Resign massal menjadi salah satu fenomena di mana banyak karyawan di perusahaan yang melakukan pengunduran diri secara bersamaan.
Fenomena ini biasanya sering terjadi setelah pembagian THR ataupun setelah pembagian bonus tahunan.
Pengunduran diri massal ini pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2022 lalu di mana ada sekitar 20 juta orang yang mengundurkan diri dari Januari hingga Mei.
Pengunduran diri ini juga terjadi pada karyawan Twitter di mana setelah Elon Musk menjadi pemilik Twitter, ia melakukan PHK massal dan membuat peraturan terkait jam kerja yang lebih panjang.
Bagi karyawan yang setuju bisa tetap bekerja dan bagi yang tidak setuju diminta untuk mengundurkan diri.
Atas kebijakan ini sebagian besar dari karyawan Twitter memutuskan untuk mengundurkan diri dibandingkan harus bekerja lebih ekstra.
Sebagai HR sudah menjadi tugas Anda untuk mencegah resign massal ini.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai penyebab resign massal dan cara mencegahnya.
Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa Penyebab Resign Massal?

Ada beberapa penyebab yang membuat karyawan melakukan pengunduran diri secara massal.
Apa saja penyebab tersebut?
1. Adanya Ketidakpuasan Kondisi Kerja
Penyebab pertama adalah karena adanya ketidakpuasan kerja.
Ada berbagai alasan yang membuat karyawan merasakan ketidakpuasan kondisi kerja, namun yang paling umum adalah terkait beban kerja yang berlebihan.
Sering kali beban kerja yang besar tidak didukung dengan alat dan sumber daya yang memadai untuk mempermudah pekerjaan.
Ini akhirnya membuat karyawan merasa kelelahan dan menjadi pemicu ketidakpuasan kerja.
2. Adanya Ketidakpuasan Kepemimpinan
Selain karena ketidakpuasan kerja, karyawan melakukan pengunduran diri mendadak dikarenakan adanya ketidakpuasan kepemimpinan.
Dalam sebuah perusahaan, dibutuhkan pemimpin yang bisa mengayomi dan menjadi contoh karyawan yang ada di bawahnya.
Ketika seorang pemimpi tidak kompeten di bidangnya, maka karyawan tidak memiliki figur yang dapat dijadikan contoh.
Ada banyak contoh pemimpin yang tidak berkualitas, misalnya mereka yang tidak bisa memberikan arahan dengan jelas, terlalu menekan anak buahnya, komunikasi yang kurang baik, hingga tidak memiliki pendirian tetap.
Ketika pemimpin di perusahaan memiliki sifat-sifat tidak kompeten ini, maka karyawan yang ada di bawahnya merasa tidak betah dan ini bisa menjadi alasan mereka mengundurkan diri.
Baca Juga: 10 Contoh Surat Resign Bahasa Inggris dan Cara Membuatnya
3. Adanya Ketidakpuasan Gaji dan Tunjangan
Penyebab berikutnya adalah karena adanya ketidakpuasan gaji dan tunjangan yang diberikan.
Ketika karyawan menganggap gaji yang didapatkan tidak sebanding dengan tanggung jawab ataupun kontribusi yang mereka lakukan, maka ini jadi pertimbangan bagi mereka untuk mengundurkan diri dari perusahaan.
Biasanya ini terjadi ketika tidak adanya kenaikan gaji atau tunjangan yang memadai ditambah dengan pekerjaan yang semakin berat dari hari ke hari, membuat karyawan berpikir dua kali untuk melanjutkan pekerjaan mereka di perusahaan.
4. Adanya Perubahan Organisasi
Penyebab yang terakhir adalah karena adanya perubahan organisasi.
Perubahan organisasi yang bisa menjadi pemicu resign massal biasanya yang berdampak secara signifikan terhadap pekerjaan dan kesejahteraan karyawan.
Misalnya pada perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi, ini bisa menyebabkan adanya perubahan signifikan terhadap tugas dan tanggung jawab yang dimiliki karyawan.

Baca Juga: 10 Contoh Email Resign dan Formatnya
Apa Dampak Resign Massal bagi Perusahaan?

Ketika karyawan melakukan resign bersamaan, ini membuat turnover karyawan di perusahaan menjadi tinggi.
Ada beberapa dampak yang bisa didapatkan perusahaan karena banyaknya karyawan yang mengundurkan diri, yakni:
1. Posisi Kosong yang Mengganggu Operasional
Agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar, dibutuhkan karyawan yang berkontribusi di dalamnya.
Nah, ketika banyak karyawan yang memutuskan resign bersamaan, ini membuat banyak posisi kosong yang akan mengganggu operasional.
Pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh 5 karyawan harus dipegang oleh 2 karyawan karena banyak karyawan yang resign.
2. Beban Kerja Berlebih bagi Karyawan
Dampak yang kedua adalah beban kerja menjadi berlebih bagi karyawan yang masih bekerja di perusahaan.
Ini dampak yang didapatkan karena perusahaan kekurangan karyawan.
Beban kerja karyawan yang resign pada akhirnya dialihkan kepada karyawan yang masih stay di perusahaan.
Baca Juga: Cara Menghitung Uang Pisah bagi Karyawan Resign
3. Meningkatkan Biaya Rekrutmen dan Pelatihan Karyawan Baru
Ketika banyak karyawan yang mengundurkan ini, artinya perusahaan harus mencari pengganti untuk mengisi posisi di perusahaan.
Ini akan membuat biaya rekrutmen perusahaan menjadi meningkat, termasuk untuk biaya pelatihan karyawan baru.
Itu pun belum tentu perusahaan bisa mendapatkan karyawan dengan kualitas yang sama atau lebih baik dari karyawan yang resign.
4. Penurunan Motivasi Karyawan
Ketika banyak rekan kerja yang resign bisa membuat karyawan yang masih bertahan mengalami penurunan motivasi kerja.
Mereka merasa tidak aman dengan posisi yang dimilikinya karena terlalu banyak orang yang mengundurkan diri.
Baca Juga: Surat Resign: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya
Bagaimana Cara Mencegah Resign Massal?

Agar perusahaan tidak mendapatkan kerugian seperti yang dijelaskan sebelumnya, pastinya Anda harus melakukan langkah pencegahan.
Berikut beberapa cara mencegah resign massal yang bisa Anda lakukan:
1. Lakukan Komunikasi yang Efektif
Langkah pertama yang dapat Anda lakukan untuk mencegah karyawan mengundurkan diri secara bersamaan adalah dengan melakukan komunikasi yang efektif.
Pastikan di perusahaan Anda memiliki saluran komunikasi yang akan mendukung keterbukaan antara pimpinan dan karyawan.
Sampaikan juga informasi yang ada di perusahaan secara transparan, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan perubahan atau kebijakan perusahaan.
Selain itu selalu berikan kesempatan bagi karyawan untuk bisa mengemukakan pendapatan ataupun ide mereka, baik terkait pekerjaan ataupun budaya kerja di perusahaan.
2. Evaluasi Program Kesejahteraan Karyawan
Langkah kedua adalah dengan melakukan evaluasi program kesejahteraan karyawan.
Lakukan peninjauan dan perbarui program kesejahteraan karyawan, baik itu manfaat, tunjangan, hingga kebijakan kerja.
Ini dilakukan untuk mendukung work life balance karyawan sehingga karyawan bisa merasa betah dan nyaman bekerja di perusahaan.
Baca Juga: Karyawan Mau Resign? Ini Cara Menghadapi dan Tipsnya
3. Buat Program Pengembangan Karier
Selain langkah-langkah di atas, Anda juga bisa mencegah resign massal dengan membuat program pengembangan karier.
Berikan kepada setiap karyawan kesempatan untuk mengembangkan karire mereka, termasuk juga pelatihan agar mereka bisa terus berkembang dan meningkatkan skill yang mereka miliki.
4. Berikan Kompensasi yang Kompetitif
Salah satu alasan karyawan melakukan resign massal adalah karena gaji dan kompensasi yang kurang.
Jadi, untuk solusinya adalah pastikan Anda memberikan kompensasi yang kompetitif.
Kompetitif yang dimaksud di sini adalah sesuai dengan tanggung jawab dan kontribusi yang dimiliki oleh karyawan.
Berikan juga sistem penilaian yang adil ataupun insentif kepada karyawan yang memiliki prestasi.
Baca Juga: Karyawan Resign Kerja Mendadak, Apa yang Harus Dilakukan HR?
5. Buat Manajemen Konflik yang Efektif
Cara berikutnya adalah dengan membuat manajemen konflik yang efektif.
Perusahaan harus bisa menangani konflik yang muncul secara proaktif dan adil, khususnya ketika sebuah masalah muncul di perusahaan.
Menangani masalah sejak awal sangat penting untuk mencegah permasalahan menjadi semakin membesar.
Berikan juga saluran khusus untuk pengaduan yang aman dan rahasia bagi seluruh karyawan.
6. Reaktif Terhadap Perubahan
Ketika perusahaan mengalami perubahan yang besar, pastikan Anda bisa mengelola perubahan tersebut secara tepat, termasuk memberikan dukungan yang dibutuhkan, hingga menyediakan klarifikasi yang memadai.
Untuk mendukung hal ini, Anda bisa melakukan survei atau bisa juga menggunakan mekanisme pengukuran lainnya untuk menilai kepuasan karyawan dan melakukan identifikasi permasalahan sejak awal.
Baca Juga: Hak Karyawan Resign Ini Harus Dipenuhi Perusahaan, Apa Saja?
Apakah Resign Massal jadi Hal yang Normal di Dunia Kerja?

Salah satu pertanyaan yang mungkin banyak muncul mengikuti fenomena resign massal adalah apakah resign massal ini menjadi hal yang normal di dunia kerja?
Meski resign yang dilakukan secara bersamaan oleh banyak karyawan memiliki dampak yang kurang baik bagi perusahaan, namun ini adalah hal yang sangat bisa terjadi dalam dunia kerja.
Setiap karyawan memiliki hak dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan yang mereka miliki, termasuk memilih budaya kerja dan lingkungan kerja yang cocok dengan mereka.
Ini termasuk kebutuhan dan tantangan yang bisa berbeda untuk setiap karyawan di setiap perusahaan.
Bagi karyawan yang merasa tempat kerja mereka saat ini tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka, mengundurkan diri adalah hak yang mereka miliki.
Selagi semua proses pengunduran diri dilakukan secara profesional, harusnya resign ini tidak dipandang sebagai sesuatu yang negatif.
Justru ini harus menjadi motivasi bagi perusahaan untuk semakin meningkatkan pengelolaan karyawan agar retensi semakin meningkat.
Termasuk kesempatan mendapatkan karyawan dengan kemampuan yang lebih baik lagi, meski ini harus dilakukan dengan berbagai tantangan yang ada.
Baca Juga: Pahami Aturan Uang Pisah untuk Karyawan yang Resign
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai resign massal yang bisa menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel yang ada di atas dapat diketahui bahwa resign massal merupakan keadaan yang terjadi ketika karyawan mengundurkan diri secara bersamaan.
Ini bisa terjadi karena berbagai penyebab, mulai dari adanya ketidakpuasan kerja, ketidakpuasan kepemimpinan, hingga karena kompensasi yang kurang memuaskan.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda bisa melakukan berbagai langkah yang telah dijelaskan di atas, namun yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah dengan melakukan pengelolaan karyawan dengan sebaik mungkin.
Anda bisa menggunakan software HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan software HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Dengan GajiHub Anda bisa mengelola kehadiran karyawan secara tepat, mengelola penggajian karyawan secara otomatis, termasuk untuk pengelolaan izin dan cuti karyawan.
Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Fenomena Jualan Kelas dan Ebook di Media Sosial: Apakah Bagian dari Personal Branding? - 23 July 2025
- UMR Jakarta 2025: Ini Rinciannya - 23 July 2025
- Resign Massal: Penyebab dan Cara Mencegahnya - 23 July 2025