Tips Meyakinkan Kandidat Pasif dan Manfaatnya

tips meyakinkan kandidat pasif

Merekrut kandidat terbaik adalah tujuan dari setiap perusahaan namun sayangnya untuk menemukan kandidat terbaik ini.

Hal ini dikarenakan kandidat terbaik ada di posisi tidak aktif melamar kerja atau disebut dengan kandidat pasif.

Kandidat pasif merupakan kandidat yang tidak sedang aktif melamar kerja karena mereka sudah merasa nyaman dan mendapatkan apresiasi di tempat kerja saat ini.

Tentunya agar perusahaan dapat merekrut kandidat pasif ini, perusahaan harus memiliki tips khusus untuk meyakinkan kandidat pasif sehingga tertarik bekerja di perusahaan.

Tips meyakinkan kandidat pasif ini tentunya tidak hanya sekadar mengirimkan deskripsi pekerjaan ataupun penawaran gaji, namun dibutuhkan pendekatan khusus yang bisa membuat kandidat pasif yakin berpindah ke perusahaan Anda.

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai tips meyakinkan kandidat pasif dan perbedaan kandidat pasif dengan kandidat aktif.

Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:

Apa yang Dimaksud dengan Kandidat Pasif?

tips meyakinkan kandidat pasif

Kandidat pasif merupakan seseorang dengan keterampilan dan kualifikasi yang cocok untuk mengisi posisi di perusahaan, namun saat ini sedang tidak aktif melamar pekerjaan.

Bagi sebuah perusahaan, kandidat pasif memiliki daya tarik tersendiri yang membuat perusahaan ingin merekrut kandidat pasif ini.

Namun sayangnya kandidat pasif ini sulit untuk ditemukan dan didekati karena mereka tidak sedang melamar pekerjaan ataupun berada di proses perekrutan.

Hal ini dikarenakan saat ini kandidat pasif sudah bekerja di perusahaan namun mereka juga menerima peluang pekerjaan baru.

Memilih merekrut kandidat pasif dilakukan tim HR untuk memenuhi kebutuhan talenta perusahaan yang sulit ditemukan pada kandidat aktif yang ada.

Ini termasuk ketika posisi yang sedang dibuka membutuhkan keahlian khusus dan sangat kompetitif, sehingga tidak bisa diisi oleh sembarangan orang.

Memang, kandidat pasif ini tidak sedang mencari pekerjaan secara langsung, namun merekrut kandidat pasif ini bisa menjadi pilihan terbaik ketika HRD bisa meyakinkan kandidat pasif secara tepat.

gajihub banner 3

Baca Juga: Apa itu Passive Recruiting? Berikut Arti, Strategi, dan Tekniknya

Apa Saja Ciri-Ciri Kandidat Pasif?

Sebagai HRD, tentunya Anda harus memahami apa saja ciri-ciri dari kandidat pasif ini.

Berikut 5 ciri-ciri dari kandidat pasif yang wajib dipahami oleh HRD:

1. Tidak Sedang Aktif Melamar

Ciri-ciri yang pertama adalah kandidat aktif tidak sedang aktif melamar pekerjaan.

Hal ini dikarenakan kandidat aktif telah bekerja di perusahaan yang cukup nyaman dan mendapatkan apresiasi yang baik di tempat kerja.

Ini membuat mereka tidak aktif mencari pekerjaan atau melamar pekerjaan di perusahaan lain.

2. Terbuka Terhadap Peluang Pekerjaan

Meski kandidat pasif tidak sedang aktif melamar pekerjaan, namun mereka tetap terbuka terhadap peluang pekerjaan yang diberikan.

Tentunya peluang pekerjaan ini harus lebih baik dari pekerjaan mereka saat ini sehingga mereka bisa beralih dari perusahaan saat ini ke perusahaan Anda.

3. Memiliki Ambisi dalam Berkarier

Mereka juga memiliki ambisi dalam berkarier, seperti penawaran jenjang karier yang jelas, jabatan yang lebih baik, hingga penawaran gaji dan kompensasi yang lebih kompetitif.

Baca Juga: 6 Metode Talent Sourcing dan Kelebihan & Kekurangannya

4. Memiliki Keahlian yang Berharga

Ciri-ciri dari kandidat pasif berikutnya adalah mereka memiliki keahlian yang berharga.

Tentunya keahlian ini tidak dimiliki oleh sembarangan orang dan bisa menjadi aset berharga bagi perusahaan.

5. Memiliki Motivasi Kerja yang Tinggi

Selain memiliki keahlian yang berharga, mereka juga memiliki motivasi kerja yang tinggi.

Jika Anda bisa merekrut mereka ke perusahaan Anda, mereka bisa menjadi aset berharga yang akan mendorong perusahaan mencapai setiap tujuan yang dimiliki.

Baca Juga: Talent Search: Pengertian, Manfaat, dan Prosesnya

Apa Perbedaan Kandidat Pasif dan Kandidat Aktif?

tips meyakinkan kandidat pasif

Agar setiap proses rekrutmen dapat berjalan dengan lancar, penting bagi tim HR untuk memahami perbedaan antara kandidat aktif dengan kandidat pasif.

Hal ini dikarenakan ketika HR mampu memahami perbedaan kandidat aktif dan kandidat pasif, HR bisa membuat strategi yang tetap untuk menemukan talenta terbaik.

Terlebih baik kandidat aktif ataupun kandidat pasif, keduanya sama-sama memiliki potensi untuk menjadi kandidat terbaik, namun cara pendekatan dan kesiapan dalam bekerja yang dimiliki berbeda.

Berikut 6 perbedaan antara kandidat aktif dan kandidat pasif yang wajib untuk tim HR pahami:

1. Status Pekerjaan yang Dimiliki

  • Kandidat Aktif: Sedang aktif mencari pekerjaan, baik itu karena belum memiliki pekerjaan atau karena ingin pindah ke perusahaan lain.
  • Kandidat Pasif: Sedang aktif bekerja di perusahaan dan tidak dalam posisi mencari pekerjaan.

2. Sikap Ketika Ada Peluang Baru

  • Kandidat Aktif: Memiliki sikap yang proaktif dalam mencari pekerjaan, menerima setiap lowongan yang ada, dan siap untuk mengikuti proses rekrutmen.
  • Kandidat Pasif: Tidak sedang aktif melamar pekerjaan, namun terbuka ketika mendapatkan peluang pekerjaan yang lebih menjanjikan.

Baca Juga: Pembahasan Lengkap Strategi Rekrutmen Karyawan

3. Cara untuk Menghubungi

  • Kandidat Aktif: Mudah untuk dijangkau karena kandidat aktif memang sedang aktif mencari pekerjaan.
  • Kandidat Pasif: Harus menggunakan strategi pendekatan terlebih dahulu, dapat melalui pesan personal hingga menggunakan pendekatan jangka panjang.

4. Strategi Rekrutmen yang Digunakan

  • Kandidat Aktif: Tidak perlu strategi khusus karena bisa langsung dilakukan proses rekrutmen karena kandidat aktif telah siap untuk beralih pekerjaan.
  • Kandidat Pasif: Membutuhkan strategi yang lebih personal dan juga persuasif sehingga mereka dapat tertarik untuk beralih.

Baca Juga: Recruiting Outreach: Arti, Manfaat, Metode, dan Strateginya

5. Kecocokan Posisi

  • Kandidat Aktif: Kandidat aktif cocok untuk posisi yang terbuka lebar dan memiliki banyak pelamar kerja.
  • Kandidat Pasif: Kandidat pasif cocok untuk posisi dengan skill spesifik, strategis, dan juga sulit untuk menemukan talenta yang tepat.

6. Tingkat Persaingan dengan Perusahaan Lain

  • Kandidat Aktif: Memiliki tingkat persaingan yang lebih tinggi karena perusahaan juga sedang berusaha merekrut kandidat aktif ini.
  • Kandidat Pasif: Persaingan dengan perusahaan lain lebih rendah karena mereka belum terlibat ke dalam proses rekrutmen.

Baca Juga: 10 Kendala HR dan Solusi untuk Mengatasinya

Apa Saja Manfaat Merekrut Kandidat Pasif?

passive candidate

Dari data yang diberikan oleh LinkedIn, hanya ada 30% tenaga kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan, di mana 70% sisanya merupakan kandidat pasif.

Jika perusahaan bisa merekrut kandidat pasif ini, perusahaan memiliki peluang yang besar mendapatkan kandidat terbaik di dalam kandidat pasif ini.

Ada 4 manfaat yang bisa didapatkan perusahaan dengan merekrut kandidat pasif ini, yakni sebagai berikut:

1. Tidak Banyak Pesaing

Manfaat pertama dari merekrut kandidat pasif adalah Anda tidak memiliki banyak pesaing.

Ini artinya Anda tidak perlu berebut dengan perusahaan lain karena kandidat pasif ini tidak sedang mencari pekerjaan.

Dengan cara ini Anda memiliki peluang yang besar untuk menarik perhatian dari kandidat lebih awal dan memberikan tawaran yang lebih menjanjikan.

2. Langkah Menyiapkan Masa Depan

Merekrut kandidat pasif juga menjadi langkah terbaik dalam menyiapkan masa depan.

Kandidat pasif membantu perusahaan dalam menghadirkan cadangan talenta sejak awal.

Ini jadi langkah terbaik mendapatkan talenta terbaik untuk persiapan posisi yang kosong di masa depan.

Baca Juga: Talent Pool: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

3. Memiliki Proses Rekrutmen yang Lebih Cepat

Merekrut kandidat pasif juga bisa membantu Anda dalam menghemat waktu karena proses rekrutmen kandidat pasif ini lebih cepat dibandingkan kandidat aktif.

Hal ini karena kandidat pasif telah dipilih dan dipastikan telah memenuhi syarat dan kualifikasi yang ada.

Jadi, sebagai HRD, Amda tidak perlu melakukan semua tahapan rekrutmen seperti menyaring CV dan bisa langsung ke proses yang lebih penting.

4. Meningkatkan Peluang Mendapatkan Talenta Terbaik

Merekrut kandidat pasif juga bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan talenta terbaik.

Hal ini karena HRD dapat menargetkan orang-orang yang benar-benar cocok dan memiliki pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Terlebih kandidat pasif ini sedang aktif bekerja dan dipastikan memahami dunia kerja dengan lebih baik, khususnya untuk posisi dan keterampilan khusus.

Baca Juga: Talent Sourcing: Arti, Proses, Teknik Terbaik, dan Tantangannya

7 Tips Meyakinkan Kandidat Pasif

tips meyakinkan kandidat pasif

Setelah Anda memahami manfaat dari merekrut kandidat pasif, ini saatnya Anda menemukan kandidat pasif yang cocok untuk mengisi posisi di perusahaan Anda.

Namun sayangnya, merekrut kandidat pasif ini tidaklah mudah dan dibutuhkan strategi khusus agar mereka tertarik bergabung ke perusahaan Anda.

Anda harus bisa meyakinkan kandidat pasif ini sehingga mereka bersedia mengikuti proses rekrutmen dan beralih bekerja dari perusahaan tempat mereka bekerja saat ini ke perusahaan Anda.

Berikut 7 tips meyakinkan kandidat pasif yang dapat Anda lakukan:

1. Kirimkan Pesan yang Bersifat Personal

Tips yang pertama adalah dengan mengirimkan pesan yang bersifat personal.

Pendekatan secara personal sangat efektif untuk meyakinkan kandidat pasif agar mau bergabung dengan perusahaan Anda.

Ini juga efektif agar hubungan baik dengan kandidat dapat terjalin dengan baik.

Caranya juga cukup sederhana, di mana Anda bisa mengucapkan selamat ulang tahun atau pencapaian yang dibagikan di LinkedIn.

Anda juga bisa terhubung dengan kandidat melalui media sosial lainnya dan tunjukkan bahwa Anda peduli dengan mereka melalui interaksi yang terjalin di berbagai media sosial ini.

2. Miliki Nilai yang Bisa Membuat Mereka Tertarik

Tips meyakinkan kandidat pasif yang kedua adalah dengan memiliki nilai yang bisa membuat mereka tertarik.

Ketika Anda melakukan interaksi dengan kandidat pasif, pastikan Anda memberikan kesan bahwa informasi yang dibagikan berguna dan sesuai dengan kebutuhan dari kandidat.

Di sini Anda bisa menjelaskan alasan Anda tertarik menghubungi mereka dan apa saja keuntungan yang bisa didapatkan dengan bekerja ke perusahaan Anda.

Untuk mendukungnya, Anda bisa menambahkan data yang bisa membuat kandidat semakin yakin untuk menerima tawaran pekerjaan yang diberikan.

Baca Juga: Talent Community: Arti, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

3. Kirimkan Pesan dengan Singkat dan Jelas

Agar kandidat dapat memahami maksud dan tujuan dengan baik, kirimkan pesan dengan singkat dan jelas.

Pastikan juga Anda tidak bertele-tele atau membuang-buang waktu.

Dengan mengirimkan pesan singkat dan jelas, bisa meningkatkan peluang pesan Anda dibalas oleh kandidat yang bersangkutan.

4. Gunakan Platform yang Tepat

Setiap kandidat memiliki platform yang berbeda-beda dan Anda harus bisa menyesuaikan platform yang digunakan kandidat yang bersangkutan.

Jika kandidat aktif di LinkedIn, maka Anda dapat menghubungi mereka di LinkedIn.

Begitu pula ketika kandidat lebih sering membuka email, Anda bisa memutuskan menghubungi kandidat melalui email.

Cara ini bisa menghindari pesan Anda masuk ke spam dan menghindari pesan tidak terbaca oleh kandidat.

5. Miliki Batas Komunikasi

Dalam menghubungi kandidat pasif, Anda juga harus memiliki batas komunikasi.

Kandidat pasif ini berbeda dengan kandidat aktif, di mana ketika mereka tidak tertarik mereka akan mengabaikannya dibandingkan memberikan penolakan.

Jadi, Anda harus memiliki batas waktu dan jika kandidat tidak membalas pesan Anda, Anda bisa mengeluarkan mereka dari daftar kontak Anda.

Baca Juga: Strategi Rekrutmen: Pengertian, Proses, dan Tips Suksesnya

6. Pastikan Lakukan Riset

Untuk menemukan kandidat pasif dengan kualifikasi terbaik, pastikan Anda melakukan riset terlebih dahulu.

Pastikan mereka memiliki kualifikasi terbaik yang dibutuhkan oleh perusahaan melalui riset.

Dengan cara ini Anda bisa memastikan kandidat yang Anda pilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

7. Lakukan Branding yang Baik

Tips terakhir yang tidak boleh terlupakan adalah dengan melakukan branding yang baik.

Bangun branding dari perusahaan Anda dengan baik di berbagai media sosial, sehingga ketika kandidat mendapatkan penawaran, mereka langsung notice perusahaan Anda.

Ini bisa meningkatkan peluang kandidat menerima penawaran dari Anda karena sudah yakin dengan perusahaan Anda.

Baca Juga: Tips Interview: Daftar Pertanyaan Interview dan Tips Menjawabnya

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai tips meyakinkan kandidat yang dapat Anda lakukan.

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa kandidat pasif merupakan kandidat yang tidak dalam posisi aktif melamar kerja namun mereka membuka peluang penawaran kerja yang lebih menjanjikan.

Dalam meningkatkan peluang kandidat penerima penawaran dari Anda, Anda perlu melakukan branding perusahaan dengan sebaik mungkin.

Ini dilakukan agar kandidat bisa langsung yakin bahwa perusahaan Anda bisa memberikan pengalaman kerja yang lebih baik dan menjanjikan.

Salah satu branding yang penting dilakukan adalah branding perusahaan yang mampu mengelola karyawan dengan baik.

Untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda, pastikan Anda menggunakan sistem HRIS dari GajiHub.

GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

Dengan GajiHub, pengelolaan karyawan akan dilakukan secara otomatis sehingga bisa menghemat waktu HRD sehingga waktu yang ada dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Tinggalkan Komentar