Exit Clearance: Pengertian, Prosedur, dan Contohnya

exit clearance

Ketika seorang karyawan memutuskan untuk resign, ada prosedur yang harus dilakukan yang disebut dengan exit clearance.

Exit clearance merupakan prosedur penting yang harus dilakukan oleh perusahaan dan karyawan setelah karyawan menyerahkan surat pengunduran diri.

Ini karena melalui prosedur ini, ada dampak yang bisa didapatkan baik itu oleh karyawan ataupun perusahaan.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan exit clearance dan apa saja prosedurnya?

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai exit clearance dan prosedurnya.

Untuk informasi lebih lengkapnya hanya pada penjelasan di bawah ini:

Apa Pengertian Exit Clearance?

exit clearance

Exit clearance adalah prosedur-prosedur yang harus dilalui oleh seorang karyawan ketika mengajukan pengunduran diri atau resign, pensiun, ataupun terjadi pemutusan hubungan kerja dengan perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, ada berbagai proses yang harus dilalui karyawan sebelum benar-benar meninggalkan perusahaan.

Ada beberapa aspek penting dalam exit clearance ini, di antaranya pengembalian aset perusahaan seperti laptop, kartu identitas yang dberikan perusahaan, hingga dokumen-dokumen.

Ini termasuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai atau masih tertunda, hingga melakukan pelunasan pinjaman karyawan atau jika memiliki hutang kepada perusahaan.

Sedangkan untuk langkah-langkahnya, dalam exit clearance, karyawan akan menyelesaikan berbagai keperluan administrasi dengan divisi-divisi yang ada di perusahaan.

Divisi-divisi ini di antaranya divisi Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan, dan divisi lain yang berhubungan dengan penyelesaian urusan seperti gaji, uang pesangon, dan lainnya.

Ini dilakukan agar hubungan baik antara karyawan dan perusahaan tetap terjalin meski hubungan kerja sudah berakhir, serta untuk memastikan tidak ada masalah administrasi atau hukum ketika karyawan meninggalkan perusahaan.

Untuk melaksanakannya, karyawan perlu mengisi formulir sebagai bukti bahwa mereka telah menerima dokumen legal yang berhubungan dengan aspek finansial dan juga non finansial.

Baca Juga: Karyawan Mau Resign? Ini Cara Menghadapi dan Tipsnya

Mengapa Perusahaan Membuat Exit Clearance?

exit clearance

Berikut beberapa alasan mengapa karyawan perlu melakukan prosedur exit clearance ini:

1. Menghindari Pemasalahan di Kemudian Hari

Alasan pertama adalah untuk menghindari permasalahan di kemudian hari dengan cara menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab yang dimiliki.

Ini dilakukan agar perusahaan dapat mencegah permasalahan yang dapat terjadi di masa depan, seperti adanya pekerjaan yang tertunda, proyek yang belum diselesaikan, dan tanggung jawab lainnya yang belum terpenuhi.

Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan karyawan yang akan meninggalkan perusahaan telah selesai, sehingga dapat dipastikan tidak akan ada tuntutan dan masalah yang akan muncul di masa depan.

2. Memudahkan Mengelola Aset dan Dokumen

Alasan kedua adalah untuk memudahkan perusahaan dalam mengelola aset dan dokumen.

Aset yang dimaksud di sini adalah seperti laptop, handphone, kartu akses, kartu kredit perusahaan, ataupun dokumen lainnya dimana semuanya harus dikembalikan.

Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian perusahaan karena dokumen-dokumen ini hilang atau mengalami kebocoran informasi.

Dari sini, perusahaan dapat mengelola aset dengan baik dan dapat digunakan kembali sesuai kebutuhan perusahaan.

Baca Juga: Karyawan Resign Kerja Mendadak, Apa yang Harus Dilakukan HR?

3. Memudahkan Transisi Karyawan

Alasan selanjutnya adalah untuk memudahkan transisi karyawan dimana ini bisa dilakukan secara mulus dan terstruktur.

Untuk bagian ini, dapat dilakukan dengan dokumentasi dan mengalihkan informasi penting yang akan digunakan untuk melanjutkan pekerjaan, sehingga pengganti karyawan dapat melaksanakan pekerjaan tanpa adanya hambatan.

Ini juga dapat memudahkan proses bisnis dan mengurangi adanya permasalahan operasional sekalipun terjadi perubahan di dalam tim.

4. Untuk Melindungi Hak Perusahaan dan Karyawan

Alasan terakhir adalah untuk melindungi hak perusahaan dan karyawan, seperti untuk pembayaran gaji terakhir, pemberian uang pesangon, uang penggantian hak, tunjangan, dan lainnya.

Dari sini, Anda dapat memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi kewajiban dengan baik dengan memberikan semua hak-hak yang sudah sepantasnya di dapatkan karyawan.

Selain itu, perusahaan juga memastikan bahwa tidak ada aset atau informasi yang masih ada pada karyawan yang sudah tidak bekerja lagi.

Ini dilakukan agar hubungan baik tetap terjalin dna menghindari terjadinya perselisihan di masa depan.

Baca Juga: Hak Karyawan Resign Ini Harus Dipenuhi Perusahaan, Apa Saja?

Apa Saja Prosedur dalam Exit Clearance?

exit clearance

Dalam melaksanakan exit clearance, ada prosedur yang harus dipenuhi oleh karyawan, di antaranya:

1. Pemberitahuan Pengunduran Diri atau PHK

Prosedur pertama yang harus diselesaikan dalam exit clearance adalah pemberitahuan pengunduran diri atau pemberitahuan PHK yang dilakukan secara tertulis yakni dalam bentuk surat PHK atau surat resign.

Hal ini dilakukan agar ada bukti atas keputusan tersebut, baik ini dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan atau karyawan.

Dalam surat pemberitahuan ini akan ditulis tanggal terakhir bekerja sehingga perusahaan dapat memulai proses administrasi untuk exit clearance.

Pemberitahuan ini biasanya akan diberikan satu bulan sebelum tanggal terakhir kerja atau disebut dengan one month notice.

2. Menyelesaikan Pekerjaan dan Melakukan Handover

Tahap kedua adalah dengan menyelesaikan pekerjaan yang masih ada atau masih tertunda.

Ini dilakukan agar ketika karyawan telah meninggalkan perusahaan tidak ada pekerjaan yang tertinggal.

Selain itu, karyawan juga bisa melakukan handover atau alih tugas kepada karyawan yang menggantikannya.

Baca Juga: 7 Tips Sebelum Resign yang Wajib Anda Lakukan, Apa Saja?

3. Pengembalian Aset

Setelah Anda menyelesaikan tugas dan alih tugas kepada karyawan pengganti, selanjutnya adalah mengembalikan aset yang diberikan perusahaan, seperti laptop, ponsel, kartu akses, kartu kredit perusahaan, dan lainnya.

Perusahaan akan melakukan pemeriksaan terhadap aset yang dikembalikan ini untuk memastikan tidak ada kerusakan atau kehilangan.

Ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan juga mencegah kerugian perusahaan.

4. Menyelesaikan Dokumen Administrasi

Setelah menyelesaikan pekerjaan dan mengalihkan tugas kepada karyawan yang menggantikan serta mengembalikan aset, prosedur selanjutnya adalah menyelesaikan dokumen administrasi.

Administrasi ini cakupannya adalah terkait pembayaran gaji karyawan, tunjangan, pesangon, dan kompensasi lainnya yang berhak diterima karyawan.

Selain itu, administrasi ini juga mencakup terselesaikannya seluruh kewajiban perusahaan sehingga tidak ada masalah yang dapat terjadi di masa depan.

Baca Juga: Hal yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Resign dari Pekerjaan

5. Mengisi Formulir Exit Clearance

Selanjutnya adalah karyawan dapat mengisi form exit clearance dimana isinya berisi daftar aset dan dokumen yang harus dikembali karyawan kepada perusahaan.

Pada formulir ini akan ada daftar aset-aset yang harus dikembalikan dimana karyawan dan perusahaan dapat menandatangi bahwa benar aset tersebut sudah dikembalikan.

Dengan melakukan ini, perusahaan dapat mencegah terjadi sengketa yang terjadi pasca karyawan keluar dari pekerjaan.

6. Exit Interview

Prosedur yang terakhir adalah exut interview dimana di sini perusahaan akan mendapatkan feedback dari karyawan terkait pengalaman mereka selama bekerja di perusahaan.

Informasi dari karyawan yang akan keluar ini dapat menjadi bekal bagi perusahaan untuk meningkatkan lingkungan kerja dan budaya yang dimiliki di masa depan.

gajihub 1

Baca Juga: Pahami Aturan Uang Pisah untuk Karyawan yang Resign

Apa Saja Contoh Form Exit Clearance?

resign

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa exit clearance dilakukan untuk memastikan karyawan yang akan meninggalkan perusahaan telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki.

Ini termasuk telah mengembalikan aset-aset yang diberikan perusahaan kepada karyawan.

Dengan adanya formulir ini perusahaan dapat memastikan bahwa tidak ada pekerjaan yang tertinggal dan tidak ada kerugian yang dapat terjadi di masa depan.

Beberapa aset dan dokumen yang harus dikumpulkan di antaranya:

  • Kartu identitas (ID card) yang diberikan perusahaan
  • Kartu akses atau kunci kantor
  • Laptop, handphone, atau perangkat kerja lainnya
  • Dokumen administrasi yang perlu diselesaikan
  • Alih tugas
  • Proyek yang mesti diselesaikan
  • Exit interview
  • Pembayaran gaji, tunjangan, dan kompensasi lainnya
  • Tanda tangan dokumen akhir.

Berikut contoh exit clearance yang bisa menjadi referensi Anda:

exit clearance

Baca Juga: 11 Etika Memecat Karyawan, HR Wajib Tahu

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai exit clearance yang dapat menjadi referensi Anda dalam memproses pengunduran diri atau ketika karyawan mengalami PHK.

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa exit clearance dilakukan untuk memastikan seluruh administrasi dan kewajiban karyawan dan perusahaan telah dilakukan dengan baik.

Pada proses ini, karyawan akan menyelesaikan pekerjaan yang ada, mengembalikan aset dan dokumen perusahaan, hingga melakukan exit interview.

Sedangkan dari sisi perusahaan, perusahaan akan melakukan administrasi terkait gaji, tunjangan, dan kompensasi lainnya yang menjadi hak karyawan sebelum meninggalkan perusahaan.

Ini adalah proses yang wajib dilakukan perusahaan untuk mencegah terjadinya masalah di masa depan.

Untuk memudahkan proses exit clearance di perusahaan Anda, pastikan Anda mengelola karyawan Anda dengan baik.

Gunakan software HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.

Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *