Di tengah perbincangan mengenai dunia kerja saat ini, ada salah satu yang menarik yakni mengenai perilaku Gen Z dalam dunia kerja. Gen Z atau Generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga tahun 2012.
Generasi Z ini bisa dibilang sangat berdekatan dengan teknologi dan mereka memiliki cara tersendiri dalam menaklukan dunia kerja. Tidak jarang karena perilaku Gen Z dalam dunia kerja ini sering menjadi pembahasan di kalangan generasi sebelumnya.
Lalu apa saja perilaku Gen Z dalam dunia kerja ini? Lalu bagaimana strategi untuk menarik dan mempertahankan Gen Z di dunia kerja?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai perilaku Gen Z dalam dunia kerja. Anda dapat membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Memahami Gen Z
Gen Z atau Generasi Z menjadi istilah yang akhir-akhir ini sering dibahas di internet, khusus di media sosial. Pembahasan ini biasanya berkaitan dengan keberadaan mereka di dunia kerja.
Generasi-generasi di atas Gen Z menganggap Gen Z terlalu cepat masuk ke dunia kerja, padahal secara umur mereka memang sudah masuk umur produktif. Pembahasan lainnya adalah terkait perilaku dan kebiasaan Gen Z dalam dunia kerja.
Buat Anda yang sering menyimak pembahasan ini, apakah Anda mengetahui apa sebenarnya Gen Z ini? Jangan-jangan Anda juga termasuk ke golongan Gen Z.
Gen Z atau Generasi Z merupakan mereka yang lahir di antara pertengahan tahun 1990-an dan awal 2010-an atau tepatnya antara tahun 1997 hingga tahun 2012. Generasi Z merupakan generasi yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi, sehingga sejak kecil mereka sudah akrab dengan teknologi dan internet.
Tentu saja hal ini memengaruhi perilaku Gen Z. Mereka bisa mendapatkan informasi dengan mudah melalui internet, baik informasi yang bersifat positif ataupun negatif. Pastinya ini berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya yakni seperti Generasi Boomers dan Generasi X yang tumbuh di era sebelum digital, dan Generasi Milenial yang tumbuh dalam transisi ke era digital.
Istilah Gen Z ini sebenarnya muncul di kalangan peneliti dan demografi yang menggambarkan istilah unik dari generasi ini. Jika generasi sebelumnya selalu mencari stabilitas dan kemapanan dalam hidup mereka, Gen Z memiliki cara tersendiri dalam memandang kehidupan, yakni bagaimana mencari makna untuk kehidupan mereka.
Baca Juga: 10 Tips Mewawancarai Fresh Graduate untuk HRD
Apa Hal Unik dari Gen Z?
Deskripsi Gen Z adalah orang-orang yang benar-benar menghargai tujuan dan kolaborasi di dunia modern. Tidak seperti generasi sebelumnya, di mana pekerjaan berada di atas ruang pribadi seseorang, mereka memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dan merupakan pembelajar yang serba cepat dan mendambakan perkembangan yang konstan.
Menurut laporan McKinsey & Company, karakteristik rentang usia Gen Z meliputi pragmatisme, idealisme, konsumerisme inklusif, dan dukungan komunitas. Mereka juga aktif secara politik dan peduli terhadap lingkungan. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang kepribadian Gen Z.
Baca Juga: Tips Memilih Karyawan Fresh Graduate Bagi Bisnis
Apakah Gen Z Itu Pemalas?
Ada banyak isu-isu negatif yang ditujukan kepada Gen Z, salah satunya adalah terkait Gen Z adalah generasi pemalas. Sangat penting untuk mengatasi kesalahpahaman yang terkait dengan Generasi Z.
Faktanya adalah mereka memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, yang dapat disalahartikan sebagai kemalasan. Namun, keinginan mereka untuk efisiensi dan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tidak boleh disalahartikan sebagai kurangnya etos kerja.
Faktanya, rentang usia dan karakteristik Gen Z dengan jelas menunjukkan bahwa mereka adalah pembelajar yang serba cepat dan mendambakan kesempatan untuk terus berkembang. Mereka tampak pemalas karena beberapa sektor pekerjaan belum bisa mendukung cara kerja dan belajar mereka, sehingga mereka terlihat kurang antusias dan pemalas.
Baca Juga: Download 10 Contoh CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman Kerja
Bagaimana Karakteristik Gen Z?
Sebelum membahas mengenai perilaku Gen Z, berikut beberapa karakteristik yang dimiliki oleh Gen Z:
1. Penduduk asli digital (Digital Natives)
Generasi Z tidak pernah mengenal dunia tanpa internet atau smartphone. Konektivitas yang terus menerus ini membuat mereka mahir dalam melakukan banyak hal dan menyerap informasi dengan cepat. Kefasihan digital mereka meluas ke tempat kerja, di mana mereka mengharapkan integrasi teknologi yang mulus dalam tugas sehari-hari.
2. Berpikiran finansial dan pragmatis
Tumbuh selama masa Resesi Besar, Gen Z menghargai keamanan finansial dan lebih pragmatis dalam menentukan pilihan karier dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka termotivasi oleh stabilitas dan berhati-hati dengan masa depan keuangan mereka, sering kali memprioritaskan menabung daripada pengeluaran.
3. Sadar sosial dan beragam
Generasi ini adalah generasi yang paling beragam secara etnis dan ras dalam sejarah, dan mereka sangat menghargai keragaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di tempat kerja. Mereka berharap perusahaan mereka tidak hanya berbicara tetapi juga bertindak ketika menyangkut masalah sosial.
Baca Juga: 10 Tips Merekrut Gen Z dan Karakteristiknya, Wajib Paham!
4. Independen namun kolaboratif
Meskipun Gen Z menghargai kemandirian dan lebih suka mengerjakan tugas secara individu, mereka juga menghargai lingkungan kerja yang kolaboratif. Mereka mencari tempat kerja yang mendorong kerja sama tim dan komunikasi yang terbuka
5. Kompetitif secara alami
Generasi Z terbiasa dengan kompetisi dan senang menantang diri mereka sendiri melawan orang lain. Mendorong persaingan yang sehat dapat memotivasi mereka untuk unggul di tempat kerja
6. Preferensi untuk komunikasi tradisional
Meskipun merupakan generasi digital, Gen Z lebih menyukai komunikasi tatap muka di tempat kerja. Preferensi ini mungkin berasal dari kebutuhan akan kepastian dan kejelasan dalam interaksi pribadi.
Baca Juga: Collaborative Hiring: Manfaat, Strategi, dan Tantangannya
Bagaimana Perilaku Gen Z dalam Dunia Kerja?
Berikut beberapa perilaku Gen Z dalam dunia kerja yang wajib Anda pahami:
1. Memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan teknologi
Generasi Z sangat terbiasa dengan teknologi, tidak pernah mengenal dunia tanpa internet! Mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk mempelajari perangkat lunak dan platform baru dengan cepat.
Mereka sering menggunakan alat bantu digital untuk memecahkan masalah. Hal ini berarti mereka menginginkan teknologi yang modern dan mudah digunakan di tempat kerja. Bisnis yang menyediakan perangkat lunak yang ketinggalan zaman atau canggung berisiko kehilangan generasi yang melek teknologi ini.
2. Berorientasi pada nilai
Apa yang dimaksud dengan Gen Z? Jawaban yang paling sederhana adalah anak muda yang ingin pekerjaan mereka memuaskan dan relevan dengan minat mereka, bukan sekadar alat untuk bertahan hidup.
Bisnis yang memprioritaskan keberagaman dan inklusi, memiliki program tanggung jawab sosial yang kuat, dan membuat janji lingkungan yang jelas akan menarik bagi generasi konsumen yang digerakkan oleh nilai-nilai ini. Mereka menginginkan tujuan dan makna dalam pekerjaan mereka yang melampaui diri mereka sendiri.
3. Juara kolaborasi
Salah satu karakteristik rentang usia Gen Z adalah sangat mementingkan kerja sama dan komunikasi terbuka, berbeda dengan generasi sebelumnya yang akan berkembang di lingkungan kerja yang lebih hirarkis.
Mereka lebih suka bekerja dalam kelompok dengan komunikasi ide yang terbuka dan mendukung sudut pandang yang berbeda. Suasana kerja sama ini dapat menghasilkan perbaikan yang kreatif dan staf yang lebih termotivasi.
4. Work life balance number 1
Generasi Z adalah mereka yang lahir pada akhir 1990-an dan awal 2010-an. Generasi Z yang lahir pada periode ini sangat menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi atau work life balance dan terbuka terhadap jadwal kerja yang fleksibel.
Mereka menghargai waktu pribadi dan kesejahteraan mereka karena mereka telah melihat budaya kelelahan pada generasi sebelumnya. Generasi ini sangat tertarik dengan penjadwalan yang fleksibel, peluang kerja jarak jauh, dan menunjukkan perbedaan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
5. Pembelajar yang bergerak cepat
Deskripsi paling dasar dari Gen Z adalah generasi yang terus mencari kemungkinan-kemungkinan baru untuk berkembang dan belajar. Keinginan mereka untuk memperluas keahlian mereka berasal dari ketidakpuasan mereka terhadap kemandekan.
Hal ini diterjemahkan ke dalam kebutuhan akan bimbingan dan umpan balik di tempat kerja. Kritik yang teratur dan baik akan membantu mereka memahami bidang kekuatan dan perkembangan mereka.
Baca Juga: Perbedaan Associate dan Entry Level dan Pengertiannya
Apa Saja Strategi untuk Menarik dan Mempertahankan Gen Z dalam Dunia Kerja?
Bisa dibilang, bekerja dengan Gen Z menjadi tantangan tersendiri. Terlebih bagi Anda yang selama ini belum berhubungan erat dengan teknologi. Namun merekrut Gen Z bisa menjadi solusi untuk memajukan perusahaan.
Agar Anda bisa bekerja dengan Gen Z dan Gen Z juga tetap nyaman bekerja di perusahaan Anda, berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menarik dan mempertahankan Gen Z di dunia kerja:
1. Berinvestasi dalam teknologi
Gen Z adalah generasi yang melek teknologi. Menyediakan teknologi modern yang mudah digunakan, menawarkan fleksibilitas dan aksesibilitas dengan sedikit pelatihan akan menyederhanakan alur kerja dan meningkatkan pengalaman mereka secara keseluruhan.
Memiliki platform berbasis cloud akan membantu menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif yang menarik bagi Gen Z. Hal ini selanjutnya akan mengarah pada pemanfaatan sumber daya manusia dan mengatasi kesalahpahaman bahwa Gen Z itu malas.
2. Komunikasikan tujuan Anda
Sangat penting untuk mengkomunikasikan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi dengan jelas kepada Generasi Z karena mereka mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka dan menciptakan dampak positif.
Menyoroti tujuan akan beresonansi dengan generasi ini. Menampilkan peluang bagi karyawan untuk berkontribusi pada kebaikan sosial melalui program sukarela akan membantu menjawab pertanyaan tentang apa yang dicari Gen Z di tempat kerja.
3. Kerja tim dan komunikasi
Untuk memotivasi Generasi Z agar bekerja secara maksimal, kembangkan budaya kerja sama tim dan komunikasi terbuka dalam organisasi Anda. Dorong sesi curah pendapat dan aktivitas tim yang menghargai perspektif yang beragam. Hal ini akan menumbuhkan inovasi dan keterlibatan di antara karyawan Gen Z. Bangun lingkungan inklusif yang memupuk lingkungan kerja yang lebih kreatif dan inovatif.
4. Pembelajaran berkelanjutan
Menyediakan program pembelajaran dan pengembangan yang berkelanjutan akan membantu Generasi Z dalam meningkatkan keterampilan mereka melalui pengembangan keterampilan yang berkelanjutan. Menerapkan program bimbingan di mana karyawan yang berpengalaman dapat membimbing dan mendukung para profesional Gen Z. Hal ini akan mendorong transfer pengetahuan dan pengembangan karier serta membangun hubungan yang berharga di dalam organisasi.
Gen Z mungkin selalu online, namun generasi ini memiliki perspektif yang segar dan ide-ide inovatif. Mereka sangat dinamis dan sadar akan tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka.
Baca Juga: Work Life Conflict: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Apa Harapan Gen Z dalam Dunia Kerja?
Selain strategi di atas, penting juga bagi Anda untuk memahami apa harapan yang diinginkan Generasi Z. Berikut jawabannya:
1. Fleksibilitas dan work life balance
Keinginan untuk mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang sehat adalah hal yang paling penting bagi Gen Z. Mereka mengharapkan pengaturan kerja yang fleksibel, termasuk opsi kerja jarak jauh dan jam kerja yang fleksibel, untuk mengakomodasi kehidupan pribadi mereka di samping tanggung jawab profesional mereka
2. Peluang untuk tumbuh dan berkembang
Generasi Z sangat ingin belajar dan berkembang. Mereka mencari perusahaan yang menawarkan program pelatihan yang kuat, peluang bimbingan, dan jalur yang jelas untuk kemajuan karier. Pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional adalah kunci untuk mempertahankan karyawan Gen Z
3. Pekerjaan yang bermakna
Lebih dari sekadar gaji, Gen Z ingin terlibat dalam pekerjaan yang bermakna dan berkontribusi pada tujuan yang lebih besar. Mereka tertarik pada perusahaan dengan misi dan nilai yang kuat yang selaras dengan nilai-nilai mereka sendiri, terutama yang menunjukkan komitmen terhadap tujuan sosial dan lingkungan.
4. Transparansi dan kejujuran
Kejujuran dan transparansi dalam komunikasi sangat penting bagi Gen Z. Mereka menghargai dialog terbuka tentang kebijakan perusahaan, harapan, dan umpan balik. Keaslian dari kepemimpinan dan budaya perusahaan yang transparan sangat beresonansi dengan kelompok ini
5. Kompensasi dan tunjangan yang kompetitif
Terlepas dari pragmatisme mereka, Gen Z masih menghargai kompensasi yang kompetitif dan paket tunjangan yang komprehensif. Mereka mencari perusahaan yang menawarkan gaji yang adil, tunjangan kesehatan dan kebugaran, dan fasilitas yang mendukung kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Baca Juga: Work Life Integration: Pengertian dan Cara Melakukannya
Kesimpulan
Dari penjelasan artikel yang ada di atas dapat diketahui bahwa Gen Z merupakan generasi yang hidupnya sangat dekat dengan perkembangan teknologi. Hal ini berpengaruh ke perilaku mereka dalam dunia kerja.
Gen Z ini sering dianggap sebagai generasi yang malas, padahal sebetulnya mereka kurang didukung dengan teknologi. Mereka adalah orang-orang yang memandang pekerjaan bukan hanya dari segi ekonomi tetapi juga bagaimana pekerjaan bisa memberikan makna untuk hidup mereka.
Meski ada dari kita yang merasa Gen Z masih anak kecil, nyatanya Gen Z saat ini sudah memasuki usia produktif bekerja. Mereka juga bisa memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan tempat mereka bekerja.
Sebagai perusahaan yang membutuhkan Gen Z sebagai talenta terbaik, perusahaan harus bisa menarik dan mempertahankan Gen Z di dunia kerja. Salah satu caranya adalah dengan dukungan pengelolaan karyawan yang baik.
Pengelolaan karyawan yang baik akan menjadi daya tarik bagi Gen Z, apalagi jika pengelolaan karyawan ini dekat dengan teknologi. Anda bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan, mulai dari fitur absensi online, HRIS, payroll, PPh 21, BPJS, akuntansi, analisis data, ESS, kasbon, reimbursement, live tracking, hingga integrasi fingerprint.
Jadi tunggu apa lagi, segera daftar GajiHub di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis untuk 14 hari.
- Surat Resign: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya - 2 December 2024
- 15 Kesalahan Manajemen HR yang Wajib Anda Ketahui - 13 November 2024
- Perilaku Gen Z dalam Dunia Kerja yang Wajib Dipahami HRD - 17 October 2024