Contoh Kebijakan Perusahaan dan Cara Membuatnya

contoh kebijakan perusahaan

Tahukah Anda bahwa setiap perusahaan wajib memiliki kebijakan dan untuk membuatnya Anda membutuhkan contoh kebijakan perusahan.

Ini karena ketika sebuah organisasi memiliki kebijakan perusahaan yang jelas, baik karyawan maupun pemberi kerja sama-sama diuntungkan.

Menjelaskan hak dan harapan karyawan dalam perusahaan Anda membantu menetapkan standar perilaku dan kinerja di tempat kerja, dan memberikan kerangka kerja menyeluruh kepada karyawan tentang bagaimana menjadi sukses di perusahaan Anda.

Kebijakan perusahaan juga membantu melindungi bisnis Anda dan berkontribusi pada lingkungan kerja yang aman dan lebih menyenangkan bagi semua orang.

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai contoh kebijakan perusahaan. Untuk selengkapnya simak penjelasan di bawah ini:

Apa yang Dimaksud dengan Kebijakan Perusahaan?

contoh kebijakan perusahaan

Sebelum membahas mengenai contoh kebijakan perusahaan, sudahkah Anda memahami apa itu kebijakan perusahaan?

Kebijakan perusahaan adalah seperangkat pedoman yang di dalamnya mengatur perilaku, tanggung jawab, keselamatan dan akuntabilitas karyawan, serta interaksi mereka dengan pelanggan atau klien.

Kebijakan perusahaan juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk persyaratan peraturan hukum, dan situasi lain yang dapat menyebabkan konsekuensi berat bagi karyawan.

Berikut adalah daftar kebijakan perusahaan yang mungkin Anda perlukan:

  • Kesehatan dan keselamatan di tempat kerja
  • Kebijakan kode etik karyawan
  • Kebijakan kehadiran, liburan dan cuti
  • Kebijakan tindakan disipliner karyawan
  • Kebijakan pengaduan karyawan
  • Kebijakan etika
  • Kebijakan jadwal kerja dan waktu istirahat
  • Kebijakan penyalahgunaan zat terlarang
  • Kebijakan keamanan di tempat kerja
  • Kebijakan kompensasi dan tunjangan
  • Kebijakan perjalanan
  • Kebijakan kerja jarak jauh

Baca Juga: Kebijakan Rekrutmen: Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya

Mengapa Kebijakan Perusahaan Itu Penting?

contoh kebijakan perusahaan

Kebijakan perusahaan menjelaskan secara tertulis apa yang perusahaan harapkan dari karyawan, mulai dari kinerja, nilai, hingga perilaku.

Selain itu, kebijakan perusahaan dapat berfungsi sebagai peringatan awal bagi karyawan, karena kebijakan tersebut menguraikan konsekuensi jika tidak mematuhi aturan.

Kebijakan perusahaan penting untuk berbagai alasan lain, termasuk:

  • Menetapkan ekspektasi
  • Membuat manajemen bertanggung jawab
  • Memastikan kepatuhan terhadap hukum
  • Membantu mempertahankan diri dari tuntutan hukum
  • Membantu perlakuan yang adil terhadap karyawan

Baca Juga: 10 Jenis Pelanggaran Karyawan dan Cara Menyikapinya

Apa Saja Jenis-Jenis Kebijakan Perusahaan?

contoh kebijakan perusahaan

Berikut adalah beberapa kebijakan yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh perusahaan Anda:

1. Kebijakan kesempatan yang sama

Jenis kebijakan perusahaan yang pertama adalah kebijakan untuk mendapatkan kesempatan yang sama.

Kebijakan kesempatan yang sama mencegah perusahaan melakukan diskriminasi terhadap pelamar kerja atau karyawan.

Kebijakan ini sangat penting untuk kebijakan anti-pelecehan, kekerasan di tempat kerja, non-diskriminasi, atau keragaman yang mungkin dipertimbangkan untuk dikembangkan oleh perusahaan Anda.

2. Kesehatan dan keselamatan di tempat kerja

Penting untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawan Anda, terutama karena pelanggaran kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dapat membahayakan karyawan Anda, membebani bisnis Anda, dan merusak reputasi Anda.

Bisnis Anda harus proaktif dalam menulis kebijakan kesehatan dan keselamatan yang dirancang untuk setiap tempat kerja.

Sebagai contoh, Anda dapat menentukan apa yang harus dilakukan oleh karyawan dalam keadaan darurat di kantor atau cara menangani bahan yang tidak aman.

