Buat Anda yang sedang merintis bisnis atau memiliki proyek, RAB menjadi bagian penting dan contoh RAB akan membantu Anda membuat RAB yang tepat.
RAB atau Rencana Anggaran Biaya ini penting karena menjadi faktor penentu keberhasilan suatu kegiatan atau proyek.
RAB akan dijadikan acuan dalam membuat anggaran tertentu yang berkaitan dengan proyek atau kegiatan yang akan dijalankan.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai contoh RAB dan bagaimana membuat RAB.
Untuk lebih lengkapnya mengenai contoh RAB ini, Anda dapat menyimak penjelasan di bawah ini:
Apa Pengertian dari RAB?
RAB atau Rencana Anggaran Biaya merupakan perencanaan biaya yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan atau proyek bisnis di masa yang akan datang.
Di dalam RAB, akan dijelaskan secara rinci biaya apa saja yang dibutuhkan, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan lainnya.
Dengan membuat RAB, Anda dapat memprediksi biaya apa saja yang akan dikeluarkan untuk pelaksanaan kegiatan sehingga Anda bisa mempersiapkannya sebelum kegiatan dilaksanakan.
Dengan begitu, Anda dapat mengontrol keseluruhan biaya dan RAB ini dapat digunakan sebagai dasar penawaran kerja sama kepada klien.
Oleh karenanya penting bagi Anda untuk menyusunnya secara rinci, jelas, dan terarah sehingga dapat membuat klien tertarik dengan penawaran kerjasama yang Anda ajukan.
Untuk membuat RAB, banyak pelaku bisnis yang menggunakan jasa estimator, dimana estomator ini bertugas membuat rincian estimasi biaya untuk pelaksanaan kegiatan.
Rincian ini berisi apa saja yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut dan rincian biayanya.
Selain estimator, dalam penyusunan RAB, bisnis juga sering melibatkan quantity engineer (QE) dan quantity surveyor (QS).
Meski begitu, Anda juga bisa membuat RAB ini sendiri dengan mengikuti cara dan contoh yang akan dijelaskan secara lengkap di bawah ini.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja?
Mengapa RAB Penting bagi Bisnis?
Tahukah Anda bahwa sebagian besar bisnis menekankan pentingnya penggunaan RAB untuk mendukung kesuksesan kegiatan mereka?
Fakta ini ditemukan dalam analisis terhadap 100 bisnis dimana 29% gagal kehabisan uang karena mereka menggunakan RAB sebelum melaksanakan kegiatan mereka.
Ini membuktikan RAB sangat penting untuk mendukung kegiatan atau proyek bisnis.
Berikut penjelasan mengapa RAB ini penting bagi kesuksesan pelaksanaan kegiatan bisnis:
1. Adanya Kontrol Keuangan
Dengan adanya RAB, Anda memiliki kontrol keuangan dalam melaksanakan suatu proyek atau kegiatan.
Ini karena Anda telah memiliki rencana anggaran sehingga Anda memiliki batas-batas budget yang tidak boleh diabaikan.
2. Untuk Mitigasi Risiko
Setiap kegiatan atau proyek pastinya memiliki risiko di dalamnya.
Dengan menyusun RAB, Anda jadi dapat melakukan mitigasi risiko sehingga risiko bisa dicegah atau diminimalisir.
3. Meningkatakan Kepercayaan Investor
Investor memberikan pendanaan pasti bukan tanpa dasar dan tanpa melihat potensi yang ada di masa depan.
Investor akan melihat peluang kegiatan yang ditawarkan dan apa keuntungan yang bisa didapatkan untuk mereka.
Mereka melihatnya dari RAB yang disusun dan semakin rinci RAB dibuat, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan investor.
4. Mengukur Manajemen Kinerja
RAB juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja.
Ini dilakukan dengan membandingkan hasil keuangan aktual dengan angka yang dianggarkan sehingga perusahaan dapat menilai efisiensi operasional dan kesehatan keuangan mereka.
