Saat ini, merekrut karyawan secara online menjadi salah satu metode untuk menemulan nalat terbaik. Banyak perusahaan mulai mengembangkan strategi yang inovatif untuk memanfaatkan proses rekrutmen secara online.
Namun, untuk mencapai keberhasilan, perusahaan perlu memahami tantangan utama yang ada dan menentukan hasil yang dingin dicapai dari penggunaan metode ini.
Salah satu tantangan yang kerap dihadapi rekruter adalah menemukan kandidat yang benar-benar memenuhi syarat.
Terutama dengan begitu banyaknya talenta yang tersedia, rekruter harus bekerja keras untuk mendapatkan kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas berbagai tantangan dalam merekrut karyawan secara online beserta solusinya masing-masing.
Apa Saja Tantangan dalam Merekrut Karyawan Secara Online?
Berikut adalah sejumlah tantangan dalam mererkrut karyawan online beserta solusi terbaiknya
1. Terlalu Banyak Pelamar yang Tidak Relevan
Hal ini mencerminkan skill gap yang semakin melebar dan menimbulkan pertanyaan: Apakah pemberi kerja menetapkan harapan kandidat yang tidak realistis?
Atau, apakah persyaratan posisi yang tertera dalam iklan lowongan pekerjaan mereka kurang jelas?
Namun, data survei menunjukkan penyebab lain. Lebih dari setengah pemberi kerja yang menyebutkan aplikasi yang tidak relevan atau tidak memenuhi syarat sebagai tantangan utama mereka cenderung memposting iklan mereka di job board umum.
Platform semacam itu menjangkau audiens yang luas, tetapi apakah ini cara paling efisien untuk merekrut?
Solusi
Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Hindari penumpukan aplikasi dan persempit pencarian Anda dengan menggunakan papan pekerjaan khusus industri atau niche.
Misalnya, jika Anda mencari software developer, pasang iklan di papan pekerjaan yang menargetkan profesional teknologi.
Dengan pendekatan ini, jumlah pelamar mungkin lebih sedikit, tetapi kualitasnya lebih baik – menghemat waktu, biaya, dan memungkinkan Anda fokus pada tugas lain yang lebih bernilai.
Jika kandidat yang tidak memenuhi syarat masih banyak, Anda dapat menggunakan applicant tracking system untuk membantu mengotomatiskan beberapa proses dan meringankan beban Anda.
2. Kurangnya Bakat Lokal
Pemberi kerja juga mengatakan mereka kesulitan menemukan bakat yang memenuhi syarat di daerah mereka.
Meskipun ini sebagian disebabkan oleh kurangnya bakat yang memenuhi syarat secara keseluruhan, pemberi kerja mungkin hanya perlu menyesuaikan harapan mereka dan lebih fleksibel.
Solusi
Pasar kerja yang kompetitif mengharuskan Anda mencari bakat di luar wilayah Anda sendiri.
Oleh karena itu, pertimbangkan untuk membentuk tim yang tersebar dan menarik kandidat berkualitas yang mungkin melewatkan iklan Anda karena alasan geografis dengan menawarkan jadwal kerja fleksibel dari rumah atau bahkan bantuan relokasi.
3. Jumlah Pelamar yang Masih Sedikit
Jumlah pelamar yang masih sedikit juga menjadi tantangan terbesar perusahaan dalam perekrutan online adalah jumlah pelamar yang sedikit.
Hal ini menunjukkan adanya kekurangan bakat dan dampak dari pasar tenaga kerja yang ketat, tetapi juga menandakan bahwa manajer HR dapat memanfaatkan lebih banyak alat perekrutan.
Solusi
Meskipun prinsip “kualitas lebih penting daripada kuantitas” tetap berlaku, Anda tidak akan menemukan kandidat ideal jika mencari di tempat yang salah.
Oleh karena itu, tingkatkan peluang Anda dengan memperluas alat perekrutan yang Anda gunakan.
Lakukan pengujian terhadap setiap sumber untuk merekrut berbagai persona kandidat. Setelah Anda melihat sumber mana yang paling efektif untuk menarik jenis kandidat tertentu, Anda dapat memprioritaskan tempat untuk mengiklankan lowongan pekerjaan.
Misalnya, Anda mungkin menemukan bahwa media sosial efektif untuk mencari kandidat di posisi entry-level, sementara job board tertentu mungkin lebih baik dalam menarik talenta berpengalaman.
4. Ghosting oleh Kandidat
Pemberi kerja kerap mengalami “di-ghosting” oleh kandidat yang tidak hadir untuk wawancara atau tidak menanggapi komunikasi mereka.
Hal ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat pasar saat ini memberi pencari kerja lebih banyak kebebasan dalam memilih peluang yang ingin dikejar.
Bagi pemberi kerja, ghosting oleh kandidat bisa sangat menjengkelkan, membuang-buang sumber daya, dan memperlambat proses perekrutan.
Solusi
Gunakan taktik pemasaran rekrutmen terbaik Anda untuk menarik kandidat di awal proses dan terus berkomunikasi dengan mereka di setiap tahap.
Berikan mereka konten yang berguna tentang perusahaan Anda, posisi yang terbuka, budaya kerja, dan bahkan saran karier.
Jangan lupa untuk bersikap sopan, ramah, dan membantu, sehingga kandidat lebih mungkin merespons dengan baik.
Perlakukan kandidat dengan profesional dan buat mereka merasa dihargai agar mereka merespons dengan cara yang sama.
Baca Juga: Contoh Template Menghubungi Kandidat di Linkedin Terbaik
5. Iklan Pekerjaan yang Kurang Menarik
Sebagian besar pemberi kerja juga merasakan bahwa tantangan terbesar mereka adalah menulis iklan yang efektif.
Saat ini, job board dan alat perekrutan yang lebih canggih menggunakan algoritma kecocokan kandidat untuk secara proaktif menghubungkan bakat terbaik dengan pemberi kerja.
Namun, tanpa deskripsi yang cukup jelas dan keyword yang tepat, kandidat yang tepat akan kesulitan menemukan iklan Anda.
Solusi
Oleh karena itu, buatlah job description yang lebih kaya, seperti dengan menyertakan sebanyak mungkin detail tentang posisi yang terbuka dan spesifikkan skill yang relevan untuk meningkatkan peluang ditemukan di papan pekerjaan, mesin pencari, atau alat online lainnya.
Selain itu, gunakan iklan Anda untuk menyoroti apa yang menarik dari bekerja di perusahaan Anda.
Misalnya, benefit unik apa yang Anda tawarkan? Seperti apa lingkungan kerja Anda?
Detail semacam ini bisa menjadi poin penjualan yang menarik bagi kandidat yang masih ragu-ragu dan mendukung upaya pemasaran rekrutmen Anda secara keseluruhan.
6. Proses yang Panjang
Jika proses rekrutmen online terlalu panjang, kemungkinan besar Anda akan kehilangan talenta yang dibutuhkan.
Proses perekrutan yang panjang bisa menyebabkan hilangnya uang, sumber daya, dan minat dari kandidat.
Solusi
Sederhanakan proses perekrutan dengan mengurangi tahapan yang tidak perlu dan perbaiki komunikasi dengan kandidat agar proses lebih efisien.
Anda dapat memanfaatkan software rekrutmen otomatis untuk mempercepat penyaringan awal dan evaluasi, sehingga kandidat yang berkualitas bisa cepat ditemukan dan diproses.
Baca Juga: Tantangan Rekrutmen Tradisional dan Solusinya Terbaiknya
7. Kurangnya Proses Rekrutmen Berbasis Data
Analisis data membantu membuat proses rekrutmen online lebih efektif, tetapi mengumpulkan dan memproses data bisa merepotkan.
Banyak perusahaan masih menggunakan metode manual yang rentan terhadap kesalahan.
Solusi
Anda perlu berinvestasi pada software perekrutan otomatis yang berbasis data dan analitik untuk melacak metrik penting seperti sumber kandidat terbaik, durasi proses perekrutan, dan kualitas kandidat.
Sistem yang otomatis dan terpusat dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan.
8. Employer Branding yang Lemah
Membangun citra yang kuat sebagai pemberi kerja memerlukan usaha, karena harus memastikan pengalaman kandidat yang positif sekaligus mempromosikan budaya kerja yang baik.
Solusi
Kembangkan strategi employer branding yang efektif, seperti memamerkan testimoni karyawan, memperlihatkan lingkungan kerja, dan menonjolkan manfaat bekerja di perusahaan Anda.
Pastikan situs karir dan media sosial perusahaan memiliki konten yang menarik dan informatif yang mencerminkan nilai perusahaan Anda.
9. Pengalaman Kandidat yang Buruk
Pengalaman negatif selama proses rekrutmen bisa membuat kandidat menolak tawaran pekerjaan. Kandidat sering mengevaluasi perusahaan berdasarkan pengalaman perekrutan mereka.
Solusi
Tingkatkan candidate experience dengan memberi interview feedback yang jelas dan tepat waktu selama proses rekrutmen.
Gunakan alat komunikasi otomatis untuk memberi update kepada kandidat pada setiap tahapan perekrutan dan pastikan wawancara dilakukan dengan cara yang ramah dan profesional.
Baca Juga: 8 Tips Rekrutmen Industri Retail dan Tantangannya
10. Proses Rekrutmen yang Bias
Perekrutan yang subjektif atau tidak mempromosikan keberagaman bisa menyebabkan hilangnya kandidat potensial dan menciptakan tenaga kerja yang tidak inklusif.
Solusi
Gunakan alat perekrutan berbasis AI untuk membantu menghilangkan bias dalam penyaringan kandidat.