Ini termasuk dengan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja melalui program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

3. Kebijakan kode etik karyawan

Kode etik yang jelas dan ringkas dapat membantu karyawan memahami ekspektasi Anda dalam hal kinerja dan perilaku.

Kebijakan ini dapat mencakup aturan khusus terkait penyalahgunaan zat, pelecehan seksual, pemberian hadiah, cara berpakaian, kerahasiaan, dan bahkan penggunaan ponsel atau media sosial selama jam kerja.

Kesalahpahaman mungkin masih bisa terjadi, namun setidaknya karyawan memiliki sesuatu yang bisa dijadikan acuan jika mereka tidak yakin tentang apa yang Anda harapkan.

4. Kebijakan kehadiran, liburan, dan cuti

Memiliki cara standar untuk meminta cuti atau mengambil cuti liburan akan membantu segala sesuatunya berjalan lebih lancar di kantor.

Kebijakan ini harus menguraikan berapa banyak cuti yang diterima karyawan, kapan dan bagaimana mereka bisa mendapatkan cuti lagi, siapa yang harus mereka hubungi untuk meminta cuti dan hal lain yang perlu mereka ketahui tentang pengambilan cuti.

Kebijakan cuti lain yang perlu dipertimbangkan untuk dibuat termasuk kebijakan cuti orang tua dan kebijakan cuti berkabung.

Anda juga bisa memilih untuk membuat kebijakan kehadiran terpisah atau kebijakan tidak masuk kerja yang menguraikan apa saja yang dianggap terlambat, seberapa jauh sebelumnya mereka harus meminta cuti dan apa yang terjadi jika mereka tidak masuk kerja.

Baca Juga: Tata Tertib Perusahaan: Manfaat, Contoh, dan Cara Membuatnya

5. Kebijakan tindakan disipliner karyawan

Beberapa kebijakan perusahaan yang paling penting adalah mengenai disiplin dan perilaku karyawan.

Sebelum Anda dapat meminta pertanggungjawaban karyawan atas tindakan mereka, penting untuk mencatat ekspektasi Anda dalam hal kinerja dan perilaku dalam buku panduan karyawan atau kontrak individu karyawan.

Dengan akses lengkap ke aturan dan peraturan perusahaan, Anda kemudian dapat menegakkan tindakan disipliner jika diperlukan sambil menggunakan buku pegangan karyawan sebagai acuan.

Daftar langkah demi langkah sederhana tentang apa yang terjadi terkait tindakan disipliner dapat memudahkan karyawan untuk mengetahui apa yang akan terjadi jika mereka melanggar kebijakan perusahaan.

Jelaskan proses spesifik yang akan Anda ikuti untuk memastikan setiap karyawan diperlakukan secara adil dalam hal kedisiplinan.

Mintalah pengacara untuk meninjau informasi ini sebelum Anda memasukkannya ke dalam buku panduan karyawan untuk memastikan bahwa semua tindakan disipliner adalah legal.

6. Kebijakan penanganan keluhan

Keluhan adalah pengaduan resmi yang dapat diajukan oleh karyawan Anda untuk mendokumentasikan kekhawatiran mereka terhadap suatu aspek di tempat kerja.

Keluhan ini dapat diajukan sebagai akibat dari insiden atau konflik dengan sesama karyawan.

Keluhan dapat diajukan untuk hampir semua alasan, termasuk keluhan fisik di tempat kerja, masalah keuangan seperti penggajian, dan keadaan sosial seperti pelecehan atau perundungan.

Penting untuk menguraikan proses formal untuk menyelesaikan keluhan di perusahaan Anda sehingga karyawan tahu bagaimana menangani masalah mereka secara profesional.

Sebaiknya Anda juga mengembangkan kebijakan tanpa pembalasan untuk melindungi karyawan yang menyampaikan keluhan dengan iktikad baik terhadap manajer atau rekan kerjanya.

7. Kebijakan kerja jarak jauh

Ketika Anda menerapkan sistem kerja jarak jauh, Anda harus membuat kebijakan kerja jarak jauh.

Beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan ketika membuat kebijakan kerja jarak jauh ini antara lain:

  • Bagaimana cara karyawan bekerja dari jarak jauh?
  • Kapan karyawan harus masuk kerja?
  • Apakah karyawan dapat mengatur jam kerja mereka sendiri?
  • Bagaimana cara kerja jarak jauh diukur?
  • Apa saja dukungan yang dibutuhkan untuk bekerja dari jarak jauh?
  • Apa saja hak-hak hukum yang didapatkan oleh karyawan jarak jauh?

gajihub 1

Baca Juga: Ini Cara Membuat Karyawan Bangga Bekerja di Perusahaan

Bagaimana Cara Membuat Kebijakan Perusahaan?

contoh kebijakan perusahaan

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membuat kebijakan perusahaan:

1. Identifikasi kebutuhan akan kebijakan tersebut

Amati cara manajemen dan karyawan Anda menangani masalah di tempat kerja, dan identifikasi area mana yang perlu diperbaiki.