Baca Juga: Berapa Biaya Jasa Headhunter? Cek Tarif dan Rekomendasinya!
5. Pengelolaan Arus Kas
Manajemen arus kas sering menjadi tantangan bagi perusahaan atau bisnis.
Dengan adanya RAB, perusahaan dapat memiliki bantuan terkait kebutuhan arus kas dan pengaturan waktu sehingga perusahaan memiliki dana yang cukup untuk menutupi biaya operasional dan menghindari terjadinya masalah keuangan.
6. Memudahkan Pengambilan Keputusan
Dengan adanya RAB, perusahaan juga lebih mudah dalam pengambilan keputusan, khususnya yang berhubungan dengan keuangan.
Ini karena semuanya sudah terencana dengan baik, lengkap dengan risiko dan pencegahannya.
7. Mengoptimalkan Sumber Daya
Penggunaan sumber daya di perusahaan tidak bisa dilakukan secara asal, khususnya pada perusahaan baru atau rintisan.
Perusahaan harus bisa mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menggunakan biaya seminimal mungkin, ini dapat dilakukan dengan pembuatan RAB.
8. Mendukung Pertumbuhan Jangka Panjang
RAB juga dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang bisnis.
RAB akan menuliskan secara rinci rencana kegiatan sehingga kegiatan atau proyek dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Ini akhirnya yang mendukung pertumbuhan jangka panjang bisnis dengan kesuksesan proyek-proyek yang dijalankan.
Baca Juga: Manajemen Biaya Tenaga Kerja: Manfaat, Contoh, dan Tipsnya
Apa Fungsi dari RAB?
Selain alasan mengapa Anda perlu membuat RAB untuk proyek bisnis, RAB juga memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memudahkan Perencanaan Keuangan
RAB memudahkan perencanaan keuangan bisnis Anda, khususnya untuk mendukung proyek atau kegiatan.
Anda bisa mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk proyek dan rincian biaya tersebut.
Dengan rincian biaya ini, nantinya Anda bisa lebih mudah untuk membuat perencanaan keuangan bisnis Anda.
2. Untuk Mengendalikan Biaya
Fungsi RAB yang kedua adalah untuk mengendalikan biaya dimana Anda bisa memastikan biaya yang dikeluarkan untuk proyek sesuai kebutuhan.
Ini karena RAB dibuat secara rinci dan lengkap dengan apa saja kebutuhan yang harus dibeli.
Jika terjadi penyimpangan dari rencana yang dibuat, bisnis dapat melakukan koreksi untuk mencegah terjadinya masalah keuangan di masa depan.
3. Memudahkan Pengambilan Keputusan
RAB juga dapat membantu Anda dalam memudahkan pengambilan keputusan bisnis.
Ini karena Anda memiliki dasar dalam mengambil keputusan ini, yakni RAB yang telah dibuat.
Baca Juga: Manajemen Biaya: Pengertian, Manfaat, dan Tipsnya
Apa Saja Sektor yang Membutuhkan RAB?
RAB atau rencana anggaran biaya ini sering digunaka oleh beberapa sektor tertentu, yakni:
1. Bisnis
Sektor yang paling sering menggunakan RAB adalah sektor bisnis.
RAB dibutuhkan ketika Anda berencana mendirikan sebuah bisnis dimana RAB ini akan membantu merinci data yang akurat dan detail terkait modal yang dibutuhkan dalam proposal bisnis.
Dengan adanya rincian biaya ini, Anda bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan berapa biaya sehingga bisa mencegah pembengkakan biaya.
Biasanya biaya-biaya yang dituliskan ini di antaranya biaya peralatan, biaya perlengkapan, biaya perawatan, biaya sewa, dan lainnya.
Baca Juga: 13 Cara Menghemat Biaya Rekrutmen untuk Bisnis Anda
2. Sektor Event
Selain bisnis, sektor yang juga menggunakan RAB adalah sektor event atau acara.
Penyelengara event atau acara akan membuat RAB untuk kebutuhan budgeting untuk kebutuhan selama kegiatan berlangsung.
RAB ini biasanya akan disertakan dalam proposal yang mereka buat dimana di dalamnya memuat rincian biaya penyewaan tempat, biaya peralatan, biaya konsumsi, biaya dokumentasi, dan lainnya.
3. Organisasi
Sektor selanjutnya yang menggunakan RAB adalah organisasi.
Organisasi baik dalam skala besar atau kecil menggunakan RAB untuk kebutuhan mereka.
Organisasi akan menyajikan data yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan atau proyek yang akan dilaksanakan.
Sama halnya dengan bisnis dan event, nantinya RAB akan disertakan oleh organisasi dalam proposal yang dibuat.
Baca Juga: 15 Cara Mengurangi Biaya HRD + 5 Tips Terbaiknya
Apa Saja Elemen dalam RAB?
Berikut beberapa elemen yang ada dalam pembuatan RAB:
1. Perkiraan Biaya
Untuk membuat RAB, Anda dapat menggunakan data dari perkiraan biaya.
Perkiraan biaya memprediksi total biaya dari setiap tahap selama proyek berlangsung.
RAB mencakup perkiraan untuk jenis-jenis biaya berikut ini:
- Biaya langsung: Biaya langsung adalah biaya yang berhubungan dengan barang dan jasa fisik yang digunakan selama produksi. Misalnya, dalam perusahaan manufaktur, ini dapat mencakup bahan, tenaga kerja produksi, dan bahan bakar transportasi.
- Biaya tidak langsung: Biaya tidak langsung adalah biaya yang terkait dengan operasi bisnis secara umum. Ini termasuk biaya sewa, gaji pengawas, dan layanan komunikasi, seperti biaya internet dan telepon.
Saat membuat perkiraan biaya untuk bisnis atau proyek, Anda dapat menjumlahkan biaya tidak langsung dan biaya langsung, dimana ini dapat berupa campuran dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah jumlah yang diketahui yang umumnya tetap sama untuk periode tertentu.
Misalnya, biaya sewa adalah biaya tetap karena jumlahnya sudah diketahui.
Biaya variabel adalah biaya yang mengalami perubahan sesuai dengan jumlah penjualan.
Contohnya, biaya bahan yang digunakan dalam produksi adalah variabel.
Ketika bisnis memproduksi lebih banyak barang, tim perlu membeli lebih banyak bahan, yang meningkatkan biaya. Anggaran biaya mencakup biaya tetap dan biaya variabel.
Baca Juga: Ketahui Pentingnya Menghitung Biaya HR bagi Perusahaan
2. Jadwal Proyek
RAB juga berisi informasi rinci tentang jadwal atau jadwal proyek.
Hal ini dapat membantu para profesional merencanakan setiap tugas dalam proyek dan memastikan ada cukup dana untuk setiap tahap.
Misalnya, saat membuat anggaran biaya untuk bangunan baru, manajer proyek dapat membagi proyek menjadi beberapa bagian, seperti konstruksi awal, pekerjaan listrik, dan pekerjaan pipa.
3. Biaya Tak Terduga
Anda dapat memasukan biaya tidak terduga ke dalam anggaran biaya tergantung pada proyek dan industrinya.
Biaya tak terduga adalah bagian dari anggaran yang disisihkan untuk perubahan tak terduga.
Bahkan dengan perencanaan dan estimasi biaya yang cermat, mungkin ada biaya tambahan yang tidak terduga, dan biaya tak terduga ini membantu mengurangi risiko ini.
Baca Juga: Strategi dan Tips Mengelola Biaya Gaji yang Efisien
Bagaimana Cara Membuat RAB?
Jika Anda akan membuat rencana anggaran biaya, pertimbangkan untuk mengikuti langkah-langkah umum berikut ini dan sesuaikan sesuai kebutuhan agar sesuai dengan proyek Anda:
1. Tetapkan Pedoman Anggaran
Langkah pertama dalam membuat anggaran biaya adalah menetapkan batasan atau pedoman.
Anda dapat menggunakan anggaran biaya untuk kuartal keuangan atau proyek tertentu.
Pertimbangkan peran dan tujuan Anda saat menetapkan parameter anggaran Anda.
Sebagai contoh, jika Anda merencanakan proyek produksi baru, Anda dapat membuat anggaran proyek yang dapat menunjukkan biaya untuk setiap tahap produksi.
Jika Anda mengelola bisnis baru, Anda mungkin ingin membuat anggaran triwulanan untuk empat bulan pertama operasi.
2. Buat Daftar Semua Biaya
Setelah menetapkan pedoman anggaran, Anda dapat membuat daftar semua biaya yang diharapkan.
Untuk langkah ini, Anda dapat membuat daftar kategori biaya tanpa menetapkan jumlahnya.
Cobalah untuk memasukkan biaya tidak langsung dan biaya langsung, yang terkait dengan produksi fisik dan operasi bisnis secara umum, jika ada
Pertimbangkan biaya seperti sewa, peralatan, gaji, bahan, dan utilitas.
Jika Anda bekerja dengan tim proyek, Anda dapat meninjau informasi ini dengan kolega Anda untuk memastikan bahwa Anda telah memasukkan semua biaya yang terkait dengan proyek tersebut.
3. Teliti Harga Pasar
Untuk mendapatkan harga yang akurat, Anda harus meneliti harga yang ada di pasar saat itu.
Seperti yang diketahui, harga barang dapat mengalami perubahan jadi meneliti harga pasar saat itu bisa membuat Anda mendapatkan informasi harga yang akurat.
Baca Juga: Mengetahui Biaya Jabatan PPh 21 dan Cara Hitungnya
4. Identifikasi Biaya yang Diketahui
Setelah mengumpulkan daftar umum biaya, Anda bisa mulai memasukkan jumlahnya.
Tinjau daftar biaya Anda dan masukkan biaya yang sudah Anda ketahui.
Ini adalah biaya tetap, seperti biaya sewa dan gaji pengawas.
Anda dapat menggunakan tagihan dan laporan dari kuartal atau tahun sebelumnya untuk membantu Anda menemukan biaya tetap.
5. Buat Perkiraan Biaya
Selanjutnya, Anda dapat memperkirakan biaya yang diharapkan.
Ini dapat mencakup biaya variabel, seperti upah tenaga kerja per jam dan material.
nda dapat berkolaborasi dengan profesional lain di industri Anda untuk membantu Anda mengumpulkan biaya ini.
Misalnya, untuk proyek bangunan, manajer konstruksi dan arsitek dapat memberikan perkiraan mereka sendiri.
Anda dapat mengumpulkan informasi berbagai sumber daya untuk dimasukkan ke dalam anggaran biaya, Anda juga dapat menghitung biaya yang diharapkan berdasarkan proyek dan neraca keuangan sebelumnya.
Baca Juga: Manajemen Anggaran: Pengertian, Pendekatan, dan Tahapannya
6. Buat Format yang Rapi
Cara membuat RAB selanjutnya adalah dengan membuat format yang rapi, terlebih ketika RAB ini akan digunakan untuk mengajukan penawaran kerja sama dengan klien bisnis.
Anda dapat menyusun item dalam RAB secara rapi yakni mulai dari nomor, item, satuan, harga satuan, dan total biaya.
Pastikan seluruh perhitungan yang ada di RAB sudah tepat dan tidak ada kesalahan.
Jika terdapat informasi tambahan, Anda dapat membuat catatan di bawah tabel RAB.
7. Review RAB dan Lakukan Revisi
Sebelum Anda menyelesaikan RAB, jangan lupa untuk melakukan review atas RAB yang telah dibuat.
Ini dilakukan untuk menemukan kesalahan yang mungkin Anda lakukan dan jika ditemukan kesalahan dalam pembuatan RAB, Anda dapat merevisinya sebelum menyerahkan ke klien atau pihak lainnya.
Baca Juga: Anggaran Perusahaan: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengelolanya
Apa Saja Tips dalam Membuat RAB?
Saat membuat anggaran biaya, pertimbangkan tips berikut:
1. Pertimbangkan Estimasi Biaya dengan Hati-hati
Saat membuat anggaran biaya, cobalah untuk membuat estimasi Anda dengan hati-hati.
Pertimbangkan untuk menggunakan estimasi yang konservatif atau tinggi jika memungkinkan.
Hal ini dapat membantu memastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk menyelesaikan proyek.
Misalnya, jika Anda merencanakan biaya listrik untuk sebuah bangunan, Anda dapat menganalisis tagihan listrik bulan sebelumnya untuk menentukan biaya yang diharapkan.
Jika tagihan bulanan berkisar antara Rp1.000.000 hingga Rp2.000.000, pertimbangkan untuk memperkirakan mendekati Rp2.000.000 untuk memastikan Anda memiliki cukup dana.
2. Review dan Revisi RAB secara Teratur
RAB adalah alat yang berguna untuk melacak pengeluaran dan kinerja, dan rencana anggaran biaya ini dapat membantu Anda membuat perubahan penting selama proyek berlangsung.
Pertimbangkan untuk menjadwalkan waktu untuk meninjau anggaran Anda secara teratur.
Selama waktu ini, Anda dapat membandingkan biaya yang Anda harapkan dengan biaya proyek yang sebenarnya, dan Anda dapat menggunakan informasi ini untuk merevisi anggaran Anda untuk tahap proyek selanjutnya.
Misalnya, jika Anda meninjau anggaran setiap minggu, Anda mungkin menyadari bahwa biaya material Anda lebih tinggi daripada yang diharapkan.
Anda dapat merevisi anggaran untuk menyesuaikan perubahan ini.
Hal ini dapat membantu Anda memastikan bahwa Anda memiliki dana yang cukup untuk menyelesaikan sisa proyek tepat waktu.
Baca Juga: Pengertian Perencanaan Tenaga Kerja dan Strateginya
Apa Saja Contoh RAB dan Template RAB?
Buat Anda yang akan membuat RAB, contoh RAB dapat menjadi panduan terbaik untuk memudahkannya.
Berikut contoh RAB untuk Anda yang dapat memudahkan pembuatan RAB bisnis Anda:
1. Contoh RAB Kegiatan HUT RI
2. Contoh RAB Proyek
3. Contoh RAB Bisnis Warung
4. Contoh RAB Pembagunan Rumah
5. Contoh RAB Kegiatan Puskesmas
Download Template RAB Bulanan di Sini
Download Template RAB Event di Sini
Download Template RAB Organisasi di Sini
Download Template RAB Pemasaran di Sini
Download Template RAB Pernikahan di Sini
Baca Juga: Cara Membuat Perencanaan Komisi Business Development
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai contoh RAB yang dapat menjadi panduan Anda dalam membuat RAB atau rencana anggaran biaya.
RAB menjadi bagian penting yang memuat rincian biaya untuk penyelenggaran kegiatan atau bisnis.
Untuk memastikan RAB dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dibuat, dibutuhkan kerja sama tim yang ada di perusahaan Anda.
Sebagai pemiliki perusahaan, Anda dapat mendukung kerja sama tim dengan melakukan pengelolaan karyawan sebaik mungkin.
Gunakan manajemen data karyawan dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan manajemen data karyawan yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Contoh RAB dan Download Templatenya di Sini, Gratis! - 9 January 2025
- HRD Adalah Pengertian, Tantangan, dan Tugasnya - 9 January 2025
- PPIC Adalah: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Dibutuhkan - 8 January 2025