan tidak mengabaikan setiap masalah yang ada.
Selain dari pihak pekerja atau karyawannya sendiri, mengatasi burnout juga bisa didukung oleh perusahaan dengan cara memberikan fasilitas yang memadai. Termasuk di dalamnya memberikan reward dan apresiasi untuk pekerjaan yang telah dilakukan karyawan.
Menggunakan teknologi dalam pengelolaan karyawan juga bisa dipilih untuk membantu karyawan mencegah burnout, misalnya dengan penggunaan software payroll dan aplikasi HR dari GajiHub.
GajiHub dilengkapi dengan berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan. Salah satu fitur yang bisa mendukung pencegahan burnout adalah kemudahan pengajuan cuti dan izin dari aplikasi GajiHub.
Di GajiHub, karyawan bisa mengajukan cuti dengan mudah melalui aplikasi. Notifikasi juga akan langsung masuk ke email dan nomor WhatsApp Anda.
Tertarik untuk mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis GajiHub selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024