Gaji buta adalah istilah yang tidak asing di dunia kerja.
Jika Anda tidak pernah mendengar atau merasa asing dengan istilah gaji buta, bagaimana dengan gabut?
Gabut yang sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak melakukan kegiatan apapun sebenarnya merupakan singkatan dari gaji buta.
Seseorang yang gabut artinya tidak melakukan pekerjaan apapun namun tetap mendapatkan gaji.
Di dunia kerja, seseorang yang memakan gaji buta tentunya memberikan dampak yang negatif kepada perusahaan.
Agar Anda tidak mendapatkan kerugian dari karyawan yang memakan gaji buta ini, penting bagi Anda untuk memahami ciri-ciri dan cara mengatasinya.
Untuk lebih lengkapnya mengenai gaji buta ini Anda bisa menyimak penjelasan di bawah ini:
Apa Pengertian dari Gaji Buta?

Gaji buta adalah istilah yang digunakan untuk sebuah fenomena di mana karyawan tetap mendapatkan gaji meski tidak melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya.
Gaji buta ini sering dikenal dengan singkatannya yakni gabut, yang saat ini lebih sering digunakan untuk seseorang yang tidak melakukan kegiatan apapun.
Sebelum gabut dikenal sebagai istilah seseorang yang tidak melakukan kegiatan apapun, istilah gabut ini sering digunakan pada karyawan yang tidak melakukan apapun di tempat kerja, kemudian mendapatkan gaji secara penuh.
Tentu saja keberadaan karyawan yang melakukan gaji buta ini bisa merugikan perusahaan karena mereka tidak bisa melakukan pekerjaan secara maksimal.
Akhirnya perusahaan hanya mengeluarkan uang untuk membayar karyawan yang gabut ini tanpa mendapatkan timbal balik yang setara yakni produktivitas karyawan.
Tidak hanya itu, jika Anda terus membiarkan karyawan melakukan gaji buta, ini bisa berimbas kepada karyawan lainnya yang ikut menurun semangat dan produktivitasnya.

Baca Juga: 6 Strategi Manajemen Waktu untuk Tingkatkan Produktivitas
Apa Saja Ciri-Ciri Karyawan yang Memakan Gaji Buta?

Agar Anda bisa mengenali karyawan yang melakukan gaji buta, berikut ciri-ciri dari karyawan dengan gaji buta:
1. Datang ke Kantor Hanya untuk Absen
Ciri yang pertama adalah karyawan datang hanya untuk absen.
Dalam istilah bahasa gaul datang hanya untuk absen ini dikenal dengan ‘setor muka’.
Selain istilah ‘setor muka’ juga dikenal dengan istilah coffee badging, yakni istilah yang ditunjukkan dengan datang ke kantor sebentar untuk menunjukkan kehadiran kemudian pergi ke tempat lain.
Istilah setor muka ini sebenarnya tidak hanya ada pada dunia kerja, namun di dunia pendidikan juga.
Dalam dunia kerja, setor muka bisa memberikan dampak besar yakni menurunnya produktivitas hingga kinerja yang menurun.
2. Bekerja Semaunya
Ciri yang kedua adalah karyawan bekerja semuanya dan tidak mengikuti perintah yang diberikan atasan kepadanya.
Tentunya bekerja dengan semaunya bisa memberikan dampak pada hasil pekerjaan yang dilakukan.
Jika ini dibiarkan bisa berpengaruh pada kinerja yang akan semakin menurun.
Baca Juga: 15 Aplikasi Perkantoran untuk Meningkatkan Produktivitas
3. Membuang-buang Waktu
Ciri-ciri selanjutnya adalah selalu membuang-buang waktu.
Ini biasanya dilakukan dengan terlalu sering bersantai dan tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Dari yang seharusnya 8 jam kerja bisa digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, justru hanya menggunakan 4-5 jam saja untuk bekerja.
Karenanya membuat pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu dan mengurangi efektivitas dalam bekerja.
4. Memiliki Prinsip ‘Yang Penting Jadi’
Ciri-ciri berikutnya adalah karyawan memiliki prinsip yang penting jadi.
Prinsip asal jadi ini menandakan seseorang mengerjakan pekerjaan secara asal dan tidak sesuai target yang diharapkan.
Jika karyawan Anda memiliki ciri-ciri ini, Anda wajib berhati-hati karena bisa jadi ini menjadi tanda karyawan Anda hanya mendapatkan gaji buta.
5. Sering Bolos Kerja
Selain ciri-ciri sebelumnya, ciri yang terakhir adalah sering bolos kerja.
Ini bisa dilihat dari catatan kehadiran karyawan.
Mereka yang sering bolos kerja sudah dipastikan hanya mendapatkan gaji buta tanpa perlu bekerja dengan baik.
Tentunya ini akan berdampak pada produktivitas yang terus menurun dan merugikan perusahaan.
Baca Juga: Manfaat Analisis Produktivitas dan Metrik untuk Mengukurnya
Apa Dampak Gaji Buta bagi Perusahaan?

Berikut beberapa dampak yang bisa didapatkan dengan adanya karyawan yang gaji buta:
1. Produktivitas Menurun
Dampak pertama yang sangat berpengaruh adalah penurunan produktivitas.
Ketika seseorang tidak bekerja dengan baik dan hanya mendapatkan gaji buta, maka produktivitas yang dimiliki akan menurun.
Ini terjadi karena waktu yang dimilikinya banyak digunakan untuk bersantai alih-alih untuk bekerja.
Dengan produktivitas yang menurun bisa berpengaruh pada kualitas pekerjaan yang juga akan menurun.
2. Menghambat Pekerjaan
Karyawan yang melakukan gaji buta juga bisa menghambat pekerjaan, tidak hanya pekerjaan karyawan yang bersangkutan, tetapi juga pada pekerjaan karyawan lainnya.
Ini terjadi karena karyawan tidak menggunakan waktu yang dimiliki untuk bekerja, tetapi hanya untuk bersantai sehingga membuat pekerjaan tidak bisa dilakukan dengan baik.
Baca Juga: Manfaat Pemantauan Produktivitas Karyawan dan Caranya
3. Pemborosan
Bagi perusahaan, karyawan yang melakukan gaji buta juga berdampak pada pemborosan khusus untuk biaya gaji karyawan.
Ini akan merugikan perusahaan secara finansial karena karyawan tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan hanya mendapatkan bayaran gaji.
4. Berpengaruh pada Kerja Tim
Dampak yang terakhir adalah bisa berdampak pada kerja tim.
Dalam kerja tim, setiap anggota di dalamnya sangatlah berharga di mana ada yang tidak bekerja dengan baik akan berpengaruh pada kerja tim secara keseluruhan.
Jika ini dibiarkan tidak hanya karyawan yang bersangkutan yang kinerjanya menurun tetapi juga berpengaruh pada kinerja seluruh tim.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Anda
Bagaimana Cara Mengatasi Gaji Buta?

Untuk menghindari kerugian yang semakin besar, tentunya Anda harus bisa mengatasi gaji buta ini.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:
1. Catat Kehadiran Karyawan dengan Baik
Cara mengatasi yang pertama adalah dengan mencatat kehadiran dengan baik.
Cara ini bisa mengatasi permasalahan pada karyawan yang sering bolos kerja atau hanya datang untuk absen.
Dengan mencatat kehadiran karyawan dengan baik akan membuat perusahaan bisa mengetahui karyawan yang sering bolos kerja dan karyawan yang hanya datang saat absen.
Untuk memudahkan Anda mencatat kehadiran karyawan, Anda bisa menggunakan software absensi dari GajiHub.
GajiHub merupakan software absensi yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pencatatan kehadiran karyawan.
Dengan GajiHub pencatatan kehadiran karyawan dapat dilakukan secara otomatis sehingga bisa mencegah pemalsuan kehadiran karyawan dan bisa mendeteksi karyawan yang sering bolos kerja.
2. Berikan Tugas dan Tanggung Jawab secara Jelas
Cara kedua adalah dengan memberikan tugas dan tanggung jawab secara jelas kepada setiap karyawan.
Ketika Anda bisa memberikan tugas dan tanggung jawab secara jelas, karyawan bisa memahami apa saja yang harus dikerjakan setiap harinya.
Cara ini bisa membuat karyawan bisa lebih fokus dalam melakukan pekerjaan mereka sehingga mereka tidak akan membuang waktu dengan bersantai di jam kerja.
Baca Juga: Cara Menghitung Produktivitas dan Rumus Menghitungnya
3. Berikan Penilaian secara Rutin
Cara keempat adalah dengan memberikan penilaian secara rutin kepada setiap karyawan.
Penilaian ini bisa dilakukan setiap beberapa bulan sekali untuk melihat bagaimana karyawan melaksanakan pekerjaan mereka.
Penilaian rutin ini bisa mendeteksi karyawan yang tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik dan karyawan yang memakan gaji buta.
4. Tegaskan Peraturan Perusahaan
Cara yang terakhir untuk mengatasi gaji buta adalah dengan menegaskan peraturan yang dimiliki oleh perusahaan.
Ini termasuk peraturan terkait melaksanakan pekerjaan dengan sebaik mungkin sehingga gaji buta bisa dihindari.
Lakukan sosialisasi berkaitan dengan aturan ini kepada seluruh karyawan agar karyawan bisa memahami konsekuensi yang akan didapatkan jika mereka melakukan praktik gaji buta.
Baca Juga: Karyawan Sering Absen Kerja? Ini 7 Cara Mengatasinya
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai gaji buta yang bisa menjadi referensi untuk Anda.
Dari penjelasan artikel yang ada di atas dapat diketahui bahwa gaji buta adalah keadaan di mana karyawan tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik di tempat kerja.
Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan gaji secara ‘buta’ yakni tidak menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan.
Ciri atau tanda yang dimilikinya adalah karyawan yang bersangkutan sering bolos kerja ataupun berangkat kerja hanya untuk absen, kemudian meninggalkan kantor.
Untuk mengatasi ini, Anda bisa melakukan pengelolaan kehadiran karyawan dengan sebaik mungkin.
Gunakan sistem HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pencatatan kehadiran karyawan secara otomatis.
Selain untuk kemudahan pencatatan kehadiran karyawan, GajiHub juga bisa digunakan untuk memudahkan pengelolaan karyawan secara keseluruhan mulai dari penggajian, HRIS, cuti dan izin, layanan mandiri karyawan, kasbon, reimbursement, integrasi akuntansi, analisis data, live tracking, hingga untuk integrasi fingerprint.
Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Gaji Buta Adalah: Pengertian dan Cara Mengatasinya - 5 August 2025
- Apa Itu Profesi dan Perbedaannya dengan Pekerjaan - 5 August 2025
- Kompensasi PKWT: Aturan dan Dasar Perhitungannya - 4 August 2025