Di dunia kerja yang semakin dinamis, perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan tidak merasa kurang diapresiasi.
Kurangnya apresiasi dan rendahnya keterlibatan karyawan menjadi masalah umum yang terjadi di berbagai industri. Hal ini bisa berdampak buruk pada semangat kerja, produktivitas, dan kepuasan karyawan.
Sebagai HR, Anda berperan penting untuk membentuk budaya perusahaan dan mengelola karyawan, sehingga mereka dapat berkembang dan tidak lagi merasa kurang diapresiasi oleh perusahaan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tanda karyawan merasa kurang diapresiasi, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya.
Apa Saja Tanda Karyawan Merasa Kurang Diapresiasi?
Sebelum membahas tanda-tanda karyawan merasa kurang diapresiasi, perlu Anda ketahui bahwa terdapat studi dari Gallup yang menunjukkan bahwa karyawan jarang menerima pujian atas pekerjaan mereka.
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa karyawan yang tidak terlibat bisa menyebabkan kerugian produktivitas hingga a$350 miliar per tahun.
Bahkan, 79% dari karyawan yang berhenti bekerja menyebut alasan kurangnya apresiasi sebagai penyebab utama mereka resign. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan perlu dilakukan.
Oleh karena itu, Anda perlu memahami tanda-tanda karyawan merasa kurang di hargai, seperti:
1. Penurunan kinerja atau perubahan perilaku
Ketika karyawan merasa tidak dihargai, motivasi mereka cenderung menurun, yang dapat menyebabkan penurunan kinerja dan disiplin kerja.
Perhatikan jika ada penurunan produktivitas atau keterlambatan yang lebih sering.
2. Enggan terlibat dalam rapat
Jika karyawan enggan terlibat dalam rapat, tidak memberikan ide, atau tidak berpartisipasi dalam diskusi, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa pendapatnya tidak dihargai.
Kurangnya apresiasi dapat menyebabkan keengganan untuk berbicara.
3. Kolaborasi dan inovasi terhenti
Ketika karyawan merasa kurang dihargai, mereka cenderung tidak mau berupaya ekstra untuk bekerja sama atau berinovasi dalam tim.
Hal ini bisa menghambat kreativitas dan pertumbuhan perusahaan.
4. Banyak karyawan yang berhenti
Tingkat pengunduran diri yang tinggi sering kali menandakan rendahnya kepuasan karyawan.
Dalam hal ini, Anda dapat melakukan dan menganalisis exit interview dan data kepuasan karyawan untuk petunjuk lebih lanjut tentang apakah kurangnya apresiasi menjadi salah satu alasan utama.
Baca Juga: 13 Penyebab Turnover Karyawan Tinggi dan Cara Mengatasinya
5. Gaya manajemen yang perlu diperbaiki
Gaya manajemen yang kurang efektif, yang tidak membangun kepercayaan atau tidak mendorong komunikasi terbuka, dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai.
Evaluasi gaya kepemimpinan dengan mengamati interaksi antara manajer dan tim, atau dengan meminta feedback dari karyawan secara langsung.
Lingkungan kerja yang tidak mendukung akan membuat karyawan sulit merasa dihargai.
Baca Juga: Strategi Manajemen Staf: Arti, Manfaat, dan Cara Mengembangkan
Apa Penyebab Karyawan Merasa Kurang Diapresiasi?
Ada beberapa hal yang menyebabkan karyawan merasa kurang diapresasi oleh perusahaan. Di antaranya adalah:
1. Kurangnya Pengakuan atas Pencapaian Kecil
Ketika manajemen hanya fokus pada target besar dan mengabaikan pencapaian kecil, karyawan bisa merasa usahanya tidak dihargai.
Padahal, pengakuan atas setiap langkah kecil yang berkontribusi pada kemajuan perusahaan penting untuk menjaga semangat mereka tetap tinggi.
2. Tidak Ada Feedback Positif
Karyawan yang terus menerus mendapatkan kritik tanpa adanya pujian atau feedback positif atas kerja keras mereka akan merasa kurang diapresiasi.
Perasaan bahwa usaha mereka tidak diakui bisa menurunkan motivasi kerja.
