Career Plateau: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

career plateau banner

Career plateau adalah kondisi saat seseorang sudah ada di posisi tinggi dalam pekerjaannya, namun peluang untuk naik jabatan atau berkembang menjadi lebih kecil, bahkan tidak ada.

Hal ini bisa terjadi karena kurangnya keterampilan, perubahan struktur di perusahaan, atau alasan lainnya.

Secara singkat, career plateau merupakan titik di mana seseorang merasa kariernya sudah mentok.

Dia merasa sudah mencapai batas maksimal untuk berkembang atau pindah ke posisi lain yang lebih menantang.

Bekerja di posisi yang stabil memang jadi dambaan banyak orang.

Namun, kalau terlalu lama berada di posisi yang sama tanpa tantangan atau peluang baru, hal ini bisa membuat seseorang merasa jenuh dan kehilangan semangat kerja.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas penyebab, jenis, hingga cara mengatasi career plateau.

Apa Penyebab dari Career Plateau?

career plateau 1

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, career plateau terjadi ketika seseorang merasa kariernya jalan di tempat karena terus melakukan hal yang sama setiap hari tanpa tantangan baru.

Namun, sebenarnya apa yang membuat seseorang mengalami career plateau?

Berikut beberapa penyebabnya:

1. Pekerjaan yang Berulang dan Monoton

Melakukan tugas yang sama secara terus-menerus tanpa variasi atau tantangan dapat menimbulkan rasa bosan, menurunkan motivasi, dan pada akhirnya menghambat perkembangan karier.

2. Keterbatasan Peluang Promosi

Ketika tidak tersedia jenjang karier yang jelas atau posisi yang diinginkan telah terisi, karyawan akan merasa terjebak karena tidak memiliki kesempatan untuk naik jabatan.

3. Minimnya Program Pelatihan dan Pengembangan

Tanpa adanya pelatihan atau program pengembangan keterampilan, karyawan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan upskilling yang diperlukan guna meraih posisi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Manajemen Training: Pengertian, Manfaat, dan Tipsnya

4. Posisi Jabatan Telah Mencapai Puncak

Apabila seseorang telah menempati posisi puncak dalam perusahaan, otomatis peluang untuk promosi hampir tidak tersedia.

Kondisi ini kerap menjadi penyebab terjadinya career plateau.

5. Faktor Internal dari Karyawan

Selain faktor ekstenal, career plateau juga disebabkan oleh faktor internal, seperti mengalami burnout, rasa tidak nyaman akibat lingkungan kerja yang micromanage, atau tidak adanya work life balance.

Hal-hal tersebut dapat mengurangi keterikatan karyawan terhadap pekerjaannya.

Untuk mencegah berbagai masalah tersebut, perusahaan dapat membantu karyawan dengan menggunakan software absensi dari GajiHub.

Dengan software ini, apabila karyawan merasa burnout, mereka bisa langsung mengajukan cuti secara mudah melalui fitur employee self-service (ESS).

Tertarik mencoba? Klik gambar berikut untuk coba gratis selama 14 hari:

gajihub 1

Baca Juga: Cara Evaluasi Diri untuk Pengembangan Karier dan Tipsnya

Apa Saja Jenis Career Plateau?

career plateau 2

Terdapat beberapa jenis career plateau yang dibagi berdasarkan penyebabnya, yaitu:

1. Structural Plateau

Career plateau ini terjadi karena faktor dari perusahaan.

Misalnya, perusahaan memang tidak memiliki jenjang karier yang lebih tinggi, terutama di perusahaan kecil yang posisi manajemennya terbatas.

Bisa juga disebabkan oleh kondisi ekonomi yang kurang baik atau karena atasan merasa karyawan tersebut belum cocok untuk posisi yang lebih tinggi.

Penyebab ini berasal dari luar dan sulit dikendalikan oleh karyawan.

2. Content Plateau

Pada jenis ini, penyebabnya berasal dari diri karyawan itu sendiri.

Bisa jadi, karyawan belum memiliki skill, pengalaman, atau pengetahuan yang cukup untuk naik ke posisi yang lebih tinggi.

Sebenarnya, kondisi ini bisa diatasi dengan belajar hal baru atau menambah skill, tapi tidak semua orang mau atau berusaha untuk melakukannya.

Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Skill Karyawan Paling Mudah

3. Personal Plateau

Jenis ini muncul karena masalah pribadi yang dialami karyawan, seperti masalah kesehatan, masalah keluarga, atau hal lain di luar pekerjaan yang membuat fokus mereka terganggu.

Karena sifatnya pribadi, perusahaan biasanya sulit untuk langsung membantu dan embutuhkan waktu agar kondisi ini bisa pulih.

Baca Juga: Demosi Adalah? Ini Aturan Dasar, Faktor, dan Tips Mengelolanya

Kenapa Perusahaan Perlu Memparhatikan Karyawan yang Mengalami Career Plateau?

career plateau 3

Career plateau mungkin terlihat seperti masalah pribadi yang harus diselesaikan oleh karyawan itu sendiri.

Padahal, kondisi ini bisa berdampak besar terhadap bisnis Anda.

Saat seseorang merasa tidak memiliki peluang untuk berkembang di perusahaan, mereka bisa mulai mencari kesempatan yang lebih baik di tempat lain.

Kalaupun mereka tetap bertahan, performa kerjanya bisa ikut berubah.

Berikut beberapa alasan yang membuat perusahaan perlu memperhatikan career plateau:

1. Meningkatkan Retensi Karyawan

Dengan membantu karyawan melewati masa-masa saat mereka merasa stuck, peluang untuk mempertahankan mereka pun menjadi lebih besar.

Karyawan cenderung akan bertahan jika mereka tahu masih ada kesempatan untuk berkembang di dalam perusahaan.

Baca Juga: 18 Strategi Retensi Karyawan Terbaik

2. Meningkatkan Kepuasan Kerja

Mendukung karyawan untuk terus maju dalam kariernya membuat mereka lebih puas dan merasa pekerjaannya lebih bermakna.

Baca Juga: Work Engagement: Arti, Ciri-ciri, Aspek, Dampak, dan Strateginya

3. Membuat Lingkungan Kerja yang Lebih Positif

Dengan mencegah dan membantu karyawan melewati career plateau bisaa menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan menyenangkan.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan perkembangan karyawan dan ingin mereka sukses.

Lingkungan kerja yang baik juga membantu menjaga retensi sekaligus menarik kandidat baru.

4. Menambah Keterampilan Baru di Perusahaan

Dengan mendorong karyawan untuk mempelajari hal baru, keterampilan mereka akan meningkat dan turun menambah nilai bagi perusahaan.

Hal ini bisa membuat perusahaan lebih kompetitif dan tetap mengikuti perkembangan industri.

Baca Juga: 8 Skill Business Acumen, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

5. Memperkuat Talent Pipeline di Perusahaan

Karyawan yang terus belajar dan mengasah skill baru akan lebih siap untuk dipromosikan atau dipindahkan ke posisi yang lebih tinggi.

Rekrutmen internal juga bisa berjalan lebih cepat, karena kandidatnya sudah memahami budaya dan cara kerja perusahaan.

Baca Juga: Talent Pipeline: Arti, Elemen Penting, Cara dan Tantangannya

6. Menjaga Produktivitas dan Standar Kinerja

Career plateau bisa menurunkan produktivitas, yang akhirnya berdampak ke bisnis secara keseluruhan.

Kinerja karyawan juga bisa menurun dari biasanya.

Dengan memberi dukungan dan membuka lebih banyak peluang, produktivitas serta kualitas kerja bisa tetap terjaga.

Baca Juga: Standar Kinerja: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Tips Menetapkannya

Bagaimana Cara Perusahaan Mengatasi Career Plateau?

career plateau 4

Jika perusahaan membiarkan karyawan menghadapi career plateau sendirian, bisa jadi karyawan tersebut memilih pindah ke perusahaan lain atau mengalami penurunan kinerja.

Untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan perusahaan agar karyawan tetap termotivasi dan memiliki kesempatan berkembang:

1. Menyediakan Program Pelatihan

Program pelatihan dan pengembangan dapat membantu karyawan mempelajari skill baru, sehingga membuka peluang untuk berkembang.

Selain itu, pelatihan juga bisa meningkatkan semangat kerja dan menyiapkan mereka menghadapi tanggung jawab yang lebih besar.

Beberapa jenis pelatihan yang bisa diberikan, antara lain:

  • Pelatihan internal yang dipandu oleh tim HR, manajer, atau karyawan berpengalaman di perusahaan.
  • Program pelatihan online yang bisa diakses sesuai kebutuhan.
  • On-the-job training atau job shadowing di posisi atau divisi lain.
  • Seminar dan konferensi industri untuk menambah wawasan.
  • Bantuan biaya pendidikan untuk karyawan yang ingin mengambil program studi yang relevan.

2. Membuat Career Map untuk Karyawan

Career map penting untuk membantu karyawan memahami peluang pengembangan karier di perusahaan.

Tidak semua karyawan memahami jalur apa saja yang bisa mereka tempuh.

Dengan career map, perusahaan bisa:

  • Mengajak karyawan berdiskusi tentang minat dan tujuan karier mereka.
  • Menjelaskan berbagai pilihan karier di perusahaan.
  • Menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai posisi tersebut.

Prioritaskan pembuatan career map untuk karyawan yang terlihat mulai stagnan, lalu lanjutkan ke seluruh tim agar semua karyawan merasa punya kesempatan berkembang.

Baca Juga: Jenjang Karir: Arti, Manfaat, Cara Membangun, dan Contohnya

3. Menetapkan Tujuan Bersaama Karyawan

Selanjutnya, perusahaan perlu memberikan target atau tujuan yang jelas kepada karyaan untuk membantu mereka tetap termotivasi.

Tujuan ini bisa berkaitan dengan:

  • Penguasaan keterampilan baru yang mendukung pekerjaan.
  • Sertifikasi atau pelatihan tambahan.
  • Target tertentu yang menjadi batu loncatan ke jenjang karier berikutnya.

Sebaiknya, target tersebut disepakati bersama agar karyawan merasa lebih terlibat.

Selain itu, lakukan evaluasi berkala untuk memantau perkembangan dan melakukan penyesuaian bila diperlukan.

Baca Juga: Employee Empowerment: Arti, Jenis, Manfaat, Cara, dan Tips

4. Memberikan Tanggung Jawab dan Kesempatan Baru

Walaupun saat ini belum tersedia posisi baru, perusahaan tetap bisa membuat pekerjaan karyawan lebih menantang dan bermakna dengan hal berikut:

  • Menambah tanggung jawab baru di pekerjaan yang mereka jalani.
  • Memberikan keleluasaan lebih dalam pengambilan keputusan di tugas tertentu.
  • Menawarkan kesempatan menjadi mentor atau pelatih bagi karyawan lain.
  • Melibatkan karyawan dalam proyek lintas divisi.

Hal ini dapat membantu karyawan mengembangkan keterampilan baru sekaligus merasa lebih dihargai.

5. Memberikan Dukungan untuk Masalah Pribadi

Jika penyebab career plateau berasal dari masalah pribadi, perusahaan memang tidak bisa sepenuhnya menyelesaikannya.

Namun, perusahaan tetap bisa memberikan dukungan dengan:

  • Memberikan cuti tambahan atau izin khusus.
  • Menawarkan jam kerja yang fleksibel sesuai kondisi karyawan.
  • Memberikan fasilitas konseling atau program bantuan karyawan jika tersedia.
  • Memberikan waktu bagi karyawan untuk menyelesaikan masalahnya tanpa tekanan.

Karyawan yang merasa didukung biasanya akan lebih cepat pulih dan kembali fokus pada pekerjaan.

Baca Juga: Konseling Karir Karyawan: Panduan Lengkap untuk HR

Apa Saja yang Harus Dilakukan Karyawan saat Mengalami Career Plateau?

karir stuck 5

Jika Anda seorang karyawan yang saat ini tengah mengalami career plateau, Anda tidak perlu khawatir terlebih dahulu.

Dengan pola pikir dan langkah yang tepat, Anda bisa melewati fase ini dan kembali berkembang:

Berikut beberapa tipsnya:

1. Ajukan Proyek yang Lebih Menantang

Untuk mengembangkan karier, Anda perlu terlibat dalam proyek dan tugas yang lebih kompleks agar dapat meningkatkan skill dan kompetensi.

Pekerjaan yang menantang juga dapat membangun kepercayaan diri, menambah kepuasan kerja, serta mempersiapkan Anda untuk posisi yang lebih tinggi di kemudian hari.

Jika Anda memiliki keinginan menjadi manajer, cobalah diskusikan dengan atasan mengenai peluang untuk menangani proyek dari awal hingga selesai.

Saat berbicara dengan atasan, sampaikan:

  • Daftar keterampilan yang ingin Anda kembangkan.
  • Alasan mengapa Anda siap mengambil tanggung jawab lebih besar.
  • Rencana tujuan karier Anda ke depan serta komitmen untuk terus belajar.
  • Nilai tambah yang bisa Anda berikan untuk tim dan perusahaan melalui proyek tersebut.

2. Berpartisipasi dalam Proyek Lintas Divisi

Anda juga bisa mengikuti proyek di luar tim atau divisi tempat Anda bekerja untuk meperluas wawasan, menambah skill, memperluas jaringan profesional.

Selain itu, Anda juga perlu mengasah soft skill seperti komunikasi, kemampuan delegasi, dan penyelesaian konflik.

Jika di perusahaan Anda terdapat beberapa divisi, cobalah untuk berdiskusi dengan atasan tentang peluang berkontribusi dalam proyek di luar lingkup pekerjaan utama Anda.

