Struktur Gaji: Jenis, Faktor, dan Cara Menyusunnya

struktur gaji banner

Struktur gaji merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen HR di setiap organisasi.

Struktur ini berfungsi sebagai panduan dalam menentukan kompensasi yang adil dan sesuai bagi seluruh karyawan, berdasarkan tanggung jawab, kualifikasi, dan kontribusi yang mereka berikan.

Dengan adanya struktur gaji yang jelas, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang profesional, adil, dan transparan.

Selain itu, struktur yang kompetitif juga memiliki peran strategis dalam menarik dan mempertahankan karyawan berbakat.

Struktur gaji yang baik juga menetapkan pendekatan yang konsisten terhadap kebijakan kompensasi, sehingga memudahkan pengelolaan biaya tenaga kerja secara efisien.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas pengertian, manfaat, jenis, dan faktor, serta cara menyusun struktur gaji.

Apa yang Dimaksud dengan Struktur Gaji?

struktur gaji 7

Struktur gaji adalah susunan atau aturan yang dibuat oleh perusahaan untuk menentukan besaran gaji setiap posisi pekerjaan.

Penentuan gaji ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti pengalaman kerja, tingkat pendidikan, skill, dan tanggung jawab di posisi tersebut.

Dengan struktur yang tepat, perusahaan bisa memberikan gaji dan kenaikan yang adil, merata, dan sesuai dengan standar di industri.

Selain itu, struktur gaji juga membantu perusahaan dalam menarik, mempertahankan, dan memotivasi karyawan yang berkualitas agar terus berkontribusi bagi kemajuan perusahaan.

Baca Juga: 8 Jenis Struktur Peningkatan Gaji Karyawan dan Tips Memilihnya

Mengapa Perusahaan Perlu Menyusun Struktur Gaji yang Tepat?

struktur gaji 5

Struktur gaji adalah hal yang penting, baik bagi perusahaan maupun untuk karyawan.

Berikut beberapa alasan mengapa struktur kompensasi perlu dibuat dan diterapkan dengan baik:

Untuk Perusahaan

Menarik dan Mempertahankan Karyawan Terbaik

Struktur gaji yang jelas dan kompetitif bisa membantu perusahaan menarik calon karyawan terbaik.

Selain itu, perusahaan juga bisa mempertahankan karyawan berprestasi dengan memberikan gaji yang sesuai dan bersaing.

Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas

Dengan adanya aturan yang jelas tentang jenjang gaji dan peluang kenaikan, karyawan akan lebih termotivasi untuk bekerja maksimal dan meningkatkan produktivitas.

Baca Juga: 15 Tips Meningkatkan Motivasi Karyawan dan Strateginya

Memberikan Keadilan dan Transparansi

Struktur gaji memastikan setiap karyawan mendapat bayaran yang adil sesuai kemampuan, pengalaman, dan kinerjanya.

Hal ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan adil.

Memudahkan Pengaturan Anggaran Perusahaan

Dengan struktur gaji yang teratur, perusahaan bisa lebih mudah mengelola biaya penggajian dan merencanakan keuangan jangka panjang.

Baca Juga: Struktur Kompensasi: Jenis, Faktor, Cara Membuat, dan Contohnya

gajihub banner

Untuk Karyawan

Memberi Gambaran tentang Potensi Penghasilan

Karyawan jadi tahu berapa kisaran gaji yang bisa didapatkan ke depannya dan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapainya.

Membantu Saat Negosiasi Gaji

Dengan adanya struktur gaji, karyawan memiliki acuan saat ingin menegosiasikan gaji, baik saat penilaian kerja maupun saat menerima tawaran pekerjaan baru.

Mendorong Semangat untuk Meningkatkan Kinerja

Sistem gaji yang terstruktur dapat memotivasi karyawan untuk terus berkembang agar bisa mendapatkan gaji yang lebih baik.

