Sebagai salah satu profesi yang penting di Indonesia, HRD memiliki kode etik yang akan menjadi panduan dalam menjalankan pekerjaan mereka. Kode etik HRD ini dapat dijadikan panduan dalam menghadapi masalah-masalah yang ada di tempat kerja.
Dengan adanya kode etik ini, diharapkan HRD mampu bersikap dengan baik dan dapat memperlakukan kandidat dengan baik. Pada akhirnya dengan etika yang dimiliki oleh tim SDM ini, perusahaan dapat menarik lebih banyak kandidat potensial.
Lalu apa saja kode etik yang dimiliki oleh HRD? Lalu apa saja yang bisa dilakukan perusahaan untuk menerapkan kode etik ini?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai kode etik HRD. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa Itu Kode Etik HRD?
HRD merupakan profesi yang penting bagi sebuah perusahaan. HRD berperan dalam pengelolaan sumber daya manusia di dalam sebuah perusahaan, mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen karyawan, manajemen kinerja, menentukan gaji dan tunjangan karyawan, hingga menumbuhkan hubungan kerja di dalam perusahaan.
Dari sini dapat diketahui bahwa HRD memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Pengembangan SDM dan peningkatan kinerja karyawan di sebuah perusahaan tergantung bagaimana pekerjaan HRD.
Untuk mendukung pekerjaan HRD agar sesuai dengan etika yang ada, HRD memiliki kode etik yang harus diikuti dalam melakukan pekerjaan. Kode etik ini menjadi pedoman yang akan membantu HRD fokus dengan pekerjaan mereka, mulai dari perkembangan profesional, kepemimpinan yang adil, penanganan konflik, hingga penggunaan informasi yang tepat.
Dari adanya kode etik ini, perusahaan bisa menerapkan pembangun reputasi yang baik yang nantinya akan menguntungkan perusahaan di masa depan.
Baca Juga: 25 Istilah HR Ini Wajib Dipahami oleh HRD, Penting!
Mengapa Kode Etik Penting Dimiliki oleh HRD?
Sebagai bagian penting bagi sebuah perusahaan, tim HR perlu memiliki kode etik yang akan menjadi pedoman dalam menjalankan pekerjaan. Berikut beberapa alasan mengapa kode etik penting dimiliki oleh tim SDM:
1. Untuk Menjaga Reputasi Perusahaan
Tahukan Anda bahwa permasalahan yang dialami perusahaan bisa merusak reputasi perusahaan? Misalnya ketika perusahaan melakukan kesalahan dalam rekrutmen, kabar ini bisa tersebar di kalangan luas dan akhirnya merusak reputasi perusahaan.
Ini termasuk bagaimana HRD bersikap kepada kandidat atau karyawan yang telah bekerja. Perusahaan yang memiliki pengelolaan SDM yang buruk bisa tersebar secara luas.
Di sinilah pentingnya etika HRD. HRD yang memiliki etika yang baik sesuai kode etik juga akan memberikan kesan yang baik sehingga bisa menjaga reputasi perusahaan.
2. Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Apakah Anda ingin mendapatkan karyawan yang loyal ataupun ingin meningkatkan loyaliyas karyawan? Anda bisa memulainya dari bagaimana HR mengelola karyawan di perusahaan Anda.
Kode etik akan menjadi panduan HR dalam mengelola karyawan yang ada di perusahaan. Dengan pengelolaan karyawan yang baik, karyawan akan merasa dihargai bekerja di perusahaan dan secara otomatis perusahaan dapat meningkatkan loyalitas karyawan.
Baca Juga: 11 Program Kerja HRD yang Harus Anda Ketahui
3. Mendukung Program Etika Perusahaan
Alasan selanjutnya adalah dengan adanya kode etik ini, Anda bisa mendukung program etika perusahaan. Program etika perusahaan ini juga nantinya akan membantu perusahaan dalam menjaga reputasi perusahaan.
Sebuah perusahaan yang peduli dengan etika di lingkungan kerja, akan menerapkan kode etik tim SDM sebagai bukti komitmen perusahaan dalam berbagai aspek bisnis, khususnya di bidang pengelolaan SDM.
Baca Juuga:8 Prinsip dalam Implementasi Etika HR di Lingkungan Kerja
Apa Saja Kode Etik HRD yang Wajib Diketahui?
Dalam lanskap Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus berkembang, membangun fondasi etika yang kuat sangatlah penting. Kode Etik yang didefinisikan dengan jelas bertindak sebagai kekuatan pemandu, mengarahkan para profesional SDM melalui seluk-beluk manajemen sumber daya manusia sembari menjunjung tinggi nilai-nilai seperti integritas, keadilan, dan rasa hormat.
Pentingnya standar etika ditanamkan kepada para calon profesional SDM selama pelatihan CHRM mereka, tidak hanya sebagai sarana untuk menjaga reputasi organisasi, tetapi juga untuk memupuk budaya tempat kerja yang positif.
Berikut 11 kode etik yang dimiliki oleh HRD untuk mendukung tugas dan tanggung jawabnya di lingkungan kerja:
1. Integritas Tanpa Kompromi
Integritas merupakan dasar dari perilaku etis. Profesional SDM harus mewujudkan transparansi dan kejujuran dalam berurusan dengan karyawan, manajemen, dan pemangku kepentingan.
Menjunjung tinggi integritas akan menumbuhkan kepercayaan dan memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada keadilan dan ketidakberpihakan.
2. Mengadvokasi Perlakuan yang Setara
Diskriminasi tidak memiliki tempat dalam praktik SDM. Para profesional SDM harus menjunjung tinggi perlakuan yang sama untuk semua karyawan, terlepas dari faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, atau usia.
Mendorong keberagaman dan inklusi akan menumbuhkan tempat kerja yang harmonis dan saling menghormati.
Baca Juga: Laporan HRD: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya
3. Memastikan Kerahasiaan
Kerahasiaan adalah komitmen yang sakral di bidang SDM. Karyawan mempercayakan informasi sensitif kepada para profesional SDM, dan menjaga kepercayaan ini berarti menjaga kerahasiaan hal-hal yang bersifat rahasia, sehingga melindungi karyawan dan organisasi.
Jadi pastikan tim SDM mampu memastistikan kerahasiaan data yang dimiliki oleh karyawan. Jangan sampai karyawan merasa dirugikan karena tim SDM tidak bisa menjaga rahasia yang dimiliki karyawan.
4. Komitmen terhadap Praktik yang Jujur dan Adil
Keadilan harus menjadi prinsip panduan dalam setiap keputusan SDM. Para profesional SDM harus berusaha untuk menerapkan kebijakan secara konsisten, mempertimbangkan perspektif yang beragam dan menghindari sikap pilih kasih.
Konsistensi dalam pengambilan keputusan akan membangun kepercayaan dan menjunjung tinggi posisi organisasi.
5. Pengembangan Profesional Berkelanjutan
Para profesional SDM harus secara konsisten meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Mengikuti perkembangan hukum, industri, dan tren SDM memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik, memastikan organisasi tetap mematuhi peraturan dan hukum.
Baca Juga: Buku Tentang HRM, Simak 18 Rekomendasinya Berikut Ini
7. Komunikasi yang Jujur
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam SDM. Para profesional harus berkomunikasi secara terbuka dan jujur, bahkan ketika menyampaikan pesan yang menantang.
Komunikasi yang transparan akan membangun kredibilitas dan mendorong budaya kepercayaan. Terlebih HR merupakan jembatan yang menghubungkan karyawan dengan perusahaan.
Komunikasi yang jujur pastinya akan membantu perusahaan lebih memahami karyawan dan sebaliknya, karyawan bisa lebih memahami kebutuhan perusahaan.
8. Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab
Kepemimpinan merupakan hal yang melekat dalam fungsi SDM. Para profesional harus menunjukkan kepemimpinan yang bertanggung jawab dengan memberikan contoh yang positif, mendorong pengembangan karyawan, dan mengadvokasi praktik-praktik etis di semua tingkat organisasi.
9. Mengatasi Konflik Kepentingan
Menghindari konflik kepentingan adalah hal yang terpenting. Para profesional SDM harus memprioritaskan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi dan secara transparan menangani setiap potensi konflik, serta memastikan integritas pengambilan keputusan mereka.
