Perubahan teknologi terjadi begitu cepat dan semakin cepat dari ke hari. Namun, selain memiliki keuntungan, perkembangan ini juga mendatangkan berbagai tantangan, salah satunya adalah skill issue yang terjadi di tempat kerja.
Berdasarkan fakta, saat ini terdapat 87% perusahaan yang sedang menghadapi atau memprediksi adanya kesenjangan keterampilan di masa mendatang.
Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk mengelola skill issue dengan baik. Jika tidak ditangani, hal ini bisa menyebabkan produktivitas menurun, kepuasan kerja berkurang, dan peluang pertumbuhan yang terlewatkan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu skill issue, penyebab, jenis, cara mengidentifikasi, dan tips mengatasinya.
Apa yang Dimaksud dengan Skill Issue?
Skill issue atau masalah keterampilan adalah kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki seseorang dan keterampilan yang dibutuhkan.
Hal ini mencakup berbagai aspek, termasuk keahlian teknis, soft skill, dan transferable skills.
Masalah keterampilan ini muncul karena pelatihan yang kurang memadai, perubahan persyaratan pekerjaan, atau kesalahan dalam proses rekrutmen.
Istilah skill issue awalnya berasal dari dunia game, di mana istilah ini digunakan untuk menggambarkan pemain yang tidak mampu menyelesaikan level atau mengalahkan lawan.
Seiring berjalannya waktu, istilah tersebut menyebar hingga ke dunia kerja dan digunakan dalam konteks HR.
Baca Juga: Skill Programming: Arti, Manfaat, Jenis, dan Cara Meningkatkannya
Apakah Perusahaan Perlu Memperhatikan Skill Issue?
Menangani masalah keterampilan di tempat kerja sangat penting karena beberapa alasan berikut:
1. Peningkatan Kinerja
Karyawan yang terampil akan berkontribusi secara signifikan terhadap kesuksesan keseluruhan perusahaan.
Dengan menangani skill issue, sebagai profesional HR, Anda dapat membantu individu meningkatkan kinerja mereka, yang mengarah pada peningkatan produktivitas, hasil yang lebih baik, dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
2. Kerjasama Tim yang Efisien
Skill issue dapat menciptakan hambatan untuk kerja tim dan kerjasama yang efektif.
Dengan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah keterampilan, Anda dapat mendorong lingkungan di mana karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bekerja sama, berbagi pengetahuan, dan mencapai tujuan bersama.
3. Kemampuan Beradaptasi dengan Kebutuhan Bisnis yang Berubah
Dalam perkembangan bisnis yang semakin dinamis, perusahaan harus terus beradaptasi dengan teknologi baru, tren pasar, dan permintaan pelanggan.
Dengan menangani masalah keterampilan, Anda dapat mendukung karyawan untuk memeproleh keterampilan dan kompetensi baru, sehingga dapat memastikan perusahaan tetap kompetitif di pasaran.
4. Keterlibatan dan Retensi Karyawan
Menangani skill issue menunjukkan komitmen terhadap pengembangan dan pertumbuhan karyawan.
Hal ini dapat meningkatkan moral, keterlibatan, dan kepuasan kerja karyawan, yang pada gilirannya meningkatkan retensi karyawan dan megurangi turnover karyawan.
5. Kesuksesan Organisasi dan Keberlanjutan Jangka Panjang
Perusahaan yang secara proaktif menangani masalah keterampilan membentuk tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang, dan mendorong inovasi.
Pada akhirnya, hal ini akan berkontribusi pada kesuksesan dan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
Baca Juga: Life Skill, Apa itu dan Bagaimana Tips Mengembangkannya?
Apa Saja Peran HR dalam Menangani Skill Issue?
Sebagai pengelola manajemen bakat, Anda berperan penting dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan skill issue di dalam perusahaan.
Peran ini melibatkan beberapa tanggung jawab utama, seperti:
1. Skill Gap Analysis
Dalam skill gap analysis, Anda akan mengidentifikasi perbedaan antara keterampilan yang diperlukan untuk suatu peran pekerjaan dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan.
Analisis ini membantu dalam mengenali masalah keterampilan dan menentukan area yang perlu ditingkatkan.
2. Manajemen Kinerja
Selanjutnya, Anda dapat memanfaatkan manajemen kinerja dan evaluasi untuk menilai keterampilan karyawan dan mengidentifikasi kesenjangan keterampilan yang mungkin memengaruhi kinerja.
Dengan memberikan feedbaack konstruktif dan panduan, Anda dapat menangani masalah keterampilan dan mendukung karyawan dalam perjalanan pengembangan keterampilan mereka.
3. Pelatihan dan Pengembangan
Anda juga perlu merancang program pelatihan dan pengembangan untuk menjembatani kesenjangan keterampilan.
Program ini mungkin mencakup pelatihan teknis, workshop soft skill, pengembangan kepemimpinan, atau inisiatif keterampilan khusus lainnya.
Anda dapat bekerja sama dengan pelatih eksternal dan ahli untuk memastikan peluang pengembangan keterampilan yang efektif.
4. Rekrutmen
Sebagai profesional HR, Anda memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa keterampilan kandidat sesuai dengan persyaratan pekerjaan.
Dengan menggunakan metode penyaringan yang efektif, melakukan wawancara berbasis keterampilan, dan memanfaatkan penilaian, Anda dapat mengurangi masalah skill issue dan merekrut kandidat dengan keterampilan yang dibutuhkan.
5. Mentoring
Anda dapat menetapkan program mentoring dan pelatihan yang memasangkan karyawan berpengalaman dengan mereka yang membutuhkan pengembangan ketereampilan.
Dengan memberikan panduan, dukungan, dan peluang berbagi pengetahuan, profesional HR memfasilitasi peningkatan keterampilan dan pertumbuhan profesional.
Baca Juga: Group Mentoring: Arti, Manfaat, Hingga Tips Implementasinya
6. Mendorong Budaya Pembelajaran Berkelanjutan
Anda harus mempromosikan budaya pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan di dalam organisasi.
Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong karyawan untuk terlibat dalam pembelajaran mandiri, menyediakan akses ke sumber daya pembelajaran, dan membina lingkungan yang menghargai peningkatan keterampilan.
Baca Juga: Strategi Pembelajaran Organisasi untuk Kesuksesan Perusahaan
Apa yang Menyebabkan Terjadinya Skill Issue?
Memahami akar penyebab skill issue sangat penting agar Anda dapat mengatasinya secara efektif.
Berikut beberapa faktor yang berkontribusi terhadap masalah keterampilan di dalam perusahaan:
1. Pelatihan dan Pengembangan
Beberapa faktor yang berkaitan dengan pelatihan dan pengembangan di antaranya adalah:
Kurangnya pelatihan di awal
Program onboarding dan pelatihan yang tidak memadai dapat membuat karyawan tidak siap untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaan mereka dengan efektif.
Kurangnya program pengembangan dan pembelajaran berkelanjutan
Tanpa peluang belajar yang berkelanjutan, karyawan mungkin gagal mengembangkan keterampilan baru yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan yang terus berkembang.
Padahal, mendorong pembelajaran berkelanjutan dapat membantu karyawan tetap relevan dan mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan di tempat kerja.
2. Perubahan Peran Pekerjaan dan Kemajuan Teknologi
Beberapa masalah terkiat kemajuan teknologi di antaranya adalah:
Dampak evolusi peran pekerjaan pada keterampilan
Seiring dengan berkembangnya peran pekerjaan, karyawan mungkin menghadapi kesenjangan keterampilan karena tanggung jawab baru atau perubahan dalam kompetensi yang dibutuhkan.
Pengaruh kemajuan teknologi pada persyaratan keterampilan
Kemajuan teknologi dapat membuat keterampilan tertentu menjadi kurang relevan, sehingga memaksa karyawan untuk memperoleh keterampilan baru agar tetap kompetitif.
Strategi untuk berdaptasi dengan tuntutan yang semakin berubah
Solusinya, Anda dapat mendorong karyawan untuk menerapkan pembelajaran berkelanjutan, dengan memberikan akses ke program upskilling dan ciptakan budaya yang saling menghargai terhadap pengembangan ketermpilan.
3. Praktik Rekrutmen
Beberapa skill issue yang berkaitan dengan rekrutmen di antaranya adalah:
Kesenjangan keterampilan akibat ketidaksesuaian dalam perekrutan
Penilaian keterampilan yang tidak akurat selama proses rekrutmen dapat menyebabkan perekrutan kandidat yang tidak memiliki keterampilan yang diperlukan.
Tantangan dalam menilai keterampilan selama perekrutan
Metode rekrutmen tradisional mungkin tidak secara efektif mengukur tingkat keterampilan sebenarnya dari seorang kandidat, yang mengarah pada ketidaksesuaian keterampilan.
Strategi efektif untuk merekrut karyawan yang berbakat
Sebagai solusinya, Anda dapat merapkan rekrutmen berbasis kompetensi, lakukan wawancara menyeluruh, dan pertimbangkan untuk mengintegrasikan penilaian praktis atau contoh pekerjaan ke dalam proses rekrutmen.
Dengan memahami dan mengatasi faktor-faktor ini, Anda dapat mengurangi masalah keterampilan dan memastikan tenaga kerja yang lebih terampil dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca Juga: Audit Keterampilan: Arti, Jenis, Hingga Tips Melakukannya
Apa Saja Jenis-Jenis Skill Issue?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, masalah keterampilan melibatkan keahlian teknis atau hardskill, soft skill, dan juga transferable skill.
Berikut masing-masing penjelasannya:
Skill Issue Teknis (Hard Skill)
Masalah keterampilan teknis muncul ketika karyawan tidak memiliki keahlian atau kemampuan yang diperlukan dalam bidang teknis tertentu yang berkaitan dengan peran pekerjaan mereka.
Masalah ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk menjalankan tugas dengan efektif.
Contoh masalah hard skill:
- Pengetahuan yang kurang dalam menggunakan perangkat lunak atau alat khusus.
- Pemahaman yang tidak memadai tentang regulasi spesifik industri.
- Kurangnya keahlian dalam menerapkan solusi teknologi canggih.
Cara mengatasi masalah keterampilan teknis
1. Menilai kompetensi teknis karyawan
Lakukan penilaian atau tes untuk mengidentifikasi area di mana karyawan kurang mahir.
2. Tawarkan program pelatihan yang ditargetkan
Rancang inisiatif pelatihan untuk mengisi kekurangan dalam keterampilan teknis.
3. Dorong pembelajaran berkelanjutan
Sediakan sumber daya bagi karyawan untuk tetap update dengan kemajuan terbaru di bidang mereka.
Baca Juga: Soft Skill dan Hard Skill: Mana yang Lebih Baik?
Skill Issues Soft Skill
Masalah soft skill berkaitan dengan kurangnya karyawan dalam kemampuan interpersonal, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Dalam lingkungan kerja yang kolaboratif saat ini, soft skill sangat penting untuk mendorong kerja sama tim, komunikasi yang efektif, dan kepemimpinan.
Contoh masalah soft skill:
- Komunikasi yang tidak efektif dengan rekan kerja atau klien.
- Keterampilan resolusi konflik yang buruk.
- Ketidakmampuan bekerja secara efektif dalam tim.
Cara mengembangkan dan meningkatkan soft skill
1. Identifikasi soft skill yang relevan
Tentukan soft skill spesifik yang diperlukan untuk berbagai peran pekerjaan di perusahaan Anda.
2. Tawarkan workshop atau program pelatihan
Adakan sesi yang berfokus pada peningkatan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, dan pemecahan masalah.
3. Dorong feedback dan refleksi diri
Ciptakan lingkungan di mana karyawan dapat menerima feedback konstruktif dan merenungkan kemajuan pengembangan soft skill mereka.
Skill Issue Transferable Skill
Masalah transferable skill melibatkan kekurangan dalam keterampilan yang dapat diterapkan di berbagai peran pekerjaan dan industri.
Keterampilan ini termasuk pemikiran kritis, adaptabilitas, manajemen waktu, dan kreativitas.
Contoh masalah transferable skill:
- Ketidakmampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berubah.
- Kurangnya kemampuan pemecahan masalah dalam situasi yang tidak familiar.
- Manajemen waktu dan keterampilan organisasi yang buruk.
Cara mengembangkan transferable skill
1. Identifikasi keterampilan transferable yang diperlukan
Tentukan transferable skill spesifik yang berharga dalam organisasi Anda.
2. Sediakan kesempatan untuk pengalaman lintas fungsi
Dorong karyawan untuk mengambil tugas beragam yang memungkinkan mereka untuk menerapkan dan mengembangkan transferable skill.
3. Promosikan budaya belajar
Dorong lingkungan yang mendorong pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan.
Baca Juga: Performance Gap: Arti, Penyebab, hingga Cara Mencegahnya
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Skill Issue?
Untuk mengatasi skill issue secara efektif, sebagai profesional HR, Anda harus mengidentifikasi dan memahami kekurangan keterampilan spesifik yang ada di dalam perusahaan.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi masalah keterampilan:
Tinjauan dan Evaluasi Kinerja
1. Mengintegrasikan Penilaian Keterampilan dalam Evaluasi Kinerja
Anda dapat mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan keterampilan mereka dan periksa apakah mereka memenuhi standar yang diperlukan.
2. Memanfaatkan Metrik Kinerja untuk Mengidentifikasi Kesenjangan Keterampilan
Analisis metrik kinerja untuk menemukan pola atau area di mana karyawan mungkin kurang dalam keterampilan tertentu.
3. Dorong Feedback dan Komunikasi dalam Mengidentifikasi Masalah Keterampilan
Berkomunikasilah dengan karyawan secara rutin dan berikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi tantangan dan kekhawatiran terkait pengembangan keterampilan mereka.
Survei dan Feedback Karyawan
1. Melaksanakan Survei untuk Mengukur Kekhawatiran Keterampilan Karyawan
Lakukan survei untuk mengumpulkan wawasan tentang persepsi karyawan terhadap kekurangan keterampilan mereka sendiri dan area yang mereka ingin tingkatkan.
2. Mendorong Saluran Komunikasi Terbuka untuk Feedback terkait Keterampilan
Ciptakan budaya yang mendorong karyawan memberikan feedback tentang kebutuhan dan tantangan pengembangan keterampilan mereka.
3. Menganalisis dan Menindaklanjuti Masukan Karyawan tentang Masalah Keterampilan
Gunakan hasil survei dan feedback untuk mengidentifikasi kekurangan keterampilan umum dan melakukan upaya pengembangan yang tepat.
Tes dan Alat Penilaian Keterampilan
1. Melaksanakan Tes dan Penilaian Keterampilan
Gunakan alat penilaian keterampilan, seperti kuis, simulasi, atau ujian praktis, untuk mengukur tingkat kemahiran karyawan.
2. Memanfaatkan Alat Pemetaan dan Profiling Keterampilan
Implementasikan perangkat lunak atau platform yang memetakan keterampilan karyawan, mengidentifikasi kekurangan, dan melacak kemajuan pengembangan keterampilan.
3. Mengintegrasikan Teknologi untuk Penilaian Keterampilan yang Efisien
Manfaatkan platform berbasis teknologi untuk menyederhanakan proses penilaian, memberikan umpan balik yang dipersonalisasi, dan mengidentifikasi kekurangan keterampilan.
Baca Juga: Skill Mapping: Panduan Lengkap untuk HR
Bagaimana Cara Mengatasi Skill Issue?
Setelah melakukan identifikasi dan ditemukan sejumlah skill issue, berikt adalah beberapa cara efektif yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi masalah ini:
Program Pelatihan dan Pengembangan
1. Merancang Inisiatif Pelatihan yang Efektif
Kembangkan program pelatihan yang sesuai dengan kekurangan keterampilan yang teridentifikasi.
Pertimbangkan menggunakan pendekatan pembelajaran campuran yang menggabungkan modul online, workshop, dan aktivitas yang praktis.
2. Menerapkan Peluang Pembelajaran Berkelanjutan
Dorong karyawan untuk terus belajar dengan menyediakan akses ke kursus online, workshop, seminar, konferensi, dan acara industri.
3. Mengevaluasi Efektivitas Program Pelatihan
Lakukan penilaian secara rutin mengenai dampak inisiatif pelatihan dengan mengumpulkan feedback, melakukan evaluasi pasca-pelatihan, dan mengukur peningkatan kinerja.
Baca Juga: Manfaat Pelatihan Kerja bagi Karyawan dan Perusahaan
Mentoring dan Coaching
1. Peran Mentoring dalam Mengembangkan Keterampilan
Membentuk program mentoring yang memasangkan karyawan berpengalaman dengan mereka yang memerlukan pengembangan keterampilan.
Mentor dapat memberikan bimbingan, berbagi pengetahuan, dan menawarkan dukungan dalam peningkatan keterampilan.
2. Mendirikan Program Coaching untuk Peningkatan Keterampilan
Implementasikan inisiatif coaching di mana karyawan menerima bimbingan dan umpan balik satu-satu dari pelatih yang berkualifikasi.
Pendekatan yang dipersonalisasi ini dapat menargetkan kekurangan keterampilan spesifik dan mempercepat pertumbuhan.
3. Manfaat Pembelajaran dan Dukungan Peer-to-Peer
Dorong pembelajaran peer-to-peer dengan menciptakan budaya kolaboratif di mana karyawan dapat berbagi pengetahuan, praktik terbaik, dan pengalaman untuk meningkatkan keterampilan mereka secara kolektif.
Baca Juga: 25 Contoh Peer-to-Peer Feedback, Manfaat, Hingga Tipsnya
Analisis dan Perencanaan Kesenjangan Keterampilan
1. Melakukan Analisis Kesenjangan Keterampilan untuk Mengidentifikasi Area Peningkatan
Lakukan analisis menyeluruh terhadap keterampilan yang diperlukan untuk setiap peran pekerjaan dan bandingkan dengan keterampilan karyawan saat ini.
Kemudian, identifikasi kekurangan dan prioritaskan area untuk pengembangan keterampilan.
2. Membuat Rencana Pengembangan Keterampilan untuk Karyawan Individu
Kembangkan rencana pengembangan keterampilan yang dipersonalisasi untuk karyawan, yang mencakup tujuan pembelajaran spesifik, sumber daya pelatihan, dan tonggak pencapaian.
Selain itu, Anda juga perlu memastikan keselarasan dengan tujuan organisasi dan aspirasi karier individu.
3. Menyelaraskan Pengembangan Keterampilan dengan Tujuan Organisasi
Terakhir, integrasikan inisiatif pengembangan keterampilan dengan tujuan strategis organisasi yang lebih luas.
Dengan menyelaraskan peningkatan keterampilan dengan tujuan bisnis, Anda dapat menciptakan budaya peningkatan skill berkelanjutan.
Baca Juga: Fixed Mindset, Apa Perbedaannya dengan Growth Mindset?
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas dapat dipahami bahwa skill issue di tempat kerja dapat menyebabkan berbagai masalah seperti produktivitas yang menurun, kerja tim yang kurang efektif, dan kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan bisnis.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perlu melakukan identifikasi dan pengembangan skill karyawan melalui berbagai cara seperti meninjau kinerja mereka, melakukan survei karyawan, dan sebagainya.
Dengan mengidentifikasi skill issue, Anda pun dapat merancang program pelatihan yang efektif, sehingga keterampilan karyawan juga akan meningkat dan memberikan dampak positif kepada perusahaan, seperti meningkatkan kinerja hingga retensi karyawan.
Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah skill issue, Anda dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui software ini, Anda tidak perlu kerepotan dalam mengurus masalah admininstrasi karyawan, mulai dari payroll, manajemen kehadiran, dan sebagainya.
Hal ini disebabkan karena Gajihub memiliki fitur employee self service (ESS) yang memungkinkan mereka untuk melakukan presensi secara mandiri dan mengajukan cuti atau izin melalui smartphone masing-masing.
Sementara itu, tim HR tetap dapat memantau kehadiran dan melihat daftar pengajuan cuti karyawan dengan sangat mudah, berikut tutorialnya:
Dengan demikian, Anda dan tim HR lainnya dapat lebih fokus dalam upaya menanganani skill issue.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024