Kraepelin Test: Pengertian, Tujuan, dan Cara Mengerjakannya

kraepelin test

Dalam proses rekrutmen, tim rekrutmen sering menggunakan berbagai tes untuk menyeleksi calon kandidat, salah satunya kraepelin test. Tes kreapelin merupakan tes psikotes yang akan menampilkan deret angka.

Pada tes ini, calon kandidat akan diminta menjumlahkan angka-angka yang ada secara vertikal. Salah satu tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur ketelitian yang dimiliki oleh calon kandidat.

Apakah Anda salah satu kandidat yang akan menghadapi kraepelin test ini? Lalu bagaimana cara mengerjakannya dan tips agar bisa mengerjakan tes ini dengan baik dan tepat waktu?

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai tes kraepelin, mulai dari pengertian, tujuan, cara mengerjakan, hingga perbedaan kraepelin test dengan tes pauli.

Apa Pengertian Kraepelin Test?

kraepelin test

Kraepelin test merupakan salah satu bentuk psikotes yang berisi 40 kolom dan 60 baris angka. Angka ini ditulis dalam lembar kertas A4 yang terdiri dari angka 0 hingga 9 yang ditulis secara acak.

Calon kandidat akan diminta mengerjakan tes ini dimana setiap deret vertikalnya harus dikerjakan kurang dari 1 (satu) menit. Lalu bagaimana cara mengerjakan tes ini?

Cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan angka-angka yang ada di tes tersebut secara vertikal ke atas.

Nama kraepelin test ini diambil dari nama pengembangnya, yakni seorang psikiater dari Jerman yang bernama Emilie Kraepelin. Tes ini mulai dikembangkan sebagai salah satu psikotes sejak awal abad 19.

Pembaruan metode tes ini dilakukan oleh Dr. Richard Pauli, Dr. Wilhelm Arnold dan Prof. Dr. Van Method dengan tujuan dapat digunakan sebagai psikotes untuk rekrutmen kerja.

Kraepelin test dipilih dengan tujuan untuk mengukur ketelitian seseorang dalam mengerjakan soal di waktu yang singkat. Tidak ada benar dan salah dalam tes ini, oleh karenanya peserta tes tidak perlu menjumlahkan seluruh angka yang ada di dalam lembar soal.

Baca Juga: Tips Lolos Psikotest dan Manfaatnya untuk Bisnis

Apa Tujuan Kraepelin Test?

kraepelin test

Tes kraepelin memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengukur Kecepatan

Tujuan pertama dari adanya tes kraepelin ini adalah untuk mengukur kecepatan calon kandidat dalam mengerjakan soal. Calon kandidat akan diminta mengerjakan 20 kolom deret angka selama 20 menit.

Mengerjakan soal dalam jangka waktu yang super cepat ini pastinya bukan hal mudah. Dari sini HRD ingin melihat kemampuan calon kandidat dalam hal kecepatan kerja.

2. Mengukur Ketelitian

Tujuan kedua dari adanya tes kraepelin adalah untuk mengukur ketelitian calon kandidat. Untuk mengerjakan soal berupa 20 kolom deret angka selama 20 menit membutuhkan ketelitian yang tinggi.

Jika tidak teliti, calon kandidat sudah pasti tidak akan selesai mengerjakan soal ini karena terus mengalami keliruan.

3. Mengukur Daya Tahan

Tes ini tidak cocok untuk kandidat yang mudah bosan dan gampang menyerah. Ini karena saat mengerjakan soal dengan jumlah yang lumayan banyak bisa membuat calon kandidat mudah menyerah.

Ibaratnya baru melihat deretan angka sudah kelihatan sulit dan cepat ingin menyerah. Oleh karenanya, HRD memilih tes ini untuk mengukur daya tahan calon kandidat.

4. Kemampuan Mengontrol Emosi

Selain tujuan di atas, tes kraepelin juga bertujuan untuk mengontrol emosi calon kandidat. Kemampuan mengontrol emosi akan membantu mengerjakan tes ini dengan baik.

Ini karena metode yang digunakan untuk mengerjakan tes kraepelin sebenarnya sangat mudah, dengan catatan calon kandidat mengetahui caranya dan bisa mengontrol emosi.

Baca Juga: DiSC Test: Arti, Manfaat, Jenis Kepribadian, dan Contoh Soalnya

5. Mengukur Adaptasi

Selain untuk mengontrol emosi, tes ini juga bertujuan untuk mengukur kemampuan adaptasi calon kandidat. Meski metode yang digunakan sama, namun angka yang ditampilkan dalam tes kraepelin ini berbeda.

Jika calon kandidat tidak mampu beradaptasi pastinya akan sulit fokus dan tidak bisa mengerjakan soal ini dengan baik.

6. Mengukur Kemauan

Mengerjakan soal dalam tes kraepelin membutuhkan kemauan yang tinggi. Tanpa kemauan yang tinggi, Anda tetap tidak bisa mengerjakan soal ini meski memiliki kemampuan matematika yang baik, bisa fokus, bisa mengontrol emosi, hingga memiliki metode adaptasi yang baik sekali pun.

Hanya kemauan yang tinggi akan akan membawa calon kandidat mengerjakan tes ini dengan baik. Dari sini nantinya HRD akan menilai bagaimana calon kandidat akan memegang tanggung jawab pekerjaan yang ada pada dirinya.

7. Mengukur Konsistensi

Untuk mengerjakan soal dalam tes ini juga dibutuhkan konsistensi. Jika tidak konsisten, Anda bisa salah mengerjakan soal dalam tes ini.

Baca Juga: Tes Akademik: Arti, Manfaat, Contoh Soal dan Pembahasannya

Apa Perbedaan Kraepelin Test dan Tes Pauli?

tes pauli

Selain tes kraepelin, ada psikotes lain yang sering digunakan untuk rekrutmen karyawan yakni tes pauli. Tes ini merupakan salah satu tes dalam psikotes karyawan baru yang sangat populer dan telah digunakan dalam waktu lama.

Lalu apa perbedaan tes kraepelin ini dengan tes pauli? Berikut penjelasannya:

1. Arah Penjumlahan

Antara tes kraepelin dan tes pauli memiliki perbedaan yakni dari arah penjumlahan. Tes kraepelin memiliki arah penjumlahan dari bawah ke atas, sedangkan tes pauli kebalikannya yakni dari atas ke bawah.

Pada saat mengerjakan, ada intruksi yang berbeda antara tes kraepelin dan tes pauli. Pada tes kraepin, setiap 20 menit sekali akan ada instruksi “pindah” dimana Anda harus pindah ke kolom berikutnya.

Sedangkan tes pauli menggunakan instruksi “garis” yang artinya Anda harus menggaris di bawah angka yang baru dikerjakan ketika instruksi diberikan.

Oleh karena kedua tes ini sangat jarang dilakukan secara bersamaan.

2. Kertas yang Digunakan

Kertas yang digunakan juga berbeda antara tes kraelin dan tes pauli. Pada tes kraepelin digunakan kerja A4 sedangkan tes pauli menggunakan kertas F4 dimana lebih besar dari yang digunakan tes kraepelin.

3. Jumlah Kolom

Pada tes kraepelin, terdapat 40 kolom berisi angka-angka. Dengan kertas yang lebih besar, tes pauli pastinya memiliki kolom yang lebih banyak dari tes kraepelin.

4. Waktu Mengerjakan Tes

Tes kreapelin dikerja dalam kurun waktu 20 menit, sedangkan tes pauli diberikan waktu 60 menit untuk mengerjakannya.

Baca Juga: 20 Contoh Soal Tes Silogisme beserta Jawaban, Arti, dan Jenisnya

Bagaimana Cara Mengerjakan Kraepelin Test?

kraepelin test

Lalu bagaimana cara mengerjakan tes krapelin ini? Buat Anda yang baru pertama kali mengikuti tes kraepelin ini, berikut cara mengerjakan tes kraepelin:

  1. Tes kraepelin terdiri dari 20 kolom dengan deretan angka antara angka 0 hingga angka 9.
  2. Tes kraepelin dikerjakan selama 20 menit termasuk untuk pengisian identitas, pemberian instruksi dari petugas, dan pemberian contoh mengerjakan soal.
  3. Kerjakan deretan angka yang ada dari bawah ke atas setiap dua angka.
  4. Tulis jawaban di samping kanan dan di antara dua angka yang dijumlahkan.
  5. Jika hasil penjumlahan terdiri dari 2 angka (10 dan seterusnya) Anda cukup menuliskan angka belakangnya.
  6. Petugas hanya memberikan waktu 30 detik untuk setiap kolomnya dan akan meminta peserta pindah ke kolom selanjutnya.
  7. Jika Anda ingin mengganti jawaban yang sudah ditulis sebelumnya, cukup coret angka yang salah dan tulis jawaban baru Anda di samping kanannya.

Untuk memudahkan Anda dalam memahami cara mengerjakan tes kraepelin, Anda bisa menonton video berikut ini:

Baca Juga: Tes Army Alpha Intelegence: Arti, Fungsi, Contoh Soal, dan Tipsnya

Bagaimana Penilaian Kraepelin Test?

psikotes

Setelah Anda mengetahui cara mengerjakan soal dalam tes kraepelin ini, lalu bagaimana cara penilaian tes ini? Berikut penilaian dari tes kraepelin:

1. Hasil Penjumlahan

Penilaian pertama adalah dari hasil penjumlahan. Petugas untuk tes ini akan menilai setiap jawaban yang ditulis oleh peserta.

Dari sini akan dinilai apakah peserta mengerjakan soal tes ini secara benar atau hanya asal-asalan. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk mengerjakan soal ini dengan serius dan fokus.

2. Bentuk Angka

Penilaian kedua adalah dari bentuk angka yang ditulis. Apakah peserta menulis angka jawaban ini dengan jelas atau tidak, dari sinilah penilaian dilakukan.

Menulis angka dengan tidak jelas pastinya akan berpengaruh ke penilaian calon kandidat.

3. Grafik

Penilaian kedua adalah dari grafik yang dihasilkan dari tes ini. Grafik yang terus meningkat menunjukan bahwa Anda adalah orang yang produktif.

Lalu bagaimana jika grafik yang dihasilkan terus meningkat? Dengan grafik yang terus meningkat akan menunjukan Anda seorang yang workaholic dan mendapatkan penilaian yang buruk dari HRD.

Jadi pastikan grafik yang dihasilkan stabil yakni bisa turun dan naik, ini akan menunjukan bahwa Anda adalah orang yang konsisten.

4. Kebersihan dan Kerapian

Kebersihan dan kerapian juga menjadi aspek penilaian dalam tes kraepelin. Petugas yang memeriksa jawaban kemungkinan tidak akan menerima hasil jawaban Anda jika kertas kotor dan berantakan.

Jadi pastikan Anda mengembalikan kertas tes kraepelin ini seperti keadaan semula yakni bersih dan rapi.

5. Disiplin

Pastikan Anda disiplin dalam mengerjakan soal tes kraepelin ini. Disiplin yang dimaksud adalah Anda mengerjakan tes kraepelin ini sesuai intruksi yang diberikan petugas.

Baca Juga: Tes EPPS: Pengertian, Proses, Contoh Soal, dan Tips Suksesnya

Apa Saja Tips Mengerjakan Tes Kraepelin?

kraepelin test

Agar tes krapelin Anda berjalan dengan lancar, Anda beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  1. Persiapkan peralatan yang digunakan untuk mengerjakan soal tes kraepelin ini. Pada beberapa kasus HRD akan meminta Anda menulis jawaban dengan pensil kayu. Pastikan Anda membawa peralatan ini lebih dari satu, jadi jika terjadi kerusakan atau masalah lainnya Anda masih punya cadangan.
  2. Lakukan latihan mengerjakan soal tes kraepelin di rumah. Ini akan membantu Anda sebelum tes yang sesungguhnya. Anda bisa menggunakan aplikasi khusus tes kraepelin untuk sesi latihan ini.
  3. Persiapkan mental dan fisik Anda sebelum mengikuti tes kraepelin.
  4. Tetap fokus dan tenang selama mengerjakan soal tes kraepelin. Jangan mudah kedistraksi dengan keadaan sekitar.
  5. Perhatikan setiap angka yang ada dengan cermat.
  6. Perhatikan waktu yang diberikan.
  7. Jika memungkinkan, coba lirik angka di baris berikutnya yang akan dijumlahkan agar Anda bisa lebih cepat mengerjakannya.
  8. Kerjakan setiap kolom yang memiliki tinggi sama. Ini agar Anda mendapatkan penilaian konsistensi yang baik.
  9. Jaga kesehatan dengan baik. Pastikan Anda tidur yang cukup di malam hari sebelum mengikuti tes kraepelin.
  10. Berdoa sebelum mengerjakan soal tes kraepelin.

gajihub 1

Baca Juga: Apa itu Tes Psikometri? Simak Arti, Manfaat, Hingga Contohnya

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai kraepelin test yang bisa menjadi referensi Anda mengikuti psikotes ini. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tes kraepelin digunakan untuk menilai calon kandidat, baik dari aspek ketelitian, kecepatan, adaptasi, hingga daya tahan.

Jadi pastikan Anda mengerjakan tes ini dengan baik agar mendapatkan penilaian yang baik dari HRD tempat Anda melamar kerja.

Bagi HRD dan perusahaan, melakukan tes kraepelin ini adalah bentuk seleksi untuk mendapatkan kandidat terbaik. Bagi perusahaan karyawan memang memegang peranan penting oleh karenanya penting untuk melakukan pengelolaan karyawan dengan baik.

Gunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

Daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *