Tahukah Anda bahwa briefing adalah salah satu budaya perusahaan yang harus dipertahankan?
Ini karena briefing adalah bentuk komunikasi yang efektif untuk membentuk kerja sama tim yang baik.
Dengan adanya briefing anggota tim dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikan proyek.
Dengan begitu, anggota tim dapat melaksanakan tugas dengan baik dan produktivitas akan meningkat.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai pengertian briefing dan cara melakukan briefing yang efektif.
Untuk informasi lengkapnya Anda dapat membaca penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa Pengertian dari Briefing?
Briefing adalah proses yang dilakukan untuk memberikan panduan yang dapat digunakan untuk mengembangkan proyek, prioritas tim, hingga menghadapi masalah yang ada.
Briefing ini menjadi kata kerja dari brief yang memiliki arti sebagai ringkasan, panduan, atau argumen yang digunakan seseorang untuk menyampaikan poin-poin penting kepada para pemangku kepentingan.
Di dalam briefing akan disajikan fakta-fakta penting yang relevan atau meringkas tujuan, tantangan, dan detail lainnya.
Dalam bahasa Indonesia, briefing memiliki arti sebagai arahan, intruksi, hingga penjelasan yang diberikan secara ringkas.
Ketika briefing dilakukan, setiap orang berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan, memperjelas informasi, dan memberikan feedback secara langsung.
Briefing adalah bagian pekerjan dari seorang pimpinan tim dimana digunakan untuk menghindari kekecauan atau adanya miskomunikasi di antara anggotanya.
Misalnya ketika ada proyek baru di dalam tim, setiap anggota tim pastinya membutuhkan arahan untuk mengerjakan proyek tersebut untuk menghindari kesalahan.
Istilah briefing ini tidak hanya digunakan dalam dunia kerja, tetapi juga pada komunitas, organisasi, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Manajemen Proyek: Pengertian, Tujuan, dan Tahapan Prosesnya
Apa Tujuan dari Briefing?
Berikut tujuan dari memberikan briefingi:
1. Untuk Menguatkan Tim
Tujuan pertama dari briefing adalah untuk menguatkan tim.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, briefing diberikan sebelum pelaksanaan proyek sehingga ini sangat membantu untuk penguatan tim.
Dengan adanya pemberian briefing ini, sebuah tim jadi mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan ini akan membuat setiap langkah mereka sesuai dan mendukung kesuksesan proyek tersebut.
2. Untuk Peningkatan Kerja Sama Tim
Dengan adanya briefing atau arahan ini, Anda juga dapat meningkatkan kerja sama tim Anda.
Ini karena tujuan mereka terukur dan terarah dengan baik sehingga tim bisa memiliki pandangan yang sama untuk melaksanakan proyek.
Dengan arahan tersebut akan membuat tim dapat bekerja sama dengan baik dan mendukung satu sama lain.
Baca Juga: Contoh Laporan Perjalanan Dinas, Struktur, dan Cara Membuat
3. Mecegah Permasalahan
Mencegah permasalahan di masa depan juga dapat dilakukan dengan memberikan briefing kepada tim Anda.
Ini karena pelaksanaan proyek atau kegiatan akan dilakukan sesuai dengan yang seharusnya dilakukan.
Pada saat briefing biasanya juga akan dijelaskan pencegahan masalah sehingga proyek dapat dilaksakana dengan baik.
4. Untuk Meningkatkan Kepercayaan
Tujuan yang terakhir adalah briefing dapat meningkatkan kepercayaan satu sama lain, yakni antara leader dengan anggota tim, dan anggota tim dengan leader.
Ini karena dengan adanya arahan, komunikasi dapat terjalin dengan baik dan tugas-tugas dapat dikerjakan dengan baik dan tepat waktu.
Ini akhirnya akan memberikan rasa percaya satu sama lain dan membangun tim yang solid.
Baca Juga: Apa itu Efisiensi? Ini Arti, Manfaat, Jenis, dan Cara Meningkatkan
Kapan Briefing Harus Dilakukan?
Salah satu pertanyaan yang banyak ditanyakan mengenai briefing adalah kapan briefing ini harus dilakukan.
Sejatinya tidak ada waktu terbaik kapan briefing harus diberikan karena briefing ini dilakukan sesuai dengan kebutuhannya.
Biasanya arahan ini akan diberikan ketika ada pengumuman baru, kegiatan atau proyek baru.
Namun beberapa perusahaan mengadakan briefing setiap pagi atau disebut dengan morning briefing.
Arahan ini diberikan secara singkat sebelum tim memulai pekerjaan.
Namun ada juga perusahaan yang hanya memberikan briefing ketika ada project atau acara di perusahaan.
Jadi, Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan Anda dalam melakukan briefing.
Baca Juga: Action Plan Adalah: Komponen, Tujuan, dan Contohnya
Apa Perbedaan Briefing dan Brief?
Mungkin banyak dari Anda yang masih sulit membedakan antara briefing dengan brief.
Seperti penjelasan sebelumnya briefing adalah arahan, sedangkan brief merupakan ringkasan atau panduan yang diberikan dalam melaksanakan suatu tugas.
Briefing adalah kata kerja dari brief dimana ini bisa dilihat dari akhirnya -ing, sedangkan brief adalah kata benda.
Briefing ini sering kali diberikan oleh team leader atau pimpinan sebelum pelaksanaan tugas atau proyek dimana akan diberikan secara langsung baik dengan bertatap muka atau melalui rapat online.
Sedangkan brief diberikan dalam bentuk tulisan dimana isinya berupa tugas dan perintah yang harus dilakukan.
Briefing diberikan team leader atau pimpinan kepada anggota tim atau bawahannya, sedangkan brief selain bisa diberikan oleh leader kepada anggota tim, juga bisa diberikan untuk klien.
Baca Juga: 10 Contoh OKR Tim Marketing dan Cara Menetapkannya
Bagaimana Cara Membuat Briefing?
Berikut adalah langkah-langkah umum yang harus Anda lakukan untuk membuat briefing:
1. Jelaskan Tujuan Proyek
Anda harus memulai arahan Anda dengan membuat latar belakang dan tujuan dari proyek.
Dengan menjelaskan tujuan dari proyek ketika briefing akan membantu anggota tim Anda mengatahui apa yang harus mereka capai.
Ini akan membantu melakukan langkah-langkah yang sesuai untuk melaksanakan proyek dan mendukung keberhasilan proyek.
2. Perhatikan Tantangan
Bagian selanjutnya dari briefing Anda harus menyoroti tantangan merek yang Anda rencanakan untuk diatasi dan diselesaikan dengan proyek ini.
Setelah memperkenalkan tantangan-tantangan tersebut, Anda kemudian dapat memberikan detail tambahan tentang bagaimana proyek Anda akan mengatasi dan mengatasinya.
Bagian ini membantu tim kreatif memahami ekspektasi untuk proyek tersebut.
3. Jelaskan Target
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi siapa yang akan menjadi target Anda.
Anda harus menyertakan informasi tentang demografi seperti jenis kelamin, usia, dan lokasi geografis serta motivasi mengapa mereka mungkin membeli produk dan masalah apa yang perlu mereka atasi dengan produk tersebut.
Jika klien sudah memiliki persona pembeli yang terperinci, Anda dapat mengumpulkan informasi darinya untuk bagian ini.
4. Periksa Pesaing
Sangat penting untuk memasukkan informasi tentang kompetitor karena hal tersebut dapat membantu tim kreatif untuk meningkatkan strategi mereka dan menghasilkan ide-ide baru untuk proyek Anda.
Bagian ini harus mencakup daftar singkat kompetitor dan apa yang mereka tawarkan.
Jelajahi kesamaan antara perusahaan klien dan para pesaing dan bagaimana klien membedakan dirinya.
5. Mintalah umpan balik
Setelah Anda memiliki draf yang sudah selesai, ada baiknya Anda membagikannya kepada beberapa orang penting atau bahkan mengadakan pertemuan untuk membahas briefing dan mendapatkan umpan balik.
Baca Juga: 17 Contoh OKR Tim Sales dan Cara Mengoptimalkannya
Bagaimana Cara Melakukan Briefing yang Efektif?
Setelah Anda membuat briefing, ini saatnya Anda melakukan atau memberikan briefing kepada tim Anda.
Berikut cara melakukan briefing yang efektif untuk Anda:
1. Buat Persiapan yang Matang
Cara melakukan briefing pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan persiapan yang matang, dimana Anda bisa membuat briefing dalam bentuk tulisan sebelumnya.