Pastikan tim HR mendapat pelatihan tentang pentingnya inklusi dan keberagaman. Bangun kriteria seleksi yang jelas dan terukur agar lebih fokus pada keterampilan dan kualifikasi, bukan prasangka pribadi.
11. Proses Rekrutmen yang Tidak Terstruktur
Merekrut karyawan secara online dengan efisien memerlukan usaha untuk menjaga proses tetap teratur dan terpantau. Kurangnya koordinasi bisa membuat proses menjadi lambat.
Solusi
Anda dapat menyusun mind mapping terkait proses rekrutmen yang jelas dengan tanggung jawab yang terdefinisi untuk setiap anggota tim.
Gunakan software manajemen proyek untuk memantau kemajuan setiap tahapan perekrutan.
Pertimbangkan juga untuk menggunakan sistem Applicant Tracking System (ATS) yang memungkinkan seluruh tim perekrutan untuk bekerja secara terkoordinasi, meski bekerja dari jarak jauh.
Baca Juga: Recruitment Goals: Arti, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya
Apa Saja Tips Terbaik untuk Merekrut Karyawan secara Online?
Untuk membantu Anda dalam merekrut karyawan secara online, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Jalankan Campaign Iklan Kreatif di Media Sosial
Cobalah campaign iklan interaktif di Facebook yang menargetkan karyawan dan calon pelamar. Anda dapat berfokus pada keuntungan unik yang ditawarkan perusahaan Anda.
Jangan lupa tambahkan tautan ke halaman karier perusahaan.
Libatkan juga karyawan saat ini untuk berkomentar di iklan tersebut, karena ini bisa menarik perhatian teman-teman mereka.
Untuk menargetkan kandidat yang tepat, Anda bisa menggunakan fitur Facebook Ads yang memungkinkan pemilihan kriteria berdasarkan pekerjaan dan minat.
2. Tulis Postingan yang Mengangkat Budaya Perusahaan
Mempromosikan lowongan pekerjaan di situs web perusahaan memang bagus, tetapi Anda bisa menjangkau lebih banyak orang dengan menulis artikel tamu di blog yang relevan.
Sertakan cerita tentang budaya perusahaan Anda dan tautan ke halaman karier.
3. Kirim Pesan ke Daftar Pelanggan Email Anda
Jika Anda memiliki pelanggan di email, kirim pesan singkat tentang posisi yang tersedia. Jelaskan manfaat bekerja di perusahaan Anda dan sertakan tautan ke career page.
Buatlah pesan yang menarik agar orang tertarik untuk mengeklik tautannya.
4. Cari Portofolio Kandidat Secara Online
Anda bisa mencari portofolio digital yang sesuai di Google atau pun sosial media seperti LinkedIn.
Kemudian, hubungi kandidat yang menarik dengan pesan personal yang menyoroti kelebihan mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik dengan kemampuan mereka, bukan sekadar mengirim email massal.
Baca Juga: Manfaat Menggunakan LinkedIn bagi Tim HR dan Pelamar Kerja
6. Gunakan Job Board Terkenal
Pasang lowongan pekerjaan di platform besar seperti Indeed, Jobstreet, dan sebagainya. Situs-situs ini memberikan jangkauan yang luas dan dapat meningkatkan visibilitas perusahaan Anda.
7. Promosikan Lowongan di Twitter
Anda juga dapat memanfaatkan Twitter untuk memposting lowongan pekerjaan secara rutin. Gunakan bahasa yang profesional tapi santai, dan bagikan cuplikan budaya perusahaan atau informasi acara yang relevan.
8. Gunakan LinkedIn untuk Menemukan Kandidat Pasif
LinkedIn adalah platform yang bagus untuk menemukan kandidat yang mungkin tidak sedang mencari pekerjaan tetapi cocok untuk posisi Anda.
Gunakan filter pencarian yang sesuai untuk menemukan talenta potensial.
Baca Juga: Apa itu Passive Recruiting? Berikut Arti, Strategi, dan Tekniknya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa merekrut karyawan secara online menemukan talenta terbaik, namun juga memiliki sejumlah tantangan yang perlu dihadapi.
Dalam hal ini, perusahaan perlu berfokus pada kualitas kandidat dibandingkan kuantitas, menggunakan platform yang tepat, dan menyederhanakan proses perekrutan untuk menghindari kehilangan kandidat potensial.
Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan penggunaan software rekrutmen yang dapat membantu menghilangkan bias serta meningkatkan efisiensi.
Dengan sistem HRIS dari GajiHub, tim HR dapat mengelola proses rekrutmen mulai dari onboarding hingga offboarding secara optimal dan memudahkan Anda dalam penghitungan take home pay, pembayaran kompensasi, tunjangan, atau pun pesangon saat karyawan keluar dari perusahaan.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024