Di tengah persaingan pasar tenaga kerja yang semakin ketat, saat ini employer branding bukan hanya menjadi pelengkap, melainkan juga merupakan faktor penting dalam menarik kandidat terbaik.
Bahkan, riset terbaru dari Glassdoor menunjukkan bahwa 75% pencari kerja aktif lebih tertarik melamar ke perusahaan yang secara aktif membangun citra positif sebagai pemberi kerja.
Employer branding yang kuat juga bukan hanya soal memiliki reputasi yang baik, melainkan juga memastian bahwa image tersebut benar-benar mencerminkan pengalaman nyata di perusahaan.
Namun, apa saja tanda employer branding Anda sudah berhasil?
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas hal tersebut dan tren membangun employer branding di tahun 2025.
Apa Saja Tanda Employer Branding Berhasil?

Berikut tanda-tanda Anda telah melakukan employer branding yang sukses dan mampu menggaet kandidat terbaik:
1. Tingkat Retensi Karyawan Tinggi
Setiap perusahaan pasti mengalami turnover karyawan.
Namun, jika banyak karyawan yang bertahan selama bertahun-tahun, artinya mereka merasa nyaman dan cocok dengan nilai perusahaan Anda.
Beberapa faktor utama di antaranya adalah gaji, bonus, budaya kerja, serta keselarasan dengan visi dan misi perusahaan.
Sebaliknya, jika banyak karyawan keluar dalam hitungan bulan setelah bergabung, ini bisa menjadi tanda bahwa ekspektasi mereka tidak sesuai dengan kenyataan di tempat kerja.
Cara menghitung tingkat turnover
A – Jumlah karyawan di awal periode
B – Jumlah karyawan yang keluar selama periode tersebut
Tingkat Turnover: B /A
Jika angka turnover Anda lebih rendah dibandingkan rata-rata industri atau wilayah Anda, hal ini bisa menjadi tanda bahwa employer branding perusahaan Anda berhasil.
Baca Juga: Cara Menghitung Turnover Karyawan dan Tips Menguranginya
2. Banyaknya Lmaran Kerja yang Masuk Tanpa Diminta
Jika perusahaan Anda sering menerima lamaran kerja meskipun tidak ada lowogan yang dibuka, hal tersebut bisa menja tanda bahwa upaya employer branding yang dilakukan menarik perhatian kanddidat.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang ingin bergabung dengan perusahaan Anda karena mereka melihatnya sebagai tempat kerja yang baik.
Berikut tanda employer branding berhasil berdasarkan lamaran kandidat:
Ada banyak lamaran spontan
Kandidat secara aktif mengirimkan CV meskipun tidak ada lowongan yang dibuka.
Meningkat dari waktu ke waktu
Semakin banyak lamaran tak diminta yang masuk, semakin kuat employer brand Anda.
Kandidat berasal dari latar belakang yang beragam
Mulai dari fresh graduate hingga profesional berpengalaman ingin menjadi bagian dari tim Anda.
Banyak yang tertarik setelah mendengar reputasi perusahaan
Employer branding yang baik biasanya menyebar dari mulut ke mulut atau melalui media sosial.
Baca Juga: Branding Perusahaan: Arti, Manfaat, Hingga Cara Membangunnya
3. Tingkat Penerimaan Tawaran Kerja Tinggi
Jika sebagian besar kandidat menerima tawaran kerja dari perusahaan Anda, itu berarti employer branding yang telah Anda bangun cukup kuat.
Tanda penerimaan tawaran kerja tinggi:
- Menarik kandidat yang tepat
- Menawarkan insentif yang sesuai
- Membangun motivasi bagi kandidat untuk bergabung
Pada tahun 2020, rata-rata tingkat penerimaan tawaran kerja secara global mencapai 95%.
Anda bisa menghitung tingkat penerimaan di perusahaan Anda dengan rumus:
(Jumlah tawaran kerja yang diterima / Jumlah tawaran kerja yang diberikan) × 100%
Jika hasilnya sama atau lebih tinggi dari rata-rata tersebut, itu menjadi tanda employer branding Anda berhasil.
Di samping itu, penting juga untuk memahami alasan kandidat yang menolak tawaran kerja, karena ini bisa menjadi bahan evaluasi.
Beberapa pertanyaan yang bisa Anda tanyakan:
- Di tahap mana mereka menolak tawaran?
- Apa alasan utama mereka menolak?
- Perusahaan mana yang akhirnya mereka pilih?
Baca Juga: Offering Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

