Merekrut content writer berkualitas artinya Anda harus bisa menemukan kandidat yang dapat menyampaikan brand voice perusahaan, berinteraksi dengan audiens, dan meningkatkan traffic untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis.
Meskipun terkesan mudah, namun ternyata proses merekrut content writer dapat menjadi tantangan tersendiri.
Misalnya, Anda mungkin berpikir sudah menemukan penulis yang tepat setelah interview, tapi ternyata setelah mereka mulai bekerja, hasil tulisannya tidak terlalu memuaskan.
Kemudian, apabila kandidat tersebut dapat membuktikan hasil kerjanya dengan portofolio, Anda mungkin berpikir apakah karya tersebut benar-benar milik mereka? Apakah mereka bisa bekerja sesuai deadline yang telah ditentukan?
Namun, tidak perlu khawatir, karena pada artikel kali ini Gajihub akan membahas cara dan tips merekrut content writer berkualitas, serta skill penting yang perlu dipertimbangkan.
Apakah Perusahaan Perlu Merekrut Content Writer?
Ya, perlu. Menurut riset dari HubSpot, 66% bisnis telah meningkatkan anggaran untuk content marketing, namun produksi konten tetap menjadi salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi.
Di sinilah content writer dibutuhkan untuk melaksanakan strategi konten dan mencapai hasil secara nyata, seperti konten untuk website, media sosial, deskripsi produk, blog, dan lainnya.
Secara umum, ada dua jenis bisnis utama yang membutuhkan content writer, yakni agensi yang menyediakan layanan content marketing dan organisasi yang membutuhkan content writer untuk tim pemasaran mereka.
Dengan merekrut content writer berkualitas, perusahaan bisa merasakan keuntungan seperti menghemat waktu serta meningkatkan traffic dan interaksi dengan para audiens.
Baca Juga: 15 Template Pertanyaan Interview untuk Posisi Content Writer
Content Writer In-House vs. Freelance, Mana yang Lebih Baik?
Saat memutuskan untuk merekrut content writer, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah perlu merekrut penulis secara in-house atau freelance?
Content writer in-house menawarkan keuntungan sebagai karyawan full time yang bisa lebih terlibat dengan budaya perusahaan.
Sementara itu, content writer freelance cenderung lebih hemat biaya, fleksibel, dan memungkinkan Anda untuk mendaptkan talenta yang lebih beragam.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut adalah perbandingan keuntungan merekrut in-house dan freelancer:
Freelancer Content Writer
- Lebih hemat biaya
- Pilihan talenta lebih luas dan perekrutan lebih mudah
- Peluang kompetensi lebih tinggi dan beragam keterampilan
In-house Content Writer
- Terintegrasi dengan sistem payroll perusahaan
- Lebih terlibat sepenuhnya dalam bisnis
- Memahami tujuan perusahaan dengan cepat dan beradaptasi dengan budaya
- Lebih familiar dengan indikator kinerja utama perusahaan dan dampaknya terhadap pekerjaan mereka
Baca Juga: 7 Contoh CV Content Writer, Template, dan Cara Membuat
Apa Saja Skill yang Perlu Dipertimbangkan?
Dalam merekrut content writer yang berkualitas, ada beberapa skill penting yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda. Di antaranya adalah:
1. Mengedit
Menulis dan mengedit adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Mengedit meningkatkan kualitas tulisan dan mengurangi jumlah revisi yang diperlukan.
Penulis yang baik harus bisa menemukan kesalahan dalam tulisannya sendiri, termasuk kesalahan tata bahasa, typo, dan pengulangan kata.
Mereka juga harus terbiasa dengan copyediting untuk memastikan keterbacaan dan alur tulisan.
2. Riset
Kemampuan riset merupakan skill yang sangat penting dan bukan hanya sekadar menggunakan Google.
Seorang content writer harus mampu melakukan riset dengan cepat, memeriksa fakta dengan teliti, serta melakukan riset dari berbagai sumber, seperti YouTube, LinkedIn, podcast, webinar, dan lainnya.
Penulis yang memiliki rasa ingin tahu alami biasanya lebih mahir dalam menemukan data terbaik.
3. Komunikasi
Skill komunikasi adalah skill diperlukan oleh setiap profesional, termasuk content writer. Penulis harus bisa memberikan pembaruan dan menerima feedback dengan baik.
Saat mengalami kesulitan, penulis yang baik harus mampu mengomunikasikan masalahnya sebelum menimbulkan masalah yang lebih besar.
4. Pengetahuan tentang SEO dan cara mengoptimalkan konten
Pemahaman tentang Search Engine Optimization (SEO) penting bagi content writer karena sebagian besar tulisan online digunakan untuk menarik lalu lintas pencarian.
Content writer harus bisa mengintegrasikan kata kunci dengan mulus tanpa terlihat dipaksakan.
Baca Juga: Download Contoh CV SEO Specialist dan Cara Membuatnya
5. Manajemen waktu dan organisasi
Manajemen waktu yang baik memungkinkan content writer untuk melakukan riset, menyusun, menulis, dan mengedit sambil tetap memenuhi deadline.
Keterampilan organisasi membantu penulis mengalokasikan waktu yang tepat untuk setiap tugas, sehingga konten dapat diselesaikan tepat waktu dan berkualitas tinggi.
6. Kemampuan beradaptasi
Content writer yang hebat harus tahu cara menyesuaikan gaya menulis mereka sesuai dengan proyek dan tugas yang diberikan.
Penulis harus fleksibel dalam menggunakan struktur kalimat dan tingkat formalitas agar sesuai dengan suara dan nada merek yang berbeda.
7. Manajemen proyek
Selain manajemen waktu, manajemen proyek yang efektif memungkinkan penulis untuk menjaga alur kerja proyek dengan baik.
Keterampilan ini sangat berguna jika content writer terlibat dalam tugas lain seperti menulis brief, merencanakan deadline, berkomunikasi dengan tim, atau mengirimkan konten untuk dipublikasikan.
8. Sesuai dengan budaya perusahaan
Penulis yang selaras dengan nilai, perilaku, dan keyakinan perusahaan akan menjadi kontribusi budaya yang lebih baik.
Keterampilan ini akan meningkatkan produktivitas, kinerja, dan keterlibatan, serta mengurangi tingkat pengunduran diri.
Baca Juga: 20 Contoh Pertanyaan dalam Cultural Fit Interview + Jawabannya
9. Menjadi team player
Menjadi bagian dari tim merupakan hal yang sangat penting. Content writer harus dapat menerima kritik, mendengarkan feedback, dan menjelaskan pemikirannya secara jelas.
Kualitas ini membantu dalam menciptakan hubungan kerja yang sehat dan menghasilkan konten yang berkualitas tinggi.
10. Keinginan untuk belajar
Penulis yang terlalu terikat dengan caranya sendiri mungkin kesulitan beradaptasi dengan pedoman dan proses perusahaan.
Penulis terbaik adalah mereka yang terbuka terhadap pembelajaran, bersedia menyerap sumber daya perusahaan, dan bersedia menerima feedback untuk meningkatkan skill-nya.
11. Bahasa asing
Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, adalah nilai tambah yang besar bagi content writer.
Bahasa Inggris adalah bahasa utama di banyak platform digital dan global, sehingga kemampuan untuk menulis atau berkomunikasi dalam bahasa ini akan sangat membantu dalam menjangkau audiens yang lebih luas.
Baca Juga: 8 Template Pertanyaan Interview Digital Marketing Terbaik
Bagaimana Cara Merekrut Content Writer Berkualitas?
Untuk merekrut content writer berkualitas, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda ikuti agar proses perekrutan berjalan lancar. Berikut caranya:
1. Tentukan Kebutuhan Anda
Content writer memberikan hasil nyata dengan menciptakan konten berdasarkan berbagai strategi.
Oleh karena itu, sebelum merekrut penulis, penting untuk mengetahui brand image organisasi Anda.
Berikut adalah beberapa jenis content writer yang bisa membantu sesuai dengan kebutuhan Anda:
Copywriter
Copywriter harus memiliki jiwa kreatif, keampuan marketing dan mampu menganalisis.
Biasanya menulis konten untuk situs web, infografis, deskripsi produk, dan materi penjualan untuk menarik dan mengonversi calon pelanggan.
Technical Writer
Ahli dalam menyederhanakan informasi teknis dengan menulis panduan, FAQ, instruksi, dan manual untuk audiens target.
Social Media Writer
Menulis caption, deskripsi video, hashtag, polling, dan materi promosi untuk menarik dan melibatkan audiens di platform media sosial.
Content Writer Blog
Menulis artikel, postingan blog, wawancara, dan artikel riset dengan kemampuan SEO yang baik untuk meningkatkan visibilitas dan efektivitas konten.
2. Buat Deskripsi yang Jelas
Deskripsi pekerjaan atau job description yang baik adalah kunci untuk merekrut content writer berkualitas.
Deskripsi tersebut harus mencakup peran, tugas, tanggung jawab, serta keterampilan yang dibutuhkan. Berikut adalah contoh deskripsi pekerjaan yang bisa Anda gunakan:
Job Title: Content Writer
Tentang Perusahaan:
XYZ Pvt. Ltd. adalah salah satu platform media bisnis dan riset industri terkemuka. Berlokasi di Noida dengan 120 karyawan, kami memproduksi konten bisnis berbasis data yang diakui oleh penerbit terkemuka seperti WSJ, Forbes, dan USA Today.
Deskripsi Pekerjaan:
Kami mencari penulis konten berbakat untuk bergabung dengan tim kami. Anda akan bertanggung jawab untuk membuat konten berkualitas tinggi yang menarik dan informatif untuk situs web dan blog kami, dengan pengetahuan SEO yang baik untuk menarik audiens target.
Tanggung Jawab:
- Melakukan riset kata kunci sederhana dan menggunakan panduan SEO untuk meningkatkan lalu lintas web.
- Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan kekurangan dalam konten serta merekomendasikan topik baru.
- Mengoptimalkan konten untuk mesin pencari menggunakan kata kunci, meta tag, dan teknik SEO lainnya.
- Berkolaborasi dengan tim pemasaran dan desain untuk mengilustrasikan artikel.
- Membuat dan menjalankan kalender konten.
- Meninjau, mengedit, dan memeriksa konten.
Kualifikasi:
- Sarjana dalam bidang Bahasa Inggris, Jurnalisme, Komunikasi, atau bidang terkait.
- Kemampuan menulis, mengedit, dan memeriksa konten dalam bahasa Inggris dengan baik.
- Keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang kuat.
- Manajemen waktu dan keterampilan organisasi yang baik untuk memenuhi tenggat waktu secara konsisten.
Keuntungan:
- Gaji kompetitif (berdasarkan tingkat pengalaman)
- Peluang pengembangan profesional
- Kirimkan resume dan dua artikel terbaik Anda ke [email protected].
3. Minta Sampel Tulisan
Meminta CV atau portofolio dari calon penulis memang penting, tapi ini tidak selalu akurat. Studi menunjukkan bahwa 10% pelamar kerja mengakui berbohong di CV mereka.
Untuk menghindari hal ini, minta calon penulis menulis contoh tulisan asli dengan instruksi yang spesifik.
Hal ini dapat memastikan bahwa tulisan tersebut asli dan sesuai dengan industri Anda. Pastikan untuk membayar penulis atas waktu mereka meskipun tidak diterima.
Baca Juga: 10 Contoh Portofolio Kerja dan Cara Membuatnya
4. Uji dan Evaluasi Kandidat
Setelah menerima contoh tulisan yang baik, langkah selanjutnya adalah menguji keterampilan penulis.
Tes keterampilan online memudahkan Anda untuk menilai kemampuan tanpa terpengaruh latar belakang pendidikan dan sebagainya.
Misalnya, Anda bisa memberi tugas kepada mereka untuk membuat artikel dengan jumlah kata, keyword atau topik, hingga deadline yang telah Anda tentukan sebelumnya.
Dengan demikian, Anda dapat melihat sejauh mana kemampuan dan kreativitas mereka dalam menulis.
5. Lakukan Wawancara
Wawancara adalah kesempatan untuk menilai pemahaman calon penulis mengenai brand Anda, audiens yang ingin Anda jangkau, serta kebutuhan konten Anda.
Tanyakan tentang pengalaman mereka, kemampuan riset, dan seberapa familiar mereka dengan alat-alat content writing.
Berikut beberapa pertanyaan penting yang bisa ditanyakan saat wawancara:
- Apa saja elemen penting dari konten berkualitas?
- Apa jenis konten yang paling Anda kuasai?
- Bagaimana proses Anda dalam menulis sebuah artikel?
- Bagaimana pentingnya memahami audiens target dalam penulisan konten?
- Bagaimana cara Anda mengintegrasikan SEO dalam konten yang Anda buat?
6. Onboarding Content Writer Baru
Proses onboarding haruslah jelas dan terorganisir. Pastikan Anda mengumpulkan informasi kontak, menyelesaikan kontrak, dan menetapkan sistem pembayaran.
Sertakan juga pedoman perusahaan, persyaratan proyek, dan ekspektasi dalam dokumen onboarding untuk mempermudah penulis baru beradaptasi.
Baca Juga: Evaluasi Kandidat: Arti dan Panduan Lengkap untuk HR
Apa Saja Tips Merekrut Content Writer Berkualitas?
Selain dengan beberapa cara di atas, Anda juga dapat melakukan tips tambahan seperti:
1. Lakukan Komunikasi secara Konsisten
Pastikan selalu berkomunikasi dengan penulis Anda tentang deadline, tantangan yang mereka hadapi, dan feedback yang diperlukan. Komunikasi yang baik akan meningkatkan hasil kerja secara signifikan.
2. Minta Sampel Tulisan
Jangan hanya mengandalkan CV atau testimoni. Meminta contoh tulisan sesuai brief yang Anda berikan adalah cara terbaik untuk mengevaluasi kemampuan mereka secara langsung.
3. Jangan Hanya Menilai dari Harga
Tarif yang murah atau mahal tidak selalu mencerminkan kualitas. Fokuslah pada keterampilan dan kemampuan menulis penulis, bukan hanya pada harga yang mereka tawarkan.
4. Komunikasikan Ekspektasi Secara Jelas
Pastikan penulis mengetahui ekspektasi Anda sejak awal, seperti jenis konten yang harus ditulis dan seberapa banyak mereka bisa menghasilkan dalam waktu tertentu.
Baca Juga: 10 Kesalahan Rekrutmen yang Wajib Dihindari dan Solusinya
5. Berikan Kejelasan Tentang Panduan Konten
Buat dokumen panduan konten yang jelas, mencakup topik, nada, gaya penulisan, serta format.
Hal ini akan memudahkan penulis untuk mengikuti instruksi Anda dan menghasilkan konten sesuai kebutuhan.
6. Jangan Terpaku pada Pengalaman Industri
Meskipun pengalaman di industri bisa menjadi nilai tambah, fokuslah pada kemampuan menulis dan riset mereka.
Content writer yang berkualitas dengan keterampilan riset yang baik dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik, bahkan jika mereka baru mengenal industri Anda.
7. Hindari Content Mills
Content mills biasanya menawarkan harga yang sangat rendah, namun kualitas tulisan yang dihasilkan seringkali kurang memadai.
Lebih baik berinvestasi pada penulis yang memberikan kualitas yang sepadan dengan harganya.
Baca Juga: 7 Langkah Merekrut Programmer Berkualitas dan Tipsnya
Kesimpulan
Untuk merekrut content writer berkualitas, perusahaan perlu memahami jenis-jenis penulis yang tepat sesuai kebutuhan, seperti copywriter, technical writer, atau social media writer.
Selain itu, penting untuk membuat deskripsi pekerjaan yang jelas, meminta sampel tulisan, dan melakukan wawancara mendalam untuk menilai kemampuan kandidat.
Perusahaan juga harus fokus pada keterampilan utama seperti editing, riset, manajemen waktu, dan pengetahuan SEO, yang esensial dalam menghasilkan konten berkualitas.
Dengan berbagai tanggung jawab HR terkait rekrutmen, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub, agar tim HR terhindar dari perasaan overwhelmed.
Melalui software ini, tim HR dapat melakukan berbagai tugas administrasi terkait pengelolaan SDM dengan lebih mudah dan digital.
Sebagai contoh, dengan fitur kelola cuti dan izin yang dimilikinya, karyawan dapat mengajukan cuti lewat smartphone masing-masing, tanpa harus melibatkan prosedur manual yang cukup panjang.
Setelah mengajukan cuti, tim HR dan manajer juga dapat melakukan approval atau pun penolakan melalui website Gajihub.
Selain itu, masih banyak fitur-fitur lainnya seperti payroll, absensi, reimbursement, kelola PPh 21, dan masih banyak lagi.
Dengan demikian, tim HR dan manajer yang bersangkutan dapat lebih fokus dalam melakukan perekrutan.
Tertarik mencoba Gajihub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024