Psikotes menjadi salah satu tes yang digunakan perusahaan untuk menyeleksi kandidat potensial untuk bisa mengisi posisi yang dibutuhkan. Ada dua jenis psikotes yang bisa dipilih yakni psikotes online dan offline.
Kemunculan psikotes online dan offline ini merupakan bagian dari kemajuan teknologi, karena pada awalnya hanya terdapat psikotes offline saja untuk menyeleksi kandidat.
Dengan perkembangan teknologi ini, saat ini perusahaan bisa memilih psikotes online atau offline untuk menyeleksi kandidat terbaik yang akan mengisi posisi di perusahaan. Lalu apa sebenarnya perbedaan kedua psikotes ini? Mana yang terbaik di antara keduanya?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai psikotes online dan offline, mulai dari pengertian, perbedaan, dan tips memilihnya. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa Itu Psikotes?
Sebelum membahas secara lengkap mengenai psikotes online dan offline, sebaiknya Anda mengetahui apa itu psikotes. Psikotes merupakan yang dilakukan untuk mengukur individu secara psikis.
Tes ini sering digunakan untuk keperluan rekrutmen karyawan dan juga di dunia pendidikan seperti saat akan masuk perguruan tinggi. Tes ini dilakukan untuk menilai kemampuan kognitif dan emosional seseorang melalui tes tertulis, proyektif, ataupun evaluasi secara verbal.
Ada 3 (tiga) jenis penilaian dalam psikotes yakni penilaian keterampilan, kognitif, dan integritas. Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kandidat dan penilaian ini sering digunakan pada industri layanan sosial, seperti pemadam kebakaran, penegak hukum, atau layanan medis.
Penilaian kognitif digunakan untuk menilai bagaimana seseorang berpikir logis dan pengambilan keputusan. Terakhir, penilaian integritas digunakan untuk menilaian integritas kandidat dan bagaimana kandidat tersebut dapat dipercaya.
Penilaian integtitas digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan karyawan jujur seperti bank, lembaga keuangan, dan sejenisnya.
Psikites penting dilakukan untuk menilai apakah kandidat cocok bekerja di perusahaan, termasuk apakah kandidat sesuai dengan budaya yang dimiliki perusahaan.
Baca Juga: Tips Lolos Psikotest dan Manfaatnya untuk Bisnis
Apa Manfaat dari Psikotes?
Sebagai salah satu tes yang ada dalam proses rekrutmen karyawan, psikotes memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Mengukur Kecerdasan Kandidat
Manfaat yang pertama adalah untuk mengukur kecerdasan kandidat. Melalui soal-soal dalam psikotes, tim HR akan mengetahui bagaimana tingkat kecerdasan kandidat.
Dari sini perusahaan akan mengetahui mana kandidat yang sesuai kebutuhan perusahaan khususnya dalam tingkat kecerdasan. Tes ini juga dapat mengeleminasi kandidat yang tidak sesuai kebutuhan perusahaan.
2. Mengenali Karakter dan Kepribadian Kandidat
Psikotes juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengenali karakter dan kepribadian kandidat. Dari soal-soal dalam psikotes, dapat diketahui bagaimana cara kandidat dalam menghadapi masalah yang ada.
Ini menjadi cara yang lebih efektif jika dibandingkan dengan metode interview kerja. Bagaimana pun dalam interview kandidat bisa menjawab sesuai jawaban yang diinginkan tim rekrutmen dibandingkan jujur.
Sedangkan dalam psikotes, bukan tentang jawaban benar atau salah yang dinilai. Jadi kandidat bisa memberikan jawaban secara jujur.
Baca Juga: Assessment Test: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
3. Mengetahui Kejiwaan Kandidat
Mengetahui kejiawaan kandidat menjadi manfaat selanjutnya dari pelaksanaan psikotes. Kejiwaan menjadi bagian penting ketika perusahaan menyeleksi kandidat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.
Kejiwasaan ini nantinya akan berpengaruh ke bagaimana kandidat akan bekerja di perusahaan. Jadi penting bagi perusahaan untuk mengetahui keadaan kejiwaan melalui psikotes.
4. Bagian Prediksi Perfoma Kerja
Anda ingin mengetahui performa kerja kandidat? Anda bisa mencari tahu lewat psikotes.
Misalnya untuk menilai tingkat fokus kandidat, Anda bisa menggunakan tes kraepelin atau tes pauli. Dari jawaban yang diberikan bisa diketahui bagaimana fokus kandidat.
5. Untuk Mengetahui Psikodinamika Kandidat
Psikodinamika atau keadaan mental kandidat juga penting diketahui oleh perusahaan. Ini adalah salah satu hal yang ingin diketahui dari kandidat dengan pelaksanaan psikotes.
Keadaan mental kandidat itu penting karena akan menentukan bagaimana nanti kandidat akan bekerja di perusahaan. Nantinya ini juga akan berguna untuk menyesuaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Dengan pelaksanaan psikotes ini Anda bisa meminimalisir risiko stres atau depresi yang dialami karyawan karena bekerja di perusahaan Anda.
Baca Juga: Culture Fit Test: Pengertian, Manfaat, dan Langkahnya
Apa Perbedaan Psikotes Online dan Offline?
Menentukan apakah Anda akan menggunakan psikotes online atau offline sering kali membuat Anda bingung. Nah, sebelum Anda memutuskan akan memilih jenis psikotes yang mana, Anda harus mengetahui apa perbedaan keduanya.
Berikut perbedaan keduanya yang wajib Anda ketahui sebelum memilihnya:
1. Psikotes Online
Psikotes online menggunakan tes yang telah diuji coba dan divalidasi sehingga telah memenuhi standar pelaksanaan psikotes. Oleh karenanya Anda bisa mendapatkan hasil yang real time dengan psikotes ini.
Jika Anda membutuhkan pelaksanaan asesmen psikologis, psikotes online ini bisa Anda pilih. Psikotes ini juga cocok digunakan untuk kandidat yang berada di luar kota ataupun ketika keadaan tidak memungkinkan untuk tes secara offline, misalnya karena macet, banjir, atau lainnya.
Kandidat bisa melakukan tes ini dari mana saja asalkan memiliki akses internet. Karena sifatnya lebih fleksibel ini, Anda juga bisa menyesuaikan waktu pelaksanaan tes sehingga bisa menghindari kemungkinan tes ini batal atau harus diundur karena jadwal yang tidak memungkinkan.
Psikotes secara daring ini juga dapat mempersingkat waktu dan bisa memberikan hasil yang lebih cepat dengan sistem yang ada. Kandidat dapat dengan mudah mengakses hasil psikotes ataupun mengunduh hasilnya untuk disimpan pribadi.
Baca Juga: Tes PAPI Kostick: Arti, Contoh Soal dan Cara Menjawabnya
2. Psikotes Offline
Lalu bagaimana dengan psikotes offline? Psikotes offline merupakan jenis atau metode psikotes yang digunakan lebih dulu sebelum adanya psikotes secara online.
Psikotes ini juga dikenal dengan paper based test dimana dilakukan secara langsung dengan tatap muka, setting classical, ataupun one on one. Pada tes ini nantinya kandidat akan diberikan lembar kertas dan diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada di kertas tersebut.
Biasanya, sebelum pelaksanaan tes, kandidat akan mendapatkan pesan atau email maksimal 2×24 jam dan disebutkan berkas apa saja yang harus dibawa ketika mengikuti tes. Biasanya berkas yang harus dibawa terdiri dari CV, pas foto terbaru, dan dokumen pendukung lainnya yang semuanya dimasukan ke dalam map cokelat.
Selain dokumen yang harus dibawa, dalam email atau pesan tersebut juga dijelaskan ketentuan pakaian yang harus dikenakan, misalnya kemeja berwarna putih dengan celana atau rok bahan berwarna hitam.
Baca Juga: DiSC Test: Arti, Manfaat, Jenis Kepribadian, dan Contoh Soalnya
Apa Kelebihan dan Kekurangan Psikotes Online?
Selain perbedaan tersebut, bagi HRD atau pemilik bisnis mungkin ingin mengetahui apa saja perbedaan kedua psikotes ini sebelum menentukan akan menggunakan yang mana.
Buat pertimbangan Anda dalam menentukan psikotes di perusahaan, berikut perbedaan yang dimiliki oleh psikotes online dan offline:
Kelebihan dan Kekurangan Psikotes Online
Sebagai tes yang dilakukan secara daring, psikotes ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan yang dimiliki oleh psikotes online:
- Bisa dilakukan secara jarak jauh
- Lebih fleksibel dalam hal pelaksanaannya
- Tidak harus bertemu secara langsung
- Tidak membutuhkan kertas
- Hasil bisa lebih cepat diketahui
- Hasil yang didapatkan lebih akurat
- Bisa dilakukan dengan banyak peserta
Sedangkan kekurangan yang diniliki psikotes online adalah sebagai berikut:
- Risiko kecurangan peserta lebih besar
- Mengandalkan internet
- Jika internet gangguan, tes tidak bisa dilaksanakan
Kelebihan dan Kekurangan Psikotes Offline
Tidak hanya psikotes yang dilakukan secara online, psikotes offline juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan yang dimiliki psikotes offline:
- Bisa bertemu atau bertatap muka secara langsung dengan kandidat
- Bisa meminimalisir kecurangan selama tes
- Bisa menilai aspek lain dari kandidat, misalnya kesesuaian pakaian
Sedangkan kekurangan yang dimiliki psikotes offline sebagai berikut:
- Memerlukan biaya yang lebih besar
- Menghabiskan banyak waktu
- Tidak bisa dilakukan untuk banyak peserta secara sekaligus
- Tidak mendukung paperless
Baca Juga: Pentingnya Asesmen Keterampilan dalam Proses Rekrutmen
Mana yang Lebih Baik: Psikotes Online atau Offline?
Setelah Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan dari psikotes online dan offline, lalu mana yang terbaik untuk proses rekrutmen karyawan.
Dalam menentukan mana metode psikotes, Anda harus mengetahui kebutuhan dari psikotes yang ingin Anda laksanakan. Seperti yang diketahui bahwa setiap metode psikotes ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jika Anda membutuhkan psikotes tanpa bertemu secara langsung dengan kandidat demi lebih menghemat waktu, psikotes online bisa dipilih. Jika memang menurut Anda, Anda lebih membutuhkan psikotes yang bertemu secara langsung karena minim kecurangan, maka psikotes offline bisa Anda pilih.
Namun jika Anda ingin memperoleh efisiensi dalam pelaksanaan psikotes ini, psikotes online adalah pilihan terbaik. Anda bisa tetap melaksanakan psikotes tanpa harus menyewa tempat, selain lebih hemat waktu ini juga lebih hemat dalam segi biaya.
Di era yang serba teknlogi seperti sekarang ini, kandidat biasanya lebih memilih melakukan psikotes secara online dibandingkan secara offline. Ini karena mereka tidak perlu datang ke tempat pelaksanaan tes dan bisa dilakukan dari mana saja misalnya dari rumah atau kos.
Jadi, Anda juga bisa pertimbangkan mana yang lebih banyak dipilih kandidat saat ini. Dengan begitu, kemungkinan kandidat menolak datang psikotes lebih kecil.
Baca Juga: 7 Jenis Tes Pre-Employment Assessment dan Toolsnya
Apa Saja Jenis-jenis Psikotes?
Setelah Anda mengetahui yang terbaik di antara psikotes online dan offline, lalu apa saja jenis-jenis psikotes yang bisa Anda pilih?
Berikut beberapa jenis psikotes yang bisa Anda pertimbangkan untuk menyeleksi calon kandidat di perusahaan Anda:
- Tes kemampuan verbal: digunakan untuk mengetahui sebab-akibat dari suatu masalah.
- Tes wartegg: digunakan untuk mengetahui karakter seseorang dalam menyelesaikan masalah, keuletan, hingga cara beradaptasi.
- Tes logika aritmatika: digunakan untuk mengetahui bagaimana kandidat menyelesaikan masalah dan juga fokus.
- Tes logika penalaran: digunakan untuk mengetahui karakter kandidat dalam menyelesaikan masalah dan fokus kandidat.
- Tes kraepelin dan tes pauli: untuk mengetahui fokus kandidat dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas.
Baca Juga: Stress Interview: Pengertian, Persiapan, dan Contoh Pertanyaaannya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai psikotes online dan offline yang terdiri dari pengertian, perbedaan, hingga kelebihan dan kekurangannya. Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa psikotes digunakan untuk mengetahui karakter kandidat sehingga perusahaan bisa mendapatkan kandidat terbaik sesuai kebutuhan perusahaan.
Bagaimana pun kandidat karyawan inilah yang nantinya akan menjadi garda terdepan dalam memajukan perusahaan. Jadi penting bagi perusahaan untuk mendapatkan kandidat terbaik.
Setelah Anda mendapatkan kandidat terbaik melalui psikotes, pastikan Anda mendukung karyawan Anda dengan pengelolaan karyawan yang baik. Gunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub dilengkapi dengan berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda. Mulai dari absensi, kelola PPh 21, BPJS, kelola izin dan cuti, integrasi software akuntansi, analisis data, hingga pengajuan reimbursement dan kasbon semuanya ada di GajiHub.
Daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024