3. Minimnya Kepercayaan dari Manajemen
Ketika manajer terlalu sering melakukan micromanagement atau terlalu banyak mengawasi pekerjaan karyawan, hal ini bisa membuat karyawan merasa tidak dipercaya.
Kurangnya kepercayaan dari manajemen menjadi salah satu alasan mengapa karyawan merasa tidak dihargai.
4. Tidak Ada Investasi pada Pengembangan Karier
Jika perusahaan tidak memberikan kesempatan untuk pengembangan diri atau pelatihan yang dapat mendukung kemajuan karier karyawan, mereka akan merasa bahwa perusahaan tidak peduli pada masa depan mereka.
Hal ini bisa menimbulkan perasaan kurang dihargai dan berdampak pada loyalitas mereka.
Baca Juga: Jenjang Karir: Arti, Manfaat, Cara Membangun, dan Contohnya
5. Tidak Ada Fleksibilitas dalam Pekerjaan
Karyawan juga adalah individu dengan tanggung jawab di luar pekerjaan.
Ketika perusahaan tidak memberikan fleksibilitas atau kemudahan bagi karyawan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi, mereka bisa merasa tidak dihargai sebagai manusia seutuhnya.
6. Apresiasi yang Tidak Tepat Sasaran
Beberapa karyawan mungkin tidak nyaman dengan pujian di depan umum, sementara yang lain merasa senang dengan pengakuan semacam itu.
Jika cara perusahaan memberikan apresiasi tidak sesuai dengan preferensi individu, hal ini dapat membuat karyawan merasa tidak benar-benar diperhatikan atau dihargai.
7. Terlalu Fokus pada Karyawan Favorit
Jika manajemen terlalu sering menunjukkan penghargaan hanya kepada karyawan tertentu, karyawan lainnya bisa merasa diabaikan dan menujukkan bahwa atasan pilih kasih.
Tindakan tersebut dapat menciptakan perasaan tidak adil dan membuat sebagian besar tim merasa kurang dihargai.
Dengan memahami penyebab-penyebab ini, perusahaan dapat lebih mudah mengidentifikasi apa yang perlu diperbaiki untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih menghargai setiap individu.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kesenjangan Sosial di Tempat Kerja
Apa Dampak dari Karyawan Merasa Kurang Dihargai?
Karyawan yang merasa kurang dihargai akan membawa dampak pada lingkungan kerja, seperti:
1. Penurunan Moral dan Motivasi
Karyawan yang merasa tidak dihargai cenderung kehilangan semangat kerja dan motivasi.
Sebuah riset menunjukkan bahwa ketika pekerjaan karyawan tidak diakui, mereka memerlukan kompensasi yang jauh lebih tinggi untuk melanjutkan pekerjaan yang sama.
Hal ini mengindikasikan bahwa kurangnya apresiasi dapat mengurangi kepuasan kerja dan menurunkan moral secara keseluruhan.
2. Produktivitas yang Menurun
Karyawan yang merasa kurang dihargai sering kali mengurangi kontribusi mereka. Riset menunjukkan bahwa karyawan yang merasa diabaikan akan cenderung kurang produktif, yang berdampak negatif pada tim dan organisasi.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Anda
3. Tingkat Turnover yang Tinggi
Karyawan yang tidak merasa dihargai lebih mungkin meninggalkan perusahaan.
Menurut penasihat kepemimpinan Mike Myatt, dua dari sepuluh alasan teratas karyawan meninggalkan organisasi adalah karena majikan gagal mengakui usaha mereka.
Tingginya tingkat perputaran karyawan menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan biaya tinggi untuk merekrut dan melatih karyawan baru.
4. Dampak pada Kerjasama Tim
Ketidakpuasan di antara karyawan dapat mengurangi kerjasama dan kolaborasi dalam tim.
Karyawan yang merasa diabaikan seringkali kurang bersemangat untuk bekerja sama, yang dapat memicu konflik di dalam tim dan menciptakan suasana kerja yang tidak sehat.
Lingkungan kerja yang negatif dapat menghambat komunikasi dan kerjasama yang efektif.
5. Pengeluaran yang Lebih Tinggi
Karyawan yang merasa kurang dihargai sering kali menginginkan lebih dalam hal gaji dan tunjangan.
Ketidakpuasan ini dapat memicu perusahaan untuk memberikan kenaikan gaji yang lebih tinggi untuk mempertahankan karyawan, yang pada gilirannya menambah beban biaya bagi perusahaan.
Karyawan yang tidak bahagia cenderung datang terlambat, pulang lebih awal yang mungkin dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan.
Baca Juga: 15 Cara Mengurangi Biaya HRD + 5 Tips Terbaiknya
6. Dampak Negatif pada Budaya Perusahaan
Ketidakpuasan yang tersebar di antara karyawan dapat merusak budaya perusahaan. Jika karyawan merasa bahwa usaha mereka tidak dihargai, hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan merugikan reputasi perusahaan.
Budaya perusahaan yang negatif dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaik.
Baca Juga: Budaya Kerja Inklusif: Cara Membangun, dan Contohnya
Bagaimana Cara Mengatasi Karyawan yang Merasa Kurang Diapresiasi?
Jika saat ini Anda melihat karyawan merasa kurang diapresiasi, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan menghargai kontribusi setiap karyawan:
1. Minta Maaf dan Akui Kesalahan
Mengajukan permintaan maaf adalah langkah awal yang kuat untuk mengubah budaya di tempat kerja.
Butuh kerendahan hati dan kesadaran diri untuk mengakui kesalahan. Selama Anda tulus, diskusi ini bisa membantu mencegah karyawan yang tidak puas untuk segera keluar.
Lanjutkan dengan tindakan konkret dan konsisten, maka Anda memiliki peluang besar untuk memperbaiki hubungan dengan tim.
2. Percayai Kemampuan Karyawan
Manajemen mikro (micromanage) menandakan bahwa Anda tidak mempercayai kemampuan karyawan Anda.
Jika Anda terlalu terlibat dalam setiap proyek, sekarang waktunya untuk memberi ruang. Berikan arahan yang jelas dan singkat, lalu biarkan mereka bekerja sesuai keahlian mereka.
Langkah sederhana ini menunjukkan kepercayaan Anda terhadap mereka dan menghargai keterampilan yang mereka miliki.
Selain itu, Anda juga akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih besar.
Baca Juga: 15 Contoh Micromanaging, Dampak, dan Cara Membatasinya
3. Investasikan pada Pengembangan Karyawan
Setiap karyawan pasti memiliki tujuan dan ambisi karier. Anda bisa membantu mereka dengan mendukung pengembangan profesional, seperti:
- Menghadiri konferensi atau pameran dagang
- Pendidikan lanjutan
- Penggantian biaya kuliah
- Pelatihan teknologi atau software baru
- Peningkatan fasilitas atau alat kerja
Jika anggaran terbatas, Anda bisa memberikan pendekatan yang lebih personal.
Tanyakan apa aspirasi mereka dan tawarkan proyek baru, tantangan, atau bahkan promosi yang dapat membantu mereka berkembang.
Anda juga dapat memperkenalkan mereka pada mentor di industri yang bisa membantu kemajuan karier mereka.
4. Berikan Fleksibilitas
Karyawan Anda bukan hanya pekerja, mereka juga memiliki kehidupan pribadi dan tanggung jawab lain.
Menawarkan jam kerja yang fleksibel adalah cara mudah untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka sebagai individu sekaligus profesional.
Anda bisa membuat kebijakan yang memperbolehkan mereka meninggalkan pekerjaan untuk urusan penting, seperti janji temu atau acara keluarga.
Bahkan fleksibilitas yang kecil bisa mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
Baca Juga: Work Life Conflict: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
5. Sesuaikan Pujian dengan Preferensi Karyawan
Setiap karyawan memiliki cara berbeda dalam menerima pengakuan. Ada yang senang jika dipuji di depan umum, ada juga yang lebih nyaman dengan penghargaan pribadi.
Tugas Anda adalah memahami preferensi setiap karyawan. Beberapa cara untuk menunjukkan apresiasi bisa berupa:
- Memuji pekerjaan mereka di hadapan klien
- Mengirimkan pesan atau email ucapan terima kasih
- Menyampaikan dampak positif dari pekerjaan mereka
- Berbagi kredit atas keberhasilan tim
- Mengurangi beban kerja saat periode sibuk
6. Berikan Kejutan-kejutan Kecil
Program “Employee of The Month” sering tidak efektif karena terasa terlalu formal. Jika tim Anda merasa tidak dihargai, coba berikan kejutan-kejutan kecil untuk menunjukkan penghargaan Anda.
Misalnya, beli makan siang untuk mereka atau bawa camilan pada hari sibuk. Setelah periode kerja yang berat, Anda bisa memberikan hari libur kejutan di hari Jumat.
Jika memungkinkan, berikan bonus tak terduga setelah mereka melakukan pencapaian besar.
7. Hindari Perlakuan Pilih Kasih
Sebagai manajer, wajar jika Anda lebih menyukai beberapa karyawan. Namun, untuk menjaga tim tetap termotivasi, hindari memperlakukan karyawan secara tidak adil.
Berikan pujian dan tantangan secara merata agar tidak ada yang merasa diabaikan. Hal ini sangat penting dalam rapat, di mana karyawan yang lebih vokal sering mendominasi.
Beri kesempatan pada semua anggota tim untuk berbicara, dan Anda mungkin akan terkejut dengan ide-ide baru yang muncul.
8. Gaji yang Adil
Jika karyawan Anda dibayar di bawah standar pasar, segala bentuk apresiasi tidak akan cukup untuk membuat mereka merasa dihargai.
Jadi, pastikan struktur kenaikan gaji dan promosi berlaku adil untuk semua, dengan metrik yang jelas untuk mencapai level berikutnya.
Jika kenaikan gaji tidak memungkinkan, pertimbangkan untuk memberikan manfaat tambahan, seperti:
- Tambahan cuti berbayar
- Opsi saham
- Peningkatan jabatan
- Hari work from home (WFH)
- Cuti keluarga
- Makanan gratis di kantor
Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa mulai membangun lingkungan kerja yang lebih menghargai dan mendukung, di mana karyawan merasa diakui atas kontribusi mereka dan lebih termotivasi untuk terus berkembang.
Baca Juga: Perbedaan Kompensasi dan Apresiasi, Mana yang Lebih Penting?
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipagahami bahwa ketika karyawan merasa kurang diapresiasi, perusahaan akan merasakan berbagai dampak serius, seperti penurunan moral dan motivasi hingga produktivitas yang menurun dan tingginya tingkat turnover.
Untuk mengatasi masalah ini, HR dan manajemen perlu melakukan langkah-langkah strategis, seperti memberikan pengakuan terhadap pencapaian kecil, memberikan feedback positif, dan memberikan kesempatan pengembangan karier yang sesuai.
Fleksibilitas dalam pekerjaan juga menjadi kunci, karena karyawan adalah individu dengan tanggung jawab di luar pekerjaan.
Dengan menghargai mereka sebagai individu dan menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan mereka, perusahaan dapat menciptakan budaya kerja yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan serta loyalitas karyawan.
Untuk mendukung berbagai upaya tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Software ini memiliki fitur timeline, yang memungkinkan manajemen perusahaan memberikan ucapan selamat kepada karyawan-karyawan berprestasi.
Pada fitur tersebut, karyawan-karyawan lain juga dapat memberikan komentar untuk mereka. Dengan demikian, karyawan tidak akan merasa kurang diapresiasi.
Selain itu, jika perusahaan memiliki program employee recognition yang melibatkan pemberian bonus, Gajihub juga dilengkapi fitur payroll, yang memungkinkan tim HR dan finance menghitung seluruh komponen gaji karyawan, mulai dari gaji pokok, bonus, tunjangan dengan mudah.
Software ini juga menyediakan slip gaji yang memuat berbagai komponen gaji tersebut, sehingga prosees penggajian menjadi lebih transparan dan meningkatkan kepercayaan karyawan.
Tertarik mencoba Gajihub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024