Pada tahun 2024, sektor kesehatan dikabarkan tengah menghadapi tantangan besar soal rekrutmen dan mempertahankan tenaga kerja.
Di tengah situasi tersebut, isu gaji menjadi salah satu faktor yang ikut memengaruhi keputusan tenaga medis untuk bertahan atau pindah kerja.
Memasuki 2025, tren gaji di sektor kesehatan diprediksi mengalami pergeseran, seiring tingginya permintaan tenaga profesional dan makin ketatnya persaingan antar fasilitas kesehatan.
Di Indonesia sendiri, beberapa rumah sakit dan klinik mulai melakukan penyesuaian skema upah demi menarik SDM berkualitas.
Mulai dari kenaikan gaji, tunjangan tabahan, hingga bonus menjadi loyalitas menjadi strategi yang mulai diterapkan untuk menjaga stabilitas tenaga kerja.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas tren gaji sektor kesehatan di Indonesia, faktor, dan tren rekrutmen di sektor ini.
Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Tren Gaji Sektor Kesehatan?

Perubahan tren gaji di sektor kesehatan tidak terjadi begitu saja.
Ada beberapa faktor penting yang memengaruhi tren gaji ini, seperti:
1. Kekurangan Tenaga Kesehatan
Di Indonesia, kekurangan tenaga medis masih menjadi isu penting, khususnya di daerah-daerah terpencil dan luar Jawa.
Ketersediaan dokter umum, spesialis, perawat, serta tenaga kesehatan lainnya belum sebanding dengan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.
Situasi ini mendorong rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya untuk menaikkan standar gaji agar dapat menarik tenaga medis yang bersedia ditempatkan di wilayah tersebut.
2. Tingginya Angka Burnout dan Turnover
Tingginya beban kerja, sistem shift yang panjang, serta tantangan emosional selama pandemi dan setelah pandemi membuat angka burnout di kalangan tenaga kesehatan Indonesia masih cukup tinggi.
Akibatnya, turnover tenaga medis juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk menekan angka resign dan menjaga stabilitas SDM, banyak institusi kesehatan mulai menyesuaikan skema gaji pokok, memberikan tunjangan kesehatan tambahan, dan sebagainya.
Baca Juga: 16 Prospek Kerja Lulusan Ilmu Kesehatan dan Tipsnya

3. Perubahan Ekspektasi Kandidat
Tenaga kesehatan di Indonesia kini mulai lebih selektif dalam memilih tempat kerja.
Selain besaran gaji, kandidat juga mempertimbangkan fasilitas BPJS Kesehatan, asuransi tambahan, jam kerja fleksibel, dan peluang pengembangan karier.
Beberapa rumah sakit swasta besar bahkan mulai menawarkan program pelatihan berkala dan jenjang karier terstruktur sebagai bagian dari paket kompensasi yang menarik bagi tenaga medis muda.
4. Tingginya Risiko Kandidat Dropout
Dalam proses rekrutmen tenaga medis di Indonesia, fenomena kandidat yang membatalkan lamaran saat proses berlangsung atau setelah menerima offering letter masih sering terjadi, khususnya di rumah sakit daerah atau fasilitas dengan sistem kontrak jangka pendek.
Untuk mengurangi hal ini, beberapa rumah sakit mulai menawarkan insentif tambahan seperti uang transport, uang makan, hingga bonus tanda tangan kontrak agar kandidat lebih cepat memutuskan bergabung.
Baca Juga: Simak Tren Gaji Sektor Retail di Indonesia pada Tahun 2025
Bagaimana Tren Gaji pada Sektor Kesehatan di Indonesia?

Berdasarkan data dari Indonesia Salary Guide 2025 Healthcare & Life Sciences yang dirilis oleh Michael Page, tahun 2025 diprediksi menjadi periode penuh tantangan sekaligus peluang bagi industri kesehatan di Indonesia.
Sepanjang 2024, industri ini dihadapkan pada berbagai persoalan mulai dari kekurangan tenaga medis, tingginya angka burnout, hingga persaingan antar fasilitas layanan kesehatan yang semakin ketat.
Situasi tersebut membuat banyak institusi kesehatan menyesuaikan skema gaji dan benefit demi mempertahankan serta menarik tenaga kesehatan yang kompeten.
Berikut ini beberapa posisi di sektor kesehatan beserta rata-rata gaji per bulan di Indonesia tahun 2025 menurut data Michael Page:
1. Tanaga Medis
Posisi klinis seperti dokter, perawat, dan tenaga laboratorium tetap menjadi kebutuhan utama di berbagai fasilitas kesehatan.
Berikut kisaran gaji rata-rata per bulan:
- Perawat (Nurse): Rp 6 juta
- Apoteker (Pharmacist): Rp 7 juta
- Fisioterapis (Physiotherapist): Rp 8 juta
- Radiografer (Radiographer): Rp 9 juta
- Psikolog Klinis (Clinical Psychologist): Rp 10 juta
- Dokter Umum (Medical Doctor): Rp 12 juta
Kenaikan di kategori ini dipengaruhi oleh kebutuhan fasilitas kesehatan pascapandemi, dan upaya rumah sakit untuk mempertahankan tenaga medis yang berpengalaman.
2. Manajemen Rumah Sakit
Gaji untuk posisi manajerial juga mengalami kenaikan karena semakin besarnya tanggung jawab pengelolaan operasional dan SDM medis:
- Kepala Klinik (Clinic Manager): Rp 25 juta
- Manajer Keperawatan (Hospital Nursing Manager): Rp 30 juta
- Manajer Pemasaran Rumah Sakit (Hospital Marketing Manager): Rp 35 juta
- Manajer Medis & Pelayanan Penunjang (Ancillary & Medical Affairs Manager): Rp 45 juta
- Direktur Rumah Sakit (Hospital Director): Rp 75 juta
Posisi-posisi ini sangat penting untuk menjaga performa rumah sakit, sehingga banyak institusi mulai menyesuaikan gaji untuk menarik manajer berpengalaman.
Baca Juga: Cara Mengelola Manajemen Shift Rumah Sakit + 8 Tipsnya
3. Life Sciences & Industri Farmasi
Seiring berkembangnya industri life sciences dan farmasi di Indonesia, posisi strategis di sektor ini menunjukkan tren gaji yang terus naik, yaitu:
- Application Specialist / Clinical Specialist: Rp 18 juta
- Product Manager (Manajer Produk): Rp 23 juta
- Medical Affairs Manager (Manajer Urusan Medis): Rp 27 juta
- Regulatory Affairs Manager (Manajer Urusan Registrasi Obat/Alkes): Rp 35 juta
- Regional Sales Manager (Manajer Penjualan Regional): Rp 36 juta
- Marketing Manager (Manajer Pemasaran): Rp 55 juta
- Business Unit Manager: Rp 60 juta
- Country Director: Rp 162 juta
Baca Juga: Ini Tren Gaji Sektor Hospitality di Indonesia pada Tahun 2025
Bagaimana Tren Rekrutmen pada Sektor Kesehatan?

Berdasarkan prediksi global, dunia akan kekurangan sekitar 11 juuta tenaga kesehatan pada 2030, dan Indonesia pun sudah mulai merasakan dampaknya.
Beberapa wilayah di luar Jawa, rumah sakit daerah, hingga klinik kecil kesulitan mendapatkan dokter, perawat, dan tenaga medis berpengalaman.
Oleh karena itu, tren rekrutmen dan kompensasi tenaga kesehatan di Indonesia mulai banyak menyesuaikan.
Berikut ini lima tren utama yang mulai terlihat di sektor kesehatan Indonesia, beserta strategi yang bisa diterapkan rumah sakit, klinik, maupun perusahaan farmasi ke depannya:
1. Penerapan Model Kerja Fleksibel untuk Tenaga Kesehatan
Karena tenaga medis masih terbatas, beberapa rumah sakit di Indonesia mulai emnerapkan sistem kerja fleksibel.
Contohnya, ada perawat atau dokter kontrak yang bisa dipindahkan sesuai kebutuhan rumah sakit cabang, serta sistem tenaga medis lepas (freelance) untuk shift tertentu.
Selain itu, konsep internal staffing juga mulai banyak diterapkan oleh rumah sakit besar agar bisa mengatur jadwal kerja, overtime, dan kebutuhan tenaga medis secara mandiri tanpa bergantung pada outsourcing.
Sistem seperti ini terbukti bisa menurunkan angka resign dan burnout, sekaligus menjaga pelayanan tetap stabil di jam-jam sibuk.
2. Digitalisasi Proses Rekrutmen
Teknologi mulai banyak dimanfaatkan di bidang rekrutmen kesehatan di Indonesia, terutama di rumah sakit swasta, industri farmasi, dan perusahaan alat kesehatan.
Beberapa perusahaan sudah mulai menggunakan AI untuk screening CV, menjadwalkan wawancara otomatis, dan skill test berbasis online.
Selain mempercepat proses rekrutmen, sistem digital ini juga bisa membantu rumah sakit di daerah yang kesulitan mencari kandidat berkualitas, karena proses seleksi bisa dilakukan jarak jauh tanpa harus tatap muka langsung.
Baca Juga: Berikut Tren Gaji Sektor Pertambangan di Indonesia Tahun 2025

3. Penyesuaian Gaji dan Benefit agar Lebih Kompetitif
Karena persaingan antar rumah sakit dan klinik makin ketat, banyak institusi kesehatan mulai menaikkan standar gaji.
Misalnya, beberapa rumah sakit swasta di Jakarta dan Surabaya kini menawarkan sign-on bonus untuk dokter spesialis dan perawat senior, atau insentif tambahan bagi tenaga medis yang bersedia ditempatkan di daerah.
Selain itu, benefit seperti asuransi kesehatan keluarga, uang transport, dan tunjangan cuti tahunan mulai ditingkatkan agar tenaga medis lebih betah dan tidak mudah pindah ke tempat lain.
4. Program Pengembangan Karier dan Pelatihan Rutin
Banyak tenaga medis muda di Indonesia sekarang tidak hanya mencari gaji besar, tapi juga peluang pengembangan karier.
Karena itu, rumah sakit dan perusahaan farmasi mulai rutin mengadakan pelatihan, program workshop, hingga program beasiswa internal untuk meningkatkan keterampilan klinis maupun digital.
Program mentoring dan pelatihan kepemimpinan juga mulai dijalankan, supaya tenaga medis punya kesempatan menempati posisi manajerial di masa depan.
Langkah ini efektif menekan turnover, sekaligus menjaga loyalitas tenaga medis.
Baca Juga: Tren Gaji Sektor Teknologi di Indonesia Tahun 2025, Seperti Apa?
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa tren gaji tenaga kesehatan mengalami kenaikan di tahun 2025, terutama di posisi-posisi strategis dan tenaga medis dengan kualifikasi khusus.
Kenaikan ini dipicu oleh tingginya permintaan tenaga kesehatan pascapandemi, angka turnover yang cukup tinggi, serta persaingan antar rumah sakit dan fasilitas kesehatan swasta dalam merekrut SDM terbaik.
Selain itu, meningkatnya ekspektasi kandidat terhadap benefit tambahan dan keseimbangan kerja-hidup turut mendorong institusi kesehatan menyesuaikan skema kompensasi agar tetap kompetitif di pasar tenaga kerja.
Menurut data yang ada, posisi seperti dokter spesialis, perawat senior, manajer klinik, hingga direktur rumah sakit menunjukkan kenaikan gaji yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk membantu bisnis di industri kesehatan dalam mengelola gaji karyawan, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dari GajiHub.
Melalui software ini, tim HR dan finance dapat dengan mudah menghitung seluruh komponen gaji, mulai dari gaji pokok, bonus, upah lembur, hingga potongan seperti PPh 21 dan iuran BPJS.
Selain itu, perusahaan juga dapat menyediakan slip gaji yang bisa diunduh dalam format PDF dan dikirim kepada masing-masing karyawan.
Dengan demikian, proses penggajian bisa berjalan efisien dan transparan, terutama jika karyawan harus mengambil lembur atau shift malam.
Tertarik mencoba GajiHub? Yuk, klik tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.