Onboarding menjadi momen pertama yang dirasakan oleh karyawan baru saat bergabung dengan perusahaan.
Di tahap ini, mereka akan melihat langsung bagaimana perusahaan menyambut anggota tim baru dan mengenalkan budaya kerja yang ada.
Jika proses onboarding berjalan dengan baik, karyawan akan lebih mudah beradaptasi, merasa dihargai, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik sejak hari pertama.
Untuk memastikan proses onboarding berjalan efektif, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan new hire survey.
Survei ini membantu perusahaan mengetahui hal-hal yang sudah berjalan baik dan bagian mana yang perlu diperbaiki.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu new hire survey, manfaat, hingga contoh pertanyaan survei.
Apa yang Dimaksud dengan New Hire Survey?

New hire survey atau survei karyawan baru adalah kumpulan pertanyaan yang dirancang untuk menggali pengalaman awal karyawan baru.
Untuk mendapatkan data yang lengkap, baik secara kuantitatif dan kualitatif, survei ini biasanya memadukan berbagai jenis pertanyaan, seperti pertanyaan terbuka, skala penilaian, pilihan ganda, atau kombinasi dari semuanya.
Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana karyawan baru memandang budaya kerja perusahaan, efektivitas pelatihan, kejelasan peran, serta proses mereka beradaptasi dalam organisasi.
Survei ini bukan sekadar formalitas, melainkan alat penting untuk membantu perusahaan mengidentifikasi masalah dan area yang perlu diperbaiki.
Selain itu, survei onboarding juga dapat membuat karyawan baru merasa dihargai dan diakui sejak awal bergabung.
Baca Juga: 15 Tips Melakukan Onboarding untuk Karyawan Baru
Mengapa Perusahaan Harus Melakukan New Hire Survey?

New hire survey adalah cara yang efektif bagi perusahaan untuk mengetahui apakah proses onboarding yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik, sekaligus memahami kebutuhan serta pengalaman karyawan baru.
Berikut beberapa manfaat dari new hire survey:
1. Mengukur Efektivitas
Melalui survei, perusahaan dapat mengetahui seberapa efektif proses onboarding yang telah dilakukan.
Hasil survei dapat menunjukkan bagian mana yang sudah berjalan baik dan bagian mana yang masih perlu diperbaiki.
2. Mengidentifikasi Masalah
Survei dapat membantu menemukan kendala atau kesulitan yang mungkin dialami karyawan baru selama proses onboarding.
Informasi ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk menyempurnakan proses agar karyawan merasa lebih didukung dan dihargai.
Baca Juga: 15 Tips Melakukan Onboarding untuk Karyawan Baru
3. Meningkatkan Retensi Karyawan
Onboarding yang baik dapat membuat karyawan lebih betah, merasa nyaman, dan cenderung bertahan lebih lama di perusahaan.
Hasil survei bisa membantu perusahaan mengetahui aspek onboarding mana yang paling penting bagi karyawan baru sehingga prosesnya bisa dibuat lebih efektif.
4. Menunjukkan Komitmen Perusahaan
Melakukan survei juga menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap pendapat dan pengalaman karyawan baru.
Hal ini dapat membangun kesan positif dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan mendukung.
Dengan survei karyawan baru, perusahaan dapat memahami lebih dalam tentang efektivitas proses onboarding serta pengalaman yang dirasakan karyawan.
Hasilnya dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan, memperbaiki retensi karyawan, dan menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kenyamanan karyawan di tempat kerja.
Baca Juga: Pentingnya Employee Journey bagi Karyawan dan Perusahaan
Apa Saja Contoh Pertanyaan dalam New Hire Survey?

Berikut adalah contoh pertanyaan new hire survey yang dapat Anda ajukan kepada karyawan baru.
Pertanyaan yang Diajukan Satu Minggu Setelah Onboarding
Pada tahap ini, pertanyaan yang diajukan sebaiknya berfokus pada kesan pertama karyawan baru terhadap perusahaan, peran yang mereka jalani, dan tim yang mendukung mereka.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah mereka merasa diterima dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, serta memastikan mereka sudah memiliki alat dan sumber daya yang diperlukan untuk memulai pekerjaan mereka.
Dengan cara ini, Anda dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin ada sejak awal sehingga mereka dapat bertransisi dengan lebih mudah ke dalam pekerjaan dan organisasi.
Contoh pertanyaan:
- Seberapa jelas peran Anda dijelaskan kepada Anda?
- Apakah Anda menerima cukup informasi untuk memahami harapan perusahaan terhadap Anda?
- Apakah Anda sudah menerima peralatan kerja, akses login, dan sumber daya yang diperlukan untuk memulai pekerjaan?
- Seberapa jelas instruksi yang Anda terima untuk menyiapkan lingkungan kerja Anda?
- Apakah Anda merasa diterima dan didukung oleh tim serta manajer Anda?
- Apakah jadwal onboarding menurut Anda sudah direncanakan dengan baik dan mudah untuk diikuti?
- Seberapa baik sesi onboarding menjelaskan misi, nilai, dan budaya perusahaan?
- Apakah Anda merasa nyaman untuk bertanya atau meminta bantuan kepada tim Anda jika diperlukan?
- Dalam skala 1–5, bagaimana Anda menilai keseluruhan pengalaman onboarding Anda?
- Apakah ada saran atau perbaikan yang ingin Anda ajukan untuk proses onboarding (jika ada)?
Baca Juga: Download Template Checklist Onboarding Karyawan Baru
Pertanyaan yang Diajukan Dua Minggu Setelah Onboarding
Pada tahap ini, karyawan baru umumnya sudah menyelesaikan onboarding awal dan mulai lebih mendalami peran mereka.
Oleh karena itu, pertanyaan survei sebaiknya berfokus pada seberapa baik pelatihan mempersiapkan mereka untuk pekerjaan mereka, apakah mereka merasa nyaman dengan tanggung jawab yang diemban, serta sejauh mana mereka sudah mulai berintegrasi dengan tim.
Feedback dari survei ini dapat membantu Anda dan juga manajer karyawan baru untuk memahami apakah proses onboarding telah memberikan dukungan yang memadai.
Selain itu, survei ini dapat mengidentifikasi kekurangan yang mungkin ada pada sumber daya atau pelatihan yang telah diberikan.
Contoh pertanyaan:
- Apakah Anda mulai merasa lebih nyaman dengan peran dan tanggung jawab Anda?
- Apakah Anda memiliki akses yang cukup terhadap alat dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan tugas Anda?
- Apakah menurut Anda peran yang Anda jalani sudah selaras dengan tujuan tim?
- Apakah manajer Anda sudah memberikan arahan dan umpan balik yang cukup sejauh ini?
- Apakah Anda merasa sudah lebih memahami budaya serta lingkungan kerja perusahaan?
- Apakah ada sumber daya atau dukungan tambahan yang akan membantu Anda di tahap ini?
- Apakah Anda merasa siap dengan langkah-langkah berikutnya atau tanggung jawab yang akan datang dalam peran Anda?
- Dalam skala 1–5, bagaimana Anda menilai kualitas materi dan sesi pelatihan yang telah diberikan kepada Anda?
Baca Juga: Rencana 30-60-90 Hari Onboarding: Arti, Struktur, dan Contohnya

Pertanyaan yang Diajukan Satu Bulan Setelah Onboarding
Setelah satu bulan, karyawan baru seharusnya sudah lebih stabil dalam menjalani peran mereka serta mulai menyatu dengan tim dan perusahaan.
Pertanyaan survei onboarding pada 30 hari pertama ini sebaiknya berfokus pada tingkat kepuasan kerja mereka, seberapa paham mereka dengan peran yang dijalani, serta seberapa baik mereka merasa sesuai dengan budaya perusahaan.
Pertanyaan-pertanyaan ini juga perlu menggali lebih jauh mengenai hubungan kerja yang mereka bangun dengan rekan kerja serta tingkat dukungan yang mereka dapatkan dari manajernya.
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui tingkat keterlibatan dan kepuasan kerja mereka.
Contoh pertanyaan:
- Apakah Anda sekarang sudah memahami sepenuhnya peran dan tanggung jawab Anda?
- Apakah Anda sudah mampu membangun hubungan kerja yang positif dengan rekan-rekan kerja Anda?
- Apakah pelatihan awal yang Anda terima sudah cukup komprehensif untuk memenuhi kebutuhan peran Anda?
- Apakah ada hal-hal yang masih perlu Anda tanyakan atau klarifikasi terkait peran atau perusahaan?
- Dalam skala 1–5, seberapa puas Anda dengan dukungan dan komunikasi dari manajer Anda sejauh ini?
- Apakah Anda sudah memiliki gambaran yang jelas mengenai alat dan sumber daya yang akan Anda butuhkan ke depannya?
- Seberapa sesuai atau selaras Anda merasa dengan nilai dan budaya perusahaan?
- Apakah ada pelatihan atau informasi tambahan yang dapat membantu Anda untuk lebih berhasil dalam peran Anda?
- Apakah Anda merasa terlibat dan termotivasi dalam peran serta tim Anda saat ini?
Baca Juga: 9 Onboarding Document Penting, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Pertanyaan yang Diajukan Satu Bulan Setelah Onboarding
Setelah satu bulan, karyawan baru seharusnya sudah lebih beradaptasi dengan posisi mereka dan mulai menemukan ritme kerja bersama tim maupun perusahaan.
Pada tahap ini, pertanyaan survei onboarding sebaiknya difokuskan untuk memahami tingkat kepuasan kerja mereka, sejauh mana mereka memahami perannya, serta seberapa baik mereka merasa sesuai dengan budaya perusahaan.
Pertanyaan-pertanyaan ini juga penting untuk menggali hubungan kerja yang terjalin antara karyawan baru dengan rekan kerja, serta sejauh mana dukungan yang mereka dapatkan dari manajer.
Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui tingkat keterlibatan dan kepuasan kerja mereka.
Contoh pertanyaan:
- Apakah Anda sekarang sudah benar-benar memahami peran dan tanggung jawab Anda?
- Apakah Anda sudah berhasil membangun hubungan kerja yang positif dengan rekan-rekan kerja Anda?
- Apakah pelatihan awal yang Anda terima sudah cukup lengkap untuk mendukung peran Anda?
- Apakah masih ada hal yang perlu Anda tanyakan atau klarifikasi terkait peran atau perusahaan?
- Dalam skala 1–5, seberapa puas Anda dengan dukungan dan komunikasi yang diberikan manajer Anda sejauh ini?
- Apakah Anda sudah memiliki pemahaman yang jelas mengenai alat dan sumber daya yang akan Anda butuhkan ke depannya?
- Seberapa sesuai Anda merasa dengan nilai-nilai dan budaya perusahaan?
- Apakah ada pelatihan atau informasi tambahan yang dapat membantu Anda lebih sukses dalam menjalankan peran Anda?
- Apakah Anda merasa terlibat dan termotivasi dalam peran serta tim Anda saat ini?
Pertanyaan yang Diajukan Tiga Bulan Setelah Onboarding
Pada tahap ini, karyawan baru seharusnya sudah lebih mandiri dan sepenuhnya menyatu dengan tim mereka.
Pertanyaan survei onboarding yang diajukan sebaiknya berfokus pada tingkat kepercayaan diri mereka dalam menjalankan tugas secara mandiri, pemahaman mereka mengenai peluang pengembangan karier, serta kepuasan mereka terhadap pekerjaan dan perusahaan secara keseluruhan.
Selain itu, pertanyaan-pertanyaan ini juga bertujuan untuk meminta feedback mengenai proses onboarding yang telah dijalani, sekaligus menilai sejauh mana mereka terlibat.
Contoh pertanyaan:
- Dalam skala 1–5, seberapa percaya diri Anda dalam menjalankan pekerjaan secara mandiri?
- Apakah Anda sudah memahami dengan jelas jalur karier dan peluang pengembangan yang ada di perusahaan?
- Apakah Anda puas dengan umpan balik dan dukungan yang diberikan oleh manajer Anda?
- Apakah Anda merasa menjadi anggota yang dihargai dalam tim dan organisasi?
- Seberapa baik Anda memahami dampak peran Anda terhadap pencapaian tujuan tim dan organisasi?
- Apakah Anda memiliki saran untuk meningkatkan proses onboarding bagi karyawan baru di masa mendatang?
- Dalam skala 1–5, seberapa puas Anda dengan budaya perusahaan dan lingkungan kerja?
- Apakah Anda merasa sudah sepenuhnya menyatu dengan tim dan memahami proses kerja di perusahaan?
Baca Juga: 9 Tanda Employer Branding Berhasil dan Trennya di Tahun 2025
Bagaimana Cara Mendistribusikan New Hire Survey?

Ada dua cara utama yang dapat digunakan untuk membuat dan mendistribusikan survei karyawan baru, yaitu:
Menggunakan Kertas
Metode ini merupakan pilihan yang lebih hemat biaya.
Namun, Anda memerlukan seseorang yang bertugas untuk mengumpulkan employee feedback secara manual dan menyusunnya ke dalam format yang mudah dibaca, serta digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Menggunakan Software
Saat ini ada layanan yang menyediakan software yang dapat membantu Anda mendesain serta menyesuaikan survei karyawan baru.
Software ini juga dapat mengirimkan survei melalui email kepada karyawan dan menyediakan laporan secara lengkap.
Meskipun membutuhkan biaya, metode ini memiliki keunggulan tersendiri.
Survei online umumnya lebih mudah dan cepat disii oleh karyawan dibandingkan survei menggunakan kertas, sehingga mereka lebih mungkin memberikan jawaban yang lebih lengkap dan bermanfaat.
Selain itu, responden juga cenderung tidak melewatkan pertanyaan hanya untuk menghemat waktu.
Baca Juga: Tahapan Offboarding dan Checklist Penting yang Harus Dilakukan
Bagaimana Tips Mempersiapkan New Hire Survey?

Saat membuat new hire survey, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar hasilnya benar-benar bermanfaat, seperti:
1. Buat Pertanyaan yang Jelas dan Relevan
Pastikan setiap pertanyaan mudah dipahami, relevan, dan sesuai dengan tahapan onboarding yang sedang dijalani karyawan.
2. Gunakan Bahasa yang Sederhana
Hindari istilah teknis atau kalimat yang terlalu rumit.
Fokus pada hal-hal yang berhubungan langsung dengan pengalaman karyawan baru di tahap tersebut.
Gunakan pertanyaan tertutup jika ingin mengukur tingkat kepuasan dengan lebih mudah.
3. Jaga Kerahasiaan Jawaban
Agar karyawan merasa nyaman memberikan umpan balik yang jujur, buat survei bersifat anonim.
Untuk pelaporan, gunakan data yang sudah dirangkum secara keseluruhan sehingga identitas responden tetap terlindungi.
4. Siapkan Proses Follow up
Tetapkan jadwal rutin untuk follow up hasil survei dan pastikan ada tim HR yang bertanggung jawab meninjau umpan balik yang masuk.
Dengan begitu, Anda bisa segera memperbaiki atau menyesuaikan proses onboarding bila diperlukan.
Baca Juga: Onboarding Metrics: Arti, Manfaat, dan Metriks Pentingnya
5. Pastikan Mudah Diakses
Rancang survei yang bisa diakses melalui berbagai perangkat, termasuk ponsel.
Usahakan panjang survei tetap wajar sehingga tidak memerlukan waktu lebih dari 20 menit untuk mengisinya.
6. Atur Waktu Pelaksanaan Survei dengan Tepat
Lakukan survei pada momen penting dalam proses onboarding, misalnya satu minggu, satu bulan, dan seterusnya.
Jangan terlalu sering melakukan survei karena bisa membuat karyawan jenuh dan akhirnya menurunkan kualitas jawaban mereka.
7. Sampaikan tujuan dari survei kepada karyawan
Infomrasikan kepada karyawan bahwa feedback yang mereka berikan akan digunakan untuk meningkatkan pengalaman onboarding.
Bagikan hasil survei kepada mereka agar terlihat transparan dan mereka merasa masukan yang diberikan benar-benar dihargai.
Baca Juga: Culture Shock di Tempat Kerja: Dampak dan Cara Mengatasi
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa new hire survey merupakan alat penting untuk menilai efektivitas onboarding sekaligus kebutuhan, pengalaman, dan tingkat keterlibatan karyawan di fase awal kerja.
Pertanyaan yang diajukan perlu jelas, relevan dengan tahapan onboarding, dan mencakup aspek seperti kejelasan peran, ketersediaan sumber daya, hingga kualitas pelatihan.
Untuk membantu tim HR dalam pelaksanaan new hire survey, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software HRIS dari GajiHub.
Melalui software ini, tim HR dapat dengan mudah melakukan tugas administrasi seperti payroll, absensi, hingga penghitungan PPh 21.
Dengan demikian, mereka bisa lebih fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan strategi seperti onboarding karyawan baru.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Struktur Divisional: Arti, Karakteristik, dan Keuntungannya - 1 August 2025
- New Hire Survey: Contoh Pertanyaan dan Tipsnya - 1 August 2025
- Hectic Adalah: Arti, Dampak, dan Tips Mengatasinya - 31 July 2025