Namun, sebelumnya Anda perlu memastikan hal berikut:

  • Bagaimana pengalaman tersebut bisa mendukung perkembangan karier Anda.
  • Keterkaitan proyek tersebut dengan tujuan karier jangka panjang.
  • Manfaat bagi perusahaan secara keseluruhan.

Misalnya, jika Anda bekerja sebagai content creator media sosial dan memiliki keinginan menjadi marketing director, maka Anda bisa mulai mengasah skill seperti manajemen proyek, analisis data, dan pengelolaan anggaran.

Apabila tim lain di perusahaan mengelola hal tersebut, cobalah berdiskusi dengan atasan untuk ikut terlibat dalam proyek lintas tim selama 3–4 jam per minggu.

Baca Juga: Pelatihan Lintas Karyawan: Arti, Manfaat, dan Langkahnya

3. Investasi pada Pengembangan Keterampilan

Di era perkembangan teknologi yang begitu cepat, termasuk hadirnya AI, pengembangan keterampilan menjadi bagian penting dalam keberhasilan karier.

Selain meningkatkan produktivitas, keterampilan baru juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat dalam bekerja.

Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Konsultasi dengan mentor atau rekan kerja yang berpengalaman untuk mengetahui keterampilan apa saja yang saat ini dibutuhkan di industri.
  • Mencermati persyaratan lowongan pekerjaan untuk melihat keterampilan yang sering disebutkan.
  • Mengidentifikasi keterampilan yang masih perlu Anda tingkatkan.
  • Berdiskusi dengan atasan tentang peluang untuk mengikuti pelatihan atau program pengembangan diri.
  • Menanyakan ketersediaan dana perusahaan untuk mendukung program pengembangan profesional.
karir stuck 6

4. Pertimbangkan Melakukan Career Pivot

Jika Anda merasa perlu melakukan perubahan dalam karier namun tidak ingin berpindah industri, Anda bisa mencoba beralih ke peran baru yang masih berkaitan atau yang disebut dengan career pivot.

Misalnya, bila Anda selama ini berkarier di bidang content writing namun mulai merasa kurang puas, Anda bisa mempertimbangkan peran lain di bidang komunikasi atau pekerjaan menulis lainnya.

Misalnya, saat ini Anda memiliki skill berikut:

  • Kemampuan komunikasi lisan dan tulisan.
  • Perencanaan strategis.
  • Kemampuan membangun relasi.

Maka masih sangat relevan untuk berbagai profesi di bidang copywriting atau social media management.

Untuk melakukan career pivot, Anda perlu:

  • Mengidentifikasi bagaimana keterampilan yang dimiliki dapat diterapkan di posisi baru.
  • Berkonsultasi dengan mentor mengenai peluang karier yang sesuai dengan latar belakang dan kemampuan Anda.

Baca Juga: Switch Career: Pengertian, Alasan, dan Caranya

5. Membangun Jaringan dan Mencari Mentor

Jaringan profesional dan mentor dapat menjadi sumber dukungan berharga saat menghadapip career plateu.

Selain dapat memberikan panduan terkait pilihan karier, mentor juga bisa membantu Anda:

  • Mengenali keterampilan atau pengalaman kerja yang masih perlu ditingkatkan.
  • Memberikan saran dalam menghadapi kejenuhan atau kebosanan di tempat kerja.
  • Menjadi tempat berdiskusi saat Anda ingin mengikuti program pengembangan diri di kantor.

Anda bisa mencari mentor di dalam perusahaan atau melalui organisasi profesional di bidang Anda.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Bergabung dalam komunitas lokal maupun nasional yang menyediakan program mentorship.
  • Memanfaatkan platform profesional seperti LinkedIn untuk membangun relasi dengan profesional di bidang yang Anda minati.
  • Mempelajari pengalaman orang lain dalam menjalani karier dan bagaimana mereka menemukan kepuasan di pekerjaan.

Baca Juga: Career Planner: Pengertian, Manfaat, dan Prosesnya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa career plateau adalah kondisi di mana seseorang merasa stuck atau terhenti dalam perkembangan kariernya.

Kondisi ini bisa terjadi karena kurangnya tantangan, kesempatan belajar, atau jaringan yang mendukung.

Untuk keluar dari career plateau, Anda perlu aktif mencari peluang pengembangan, seperti mengajukan proyek yang lebih menantang dan tentunya terus meningkatkan skill.

Sebagai upaya untuk mendorong karyawan, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software absensi dari GajiHub.

Melalui GajiHub, karyawan dan khususnya tim HR dapat mengelola proses payroll, HR, dan presensi dalam 1 platform yang bisa diakses secara online.

Software ini juga menyediakan fitur employee self-service (ESS) yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan cuti dan izin secara mandiri lewat aplikasi GajiHub.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *