Dalam mendukung kesuksesan perusahaan, talent acquisition strategy memegang peranan yang sangat penting.
Talent acquisition strategy menjadi strategi yang mendukung perusahaan untuk mendapatkan kandidat berkualitas sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pada strategi ini, perusahaan menggunakan pendekatan strategi untuk mengidentifikasi, menarik, dan mengintegrasikan talenta terbaik agar kebutuhan bisnis dapat dipenuhi secara efisien dan juga strategis.
Seperti yang diketahui, mendapatkan kandidat terbaik menjadi langkah awal bagi perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis secara berkelanjutan.
Talenta terbaik ini berperan penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lalu apa yang dimaksud dengan talent acquisition strategy dan apa saja elemen yang dimilikinya?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai talent acquisition strategy, mulai dari pengertiannya, mengapa penting, hingga elemen yang dimilikinya.
Untuk lebih lengkapnya Anda dapat membaca penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa Itu Talent Acquisition Strategy?

Talent acquisition strategy merupakan strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik talenta terbaik guna memenuhi kebutuhan SDM di perusahaan.
Dalam strategi akuisisi talenta ini penting bagi perusahaan untuk melakukan branding yang kuat dengan memberikan pengalaman terbaik kepada kandidat.
Banyak perusahaan yang melakukan rekrutmen dengan secepat mungkin, tanpa peduli dengan kualitas yang dimilikinya.
Padahal penting bagi perusahaan untuk memahami kebutuhan talenta perusahaan sebelum memulai proses rekrutmen.
Dengan adanya, talent acquisition strategy, perusahaan memiliki strategi yang tepat untuk mendapatkan talenta terbaik bagi perusahaan.

Baca Juga: Talent Strategy Framework: Cara Melakukan, Elemen, dan Contohnya
Mengapa Talent Acquisition Strategy Penting bagi Perusahaan?

Pada November 2021 muncul fenomena Great Resignation di mana ada lebih dari 4,5 juta karyawan di AS mengundurkan diri yang akhirnya membuat pemberi kerja merasa panik untuk mengisi posisi-posisi kunci di perusahaan.
Bayangkan jika hal ini terjadi di perusahaan Anda, kehilangan talenta berbakat bisa menjadi ancaman serius bagi perusahaan.
Sebagai perusahaan, keadaan seperti halnya dalam fenomena tersebut bisa saja terjadi dan penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi yang tepat untuk mengantisipasinya.
Talent acquisition strategy menjadi strategi yang dapat membantu Anda untuk mendapatkan kandidat terbaik untuk mengisi posisi di perusahaan.
Hal ini dikarenakan tanpa adanya orang yang tepat, maka perusahaan Anda dapat menghadapi produktivitas yang rendah, pengambilan keputusan yang buruk, dan menurunnya motivasi karyawan.
Baca Juga: Talent Acquisition Analytics: Pengertian, Manfaat Perusahaan, Hingga Langkah Implementasinya
Bagaimana Talent Acquisition Strategy di Setiap Jenis Perusahaan?
Tidak semua strategi akuisisi talenta yang sukses menggunakan pendekatan “satu ukuran untuk semua”.
Perencanaan dan implementasi akan berbeda tergantung pada beberapa faktor, termasuk:
- Jenis industri
- Ukuran perusahaan
- Nama merek
- Batasan anggaran
- Kesempatan kerja
- Tekanan dari pesaing
- Perusahaan Besar
Organisasi terkemuka dengan ribuan karyawan, seperti Microsoft, Google, atau IBM, menggunakan strategi akuisisi talenta yang lebih berfokus pada pengembangan dan retensi talenta.
Hal ini karena organisasi-organisasi tersebut memiliki pool talenta yang lebih luas untuk dipilih.
Berikut strategi yang digunakan dua jenis perusahaan untuk melakukan akuisisi talenta:
1. Perusahaan Menengah
Organisasi menengah dengan 500 hingga 1.000 karyawan tidak memiliki keunggulan dalam hal kumpulan talenta yang luas atau dana besar untuk gaji dan tunjangan.
Dalam hal ini, strategi perekrutan talenta yang terencana dengan baik dapat diformulasikan untuk dua segmen yang sudah dikenal dan yang masih baru.
Baca Juga: Talent Management: Pengertian, Proses, Strategi, dan Tips Mengelolanya
2. Perusahaan Kecil dan Start-up
Perusahaan kecil dan start-up memang memiliki keterbatasan dalam pendekatan pada saat merekrut talenta tingkat atas karena anggaran yang terbatas.
Untuk mengatasinya Anda perlu menggunakan strategi yang tepat.
Misalnya, mereka dapat menggunakan freelancer atau bekerja sama dengan universitas.
Mereka juga dapat menawarkan program loyalitas untuk karyawan atau berpartisipasi dalam berbagai program pengembangan bisnis.
Baca Juga: Time to Fill: Faktor, Cara Mengukur, dan Menguranginya
6 Elemen Talent Acquisition Strategy Paling Efektif

Terlepas dari ukuran atau cakupan bisnis Anda, akuisisi talenta harus selalu dilakukan dengan pendekatan strategis.
Tentunya, mencari talenta terbaik menjadi lebih mudah ketika Anda memiliki strategi perekrutan talenta yang baik.
Berikut ini adalah 6 elemen talent acquisition strategy yang paling efektif untuk dilakukan oleh perusahaan Anda:
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja adalah langkah dasar dalam mengembangkan strategi perekrutan talenta yang efektif.
Ini adalah proses yang digunakan organisasi Anda untuk menganalisis tenaga kerjanya dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mempersiapkan kebutuhan tenaga kerja di masa depan.
Perencanaan mencakup penyelarasan tujuan bisnis, analisis rencana tenaga kerja, pemahaman pasar tenaga kerja, dan pertimbangan global.
Segmentasi tenaga kerja mencakup pemahaman tentang segmen-segmen tenaga kerja yang berbeda dan posisi di dalam segmen-segmen tersebut, serta keterampilan, kompetensi, dan pengalaman yang diperlukan.
Baca Juga: Talent Pipeline: Arti, Elemen Penting, Cara dan Tantangannya
2. Branding Perusahaan Anda
Employer branding mencakup aktivitas yang membantu mengartikulasikan dan mendefinisikan citra perusahaan, budaya, perbedaan utama, reputasi, serta produk dan layanan Anda.
Hal ini juga membantu memperkuat posisi pasar organisasi Anda, menarik kandidat berkualitas, dan menggambarkan seperti apa bekerja di perusahaan Anda bagi seorang kandidat.
Menurut penelitian LinkedIn tahun 2015, 62% profesional di 26 negara menganggap merek perusahaan sebagai faktor penentu utama saat melamar pekerjaan.
Perekrutan dan akuisisi talenta melalui media sosial telah melampaui titik kritis, melalui:
- 84% organisasi saat ini menggunakan media sosial untuk merekrut dan mengakuisisi talenta
- 82% organisasi menggunakan media sosial untuk merekrut kandidat pasif
Di sini dapat dipahami bahwa merek perusahaan yang kuat sangat penting.
Jika Anda tidak menceritakan kisah Anda, orang lain akan melakukannya untuk Anda.
3. Pencarian dan Perekrutan

Mencari talenta secara internal memiliki biaya dan keunggulan lain dibandingkan pencarian eksternal.
Saat mencari kandidat, Anda sebaiknya memulai dengan mencari secara internal terlebih dahulu.
Lagi pula, karyawan menghargai peluang pengembangan karier dan mobilitas vertikal, dan ini adalah kunci untuk mempertahankan talenta.
Pada saat yang sama, perencanaan suksesi dapat memfasilitasi perekrutan internal dengan mengidentifikasi dan mempersiapkan karyawan yang sesuai untuk mengisi posisi kunci saat karyawan saat ini meninggalkan perusahaan.
Rekomendasi masih menjadi sumber utama perekrutan baru, dengan beberapa perusahaan mengubah setiap karyawannya menjadi perekrut.
Program pengembangan karier dan kepemimpinan juga menyediakan peluang yang memperkaya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
Baca Juga: Contoh SOP Rekrutmen, Komponen Penting, dan Cara Membuat
4. Penggunaan Teknologi Baru
Menurut sebuah studi, 86% kandidat aktif menggunakan smartphone mereka saat mencari pekerjaan.
Akibatnya, beberapa langkah perekrutan mobile yang umum dilakukan oleh organisasi meliputi:
- Mengoptimalkan situs karier mereka
- Mengoptimalkan posting pekerjaan
- Mengoptimalkan proses aplikasi untuk pengguna mobile
Menawarkan kandidat kehadiran mobile yang bersih, sederhana, dan terbranding dengan baik memungkinkan organisasi Anda fokus pada cara menarik perhatian mereka dan membedakan peluang pekerjaan.
Perusahaan yang mempertahankan branding mereka, memudahkan pendaftaran dan pengajuan lamaran, serta mengintegrasikan pembuatan akun dan login cepat dengan media sosial memiliki peluang lebih besar untuk menarik talenta.
Pada saat yang sama, sistem pelacakan pelamar (applicant tracking systems) terus berkembang.
Antarmuka pengguna yang lebih intuitif dan kemampuan integrasi yang ditingkatkan memberikan pengalaman yang lebih baik dan positif bagi pelamar.
Alat penilaian terintegrasi dan analitik yang kuat membuka jalan bagi strategi akuisisi talenta yang lebih baik.
Pada akhirnya, tujuan utamanya di sini adalah memprediksi apakah seorang kandidat cocok untuk pekerjaan, tim, dan perusahaan.
5. Onboarding yang Komprehensif
Onboarding adalah program sistematis dan komprehensif yang membantu mengintegrasikan karyawan baru ke dalam perusahaan dan budayanya.
Program ini memberikan karyawan baru alat dan informasi yang diperlukan untuk menjadi anggota tim yang produktif.
Pelaksanaan program ini dapat berkontribusi pada tingkat retensi yang tinggi.
Berdasarkan studi Aberdeen Group ditemukan bahwa:
- 86% responden merasa bahwa keputusan seorang karyawan baru untuk tetap bekerja di perusahaan dalam jangka panjang sering kali dibuat dalam enam bulan pertama kerja.
- 66% perusahaan dengan program onboarding mengklaim tingkat asimilasi karyawan baru ke dalam budaya perusahaan yang lebih tinggi.
- 62% perusahaan menikmati rasio waktu hingga produktivitas yang lebih tinggi.
- 54% perusahaan melaporkan tingkat keterlibatan karyawan yang lebih tinggi.
Akhir tahun pertama biasanya menandai transisi dari pelatihan di tempat kerja ke pengembangan berkelanjutan.
Meskipun penggunaan teknologi yang tepat sangat baik, sentuhan pribadi tetap diperlukan.
Teknologi bisa dikatakan menguasai perekrutan, tetapi menarik talenta terbaik masih memerlukan pesan yang dipersonalisasi dan janji bahwa karier mereka akan berkembang pesat setelah bergabung dengan perusahaan.
Baca Juga: Pentingnya Analisis Prediktif, HR Wajib Tahu
6. Penggunaan Analitik Data
Analitik data dapat meningkatkan efektivitas strategi akuisisi talenta, menentukan kompetensi pekerjaan untuk setiap peran, dan mengukur potensi kinerja calon sebelum menawarkan pekerjaan.
Menurut laporan Deloitte Talent Analytics ditemukan bahwa:
- 75% eksekutif HR setuju bahwa analitik adalah pendorong kunci kesuksesan organisasi.
- 56% menilai keterampilan mereka dalam analitik tenaga kerja sebagai buruk.
- 40% mengatakan mereka tidak memiliki sumber daya untuk melakukan analitik talenta.
Menentukan cara mengukur kualitas perekrutan merupakan tantangan besar bagi kebanyakan perusahaan.
Lagi pula, tidak ada metrik yang cocok untuk semua karena bergantung pada prioritas bisnis perusahaan.
Seiring dengan pergeseran pasar talenta menuju analitik kinerja, peran metrik SDM telah meningkat secara dramatis.
Organisasi harus belajar untuk mengadopsi analitik prediktif.
Di sini Anda tidak perlu mempekerjakan analis data penuh waktu, tetapi Anda harus dapat mengukur efektivitas semua aspek upaya perekrutan dan akuisisi talenta.
Strategi akuisisi talenta yang unggul bukanlah sesuatu yang dapat dibangun dalam semalam.
Dibutuhkan waktu dan sumber daya yang tepat untuk memulainya.
Penting untuk memahami posisi perusahaan di pasar, tujuan perusahaan, dan apa yang perlu ditingkatkan dalam proses perekrutan perusahaan sebelum menciptakan strategi yang kuat.
Baca Juga: Talent Pool: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai talent acquisition strategy yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa talent acquisition strategy dibutuhkan perusahaan untuk merekrut kandidat terbaik.
Seperti yang diketahui, untuk mendukung kemajuan perusahaan, dibutuhkan kandidat dengan talenta terbaik.
Selain dari talenta terbaik, perusahaan juga perlu mendukungnya dengan pengelolaan karyawan dengan baik dan benar.
Gunakan sistem HRIS dari GajiHub untuk mendukung kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk mendukung kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Talent Acquisition Strategy: Ini 6 Elemen Pentingnya - 13 November 2025
- Merit Pay: Kelebihan dan Kekurangannya - 13 November 2025
- Staffing Plan: Manfaat dan Cara Membuatnya - 12 November 2025