Interview kerja merupakan salah satu tahapan penting dalam proses rekrutmen yang memberikan kesempatan bagi pelamar untuk menunjukkan keunggulan mereka.
Sayangnya, tidak sedikit individu yang gagal memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal.
Gagal dalam interview kerja bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya persiapan, jawaban kurang jelas atau bertele-tele, hingga melamar pada posisi yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki.
Dengan memahami berbagai hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam wawancara, Anda dapat menghindari kesalahan serupa pada interview berikutnya.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas berbagai penyebab gagal interview kerja dan tips mengatasinya.
Apa Saja Contoh Kesalahan Membuat Wawancara Gagal?

Berikut adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari agar interview kerja tidak berakhir dengan gagal:
1. Kurang Persiapan
Datang ke wawancara tanpa persiapan yang matang merupakan kesalahan yang cukup sering terjadi.
Padahal, persiapan yang baik menunjukkan bahwa Anda serius dan profesional dalam melamar pekerjaan.
- Beberapa persiapan yang harus Anda lakukan:
- Mencari informasi mengenai perusahaan
- Memahami deskripsi dan tanggung jawab posisi yang dilamar
- Berlatih menjawab pertanyaan umum wawancara
- Mempersiapkan diri untuk studi kasus atau tugas jika diperlukan
Kurangnya persiapan bisa menyebabkan Anda kesulitan menjawab pertanyaan, memberikan jawaban yang tidak relevan, atau terlihat ragu-ragu saat menjelaskan pengalaman Anda.
2. Tidak Membangun Hubungan Baik dengan Pewawancara
Wawancara bukan hanya soal menjawab pertanyaan, tetapi juga tentang bagaimana Anda menjalin komunikasi dan interaksi.
Interview juga menilai cara Anda bersikap, mendengarkan, dan merespons selama sesi berlangsung.
Tips membangun hubungan baik dengan interviewer:
- Datang tepat waktu
- Menunjukkan ketertarikan melalui bahasa tubuh dan pendengaran aktif
- Memberikan tanggapan yang positif dan antusias
- Mengajukan pertanyaan yang relevan tentang perusahaan atau posisi
- Membangun kesan pertama yang baik akan meningkatkan peluang Anda untuk dipertimbangkan ke tahap berikutnya.
Baca Juga: Interview Plan: Pengertian dan Tips Membuat Proses Interview yang Efektif

3. Jawaban Terlalu Panjang atau Tidak Jelas
Ketika menjawab pertanyaan, penting untuk tidak menjawab terlalu panjang lebar atau menyampaikan hal-hal yang tidak relevan.
Jawaban yang bertele-tele bisa membingungkan pewawancara atau membuat mereka kehilangan fokus.
- Beberapa tips menjawab dengan tepat:
- Fokus pada inti pertanyaan
- Sampaikan jawaban secara singkat, jelas, dan relevan
- Jika pertanyaannya kurang jelas, tidak ada salahnya meminta klarifikasi terlebih dahulu
Berlatih menjawab pertanyaan bersama teman atau keluarga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dan memperbaiki struktur jawaban Anda.
4. Kurang Percaya Diri
Merasa gugup saat wawancara adalah hal yang wajar, apalagi jika Anda sangat menginginkan pekerjaan tersebut.
Namun, kurangnya kepercayaan diri dapat memengaruhi penilaian pewawancara terhadap diri Anda.
Ingatlah bahwa Anda dipanggil untuk wawancara karena perusahaan melihat potensi dalam diri Anda.
Oleh karena itu, tunjukkan rasa percaya diri melalui cara Anda berbicara, bersikap, dan membawakan diri selama proses wawancara.
Perusahaan biasanya mencari kandidat yang memiliki kepercayaan diri dan interpersonal skill yang baik, terutama untuk posisi yang melibatkan kerja tim atau interaksi dengan pelanggan.
Baca Juga: 10 Template Pertanyaan Interview Resepsionis + Jawabannya
Apa Hal yang Menyebabkan Gagal Interview Kerja?

Gagal dalam interview kerja merupakan hal yang mengecewakan, terutama jika Anda telah melalui berbagai tahapan rekrutmen.
Sayangnya, tidak semua interviewer memberikan interview feedback yang jelas mengenai penyebab kegagalan Anda.
Itulah mengapa Anda perlu memahami berbagai penyebab yang membuat interview kerja gagal:
1. Kurangnya Riset terhadap Perusahaan
Salah satu kesalahan terbesar adalah datang ke wawancara tanpa memahami latar belakang perusahaan.
Banyak pelamar tidak mampu menjawab pertanyaan sederhana seperti, “Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?”
Padahal, menelusuri informasi tentang perusahaan merupakan hal yang sangat mudah.
Namun, faktanya sebanyak 47% pencari kerja datang ke wawancara tanpa mengetahui apa pun atau hanya mengetahui sedikit tentang perusahaan yang dilamar.
Tips
Luangkan waktu untuk membaca profil perusahaan melalui situs resmi, media sosial, atau berita terkini terkait industri yang mereka jalankan.
Hal ini menunjukkan keseriusan dan dapat membantu Anda untuk membangun komunikasi yang lebih relevan selama wawancara.
Baca Juga: Mengapa Tertarik Posisi Ini: Cara Menjawab dan Contohnya
2. Memberikan Jawaban yang Umum dan Tidak Meyakinkan
Jawaban yang tidak jelas, terlalu umum, atau disampaikan dengan ragu dapat menimbulkan kesan bahwa Anda tidak siap atau kurang memahami pengalaman kerja Anda sendiri.
Tips
Untuk mengatasinya, persiapkan diri dengan berlatih menjawab pertanyaan wawancara, khususnya yang bersifat perilaku atau studi kasus.
Dengan latihan yang cukup, Anda dapat menyampaikan jawaban dengan percaya diri, terstruktur, dan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
3. Tidak Menyampaikan Bukti Nyata atas Pencapaian
Interviewer tidak hanya ingin mengetahui tugas yang Anda laksanakan, tetapi juga ingin melihat dampak konkret dari pekerjaan Anda.
Sayangnya, banyak pelamar tidak mencantumkan data atau hasil yang dapat mendukung jawaban mereka.
Tips
Sebelum wawancara, siapkan beberapa contoh pencapaian yang bisa Anda jelaskan secara spesifik.
Misalnya, peningkatan penjualan, efisiensi waktu, atau keberhasilan proyek tertentu yang dilengkapi data dan angka.
Bukti konkret akan meningkatkan kredibilitas Anda sebagai kandidat yang kompeten.
Baca Juga: Apa Kontribusi Anda Untuk Perusahaan? Ini 10 Jawabannya

4. Overqualified
Jika Anda memiliki pengalaman tinggi, misalnya Anda pernah menjadi manajer, namun saat ini melamar untuk posisi level junior, hal ini bisa menjadi red flag bagi rekruter.
Mereka khawatir Anda hanya akan bertahan sementara sebelum pindah ke pekerjaan yang lebih sesuai dengan kualifikasi Anda.
Tips
Yakinkan perekrut bahwa Anda memang sengaja memilih posisi ini dan bersedia berkomitmen dalam jangka panjang.
Jika memungkinkan, jelaskan alasan pribadi atau logis—misalnya, lokasi kerja yang dekat dengan rumah atau sekolah anak.
Hindari terlalu banyak menonjolkan pencapaian agar tidak terkesan overqualified.
Baca Juga: Pengertian Overqualified, Penyebab, Tanda, dan Tips Wawancara
5. Sikap dan Etika yang Kurang Baik
Datang interview sambil membawa kopi, duduk sebelum dipersilakan, atau menjawab telepon saat interview adalah contoh kandidat tidak sopan.
Bahkan hal sederhana seperti menguap pun bisa memberikan kesan bahwa Anda tidak serius atau kurang menghargai kesempatan tersebut.
Tips
Tunjukkan sikap profesional sejak awal.
Tunggu hingga Anda dipersilakan duduk, matikan ponsel sebelum wawancara dimulai, dan jaga fokus selama proses berlangsung.
Hindari berbicara buruk tentang pekerjaan atau atasan Anda sebelumnya, karena hal ini bisa memberi kesan negatif pada pewawancara.
Baca Juga: 10 Etika Interview dan Mengapa Ini Penting
6. Bahasa Tubuh yang Kurang Meyakinkan
Bahasa tubuh Anda bisa memengaruhi penilaian pewawancara bahkan sebelum Anda mulai menjawab pertanyaan.
Postur membungkuk, jabat tangan lemah, atau duduk dengan posisi terlalu santai bisa mencerminkan kurangnya kepercayaan diri.
Tips
Latih bahasa tubuh yang positif.
Duduklah dengan postur tegak, berikan jabat tangan yang mantap, tersenyumlah, dan jaga kontak mata.
Hindari menyilangkan tangan atau kaki yang bisa memberi kesan tertutup.
Bahasa tubuh yang percaya diri bisa meningkatkan kesan profesional Anda secara keseluruhan.

7. Tidak Mampu Mempromosikan Diri
Bersikap terlalu rendah hati atau tidak menceritakan kontribusi dan pencapaian Anda sebelumnya dapat membuat pewawancara menganggap Anda tidak memiliki keunggulan khusus.
Tips
Sampaikan pencapaian Anda dengan data dan fakta.
Hindari pernyataan umum seperti “Saya karyawan terbaik di tim saya” dan gantilah dengan contoh konkret seperti “Saya berhasil meningkatkan penjualan sebesar 25% dalam 3 bulan.”
8. Lupa Mengajukan Pertanyaan saat Wawancara
Interview kerja bukan hanya ajang bagi perusahaan menilai Anda, tapi juga kesempatan Anda menilai perusahaan.
Jika Anda tidak mengajukan pertanyaan apa pun, terutama saat ditanya, hal ini bisa membuat Anda terlihat kurang antusias dan tidak benar-benar tertarik pada posisi yang ditawarkan.
Tips
Siapkan beberapa pertanyaan sebelum wawancara, misalnya tentang tanggung jawab pekerjaan, budaya kerja tim, atau target yang ingin dicapai.
Namun, hindari langsung bertanya soal gaji atau tunjangan, apalagi jika belum ditanyakan terlebih dahulu.
Tunjukkan bahwa Anda benar-benar ingin tahu lebih banyak tentang peran dan perusahaan tersebut.
Baca Juga: Template Pertanyaan Interview Fresh Graduate dan Cara Menjawabnya
9. Membahas Masalah Pribadi
Membawa masalah pribadi ke dalam wawancara, seperti urusan perceraian, kesulitan keuangan, atau konflik di tempat kerja sebelumnya, bisa membuat Anda terlihat tidak profesional.
Interviewer mungkin jadi ragu karena hal ini dianggap mengganggu fokus kerja Anda.
Tips
Fokuskan pembicaraan pada hal-hal yang relevan dengan pekerjaan.
Jika ditanya alasan keluar dari pekerjaan sebelumnya, jawab secara positif.
Misalnya, ingin mencari tantangan baru atau lingkungan kerja yang lebih sesuai. Hindari membicarakan konflik pribadi atau menyalahkan pihak lain.
10. Berpakaian Kurang Tepat
Penampilan adalah kesan pertama yang langsung terlihat.
Pakaian yang terlalu santai atau tidak rapi bisa membuat Anda terlihat kurang serius atau tidak memahami etika profesional di dunia kerja.
Tips
Sesuaikan pakaian dengan posisi dan jenis perusahaan yang Anda lamar.
Untuk posisi formal seperti keuangan atau konstruksi, kenakan pakaian yang rapi dan konservatif.
Oleh karena itu, hindari pakaian terlalu santai seperti kaos, sandal jepit, atau aksesori berlebihan.
Penampilan yang profesional bisa memberikan nilai plus bahkan sebelum wawancara dimulai.

11. Datang Terlambat ke Wawancara
Terlambat, meskipun hanya beberapa menit, bisa memberi kesan Anda tidak menghargai waktu dan kurang disiplin.
Hal ini juga bisa mempengaruhi fokus dan kepercayaan diri Anda selama wawancara.
Tips
Jika wawancara dilakukan secara langsung, pastikan Anda berangkat lebih awal dan siapkan rute perjalanan.
Untuk wawancara online, masuk ke ruang virtual 5–10 menit sebelum waktu yang dijadwalkan untuk memastikan koneksi internet dan perangkat berjalan dengan baik.
Baca Juga: Reschedule Interview: Cara, Etika, Contoh, dan Templatenya
12. Terlihat Kurang Berkualifikasi
Jika Anda terlihat belum memenuhi syarat untuk posisi yang dilamar, pewawancara mungkin meragukan kemampuan Anda untuk menjalankan tugas dengan baik.
Tips
Tunjukkan pengalaman lain yang relevan, walaupun tidak berbayar, seperti proyek kampus, kegiatan relawan, atau pelatihan yang pernah Anda ikuti.
Jika Anda pernah menerima feedback positif dari dosen atau mentor, sampaikan juga hal tersebut.
Gunakan setiap kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda punya potensi dan semangat untuk belajar.
13. Menjelekkan Atasan atau Rekan Kerja Sebelumnya
Meskipun atasan Anda sebelumnya mungkin memang sulit atau lingkungan kerja Anda terasa toxic, wawancara kerja bukan tempat yang tepat untuk membicarakan hal-hal negatif tersebut.
Menjelekkan atasan, rekan kerja, atau perusahaan lama bisa memberikan kesan buruk kepada pewawancara.
Tips:
Jika ditanya alasan Anda keluar dari pekerjaan sebelumnya, berikan jawaban yang netral dan profesional.
Misalnya, Anda bisa mengatakan bahwa Anda ingin mencari tantangan baru, mengembangkan keterampilan, atau ada perbedaan pandangan dalam menjalankan proyek.
Hindari membahas konflik pribadi, karena pewawancara tidak bisa mendengar sisi lain dari cerita Anda dan bisa saja menilai Anda sebagai pribadi yang negatif.
Baca Juga: 15 Cara Menjawab Alasan Resign Saat Interview Pekerjaan Baru
14. Tidak Mengirim Ucapan Terima Kasih Setelah Interview
Banyak pelamar menganggap interview berakhir setelah sesi tanya jawab selesai.
Padahal, Anda juga perlu mengirimkan ucapan terima kasih untuk membuat kesan yang baik bagi pewawancara.
Tips
Setelah wawancara, kirimkan pesan atau email singkat berisi ucapan terima kasih.
Ulangi secara singkat poin penting yang dibahas dan tegaskan kembali alasan mengapa Anda cocok untuk posisi tersebut.
Kirim pesan ini di hari yang sama, idealnya di sore atau malam hari.
Tidak perlu panjang, yakni cukup 2 sampai 3 paragraf.
Baca Juga: Cara Membalas Email Interview, Contoh, dan Manfaatnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa beberapa penyebab gagal interview kerja adalah karena kurangnya persiapan dan cara penyampaian diri yang kurang tepat.
Beberapa kesalahan umum seperti datang terlambat, berpakaian kurang profesional, teralalu banyak membicarakan hal pribadi dapat membuat pewawancara ragu akan motivasi dan keseriusan Anda.
Untuk meningkatkan peluang lolos interview kerja, Anda perlu tampil percaya diri, antusias, dan profesional.
Pastikan Anda menunjukkan ketertarikan terhadap posisi yang dilamar, menjawab pertanyaan dengan jujur namun tetap positif, serta menjaga etika selama wawancara.
Jangan lupa untuk menutup wawancara dengan ucapan terima kasih dan kesan yang baik.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum dan lebih memahami apa yang dicari oleh perekrut, Anda bisa meningkatkan kemungkinan sukses dalam proses rekrutmen.
Untuk membantu tim HR dalam mengelola proses rekrutmen karyawan, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software absensi dari GajiHub.
Selain mempermudah dalam pengelolaan payroll dan kehadiran karyawan, GajiHub juga memastikan keamanan data dengan sistem abuse detection.
Sistem ini mencegah tindakan curang yang dilakukan karyawan seperti penggunaan fake GPS, atau pun fake IP sehingga data tetap valid dan dapat dipercaya.
Keakuratan data ini menjadi penting dalam pengambilan keputusan SDM yang lebih baik, termasuk dalam proses evaluasi karyawan, promosi, hingga pengelolaan resign.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- 20 Tanda Diterima Kerja Setelah Interview - 15 April 2025
- Value Chain Analysis: Manfaat, Langkah, Jenis, dan Contohnya - 14 April 2025
- 10 Cara Mengatasi Sifat Perfeksionis, Dampak, dan Tandanya - 14 April 2025