Misalnya, jika karyawan secara konsisten melanggar aturan tidak tertulis, Anda dapat mempertimbangkan untuk menambahkan kebijakan baru yang membahas hal ini dan masalah terkait lainnya.

2. Tentukan konten yang dibutuhkan untuk kebijakan tersebut

Tuliskan area-area utama yang perlu dibahas dalam kebijakan tersebut.

Misalnya, Anda bisa memasukkan berbagai bagian atau klausul yang mencegah Anda atau karyawan Anda menemukan celah.

Pertimbangkan semua aspek kebijakan, apa yang Anda ingin karyawan Anda lakukan dan apa yang Anda ingin mereka hindari.

Sebaiknya Anda juga menyertakan bentuk tindakan disipliner apa yang akan diambil jika ada kebijakan yang dilanggar.

Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan pengacara sebelum mendistribusikan kebijakan apa pun kepada karyawan.

Baca Juga: Visi Perusahaan: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

3. Mengkomunikasikan kebijakan baru kepada karyawan

Karyawan saat ini perlu diberitahu tentang kebijakan baru saat kebijakan tersebut dirilis atau ditambahkan ke buku panduan karyawan.

Anda bahkan dapat mempertimbangkan untuk menambahkan baris tanda tangan pada kebijakan baru untuk memastikan karyawan tahu bahwa mereka harus mengikuti aturan sejak tanggal mereka menandatanganinya.

Hal ini untuk mencegah konflik di kemudian hari jika ada karyawan yang menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengetahui kebijakan tersebut setelah menerima tindakan disipliner karena melanggarnya.

Penting juga untuk meninjau dan mendiskusikan kebijakan perusahaan dengan karyawan baru selama masa orientasi agar mereka tahu apa yang diharapkan.

Pertimbangkan untuk meminta mereka menandatangani formulir yang menyatakan bahwa mereka telah diberikan buku panduan karyawan atau daftar kebijakan, peraturan, dan regulasi Anda.

4. Memperbarui dan merevisi kebijakan sesuai kebutuhan

Anda dapat mempertimbangkan untuk mengubah atau merevisi kebijakan Anda jika diperlukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku saat ini.

Untuk mendukungnya Anda perlu memahami update terbaru aturan yang berlaku di Indonesia.

Baca Juga: 10 Cara Memberikan Masukan untuk Perusahaan dan Contohnya

Apa Saja Contoh Kebijakan Perusahaan?

Untuk memudahkan Anda dalam membuat kebijakan perusahaan, berikut beberapa contohnya untuk Anda:

1. Contoh kebijakan perusahaan keselamatan kerja

kesalamatan kerja

2. Contoh kebijakan perusahaan kode etik karyawan

kode etik

3. Contoh kebijakan perusahaan tindakan disipliner

contoh kebijakan perusahaan

4. Contoh kebijakan perusahaan kehadiran dan cuti

contoh kebijakan perusahaan

5. Contoh kebijakan perusahaan kerja jarak jauh

kerja jarak jauh

Download Template Kebijakan Perusahaan di Sini

Baca Juga: 8 Peraturan Pekerja Perempuan yang Wajib Perusahaan Taati

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai contoh kebijakan perusahaan yang dapat Anda jadikan referensi.

Dari penjelasan artikel yang ada di atas dapat diketahui bahwa kebijakan perusahaan menjadi hal yang wajib dimiliki oleh bisnis.

Kebijakan ini akan mengatur pedoman dalam melakukan pekerjaan, mulai dari kesehatan dan keselamatan kerja, kode etik, kesetaraan di tempat kerja, hingga dalam hal pelaksanaan kerja jarak jauh.

Kebijakan ini menjadi tugas yang disusun oleh HRD bersama dengan stakeholder dan untuk mendukungnya dibutuhkan penggunaan perangkat lunak yang memadai.

Buat Anda yang membutuhkan perangkat lunak untuk mendukung kebijakan perusahaan, Anda bisa menggunakan sistem HRIS dari GajiHub.

GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.

Mulai dari untuk pengelolaan kehadiran karyawan, HRIS, BPJS, PPh 21, integrasi akuntansi, penggajian, analisis data, employee self service, hingga untuk integrasi fingerprint semuanya ada di GajiHub.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis elama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *