Profesi auditor menjadi profesi yang penting yang ada di perusahaan.
Mereka bertugas melakukan peninjauan transaksi keuangan yang ada di perusahaan.
Sedangkan untuk tugas utama yang dimiliki adalah berkaitan dengan memastikan seluruh alur keuangan telah berjalan sesuai dengan prosedur.
Mereka bertugas untuk meninjau kepatuhan finansial yang dimiliki oleh sebuah bisnis.
Ini membuat profesi auditor banyak ditemukan di berbagai industri, khususnya di industri perbankan.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai profesi auditor mulai dari pengertiannya, tugas, jenis-jenis, hingga persyaratannya.
Untuk lebih lengkapnya Anda dapat menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa Itu Profesi Auditor?

Sesuai dengan penjelasan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), auditor diambil dari kata pengaudit.
Pengaudit memiliki arti sebagai pejabat yang memiliki wewenang untuk menguji dan mengesahkan laporan keuangan perusahaan.
Auditor ini sering kali dikaitkan dengan akuntan auditor dan menganggap keduanya hal yang sama, namun keduanya berbeda.
Memang keduanya sama-sama berhubungan dengan akuntansi khususnya pengetahuan akuntansi, namun auditor lebih melakukan pemeriksaan pencatatan keuangan yang telah dilakukan oleh akuntan.
Selain itu, hasil pekerjaan dari auditor dan akuntan juga berbeda, di mana pekerjaan akuntan memiliki hasil berupa laporan laba rugi, arus kas, dan sebagainya.
Sedangkan hasil kerja auditor berupa pernyataan opini atau pendapat yang sesuai dengan standar umum yang ada.
Di sini auditor juga memiliki wewenang untuk mengakses laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan secara keseluruhan.
Ini dilakukan untuk memastikan laporan keuangan yang dibuat tidak melanggar aturan, khususnya yang berkaitan dengan undang-undang perpajakan.
Bagaimana pun, kesalahan yang terjadi dalam laporan keuangan ini dapat membuat image perusahaan dapat menurun di mata investor dan stakeholder.
Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa auditor merupakan sebuah pekerjaan yang memiliki tugas dalam memeriksa kebenaran dan validitas laporan keuangan perusahaan.
Melalui cara ini dapat membantu organisasi sehingga dapat memberikan solusi yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi operasional.

Baca Juga: Jurusan Akuntansi Kerja Apa? Ini 22 Rekomendasinya dan Tipsnya
Apa Tugas dari Profesi Auditor?

Dalam pekerjaannya, auditor memiliki tugas untuk mengurusi keuangan di dalam perusahaan ataupun organisasi.
Namun selain itu, ada tugas-tugas auditor lainnya yang penting untuk diketahui, seperti:
1. Memahami Sistem Akuntansi
Dalam profesi auditor dibutuhkan pemahaman sistem akuntansi perusahaan.
Hal ini berkaitan dengan pencatatan pemasukan dan pengeluaran finansial yang dilakukan secara mendalam.
Melalui cara ini tim dapat memastikan laporan keuangan yang dibuat telah memenuhi prinsip akuntansi.
Melalukan pencatatan ini juga dapat mengurangi risiko kesalahan dokumentasi yang dapat berdampak pada reputasi bisnis.
Ini menjadi alasan mengapa setiap bisnis membutuhkan seorang auditor karena mereka bertugas meninjau dan meningkatkan prosedur akuntansi yang ada di perusahaan.
2. Mengendalikan Internal
Setelah melalui proses auditing, auditor selanjutnya mengeluarkan laporan tertulis.
Laporan ini yang jadi bahan pengawasan dan mengendalikan finansial dari sisi internal perusahaan.
Dengan cara ini diharapkan perusahaan dapat lebih efektif dan efisien dan laporan transaksi keuangan dapat tercatat lebih rapi dan dapat meminimalisir kesalahan yang dapat terjadi.
Baca Juga: Pengertian Audit Payroll, Manfaat, dan Tahapannya
3. Membuat Rencana Proses Audit
Tugas berikutnya adalah berkaitan dengan membuat rencana proses audit.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kepatuhan finansial.
Di sini tugas auditor berkaitan dengan memeriksa dokumen-dokumen keuangan dan kegiatan perusahaan secara menyeluruh.
4. Mencatat Keuangan secara Detail
Tugas berikutnya adalah mencatat keuangan secara detail.
Ini berkaitan dengan proses monitoring di mana pada saat proses audit, auditor membuat catatan terperinci ketika proses audit dilakukan.
Ini disebut dengan jejak audit.
Proses ini juga terbaik menentukan startegi terkait memahami risiko finansial bisnis dan di dalamnya melibatkan pemahaman secara mendalam mengenai model bisnis sebuah perusahaan.
Baca Juga: Contoh Job Deskripsi Akuntan dan Kualifikasinya
5. Melakukan Peninjauan Laporan Keuangan
Tugas kelima yang dimiliki oleh auditor adalah melakukan peninjauan laporan keuangan.
Di sini auditor memiliki fungsi dalam memberikan review yang berkaitan dengan akurasi laporan keuangan yang dilakukannya,
Ini dilakukan sebelum laporan diterbitkan secara luas kepada bagian lainnya.
Khususnya, kepada investor yang sedang membuat pertimbangan apakah akan memberikan investasi atau tidak.
Auditor di sini bertugas untuk memastikan bahwa laporan yang dibuat telah mencerminkan keadaan bisnis yang sebenarnya.
Pengecekan juga dilakukan dengan mencocokan format laporan industri agar perusahaan lebih profesional.
Jika terdapat indikasi kecurangan, maka tim audit ditugaskan untuk melakukan investigasi yang dilakukan secara menyeluruh.
6. Memberikan Hasil Audit yang Relevan
Tugas yang terakhir adalah dengan memberikan hasil audit yang relevan bagi bisnis.
Hasil audit ini sangat penting untuk memberikan dukungan akurasi dan validasi laporan keuangan yang dibuat.
Selain itu, hasil audit yang dibuat juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemangku kepentingan.
Baca Juga: 8 Hal yang Perlu Diperiksa dalam Audit HR Compliance
Apa Saja Jenis-Jenis Auditor?

Ada berbagai macam profesi auditor di mana perbedaannya ada pada status kepegawaian yang dimiliki dan bidang yang menjadi keahliannya.
Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis auditor:
1. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah merupakan pengaudit yang bekerja untuk instansi milik negara atau pemerintah.
Mereka memiliki tugas untuk memeriksa laporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah.
Tugas mereka berkaitan dengan pencegahan praktik korupsi di mana mereka melakukan identifikasi risiko yang dapat menghambat program pengawasan keuangan dan pembangunan.
Di Indonesia sendiri profesi auditor pemerintah dibagi menjadi dua bagian, yakni:
- Auditor eksternal yakni Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK.
- Auditor internal yakni BPKP atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.
2. Auditor Pajak
Jenis kedua adalah auditor pajak yakni mereka yang bekerja khusus untuk Direktorat Jenderal Pajak atau DJP.
Pekerjaan ini berkaitan dengan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan swasta atau individu yang telah terdaftar sebagai wajib pajak.
Petugas audit pajak bertugas memastikan bahwa setiap wajib pajak telah taat pajak yakni telah membayar dan melaporkan pajak penghasilan secara tepat.
Baca Juga: Tugas Staff Accounting, Jenjang Karier, Skill, dan Kisaran Gajinya
3. Auditor Independen
Auditor independen merupakan auditor yang bekerja secara mandiri dan tidak terikat dengan lembaga negara atau swasta.
Secara umum, auditor independen menawarkan jasa audit untuk orang-orang yang membutuhkannya, termasuk untuk perorangan atau individu.
Meski begitu, auditor independen tetap harus menjalankan tugas mereka sesuai dengan standar yang ada yakni standar objektivitas yakni tidak boleh ada keberpihakan kepada siapapun pada saat proses audit.
4. Auditor Internal
Auditor internal merupakan tim yang bekerja untuk satu pemerintah swasta.
Mereka bertanggung jawab mengawasi laporan keuangan bisnis yang masuk kategori non-pemerintahan.
Tujuan pengawasan ini untuk memastikan semua pemasukan dan pengeluaran terekam secara akurat.
Laporan ini nantinya dapat digunakan untuk menggaet investor dan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.
Baca Juga: 10 Jurusan HRD yang Cocok untuk Anda Beserta Tugasnya
5. Auditor Forensik
Auditor forensik merupakan auditor yang bertugas untuk lembaga penegak hukum seperti kepolisian, badan keamanan dan intelijen negara, hingga kejaksaan.
Mereka bertugas melakukan pemeriksaan laporan keuangan guna mendeteksi tanda-tanda tindak kriminal, misalnya pencucian uang atau penipuan.
6. Auditor Eksternal
Jenis yang terakhir adalah auditor eksternal, yakni mereka yang tergabung secara khusus di dalam firma konsultan auditor akuntansi.
Auditor eksternal ini bergabung bersama firma yang berdiri sendiri dan tidak terikat dengan lembaga atau perusahaan apapun.
Mereka bertugas untuk melakukan pemeriksaan keuangan klien yang menyewa jasa mereka.
Klien mereka adalah perusahaan atau lembaga non-profit yang membutuhkan layanan auditing.
Baca Juga: 26 Prospek Kerja Jurusan Manajemen dan Keterampilan yang Dibutuhkan
Apa Saja Syarat Menjadi Auditor?

Untuk menjadi seorang auditor, Anda harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Memahami Standar Audit
Syarat yang pertama adalah seorang auditor harus memahami standar audit yang adalah memahami standar audit.
Standar ini digunakan bagi seorang auditor untuk membuka praktik auditor.
Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai standar audit ini, tentunya Anda perlu belajar terlebih dahulu.
2. Memiliki Sertifikat Auditor
Cara kedua adalah memiliki sertifikat auditor.
Anda bisa mendapatkan sertifikat auditor ini melalui pelatihan.
Sertifikat yang dapat diambil sebagai auditor profesional harus terdaftar dalam International Register of Certificated Auditor atau dikenal dengan IRCA.
Baca Juga: 15 Tugas Account Officer, Skill, dan Kisaran Gajinya di Indonesia
3. Memahami Standar Kualitas Auditor
Syarat berikutnya yang harus dipenuhi adalah kemampuan dalam memahami standra kualitas auditor.
Hal ini karena pekerjaan ini nantinya dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai target dan ini perlu didukung oleh tenaga ahli yang memiliki kualitas terbaik.
4. Kompeten
Meski kompeten tidak masuk menjadi syarat secara teknik namun penting juga bagi auditor untuk kompeten di bidang ini.
Maksudnya adalah auditor memiliki ilmu khusus di bidang auditing dan pengalaman yang berkaitan dengan bidang audit.
Dengan ilmu dan pengalaman yang tinggi, auditor dapat memiliki kepercayaan untuk bekerja di perusahaan.
Baca Juga: HR Coordinator: Tugas, Kualifikasi, Skill Penting, dan Gajinya
5. Independen
Independen yang dimaksud di sini adalah seorang auditor harus dapat menyesuaikan dengan kenyataan yang dibuktikan melalui sikap mental yang tidak mudah terpengaruh oleh pihak mana pun dan juga dapat dilihat dari segi penampilannya.
Ini dapat dibuktikan melalui keadaan eksternal yang dapat berpengaruh pada pendapatan orang lain terhadap independensi auditor.
6. Cermat
Terakhir adalah cermat di mana maksudnya adalah mampu memperhatikan hal secara mendetail terkait tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
Ini karena hasil audit nantinya dapat berpengaruh pada sikap yang berpengaruh pada keputusan hasil audit.
Pastikan juga hasil audit yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan dengan baik.
Baca Juga: Jobdesk Petugas K3, Skill Penting, Hingga Kisaran Gajinya
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai profesi auditor yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa profesi auditor berkaitan dengan proses meninjau laporan keuangan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Tentunya agar auditor dapat bekerja secara maksimal, perusahaan perlu memberikan dukungan terbaik melalui pengelolaan keuangan yang baik.
Gunakan software absensi dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan software absensi yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Profesi Auditor: Tugas, Jenis, dan Cara Kerja - 17 November 2025
- Replacement Planning: Manfaat, dan 7 Cara Menerapkannya - 17 November 2025
- Jurusan Peternakan: Ini 7 Prospek Karier Paling Menarik - 14 November 2025