4. Berhasil Merekrut Talenta Berkualitas
Dalam persaingan rekrutmen yang ketat, mendapatkan talenta terbaik bukanlah hal yang mudah.
Kandidat berkualitas tidak hanya mencari gaji dan tunjangan, tetapi juga ingin bekerja di perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.
Bahkan, menurut HR Daily Advisor, 92% orang bersedia pindah kerja jika ditawari posisi di perusahaan dengan reputasi yang sangat baik.
Indikator yang perlu dipertimbangkan:
- Hiring manager puas dengan keputusan rekrutmen
- Karyawan baru menunjukkan kompetensi tinggi atau bahkan melebihi ekspektasi
- Mereka memenuhi atau melampaui tingkat senioritas yang ditunjukkan saat wawancara
- Mereka langsung memberikan dampak positif setelah bergabung
- Mereka cepat beradaptasi dan menjadi bagian dari tim
Baca Juga: Rencana 30-60-90 Hari Onboarding: Arti, Struktur, dan Contohnya
5. Karyawan Sering Merekomendasikan Perusahaan Anda
Jika karyawan sering merekomendasikan iklan lowongan pekerjaan kepada teman, keluarga, atau jaringan mereka, hal tersebut juga bisa menjadi tanda employer branding berhasil.
Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa:
- Karyawan memahami dan percaya pada nilai-nilai perusahaan
- Karywan merasa nyaman dengan budaya kerja di perusahaan
- Mereka bangga dan bersedia merekomendasikan perusahaan kepada orang lain
Hingga saat ini rekrutmen lewat employee referral masih menjadi cara efektif untuk mendapatkan talenta terbaik.
Baca Juga: War for Talent: Arti, Penyebab, dan Strategi Menghadapinya
6. Banyak Karyawan dari Kompetitor Bergabung
Jika lebih banyak orang dari perusahaan lain bergabung dengan Anda dibandingkan yang keluar, maka employer branding Anda cukup kuat.
Kandidat biasanya mempertimbangkan employer branding saat memilih antara dua perusahaan dengan gaji dan posisi yang sama.
Sebaliknya, jika banyak karyawan yang keluar untuk bergabung dengan kompeitor, hal tersebut bisa menjadi tanda peringatan.
Hal-hal yang perlu dievaluasi:
- Apa yang ditawarkan kompetitor? (Gaji lebih tinggi, jenjang karier, tunjangan, dll.)
- Apakah budaya kerja di perusahaan Anda kurang menarik?
- Apakah nilai dan misi perusahaan sudah dikomunikasikan dengan baik?
- Apakah employer brand kompetitor lebih dikenal dibandingkan perusahaan Anda?
Jika banyak karyawan yang pindah ke kompetitor, ini saatnya memperkuat employer brand agar lebih menarik dan kompetitif di pasar kerja.

7. Hiring Manager Merasa Puas
Cara mudah untuk mengetahui apakah employer branding Anda efektif adalah dengan menanyakan langsung kepada hiring manager.
Jika mereka puas dengan karyawan baru dan merasa strategi rekrutmen berjalan baik, itu tandanya employer brand Anda sudah cukup kuat.
Baca Juga: Cara Efektif Melakukan Rekrutmen dan Strateginya
8. Tim Marketing dan HR Bekerja Sama
Employer branding yang berhasil bukan hanya tanggung jawab tim HR, tetapi juga membutuhkan peran tim marketing.
Ketika keduanya bekerja sama, manfaatnya bisa dirasakan dalam berbagai aspek, seperti:
- Menyampaikan nilai dan budaya perusahaan dengan lebih jelas
- Menarik kandidat berkualitas melalui strategi pemasaran yang tepat
- Meningkatkan keterlibatan karyawan dengan komunikasi internal yang efektif
Kerjasama ini membantu membangun employer brand yang lebih solid dan konsisten.
9. Karyawan Aktif di Media Sosial
Karyawan yang aktif berinteraksi dengan konten perusahaan di media sosial adalah tanda bahwa employer branding perusahaan berhasil.
Bahkan lebih baik lagi jika mereka secara sukarela membagikan pengalaman kerja mereka seperti melalui konten a day in my life, atau life at (nama perusahaan).
Baca Juga: Employee Experience: Arti, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
Bagaimana Tren Membangun Employer Branding di Tahun 2025?

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membangun employer branding di tahun 2025:
1. Memanfaatkan AI dan Media Sosial
AI mengubah cara perusahaan menarik dan melibatkan kandidat.
Mulai dari penggunaan chatbot untuk meningkatkan candidate experience hingga strategi rekrutmen yang lebih cerdas.
Dengan 50% Gen Z yang sudah menggunakan AI secara rutin, perusahaan perlu mengintegrasikan AI dalam proses rekrutmen dan employee engagement.
Tips:
Gunakan AI untuk menyederhanakan tugas seperti penjadwalan wawancara, penyaringan kandidat, dan analisis feedback.
Manfaatkan juga media sosial untuk memperkuat employer branding dengan membagikan konten di balik layar, testimoni karyawan, serta update iklan lowongan pekerjaan.
2. Membangun Employee Advocacy dan Storytelling
Tim Anda merupakan aset terbesar dalam membangun kepercayaan.
Calon karyawan lebih percaya pada cerita nyata dibandingkan pernyataan resmi perusahaan.
Dengan menampilkan pengalaman langsung dari karyawan, Anda dapat membuat employer branding lebih autentik dan menarik.
Tips:
Dorong karyawan untuk berbagi perjalanan karier mereka di media sosial.
Gunakan storytelling campaign untuk menampilkan kisah sukses, perjalanan karier yang beragam, serta transparansi kepemimpinan.
Baca Juga: Cara Mengukur Employee Engagement dan Metrik Pentingnya
3. Memprioritaskan Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan karyawan seperti opsi kerja fleksibel, dukungan mental health, dan program manajemen stres juga menjadi faktor utama bagi kandidat dalam memilih pekerjaan.
Tips:
Tawarkan jam kerja fleksibel, dukungan kesehatan mental, serta benefit seperti keanggotaan gym atau sesi mindfulness tim.
Sorot inisiatif ini dalam lowongan kerja dan konten employer branding untuk menunjukkan bahwa perusahaan benar-benar peduli terhadap kesejahteraan karyawan.
4. Komitmen Nyata terhadap Diversity, Equity, and Inclusion (DEI)
Dalam memilih pekerjaan, kandidat juga melihat keadilan dan kesetaraan dalam pengalaman kerja sehari-hari.
Di sini, DEI menjadi kunci dalam membangun budaya kerja yang inklusif dan menarik talenta terbaik.
Tips:
- Sediakan pelatihan dan program mentoring berbasis DEI.
- Pastikan proses rekrutmen, promosi, dan gaji adil bagi semua.
- Bagikan perkembangan inisiatif DEI secara transparan untuk membangun kepercayaan dengan karyawan dan kandidat.
Baca Juga: Budaya Kerja Inklusif: Cara Membangun, dan Contohnya

5. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial
Bagi talenta masa kini, keberlanjutan bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga investasi jangka panjang pada karyawan dan praktik bisnis yang adil.
Mereka ingin bekerja di perusahaan yang benar-benar memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
Tips:
Gabungkan tujuan keberlanjutan dengan inisiatif karyawan seperti program sosial atau proyek lingkungan.
Tampilkan upaya ini dalam materi rekrutmen untuk menarik kandidat yang peduli dengan perubahan positif.
6. Employer Branding Berbasis Data
Saat ini, semakin banyak perusahaan yang menggunakan data analitik untuk mengukur efektivitas employer branding.
Metrik seperti tingkat keterlibatan kandidat, persentase penerimaan tawaran kerja, dan retensi karyawan membantu menyempurnakan strategi employer branding.
Tips:
- Gunakan alat analitik untuk mengukur kepuasan karyawan, keterlibatan di media sosial, dan jumlah pelamar.
- Lakukan A/B testing pada lowongan kerja dan kampanye employer branding untuk mengetahui strategi yang paling efektif.

7. Pengalaman Kandidat yang Lebih Personal
Saat ini kandidat mengharapkan pengalaman yang dipersonalisasi dalam proses rekrutmen, seperti halnya pengalaman pelanggan yang disesuaikan dengan preferensi mereka.
Tips:
- Gunakan platform rekrutmen berbasis AI untuk menciptakan interaksi yang lebih personal, seperti email follow-up yang disesuaikan.
- Perkenalkan pengalaman onboarding yang selaras dengan tujuan karier individu, termasuk jalur pembelajaran khusus dari hari pertama.
Baca Juga: Talent Pipeline: Arti, Elemen Penting, Cara dan Tantangannya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa employer branding telah menjadi faktor penting dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik di tengah persaingan tenaga kerja yang semakin ketat.
Tanda-tanda keberhasilan employer branding meliputi tingkat retensi karyawan yang tinggi, banyaknya lamaran kerja spontan, hingga kemampuan merekrut talenta berkualitas.
Selain itu, keterlibatan karyawan dalam merekomendasikan perusahaan, kerjasama antara tim HR dan marketing, serta aktivitas karyawan di media sosial juga menjadi indikator penting.
Di tahun 2025, tren employer branding akan dipengaruhi oleh pemanfaatan AI dan media sosial, fokus pada kesejahteraan karyawan, serta keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan berbasis data dan menciptakan pengalaman kandidat yang lebih personal untuk tetap kompetitif.
Dengan memperkuat employer branding, perusahaan tidak hanya menarik talenta terbaik tetapi juga membangun budaya kerja yang berkelanjutan dan inklusif.
Agar tim HR bisa lebih fokus dalam menyusun strategi terkait employer branding, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software HRIS dari GajiHub.
Melalui software ini, tim HR dengan mudah melakukan tugas-tugas adminsitrasi manual seperti pengelolaan presensi, izin cuti, dan juga reimbursement.
Selain itu, GajiHub juga menyediakan berbagai jenis laporan karyawan yang dapat digunakan untuk mengambil berbagai keputusan penting.
Dengan demikian, tim HR dapat mengalokasikan waktunya untuk tugas-tugas yang lebih membutuhkan strategi dan pertimbangan.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Downsizing Adalah? Ini Manfaat, Dampak, Cara Mengatasinya - 4 March 2025
- 9 Tanda Employer Branding Berhasil dan Trennya di Tahun 2025 - 4 March 2025
- Technostress pada HR: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya - 3 March 2025