Ini termasuk menentukan siapa yang akan memimpin dan memberikan briefing.
Membuat brief terlebih dahulu juga bisa menjadi pilihan agar pemberian briefing dapat dilakukan secara terarah dan efektif.
2. Lakukan dengan Tepat Waktu
Dalam memberikan briefing, pastikan Anda melakukannya dengan tepat waktu.
Ini berlaku bagi pimpinan ataupun anggota tim.
3. Berani Menerima Masukan
Ketika memberikan briefing, pastikan Anda berani menerima masukan dari anggota tim yang hadir.
Masukan ini nantinya akan membantu terlaksananya proyek dengan lancar dan suskes.
4. Pastikan Semua Dapat Berpartisipasi
Pastikan semua anggota tim yang terlibat dalam proyek dapat berpartisipasi.
Partisipasi di sini juga mereka memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapatan dan pandangan mereka yang akan mendukung proyek.
5. Pilih Notulen
Jangan lupa untuk memilih notulen yang akan bertugas mencatat apa saja yang disampaikan dalam briefing.
Memilih notulen ini sangatlah penting karena ketika Anda menyampaikan briefing, biasanya tidak memiliki waktu untuk mencatat hal-hal penting.
Baca Juga: 10 Contoh OKR Akuntan, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Apa Saja Contoh Briefing?
Berikut contoh briefing dan bagian dari briefing yang akan memudahkan Anda dalam membuat arahan:
1. Pembukaan
Bagian pertama dari briefing adalah pembukaan, dimana pimpinan briefing akan membuka yang berisi salam.
Setelah salam, pembukaan biasanya akan dilanjutkan dengan doa bersama.
Contoh:
“Selamat pagi, hadirin sekalian. Saya harap hadirin sekalian dalam keadaan sehat. Untuk mengawali acara briefing pada hari ini, mari kita buka dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai.”
2. Evaluasi dan Memberikan Informasi
Selanjutnya adalah dengan memberikan evaluasi dan memberikan informasi.
Evaluasi ini diberikan untuk memberikan informasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan.
Contoh:
“Pada pagi ini ada informasi yang akan saya sampaikan kepada hadirin semuanya. Ini berkaitan dengan proyek yang sedang berjalan, dimana tim penjualan belum mencapai target yang harus dicapai. Sehingga dari hasil evaluasi, ada yang perlu diperbaiki oleh tim.”
3. Target dan Pencapaian
Setelah evaluasi, briefing selanjutnya adalah dengan memberikan target dan pencapaian yang harus dicapai.
Contoh:
“Oleh karenanya, tim penjualan diminta untuk membuat strategi baru agar bisa mencapai target yang diberikan, yakni mencapai 10 ribu per bulan.”
4. Pemberikan Motivasi dan Semangat
Terakhir adalah dengan memberikan motivasi dan semangat kepada tim.
Contoh:
“Untuk seluruh tim yang hadir hari ini, terima kasih telah bekerja keras untuk kelancaran proyek ini. Jangan berkecil hati karena belum mencapai target bulan ini. Terus semangat dan berikan yang terbaik untuk mencapai target bulan depan.”
Baca Juga: 5 Tahap Membangun Feedback Management untuk Bisnis
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai briefing yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa briefing adalah arahan yang berikan pimpinan atau team leader untuk melaksanakan proyek atayu kegiatan.
Memberikan briefing perlu dilakukan untuk mendukung kelancaran proyek karena dengan adanya briefing ini, anggota tim tahu apa yang harus dilakukan dan komunikasi dilakukan secara efektif.
Seperti pentingnya memberikan briefing dalam pelaksanaan proyek, pengelolaan karyawan juga sangat penting bagi sebuah bisnis.
Pengelolaan karyawan akan mendukung operasional perusahaan dan membantu membuat jadwal karyawan dengan mudah.
Untuk memudahkan pengelolaan karyawan, Anda dapat menggunakan software payroll dari GajiHub.
GajiHub merupakan manajemen data karyawan yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Career Planner: Pengertian, Manfaat, dan Prosesnya - 30 January 2025
- Golongan PNS: Ini Gaji dan Tunjangan yang Didapatkan - 30 January 2025
- Briefing Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya - 28 January 2025