Meningkatkan Kepuasan Kerja

Struktur gaji yang adil dan terbuka akan membuat karyawan merasa dihargai, nyaman, dan puas bekerja di perusahaan.

Baca Juga: 10 Indikator Kepuasan Kerja dan Cara Meningkatkannya

Apa Saja Jenis Struktur Gaji?

struktur gaji 4

Struktur gaji merupakan sistem yang menentukan rentang tingkat gaji untuk setiap kategori pekerjaan dalam suatu organisasi.

Penetapan ini biasanya didasarkan pada beberapa faktor seperti pengalaman kerja, tanggung jawab, pendidikan, dan keterampilan yang dimiliki.

Tidak ada satu jenis struktur yang berlaku untuk semua perusahaan, karena masing-masing jenis memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri.

Berikut adalah beberapa jenis struktur gaji yang umum digunakan:

1. Struktur Tradisional atau Hierarki

Struktur ini paling sering diterapkan di berbagai perusahaan, di mana kenaikan gaji dan jenjang karier ditentukan berdasarkan kinerja, pengalaman, dan lama masa kerja.

Setiap kenaikan jabatan biasanya diiringi dengan peningkatan gaji.

Struktur ini memberikan stabilitas dan kepastian bagi karyawan serta menghargai loyalitas.

Namun, struktur ini kurang fleksibel untuk lingkungan kerja modern karena tidak selalu memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi yang mungkin masih berada di posisi lebih rendah, sehingga berpotensi menurunkan motivasi.

2. Struktur Berdasarkan Tingkatan

Dalam sistem gaji ini, pekerjaan dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan atau grade yang memiliki nilai relatif setara.

Karyawan dapat naik ke tingkatan berikutnya secara berkala, misalnya setiap tahun atau dua tahun, sehingga perkembangan karier dapat berlangsung lebih cepat.

Kelemahannya, motivasi karyawan dapat menurun saat mereka merasa tidak ada lagi tingkatan yang bisa dicapai.

Baca Juga: 10 Strategi Penting untuk Melakukan Negosiasi Gaji

3. Struktur Bertahap

Struktur ini didasarkan pada lamanya masa kerja seorang karyawan di perusahaan.

Umumnya digunakan pada bidang pekerjaan yang peluang kenaikan jabatannya terbatas, seperti tenaga pendidik, tenaga medis darurat, dan petugas layanan publik.

Sistem ini memberikan apresiasi kepada karyawan atas loyalitas dan pengabdiannya melalui kenaikan gaji bertahap.

salary structure 3

4. Struktur Broadband

Struktur ini lebih fleksibel dibandingkan struktur tradisional, karena menggunakan jumlah tingkatan gaji yang lebih sedikit, namun dengan rentang nilai gaji yang lebih luas di tiap tingkatannya.

Hal ini memberikan keleluasaan bagi perusahaan dalam menentukan gaji karyawan.

Namun, tantangannya adalah potensi terjadinya kesenjangan gaji antar karyawan dan risiko karyawan mencari pekerjaan lain saat mereka telah mencapai batas atas gaji di tingkat tersebut.

Baca Juga: Salary Bands: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menetapkannya

5. Market-Based Structure

Struktur ini menetapkan besaran gaji berdasarkan standar pasar atau kompetitor di industri sejenis.

Gaji karyawan ditentukan sesuai dengan tingkat permintaan dan penawaran tenaga kerja di wilayah atau sektor tertentu.

Sistem ini efektif untuk menarik dan mempertahankan top performers.

Kelemahannya, biaya tenaga kerja bisa menjadi lebih tinggi dan dapat membatasi peluang promosi dari dalam perusahaan.

6. Struktur Berbasis Keterampilan (Skill-Based Structure)

Dalam sistem ini, gaji ditentukan berdasarkan keterampilan, keahlian, dan kualifikasi yang dimiliki oleh karyawan, bukan hanya jabatan atau lama pengalaman kerja.

Struktur ini mendorong pengembangan diri dan menghargai kontribusi individu.

Namun, dapat memicu persaingan yang kurang sehat antar karyawan dan berpotensi menimbulkan ketimpangan gaji.

Baca Juga: Gaji Berbasis Kompetensi: Arti, Kelebihan, hingga Cara Merancang

7. Flat Structure

Struktur ini menerapkan besaran gaji pokok yang sama untuk semua karyawan tanpa memandang jabatan, pengalaman, atau masa kerja.

Insentif tambahan seperti bonus, bagi hasil, atau tunjangan kinerja tetap bisa diberikan sesuai pencapaian.

Struktur ini mendorong terciptanya lingkungan kerja yang adil dan kolaboratif.

Namun, bisa menurunkan motivasi karyawan berprestasi karena tidak adanya perbedaan gaji pokok berdasarkan kinerja atau jabatan.

Struktur gaji yang dipilih akan berdampak pada berbagai aspek, mulai dari transparansi penggajian hingga jalur pengembangan karier karyawan.

Oleh karena itu, penyusunan struktur gaji sebaiknya dilakukan secara cermat dengan panduan yang jelas.

Baca Juga: 18 Strategi Retensi Karyawan Terbaik

Apa Saja Faktor yang Menentukan Struktur Gaji?

struktur gaji 1

Saat menyusun struktur penggajian, persahaan perlu mempertimbangkan berbagai hal, baik dari dalam maupun luar perusahaan.

Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan antara lain:

1. Pendapatan dan Pengeluaran Gaji

Perusahaan harus memastikan mampu membayar gaji karyawan tepat waktu dan sesuai ketentuan.

Jika pemasukan dari penjualan barang atau jasa baru diterima 30–60 hari setelah faktur dibuat, maka hal ini perlu dipertimbangkan dalam mengatur jadwal pembayaran gaji.

Apalagi jika pembayaran gaji sangat bergantung pada pendapatan yang masuk ke perusahaan.

2. Pasar Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja dapat berbeda-beda di setiap daerah.

Jika ada permintaan tinggi untuk tenaga kerja terampil namun jumlah kandidatnya terbatas, maka perusahaan harus menawarkan gaji yang lebih kompetitif agar bisa menarik dan mempertahankan karyawan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Cara dan Metode Menghitung Kebutuhan Tenaga Kerja

3. Biaya Hidup

Biaya hidup di kota besar biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan kota kecil.

Oleh karena itu, gaji yang ditawarkan untuk karyawan di kota besar harus disesuaikan agar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup di sana.

Sebaliknya, jika perusahaan mempekerjakan karyawan jarak jauh yang tinggal di kota dengan biaya hidup lebih rendah, gajinya bisa disesuaikan secara proporsional.

4. Kebijakan dan Pandangan Manajemen

Keputusan manajemen juga sangat berpengaruh dalam menentukan besaran gaji.

Misalnya, bagaimana perusahaan menilai pentingnya suatu posisi, atau bagaimana struktur gaji ditetapkan.

Semua kebijakan ini harus disetujui oleh manajemen tingkat atas sebelum diterapkan.

Baca Juga: Cara Hitung Gaji Bersih dan Gaji Kotor serta Perbedaannya

Bagaimana Cara Membuat Struktur Gaji yang Tepat?

salary structure 6

Membuat struktur penggajian yang tepat sangat penting untuk membangun tim kerja yang loyal, produktif, dan penuh motivasi.

Untuk mempermudah prosesnya, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:

1. Tentukan Filosofi Kompensasi Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki pendekatan yang berbeda dalam memberi gaji dan tunjjangan.

Ada yang fokus pada gaji besar tapi dengan tunjangan minim, ada juga yang lebih mengutamakan benefit meskipun gaji yang diberikan standar.

Tips:

  • Tentukan apa yang jadi prioritas: gaji pokok tinggi atau tunjangan yang lengkap.
  • Pertimbangkan kebutuhan dan harapan karyawan.
  • Pastikan filosofi ini sesuai dengan nilai dan tujuan perusahaan.

2. Evaluasi dan Nilai Setiap Posisi Pekerjaan

Selanjutnya, Anda perlu menilai peran dan tanggung setiap posisi penting agar gaji yang ditetapkan sesuai dengan kontribusinya.

Tips:

  • Perhatikan tingkat pendidikan, pengalaman, dan sertifikasi yang dibutuhkan.
  • Ukur seberapa besar pengaruh posisi tersebut terhadap kesuksesan perusahaan.
  • Buat deskripsi pekerjaan yang jelas dan detail.

3. Lakukan Riset Pasar

Riset membantu perusahaan menawarkan gaji yang kompetitif dibandingkan perusahaan lain di industri yang sama.

Tips:

  • Gunakan referensi dari situs lowongan kerja, laporan gaji, atau konsultan HR.
  • Bandingkan posisi serupa di perusahaan lain, terutama di lokasi yang sama.
  • Perhatikan tren gaji terbaru di industri Anda.

Baca Juga: Tren Gaji Sektor Manufaktur di Indonesia pada Tahun 2025

struktur gaji 2

4. Tetapkan Skema Kenaikan Gaji

Kenaikan gaji yang rutin dapat memberi semangat dan motivasi bagi karyawan untuk berkembang.

Tips:

  • Buat sistem kenaikan gaji berdasarkan kinerja atau masa kerja.
  • Sesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.
  • Tetapkan rentang kenaikan, misalnya 5–10% per tahun, agar konsisten dan terencana.

5. Penuhi Aspek Hukum dan Kepatuhan

Struktur gaji harus sesuai dengan peraturan pemerintah agar perusahaan terhindar dari masalah hukum.

Tips:

  • Pastikan gaji tidak di bawah upah minimum yang berlaku.
  • Perhitungkan komponen wajib seperti BPJS, THR, dan tunjangan tetap.
  • Terapkan prinsip keadilan dan kesetaraan untuk semua posisi dan karyawan.

6. Susun Struktur Gaji secara Formal

Setelah semua data dan pertimbangan dikumpulkan, Anda dapat menyusun struktur gaji dalam format yang sistematis.

Tips:

  • Buat rentang gaji untuk setiap level jabatan (misalnya: staff, supervisor, manajer).
  • Tentukan komponen gaji: gaji pokok, tunjangan, bonus, insentif, dll.
  • Sesuaikan struktur ini dengan skala dan kemampuan perusahaan.

Baca Juga: Compensation Benchmarking: Panduan Lengkap untuk HR

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa struktur gaji merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen HR di sebuah organisasi.

Dengan adanya struktur gaji yang jelas dan terencana, perusahaan dapat menetapkan standar kompensasi yang adil, kompetitif, dan sesuai dengan nilai pekerjaan serta kontribusi karyawan.

Tentu saja, penyusunan struktur gaji sebaiknya dilakukan secara terencana, fleksibel, dan berorientasi jangka panjang.

Perusahaan perlu menyesuaikan struktur penggajian dengan kebutuhan bisnis, perkembangan industri, dan aspirasi karyawan.

Untuk mendukung penerapan struktur penggajian yang dipilih, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dari GajiHub.

Gajihub membantu penghitungan gaji karyawan lebih mudah dan hemat waktu hingga 90% dibandingkan proses manual.

Selain itu, pembayaran gaji ke berbagai bank dapat dijadwalkan secara tepat waktu sesuai kebutuhan karyawan.

Software ini juga menyediakan laporan payroll otomatis yang dapat diakses secara real-time serta dapat mengirimkan slip gaji dalam format PDF kepada karyawan.

Dengan sistem yang terintegrasi dan proses yang jauh lebih efisien, perusahaan bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa harus terbebani oleh proses administratif yang memakan waktu.

Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *