Talent Shortage: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya

talent shortage banner

Talent shortage atau kekurangan bakat adalah situasi di mana permintaan akan skill tertentu melebihi pasokan yang tersedia di pasar tenaga kerja.

Istilah ini juga dikenal dengan talent scarcity (kelangkaan bakat) yang menjadi salah satu isu global yang paling menantang bagi para pengusaha.

Studi terbaru menemukan bahwa hampir 4 dari 5 pengusaha secara global melaporkan kesulitan dalam menemukan bakat dengan skill yang dibutuhkan pada tahun 2023.

Namun, sebenarnya apa yang menyebabkan talent shortage terjadi? Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas hal tersebut hingga tips untuk menghadapinya.

Apa yang Dimaksud dengan Talent Shortage?

talent shortage 1

Talent shortage atau kekurangan bakat adalah kondisi ketika perusahaan membutuhkan keterampilan tertentu tetapi tidak ada cukup karyawan atau calon kandidat yang memiliki keterampilan tersebut.

Selain mempengaruhi perusahaan, kondisi ini juga bisa mempengaruhi seluruh industri atau bahkan eknomi global.

Kekurangan staf bisa menyebabkan beberapa masalah, seperti pertumbuhan perusahaan yang lebih lambat, penutupan bisnis, peningkatan penggunaan teknologi untuk mengisi kekosongan staf, dan tingginya turnover karyawan.

Hal tersebut disebabkan karena saat terjadi kekurangan staf, perusahaan lain akan menawarkan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi untuk menarik karyawan, sehingga perusahaan akan kehilangan lebih banyak staf.

Baca Juga: Talent Pipeline: Arti, Elemen Penting, Cara dan Tantangannya

Apa Saja Faktor yang Mendorong Terjadinya Talent Shortage?

talent shortage 2

Talent shortage terjadi karena berbagai faktor yang saling berkaitan. Beberapa faktor utama yang mendorong kekurangaan ini adalah:

1. Kemajuan Teknologi

Teknologi yang berkembang pesat menciptakan permintaan tinggi untuk pekerja dengan keterampilan teknologi, seperti data analyst dan ahli di bidang AI.

Sayangnya, tidak cukup banyak orang yang terlatih untuk mengisi peran ini.

2. Perubahan Demografis

Di banyak negara, banyak pekerja yang sudah tua mulai pensiun. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja yang berpengalaman.

Sementara itu, pekerja mudah yang baru memasuki dunia kerja sering kali belum memiliki keterampilan yang dibutuhkan.

3. Perubahan Jenis Pekerjaan

Semakin banyak pekerjaan yang bersifat fleksibel, remote working, atau berbasis project, maka talent shortage pun akan semakin meningkat.

Hal ini dsebabkan karena berbagai pekerjaan tersebut membutuhkan keterampilan baru yang belum dimiliki banyak orang.

4. Ketidaksesuaian Pendidikan

Apa yang diajarkan di sekolah atau inversitas seringkali tidak sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

Hal ini menyebabkan ada bidang yang kelebihan pekerja dan bidang lain yang kekurnagan.

5. Geografis Tidak Mereta

Keterampilan pekerja tidak tersebar mereta di seluruh dunia. Beberapa daerah memiliki terlalu banyak pekerja dengan keterampilan tertentu, sementara daerah lainnya kekurangan.

6. Pertumbuhan Industri yang Cepat

Industri seperti teknologi, kesehatan, dan energi terbarukan berkembang sangat cepat.

Perkembangan ini lebih cepat dibandingkan kemampuan untuk melatih pekerja yang terampil, sehingga menyebabkan kelangkaan bakat.

Dengan mengetahui penyebab-penyebab ini, perusahaan bisa lebih baik dalam mencari solusi untuk mengatasi kelangkaan bakat dan menemukan pekerja yang mereka butuhkan.

Baca Juga: Talent Sourcing: Arti, Proses, Teknik Terbaik, dan Tantangannya

Apakah Indonesia Mengalami Talent Shortage?

talent shortage 3

Ya, Indonesia tengah menghadapi masalah talent shortage, karena jumlah lowongan pekerjaan tidak seimbang dengan jumlah pelamar.

Jika melihat data dari Jobstreet Indonesia, pada Agustus 2022 terdapat 39.842 lowongan pekerjaan, sementara pelamar aktif mencapai Rp560.994 orang.

Dengan kondisi tersebut, hanya sekitar 7,1% pelamar yang berpeluang mendapatkan pekerjaan melalui platform tersebut, sementara 92,9% lainnya mungkin akan kesulitan memperoleh pekerjaan.

Meskipun laporan dari JobStreet Outlook 2022 menunjukkan penurunan tingkat pengangguran dari 7,07% menjadi 6,49%, namun angka ini dinilai masih belum ideal.

Selain itu, banyaknya jumlah pelamar membuat rekruter kesulitan menyaring kandidat yang sesuai dengan keburuhan perusahaan.

Rekruter bisa menerima hingga ribuan resume setiap harinya, yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga sebelum bisa melanjutkan ke tahap rekrutmen berikutnya.

Baca Juga: Talent Management Model: Pengertian dan Cara Membangunnya

Apa Dampak dari Talent Shortage terhadap Bisnis?

talent shortage 4

Kekurangan bakat dapat memberikan dampak yang signifikan bagi para pemberi kerja dan mempengaruhi berbagai aspek operasional bisnis.

Laporan dari SHRM menunjukkan bahwa 68% profesional HR kesulitan dalam mengisi posisi full time dan 72% kesulitan mengisi part time. 

Hal tersebut menunjukkan betapa seriusnya dampak kekurangan talenta bagi perusahaan di berbagai industri.

Di samping itu, berikut sejumlah dampak dari talent shortage lainnya:

1. Biaya yang Meningkat

Ketika pemberi kerja kesulitan menemukan kandidat yang terampil, mereka seringkali harus mempekerjakan tenaga kerja sementara atau menggunakan agen penyedia tenaga kerja.

Pengeluaran tambahan tersebut dapat meningkatkan biaya tenaga kerja secara signifikan, yang pada akhirnya mempengaruhi profitabilitas dan daya saing perusahaan.

Menurut survei dari Adecco Group, 92% pemberi kerja melaporkan bahwa kekurangan talenta mempengaruhi produktivitas, kepuasan karyawan, dan kepuasan pelanggan mereka.

2. Produktivitas yang Berkurang

Kurangnya pekerja terampil membuat staf yang ada harus bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan produktivitas.

Hal tersebut dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan dan menghambat pertumbuhan bisnis.

Studi dari Manufacturing Institute dan Deloitte memprediksi bahwa industri manufaktur akan membutuhkan 4,6 juta pekerja pada tahun 2028, namun mungkin akan kekurangan 2,4 juta pekerja akibat pensiun dan ekspansi ekonomi.

3. Inovasi yang Terbatas

Tanpa pekerja yang terampil, perusahaan mungkin kesulitan untuk berinovasi dan tetap kompetitif.

Hal ini bisa menghambat pertumbuhan dan membatasi kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.

4. Layanan Pelanggan yang Buru

Kekurangan staf juga dapat menyebabkan layanan pelanggan yang buruk, menurunkan kepuasan dan retensi pelanggan.

Laporan dari Society for Human Resource Management menunjukkan bahwa 84% profesional HR merasa bahwa kekurangan talenta berdampak sedang hingga tinggi pada kemampuan perusahaan mereka untuk melayani klien atau pelanggan.

Baca Juga: Talent Mapping: Arti, Manfaat, Hingga Langkah-Langkahnya

Bagaimana Cara Menghadapi Talent Shortage?

kekurangan bakat 5

Dengan adanya masalah talent shortage, penting bagi perusahaan untuk mengetahui cara menarik talenta dan mempertahankan karyawan.

Berikut beberapa cara untuk menghindari kekurangan staf dan menarik kandidat berkualitas:

1. Benefit dan Kompensasi

Salah satu cara terbaik untuk menarik dan mempertahankan karyawan adalah dengan memberikan paket kompensasi dan manfaat yang kompetitif.

Menurut Employee Benefits Survey Report 2022 oleh PeopleKeep, 82% pekerja menganggap paket kompensasi dari pemberi kerja sebagai faktor penting dalam memutuskan menerima pekerjaan.

Survei Paycor menunjukkan bahwa 70% organisasi menawarkan peningkatan gaji untuk menarik bakat, sementara 53% menawarkan benefit berupa kesehatan dan kebugaran.

Dengan memperkuat manajemen kompensasi Anda, Anda bisa menarik tenaga kerja yang lebih terampil dan mempertahankan karyawan.

Beberapa benefit yang paling diminati adalah:

  • Asuransi kesehatan
  • Cuti berbayar
  • Asuransi gigi
  • Benefit pensiun
  • Jadwal kerja fleksibel
  • Benefit terkait kesehatan mental
  • Program pengembangan profesional

Dengan banyaknya jenis-jenis kompensasi, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub, yang dapat membantu tim HR mengelola segala kompensasi tersebut.

Melalui fitur payroll-nya, tim HR dapat menghitung seluruh komponen gaji karyawan secara lebih otomatis dan akurat.

Di samping itu, mereka juga bisa mengelola paket kompensasi lain seperti cuti, BPJS, hingga reimbursement. 

Jika perusahaan Anda ingin menerapkan sistem kerja fleksibel, software ini juga dapat memantau kehadiran karyawan secara lebih akurat.

Hal ini disebabkan karena Gajihub telah dilengkapi sistem presensi dengan wajah, di mana sistem akan menolak jika karyawan diketahui melakukan kecurangan.

Dengan berbagai fiturnya, Gajihub dapat membantu perusahaan untuk menjaga karyawannya di tengah-tengah masalah talent shortage ini.

Tertarik mencoba? Klik gambar berikut untuk informasi selengkapnya:

gajihub 3

2. Tunjangan Karyawan

Salah satu cara terbaik untuk memberikan benefit terkait gaya hidup kepada staf Anda adalah dengan memberikan tunjangan karyawan.

Anda dapat memberikan uang bulanan kepada karyawan yang bisa mereka gunakan untuk berbagai keperluan atau biaya yang Anda anggap penting.

Misalnya seperti biaya untuk keanggotaan gym, atau bahkan biaya untuk bekerja secara remote working hingga pengembangan profesional.

Dengan kondisi kurangnya tenaga terampil, Anda juga bisa memberikan akses ke program pelatihan, kesempatan untuk berkembang, atau bantuan biaya pendidikan bagi karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dan naik ke posisi yang lebih tinggi.

3. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan atau corporate culture yang positif penting untuk mempertahankan karyawan.

Meskipun benefit dan kompensasi yang baik bisa membuat karyawan tetap bertahan sementara, budaya positif sangat penting untuk retensi jangka panjang.

Survei Paycor menemukan bahwa 22% profesional bertahan di pekerjaan mereka saat ini karena budaya perusahaan.

Dengan menciptakan budaya positif di mana karyawan merasa diterima dan dihargai, Anda bisa meningkatkan produktivitas dan moral, serta mengurangi turnover.

4. Budaya Pertumbuhan dan Pengembangan

Investasi dalam pertumbuhan dan pengembangan anggota tim yang ada penting untuk menjaga keterlibatan dan produktivitas.

Selain memberikan berbagai tugas, pertimbangkan peluang untuk peningkatan keterampilan dan pembelajaran berkelanjutan. Ini bisa berupa program pelatihan, workshop, atau sertifikasi.

Baca Juga: Work Engagement: Arti, Ciri-ciri, Aspek, Dampak, dan Strateginya

5. Penghargaan Karyawan

Mengakui dan menghargai kontribusi anggota tim bisa meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka.

Terapkan program employee recognition untuk mengakui kerja keras karyawan dan berikan feedback tepat waktu.

Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menerapkan program penghargaan dan pengakuan yang mencakup insentif, bonus, atau bentuk apresiasi lainnya bagi para karyawan berprestasi.

6. Pekerjaan yang Menantang dan Bermakna

Profesional terampil akan berkembang ketika mereka diberi pekerjaan yang menantang dan bermakna yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka.

Jadi, berikan tugas yang memungkinkan anggota tim memanfaatkan keahlian mereka dan mengambil tanggung jawab yang mengembangkan kemampuan mereka.

Pertimbangkan juga peluang bagi tim untuk bekerja sama dengan divisi lain dalam bisnis untuk memperluas keahlian mereka.

Dengan menawarkan proyek yang memicu kemampuan mereka, Anda menjaga tim tetap termotivasi, puas, dan kecil kemungkinannya mencari perubahan atau tantangan di tempat lain.

7. Work Life Balance

Dengan menciptakan work life balance yang sehat bagi anggota tim, Anda memberikan kepastian yang tidak bisa dijamin dari tawaran kompetisi.

Untuk mencapainya, Anda dapat mendorong pengaturan kerja fleksibel, seperti kerja jarak jauh atau jam kerja fleksibel, untuk mengakomodasi preferensi individu.

Promosikan budaya yang menghormati batasan dan mencegah kerja berlebihan atau kelelahan dengan tidak mengirim email pada akhir pekan atau setelah jam kerja.

8. Membangun Hubungan yang Kuat dan Kepercayaan

Loyalitas adalah salah satu hal terbesar yang membuat karyawan tetap tinggal di perusahaan. Oleh karena itu, saat mengalami shortage, manajemen perusahaan sangat bergantung pada hubungan yang kuat dan saling percaya.

Ini berarti, Anda harus berinteraksi dengan tim Anda, baik melalui meeting, kegiatan tim, atau obrolan santai.

Dengarkan dengan baik apa yang dikatakan mereka, berikan dukungan, dan tangani masalah secepat mungkin.

Selain itu, pastikan lingkungan kerja terasa inklusif dan mendukung, di mana setiap orang merasa dihargai dan terhubung.

Hubungan yang erat dan saling percaya akan membuat karyawan tetap loyal dan berkomitmen, dan mengurangi kemungkinan mereka mencari pekerjaan di tempat lain.

Baca Juga: Cara Menjaga Hubungan Baik Karyawan dan Perusahaan

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas dapat dipahami talent shortage adalah salah satu masalah yang tengah terjadi di pasar  tenaga kerja saat ini, termasuk di Indonesia.

Untuk itu, perusahaan perlu mengambil langkah strategis guna menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas.

Dengan menyediakan paket kompensasi dan benefit yang kompetitif, seperti asuransi kesehatan, cuti berbayar, fleksibilitas dalam bekerja, perusahaan dapat menarik minat para kandidat potensial.

Selain itu, memberikan tunjangan karyawan untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan personal dan profesional karyawan dapat menjadi nilai tambah yang signifikan.

Sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan karyawan, perusahaan dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub agar lebih mudah dalam pengelolaan kompensasi dan benefit lainnya seperti cuti dan fleksibilitas dalam bekerja.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *