Work Engagement: Arti, Ciri-ciri, Aspek, Dampak, dan Strateginya

Meskipun merupakan dua konsep yang saling berkaitan erat, work engagement dan employee engagement memiliki sejumlah perbedaan penting yang perlu dipahami.

Work engagement atau keterikatan kerja lebih fokus pada semangat dan motivasi seseorang terhadap tugas-tugas dan tanggung jawab yang secara spesifik berkaitan dengan pekerjaannya.

Hal tersebut mencakup tingkat konsentrasi, dedikasi, dan kebahagiaan yang dirasakan individu saat melaksanakan tugas sehari-hari mereka.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu work engagement, perbedaannya dengan employee engagement, aspek, dampak, hingga strategi untuk meningkatkannya.

Apa yang Dimaksud dengan Work Engagement?

work engagement 1

Work engagement adalah hubungan antara karyawan dengan pekerjaannya. Hal ini berfokus pada peran individu di dalam perusahaan serta seberapa besar motivasi dan komitmen mereka terhadap peran tersebut.

Work engagement yang positif menunjukkan bahwa karyawan memiliki makna yang lebih dalam terhadap pekerjananya dibandingkan sekadar memperoleh gaji.

Mereka menyadari peran pentingnya di dalam perusahaan dan menganggap pekerjaan adalah bagian dari diri mereka, bukan hanya tugas terpisah.

Work engagement juga dapat menunjukkan keterlibatan kognitif, fisik, serta emosional karyawan dengan tujuan untuk mendorong semangat, kinerja, dan produktivitas secra menyeluruh.

Keterlibatan tersebut dapat meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan, serta rasa bangga terhadap pekerjaannya yang ditandai dengan vigor (semangat), dedication (dedikasi), absorption (penghayatan) dalam bekerja.

Dengan demikian, jika karyawan menganggap pekerjaannya bernilai dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan, maka tingkat employee engagement atau keterlibatan karyawan akan menjadi lebih tinggi.

Baca Juga: 13 Cara Meningkatkan Kualitas SDM di Perusahaan Anda

Apa Saja Perbedaan Work Engagement dan Employee Engagement?

work engagement 2

Work engagement menitikberatkan pada bagaimana perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk bekerja dengan semangat dan produktif.

Hal ini melibatkan berbagai faktor, seperti suasana kerja yang nyaman, komunikasi yang terbuka antar rekan kerja, dukungan dari atasan, dan kesempatan untuk pengembangan diri.

Contohnya, jika seorang karyawan merasa diberi kesempatan untuk berkembang, didengar oleh manajemen, dan merasa dihargai atas kontribusinya, maka ia cenderung akan lebih terlibat dalam pekerjaannya.

Sementara employee engagement lebih fokus pada bagaimana karyawan memotivasi diri sendiri untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini melibatkan tingkat komitmen, dedikasi, dan antusiasme karyawan terhadap pekerjaan mereka.

Karyawan yang terlibat secara aktif biasanya merasa memiliki tanggung jawab terhadap kesuksesan perusahaan dan berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang terlibat secara karyawan mungkin akan mencari peluang untuk belajar dan berkembang, mengambil inisiatif untuk memecahkan masalah, dan bekerja sama dengan rekan-rekannya untuk mencapai tujuan bersama.

Meskipun work engagement dan employee engagement memiliki fokus yang berbeda, keduanya saling terkait dan saling memengaruhi.

Lingkungan kerja yang memotivasi dan mendukung (work engagement) dapat membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan (employee engagement).

Sebaliknya, karyawan yang merasa terlibat cenderung akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif, yang pada akhirnya dapat memperkuat work engagement.

Jadi, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan dan mempromosikan kedua aspek ini agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan bagi karyawan serta mencapai tujuan bisnisnya.

Baca Juga: Quiet Quitting: Arti, Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mencegahnya

Apa Saja Ciri-Ciri Work Engagement?

work engagement 3

Work engagement melibatkan beberapa ciri-ciri tertentu, seperti:

1. Motivasi yang Datang dari Dalam

Keterlibatan dalam pekerjaan muncul dari dalam diri seseorang. Dalam hal ini, karyawan akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan pribadi dari tugas-tugas yang mereka lakukan.

Mereka juga sangat terhubung dengan pekerjaan yang sedang dilakukan. Motivasi ini biasanya muncul karena perusahaan memberikan lingkungan kerja yang aman, memiliki tujuan, dan terdapat rasa kepercayaan di antara mereka.

2. Fokus pada Tugas

Keterlibatan dalam pekerjaan berarti sepenuhnya terfokus pada tugas yang sedang dijalankan.

Hal ini dapat mendorong hasil kerja yang lebih maksimal, karena karyawan lebih fokus dalam mengerjakan tugas-tugas mereka.

Dengan demikian, karyawan juga dapat mengasah kemampuan manajemen waktu dan menjaga work life balance mereka.

3. Energi dan Dedikasi

Karyawan yang merasa terikat dengan pekerjaannya bersedia utnuk mengeluarkan usaha dan waktu ekstra untuk unggul dalam peran mereka.

4. Larut pada Tugas Tertentu

Work engagement sering kali membuat karyawan merasa larut dalam pekerjaan mereka sehingga sering lupa waktu.

Contohnya, seorang content writer yang sedang mengerjakan tugas artikel mungkin akan sering mengalami hal ini.

5. Otonomi dan Penguasaan

Karyawan yang merasakan keterlibatand alam pekerjaan cenderung mencari otonomi dan ingin menjadi ahli dalam pekerjaan mereka.

Mereka akan mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan skill dan menonjol dalam peran mereka.

Baca Juga: 8 Cara Menciptakan Psychological Safety di Tempat Kerja

Apa Saja Aspek Penting dalam Work Engagement?

work engagement 4

Ada 3 aspek penting di dalam work engagement, yaitu:

1. Semangat (Vigor)

Semangat ditandai oleh tingkat energi dan ketahanan mental selama bekerja, kemauan untuk berusaha keras dalam pekerjaan, dan ketekunan dalam menghadapi tantangan.

Ini artinya, karyawan memiliki semangat dan kegigihan untuk mengatasi kesulitan yang mungkin terjadi dalam pekerjaan mereka.

2. Dedikasi (Dedication)

Dedikasi mencakup perusahaan keterlibatan yang kuat dalam pekerjaan, serta pengalaman, makna, antusiasme, kebanggaan, inspirasi, dan tantangan.

Sebagai contoh, saat karyawan diberi tugas baru, mereka akan merasa antusias karena melihatnya sebagai tantangan baru.

Jika mereka berhasil menyelesaikan tugas tersebut, mereka merasa bangga karena telah menguasai keterampilan baru.

3. Penghayatan (Absorption)

Penghayatan mencerminkan konsentrasi dan keseriusan dalam bekera. Mereka merasa sulit untuk memisahkan diri dari pekerjaan dan cenderung tenggelam dalam pekerjaan mereka.

Misalnya, karyawan mungkin memilih untuk lembur agar bisa menyelesaikan pekerjaan mereka saat itu juga, karena mereka merasa nyaman dan terpenuhi dalam pekerjaan tersebut.

Baca Juga: Cara Menjaga Hubungan Baik Karyawan dan Perusahaan

Apa Saja Faktor-Faktor Work Engagement?

keterikatan kerja 5

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi work engagement, yaitu:

1. Tuntutan Kerja (Job Demands)

Tuntutan kerja merujuk pada berbagai aspek dari pekerjaan yang memerlukan usaha yang berkelanjutan, baik secara fisik maupun psikologis.

Hal ini termasuk beban kerja yang berlebihan, tuntutan emosional, hingga perubahan organisasi.

Sebagai contoh, tuntutan akan kinerja tinggi, deadline yang ketat, atau perubahan struktur organisasi yang berdampak pada tugas dan tanggung jawab karyawan.

2. Sumber Daya Pekerjaan (Job Resources)

Sumber daya pekerjaan mencakup berbagai faktor yang memfasilitasi pencapaian tujuan kerja, mengurangi beban kerja, serta mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan individu.

Hal ini bisa berupa otonomi dalam melaksanakan tugas, dukungan sosial dari rekan kerja dan atassan, bimbingan dari atasan, dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan profesional.

Misalnya, fleksibilitas dalam menjadwalkan pekerjaan, dukungan tim yang solid, atau peluang untuk mengikuti pelatihan dan kursus.

3. Sumber Daya Pribadi (Personal Resources)

Sumber daya pribadi mencakup evaluasi diri yang positif terkait dengan ketahanan dan kemampuan individu untuk mengendalikan diri serta memberikan dampak yang positif pada lingkungan mereka.

Beberapa hal yang menjadi sumber daya pribadi adalah kesejahteraan psikologis, seperti perasaan bahagia, percaya diri, dan emosi yang stabil.

Karyawan yang memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi cenderung lebih terlibat dan memiliki kinerja yang baik dalam peran mereka.

Interaksi antar ketiga faktor di atas akan membentuk work engagement. Semakin seimbang ketiganya, maka semakin tinggi kemungkinan mereka untuk merasakan keterikatan yang kuat terhadap pekerjaan.

Baca Juga: Employee Experience: Arti, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

Apa Saja Dampak dari Work Engagement?

keterikatan kerja 6

Work engagement memiliki berbagai dampak positif yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Kualitas dan Kinerja Peran

Work engagement dapat meningkatkan kualitas dan kinerja yang diberikan oleh karyawan. Hal ini memastikan bahwa mereka telah melakukan tugas dengan baik.

Selain itu, kepuasan kerja karyawan juga akan bertambah seiring meningkatknya work engagement. 

2. Peningkatan Layanan Pelanggan

Keterikatan kerja juga berpengaruh terhadap kualitas layanan yang diberikan pelanggan.

Hal ini disebabkan karena karyawan yang memiliki work engagement tinggi merasa bangga dan puas dengan pekerjaan mereka, sehingga mereka lebih proaktif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Keterikatan ini juga mendorong karyawan untuk berusaha lebih keras dalam menciptakan pengalaman positif bagi pelanggan, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap organisasi.

3. Komitmen dan Produktivitas

Work engagement dapat mendorong peningkatan komitmen karyawan terhadap organisasi. Keterikatan ini memicu perilaku proaktif, di mana karyawan lebih cenderung untuk mengambil inisiatif dan berkontribusi lebih.

Produktivitas karyawan juga akan meningkat dengan adanya keterikatan kerja, karena mereka lebih termotivasi untuk bekerja secara efisien.

4. Turnover Rendah

Karyawan yang memiliki keterikatan kerja tinggi cenderung lebih termotivasi dan produktif dalam pekerjaan mereka.

Akibatnya, tingkat turnover karyawan berkurang karena karyawan merasa lebih puas dan berkomitmen terhadap pekerjaan mereka, sehingga mereka cenderung tidak meninggalkan organisasi.

Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Employee Engagement dan Manfaatnya

Bagaimana Strategi untuk Meningkatkan Semangat Kerja?

keterikatan kerja 7

Ada banyak langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk membantu mencapai work engagement, dan di antaranya adalah:

1. Memberikan Fleksibilitas

Menciptakan work life balance dalam kehidupan karyawan dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan work engagement. 

Melalui hal ini, Anda akan memperoleh kepercayaan tim dan menghasilkan peningkatan motivasi serta produktivitas dalam peran mereka.

Dalam hal ini, Anda mungkin bisa mempertimbangkan opsi jam kerja yang lebih fleksibel hingga kesempatan utuk work from home

Inisiatif tersebut dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk membangun kepercayaan dan mendorong employee engagement di tempat kerja.

2. Membangun Komunitas

Saat mencari cara untuk meningkatkan motivasi kerja, penting untuk memikirkan bagaimana cara agar semua orang merasa dihargai.

Jika setiap individu merasa dihargai dan menjadi bagian penting dari tim, semangat kerja pun akan mempengaruhi ke seluruh lingkungan kerja.

Dengan demikian, pastikan setiap orang memiliki kesempatan untuk berbicara, menyampaikan ide-ide mereka, dan merasa didengar.

3. Memberikan Penghargaan

Manusia senang mendapatkan pengakuan atas usaha dan pencapaian mereka.

Oleh karena itu, selain feedback yang konstruktif perusahaan perlu memiliki program employee recognition untuk mencapai work engagement. 

Melalui program ini, perusahaan dapat merayakan kesuksesan bersama, memahami nilai-nilai perusahaan, dan saling mengungkapkan rasa terima kasih.

Kemudian, ingatlah bahwa pengakuan dari sesama rekan kerja memiliki dampak yang sama pentingnya dengan pengakuan dari atasan.

Hal tersebut merupakan salah satu cara sederhana yang efektif untuk meningkatkan semangat kerja.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan work engagement, perusahaan juga perlu mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.

Melalui software ini, manajemen perusahaan dapat memberikan pengakuan kepada karyawan melalui fitur timeline yang ada di Gajihub.

Lewat timeline tersebut, perusahaan dapat mengumumkan keberhasilan seorang karyawan atau tim, sehingga mereka akan merasa dihargai.

Sementara itu, karyawan lain juga akan termotivasi untuk mencapai hasil yang maksimal.

Penggunaannya pun sangat mudah, berikut tutorialnya:

Selain membantu dalam hal penghargaan karyawan, Gajihub juga memberikan kemudahan pada tim HR dalam pengelolaan gaji.

Melalui fitur payroll-nya, tim HR dapat melakukan penghitungan seluruh komponen gaji mulai dari gaji pokok, bonus, hingga potongan secara lebih akurat dan otomatis.

Tertarik mencoba? Klik gambar berikut untuk informasi selengkapnya:

gajihub 1

Kesimpulan

Work engagement atau keterikatan kerja adalah konsep yang menitikberatkan pada hubungan emosional, fisik,d an kognitif karyawan dengan tugas-tugas fisik mereka.

Keterikatan ini mencakup semangat, dedikasi, dan penghayatan saat menjalankan pekerjaan sehari-hari.

Karyawan yang memiliki work engagement tinggi akan merasakan makna dalam pekerjaannya, memiliki energi dan motivasi tinggi, setra mampu fokus dan larut dalam tugas-tugas mereka.

Dengan work engagement, perusahaan akan merasakan berbagai manfaat seperti peningkatan kualitas dan kinerja peran, layanan pelanggan yang lebih baik, produktivitas lebih tinggi, serta tingkat turnover karyawan lebih rendah.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keterikatan kerja karyawan, perusahaan dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub.

Software ini memudahkan perusahaan dalam melakukan program employee recognition, payroll, hingga manajemen kehadiran karyawan.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *