Rekrutmen berbasis kompetensi merupakan rekrutmen yang berfokus pada kompetensi yang diperlukan untuk suatu posisi.
Proses ini tidak hanya menghasilkan karyawan yang mampu melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi juga termotivasi dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Dengan demikian, dapat membantu perusahaan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu rekrutmen berbasis kompetensi, kelebihan dan kekurangan, hingga tips melakukannya.
Apa yang Dimaksud dengan Rekrutmen Berbasis Kompetensi?
Rekrutmen berbasis kompetensi atau competency-based recruitment adalah sebuah pendekatan dalam mencari dan memilih karyawan yang berfokus pada kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu.
Di sini, perusahaan menentukan secara jelas apa yang dibutuhkan untuk sukses dalam pekerjaan tersebut, seperti keterampilan khusus, pengetahuan, sifat kepribadian, dan kualifikasi pendidikan.
Setelah berbagai persyaratan tersebut ditetapkan, perusahaan akan mencari kandidat yang memenuhi kriteria tersebut.
Biasanya, selama proses wawancara calon karyawan diminta memberikan contoh konkret dari pengalaman mereka yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
Pendekatan ini membantu perusahaan memastikan bahwa mereka merekrut individu yang memiliki kemampuan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam organisasi.
Baca Juga: Sosial Media Rekrutmen: Pengertian, Manfaat, dan Strateginya
Mengapa Rekrutmen Berbasis Kompetensi itu Penting?
Rekrutmen berbasis kompetensi penting, sebab cara ini membantu perusaahaan untuk menemukan kandidat yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, juga terdapat beberapa manfaat lainnya seperti:
1. Penetapan Tujuan Rekrutmen yang Relevan
Sebelum memulai proses rekrutmen, penting bagi Anda untuk menetapkan tujuan yang jelas. Dalam hal ini, menggunakan pendekatan berbasis kompetensi merupakan cara terbaik untuk menghubungkan strategi bisnis dengan rencana rekrutmen.
Dengan memiliki panduan yang terstruktur mengenai apa yang dibutuhkan calon karyawan, Anda akan lebih memahami tentang kriteria yang harus dipenuhi oleh calon kandidat agar dapat bekerja dengan baik.
2. Penilaian Kandidat secara Holistik
Sebelum menerapkan pendekatan ini, perusahaan seringkali lebih fokus merekrut kandidat berdasarkan keterampilan teknis yang relevan dengan pekerjaan, karena lebih mudah dinilai.
Namun, selain keterampilan terknis atau hard skill tersebut, ternyata perusahaan juga perlu mempertimbangkan soft skill atau keterampilan nonteknis yang sama pentingnya untuk bisnis.
Rekrutmen berbasis kompetensi memungkinkan pengambil keputusan untuk menilai calon karyawan tidak hanya dari segi hard skill saaja, melainkan sejauh mana mereka cocok dengan budaya perusahaan.
Dengan demikian, sebagai rekruter, Anda bisa membantu mengurangi risiko merekrut karyawan yang mungkin tidak sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan.
3. Penilaian yang Adil dan Konsisten terhadap Pelamar
Wawancara berbasis kompetensi umumnya memiliki struktur yang jelas. Hal ini membantu Anda untuk menentukan apa yang perusahaan cari, bagaimana cara mendapatkan informasi yang diperlukan, dan bagaimana memberikan penilaian terhadap calon berdasarkan jawaban mereka.
Dengan struktur ini, risiko bias dapat diminimalisir, sehingga proses penilaian menjadi lebih adil.
4. Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi
Rekrutmen berbasis kompetensi dapat mengurangi bias dan memberikan peluang yang lebih merata kepada semua calon.
Dengan kata lain, mengurangi bias dalam proses rekrutmen dapat menjadi cara yang efektif untuk merekrut karyawan dari beragam latar belakang, memberi perlakuan yang adil kepada mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.
5. Peningkatan Kualitas Karyawan yang Direkrut
Dengan menerapkan pendekatan yang relevan dalam menetapkan tujuan dan metode penilaian yang holistik, perusahaan memiliki peluang lebih besar untuk merekrut kandidat potensial, yang akan bertahan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Pentingnya Asesmen Keterampilan dalam Proses Rekrutmen
Bagaimana Cara Melakukan Rekrutmen Berbasis Kompetensi?
Untuk melakukan rekrutmen berbasis kompetensi, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan, yaitu:
1. Menyusun Daftar Persyaratan yang Tepat
Luangkan waktu untuk merumuskan proses rekrutmen berdasarkan daftar persyaratan secara rinci, yang menjadi bagian dari deskripsi pekerjaan.
Mulailah dengan menentukan persyaratan inti yang membantu menyeleksi kandidat pada tahap awal, kemudian susunlah daftar prioritas persyaratan seperti pengalaman, pengetahuan, kompetensi yang disepakati oleh semua pihak terkait.
Menyusun daftar pertanyaan dengan baik akan memudahkan Anda untuk lebih fokus pada kandidat yang tepat. Daftar ini juga dapat digunakan sebagai salah satu dasar apakah seorang kandidat harus diterima atau tidak.
2. Menggunakan Kerangka Kompetensi
Gunakan kerangka kerja kompetensi untuk mendefinisikan kompetensi dan sifat-sifat yang dibutuhkan.
Dengan membuat dan mengikuti seperangkat kriteria yang jelas, setiap kandidat dapat dievaluasi secara objektif. Semua orang yang terlibat dalam rekrutmen harus menggunakan kerangka kerja ini untuk memastikan bahwa prosesnya terstruktur dan adil.
3. Membuat Rencana Waktu yang Pasti
Selanjutnya, buat rencana waktu secara tepat yang telah disesuaikan dengan semua pihak terkait. Misalnya:
- Kapan setiap tahap akan dilakukan?
- Siapa yang akan melakukan wawancara dan kapan waktunya?
- Siapa yang bertanggung jawab untuk memenuhi deadline?
Melalui perencanaan yang pasti, proses rekrutmen dapat terlaksa dengan lebih mudah. Selain itu, sebagai rekruter, Anda juga bisa mengkomunikasikan rencana yang jelas kepada kandidat, sehingga dapat menciptakan pengalaman baik bagi kandidat.
4. Pendekatan yang Terstruktur dan Berbasis Kompetensi
Rekrutmen berbasis kompetensi harus diterapkan dalam seluruh proses, mulai dari awal hingga akhir. Artinya, setiap kandidat harus menjalani proses yang sama untuk memastikan objektivitas.
Untuk itu, Anda dapat memulainya dengan menentukan kompetensi yang penting, lalu gunakan pertanyaan screening yang berkaitan dengan daftar persyaratan, kemudian gunakan kerangka kerja berbasis kompetensi sebagai refrensi saat menentukan pertanyaan untuk wawancara.
Pendekatan berbasis kompetensi terbukti memiliki keakuratan yang tinggi dalam menentukan siapa kandidat yang tepat untuk suatu pekerjaan, mengurangi bias, dan memastikan pengalaman yang baik.
Selain itu, menciptakan proses yang terstruktur juga mengurangi risiko pengumpulan informasi yang berbeda dari kandidat yang berbeda.
5. Selalu Awali dengan Mengevaluasi Aspek yang Paling Penting
Apabila proses rekrutmen Anda membutuhkan sertifikat, pendidikan tertentu, atau sifat-sifat tertentu yang sangat dibutuhkan, konfirmasikan hal tersebut pada tahap awal agar tidak membuang banyak waktu, baik bagi Anda maupun kandidat.
Baca Juga: 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Analisis CV
Apa Tantangan Rekrutmen Berbasis Kompetensi?
Selain memiliki berbagai manfaat yang dapat memudahkan rekruter untuk menemukan bakat terbaik, pendekatan ini juga memiliki beberapa tantagan yang perlu Anda pertimbangkan. Berikut beberapa diantaranya:
1. Tidak Melibatkan Semua Jenis Bakat
Pendekatan berbasis kompetensi dapat melewatkan orang-orang berbakat yang memiliki kemampuan di luar kompetensi yang didefinisikan oleh rekruter.
Hal ini berfokus pada keterampilan tertentu, sehingga individu yang unggul dalam area lain atau memiliki keterampilan yang sebenarnya dapat diterapkan ke pekerjaan mungkin terabaikan.
2. Proses yang Memakan Waktu
Proses ini bisa sangat lama, karena melibatkan analisis pekerjaan yang rinci, pengembangan kerangka kerja kompetensi, dan penilaian secara menyeluruh.
3. Butuh Pelatihan Ekstra
Rekrutmen berbasis kompetensi memerlukan pelatihan tambahan bagi manajer rekrutmen dan tim HR. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak sumber daya untuk memahami dan menerapkan kerangka kerja kompetensi dengan baik.
4. Adanya Kemungkinan Bias
Terdapat potensi terjaidnya bias terhadap kompetensi tertentu. Hal ini bisa menyebabkan penekanan berlebihan pada beberapa keterampilan dan mengabaikan pentingnya keterampilan lain.
5. Kurang Fleksibel dalam Pemilihan Kandidat
Metode ini cukup tidak fleksibel dalam pemilihan kandidat, sebab hanya berfokus pada kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan demikian, rekrutmen berbasis kompetensi mungkin tidak mempertimbangkan kandidat dengan keterampilan yang berbeda namun sebenarnya berharga untuk pekerjaan tersebut.
Apa Saja Hal yang Perlu Dihindari dalam Rekrutmen Berbasis Kompetensi?
Untuk mengoptimalkan proses rekrutmen berbasis kompetensi, ada beberapa hal yang perlu Anda hindari, yaitu:
1. Jangan Terlalu Memperumit Proses Aplikasi
Pikirkan proses rekrutmen dari sudut pandang kandidat, dan jika Anda menemukan tahap yang kurang efisien, jangan ragu untuk menghilangkannya dari proses.
Hal ini disebabkan untuk mengindari pengalaman rekrutmen yang buruk atau proses yang berkepanjangan. Ingatlah bahwa calon terbaik Anda mungkin akan memutuskan untuk mundur sebelum proses rekrutmen selesai.
2. Jangan Bertanya tentang Kehidupan Pribadi, Minat, Usia, atau Foto Kandidat
Hal-hal yang tidak relevan dengan kompetensi kandidat hanya akan meningkatkan bias dan proses rekrutmen yang buruk. Tunjukkan kepada kandidat bahwa Anda profesional dalam pekerjaan dan menyadari sebelum bias terjadi.
3. Jangan Melanggar Struktur yang Telah Ditetapkan
Melanggar struktur yang telah disepakati, dapat menyebabkan gangguan dalam pengambilan keputusan yang bijak dan objektif.
4. Jangan Berlebihan dalam Mempromosikan Pekerjaan
Ingatlah bahwa keputusan untuk menerima pekerjaan adalah milik Anda dan kandidat. Namun, jangan berlebihan dalam mempromosikan posisi tersebut. Tetaplah jujur tentang tugas dan tanggung jawab yang perlu diemban dalam peran tersebut dan tantangan apa yang akan dihadapi.
Dengan berbicara jujur tentang tantangan dan tugas sehari-hari, kandidat dapat memahami harapan dari perusahaan, sehingga mengurangi risiko perekrutan yang salah.
5. Ingatlah untuk Mendengarkan Kandidat
Wawancara adalah tentang mendengarkan. Sebagai aturan umum, habiskan 75% dari wawancara untuk mendengarkan dan 25% untuk berbicara dan mengarahkan wawancara ke arah yang benar.
Namun, apabila kandidat menyimpang dari topik, Anda perlu turun tangan dan mengarahkan wawancara kembali ke jalur yang benar.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda hindari agar proses rekrutmen berbasis kompetensi dapat dilaksanakan secara maksimal.
Baca Juga: 10 Strategi untuk Meningkatkan Proses Rekrutmen Online
Kesimpulan
Setelah membaca artikel di atas, tentunya Anda semakin memahami apa yang dimaksud dengan rekrutmen berbasis kompetensi.
Meskipun memiliki beberapa tantangan seperti melibatkan proses yang panjang, namun pendekatan ini dapat memberikan manfaat jika dilakukan secara tepat, mulai dari peningkatan proses rekrutmen hingga kualitas kandidat yang lebih baik.
Nah, karena proses rekrutmen tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang, Anda dapat menggunakan software payroll dan HR yang dapat membantu Anda melakukan tugas-tugas administrasi yang berkaitan dengan HR.
Misalnya, dengan fitur absensi yang ada di dalamnya, Anda dapat memantau kehadiran dan produktivitas karyawan, sementara karyawan juga lebih mudah dalam melakukan presensi melalui smartphone masing-masing.
Selain itu, melalui fitur payroll yang juga dimiliki Gajihub, Anda juga bisa mengelola penggajian karyawan dengan lebih otomatis dan akurat, serta lebih transparan karena software ini membantu Anda mengirimkan slip gaji dalam format PDF kepada seluruh karyawan.
Tertarik untuk mencobanya? Yuk, kunjungi tautan ini untuk coba gratis selama 14 hari.
Catatan Kaki:
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024