10. Menghormati Privasi
Menghormati privasi karyawan adalah prinsip etika yang mendasar. Para profesional SDM harus memastikan penggunaan informasi karyawan secara bertanggung jawab, dengan mematuhi undang-undang dan peraturan perlindungan data.
11. Akuntabilitas dan Transparansi
Akuntabilitas merupakan bagian integral dari perilaku etis. Para profesional SDM harus bertanggung jawab atas tindakan, keputusan, dan hasil kerja mereka.
Transparansi dalam pengambilan keputusan dan tindakan akan membangun kredibilitas dan kepercayaan di seluruh organisasi.
Baca Juga: HRD: Pengertian, Tugas, Manfaat, dan Tips Menjadi HRD
Bagaimana Penerapan Kode Etik HRD yang Tepat?
Memahami prinsip-prinsip ini sangat penting, namun menerjemahkannya ke dalam tindakan praktis juga sama pentingnya. Berikut ini adalah cara para profesional SDM dapat menerapkan prinsip-prinsip ini secara efektif:
1. Sesi Pelatihan Etika
Adakan sesi pelatihan rutin untuk membiasakan semua staf SDM dengan Kode Etik organisasi. Hal ini membantu menginternalisasi prinsip-prinsip etika agar dapat diterapkan secara konsisten.
2. Menetapkan Kebijakan yang Komprehensif
Kembangkan kebijakan yang jelas yang menguraikan ekspektasi etis, yang mencakup aspek-aspek mulai dari perlakuan yang setara hingga kerahasiaan. Kebijakan-kebijakan ini memberikan kerangka kerja untuk perilaku etis dalam organisasi.
3. Memimpin dengan Contoh
Para profesional SDM harus memimpin dengan memberi contoh, menunjukkan perilaku etis dalam tindakan mereka. Hal ini akan menjadi standar bagi orang lain dan menumbuhkan budaya integritas.
4. Mendorong Pelaporan Pelanggaran
Menetapkan mekanisme rahasia bagi karyawan untuk melaporkan pelanggaran etika. Mendorong pelaporan pelanggaran memastikan penanganan yang cepat terhadap perilaku yang tidak etis.
Baca Juga: HRD: Pengertian, Tugas, Manfaat, dan Tips Menjadi HRD
5. Audit Etika
Menilai praktik SDM secara berkala melalui audit etika untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu ditingkatkan dan memastikan kepatuhan yang berkelanjutan terhadap protokol yang telah ditetapkan.
6. Meminta Bimbingan Eksternal
Dalam dilema etika yang rumit, mintalah saran dari pakar etika atau penasihat hukum. Wawasan mereka dapat membantu menavigasi situasi yang menantang sambil menjunjung tinggi standar etika.
7. Refleksi Diri Secara Berkesinambungan
Lakukan refleksi diri secara teratur atas tindakan dan keputusan, memastikan keselarasan dengan praktik-praktik etika dan kontribusi positif terhadap budaya organisasi.
Baca Juga: Contoh Kode Etik Profesi, Pentingnya, dan Cara Membuatnya
Kesimpulan
Kode etik berfungsi sebagai mercusuar pemandu bagi para profesional SDM dalam menavigasi lanskap sumber daya manusia yang rumit. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika adalah prinsip yang harus dimiliki oleh seorang HRD.
Dari penjelasan artikel di atas kita bisa melihat bahwa penting bagi HRD untuk bisa menerapkan kode etik yang dimilikinya di dalam perusahaan. Ini dilakukan agar HR dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan memberikan asas keadilan bagi seluruh karyawan.
Untuk mendukung kode etik HR, perusahaan juga perlu mendukung tugas dan tanggung jawab HRD dengan adanya kemudahan dalam pengelolaan karyawan. Seperti yang telah diketahui bahwa HRD memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola karyawan di perusahaan.
Dengan kemudahan pengelolaan karyawan ini tentunya akan membuat HRD lebih mudah melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk memudahkannya Anda bisa bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub.
GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan. GajiHub adalah solusi terbaik yang akan mendukung penerapan kode etik HRD sehingga HRD bisa bekerja lebih nyaman.
Jadi tunggu apa lagi, ini saat terbaik bagi Anda untuk mendaftar GajiHub. Daftar sekarang juga di tautan ini dan Anda akan mendapatkan uji coba secara gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024