Key Performance Indicator (KPI) adalah metrik yang digunakan bisnis untuk mengukur kinerja finansial dan operasional mereka dalam jangka waktu tertentu. Semua bisnis memerlukan KPI untuk mengukur kesuksesan mereka, termasuk usaha restoran.
Dalam industri restoran, KPI sering kali berfokus pada peningkatan efisiensi operasional dan manajemen staf.
Hal ini mencakup berbagai aspek seperti kecepatan pelayanan, kualitas makanan, tingkat kepuasan pelanggan, hingga pengelolaan biaya operasional seperti bahan baku dan tenaga kerja.
Dengan KPI, Anda dapat memantau performa staf, memastikan produktivitas mereka, serta mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas pentingnya KPI restoran dan 20 jenis KPI penting, serta cara menghitungnya.
Apakah Penting untuk Mengukur KPI Restoran?
Ya, sangat penting, semakin banyak informasi yang Anda miliki tentang kinerja restoran saat ini, semakin besar peluang sukses Anda di masa depan.
Dengan menetapkan tujuan dan mengukur KPI restoran, Anda dapat lebih fokus pada area yang memerlukan perhatian lebih, sehingga bisa meningkatkan efisiensi operasional, memaksimalkan keuntungan, membangun dasar yang kuat untuk pertumbuhan bisnis di masa depan.
Selain itu, menetapkan KPI untuk staf restoran juga penting untuk menjaga tim Anda tetap termotivasi dan produktif dalam bekerja, yang pada akhirnya turut meningkatkan kinerja dan retensi mereka.
Baca Juga: Perbedaan OKR dan KPI, Mana yang Lebih Baik?
Apa Saja Jenis KPI yang Penting untuk Restoran?
Berikut adalah beberapa KPI yang bisa Anda hitung untuk mengukur segala aspek bisnis restoran Anda:
Margin Pendapatan dan Profitabilitas
Mengukur pendapatan dan profitabilitas dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kesehatan keuangan bisnis Anda.
Metrik ini membantu mengidentifikasi sumber keuntungan dan kebocoran biaya, sehingga Anda bisa mengambil keputusan yang lebih strategis untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
1. Margin Laba Kotor
Margin laba kotor menunjukkan presentase pendapatan yang tersisa setelah dikurangi biaya produksi, seperti biaya bahan makanan dan tenaga kerja.
Margin yang lebih tinggi menandakan efisiensi operasional.
Cara Menghitung
Margin Laba Kotor = (Laba Kotor / Total Pendapatan Penjualan) * 100
2. Margin Laba Bersih
Margin laba bersih menggambarkan seberapa banyak keuntungan yang diperoleh setelah semua biaya operasional dikurangi. Hal ini membantu Anda memahami laba bersih restoran.
Cara Menghitung
Margin Laba Bersih = (Laba Bersih / Total Pendapatan Penjualan) * 100
3. Rata-Rata Pelanggan yang Dilayani
KPI restoran ini adalah jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani setiap hari atau per sesi makan.
Metrik tersebut membantu Anda melihat tren pelanggan dan mengatur staf serta inventaris dengan lebih baik.
Cara Menghitung
Rata-rata Pelanggan = Total Pendapatan / Total Jumlah Pelanggan
4. Cost of Good Solds (COGS)
COGS adalah biaya langsung untuk memproduksi makanan dan minuman. Dengan memantau COGS, Anda dapat menetapkan harga menu yang menguntungkan.
Cara Menghitung
COGS = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir
Berikut adalah penjelasan dari istilah-istilah tersebut:
- Persediaan Awal: Nilai stok Anda (makanan dan minuman) pada awal periode akuntansi.
- Pembelian: Semua stok tambahan yang dibeli selama periode ini.
- Persediaan Akhir: Nilai stok yang belum terjual pada akhir periode akuntansi.
5. Presentase Biaya Makanan
Presentase ini menunjukkan berapa banyak pendapatan yang dihabiskan untuk bahan makanan. KPI restoran ini penting untuk menilai efektivitas biaya pada menu.
Cara Menghitung
Persentase Biaya Makanan = (Biaya Makanan / Harga Jual) * 100
Sebagai contoh, sebuah porsi nasi goreng membutuhkan biaya Rp30.000 untuk bahan-bahannya dan dijual seharga Rp120.000, maka persentase biaya makanan adalah (30.000 / 120.000) x 100 = 25%.
Persentase ini membantu Anda menentukan apakah harga nasi goreng Anda sudah sesuai dengan biaya bahan-bahannya.
Jika persentase ini terlalu tinggi, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menyesuaikan harga jual atau mencari cara untuk mengurangi biaya bahan.
Baca Juga: 18 Contoh KPI Sales, Arti, serta Pentingnya bagi Perusahaan
6. Arus Kas
Arus kas mengukur uang yang masuk dan keluar dari restoran. Hal ini penting untuk mengetahui likuiditas dan kesehatan keuangan bisnis Anda.
Cara Menghitung
Arus Kas = Arus Kas Masuk – Arus Kas Keluar
Dengan kata lain, arus kas adalah uang masuk dikurangi uang keluar.
Jika hasilnya positif, maka bisnis Anda memiliki arus kas positif, yang berarti lebih banyak uang masuk ke bisnis dibandingkan yang keluar.
Sebaliknya, jika hasilnya negatif, maka bisnis Anda memiliki banyak pengeluaran dibandingkan pemasukan.
7. Biaya Utama (Prime Costs)
Biaya utama mencakup COGS dan biaya tenaga kerja. Dengan memantau KPI restoran ini, Anda dapat memastikan bahwa restoran tetap mengutungkan.
Cara Menghitung
Biaya Utama = COGS + Total Biaya Tenaga Kerja
COGS mencakup biaya semua bahan yang digunakan untuk menyiapkan makanan dan minuman, sementara total biaya tenaga kerja mencakup semua biaya yang berkaitan dengan karyawan, seperti gaji, tunjangan, dan pajak penggajian.
8. Ukuran Rata-rata Tagihan (Average Check Size)
Metrik ini menunjukkan rata-rata jumlah uang yang dihabiskan pelanggan dalam setiap transaksi.
Hal ini membantu Anda memahami perilaku belanja pelanggan dan meningkatkan pendapatan per pelanggan.
Cara Menghitung
Ukuran Rata-rata Tagihan = Total Penjualan / Jumlah Transaksi
Total penjualan mengacu pada total pendapatan yang dihasilkan restoran Anda dalam periode tertentu, sementara jumlah transaksi adalah total jumlah tagihan yang dikeluarkan kepada pelanggan selama periode yang sama.
9. Titik Impas (Break-even Point)
Break-even point adalah pendapatan minimum yang perlu dicapai untuk menutupi semua biaya. Ini membantu kamu menetapkan target pendapatan yang realistis.
Cara Menghitung
Break-even Point = Biaya Tetap Total / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
- Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap konstan terlepas dari jumlah penjualan, seperti sewa, gaji manajer, atau asuransi.
- Harga Jual per Unit adalah harga di mana Anda menjual satu unit produk (misalnya, satu hidangan atau satu minuman).
- Biaya Variabel per Unit adalah biaya yang bervariasi tergantung pada jumlah barang yang dijual, seperti bahan makanan atau biaya komisi.
Baca Juga: 20 Contoh KPI Departemen Produksi untuk Kesuksesan Bisnis
Metrik Operasional dan Kinerja
Selain aspek keuangan, metrik operasional juga penting untuk menentukan efisiensi dan efektivitas keseluruhan operasi restoran Anda.
Metrik-metrik ini memberikan wawasan tentang bagaimana restoran Anda berfungsi secara harian dan apakah ada area yang perlu diperbaiki.
10. Tingkat Meja Terisi (Table Turnover Rate)
Metrik ini mengukur seberapa cepat meja diisi ulang oleh pelanggan baru setelah selesai makan. Tingkat meja terisi yang tinggi biasanya menunjukkan efisiensi layanan.
Cara Menghitung
Table Turnover Rate = Jumlah Total Pelanggan / Jumlah Meja yang Tersedia
Misalnya, jika Anda melayani 100 pelanggan dalam sehari dengan 20 meja yang tersedia, tingkat meja terisi Anda adalah 5, yang berarti rata-rata setiap meja digunakan oleh 5 pelanggan dalam sehari.
11. Waktu Penyajian (Serving Time)
Waktu penyajian atau serving time mengukur berapa lama makanan disajikan setelah pesanan diterima. Waktu penyajian yang cepat dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Cara Menghitung
Mengukur serving time biasanya melibatkan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk setiap tahap dari proses pesanan hingga pengiriman.
Dengan mengukur waktu dari saat pesanan diterima hingga makanan disajikan, Anda dapat menemukan rata-rata waktu penyajian.
Baca Juga: 15 Tips Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
12. Tingkat Penyusutan (Shrinkage Rate)
KPI restoran ini mengukur kehilangan inventaris karena pencurian, kerusakan, atau kesalahan. Dengan shrinkage rate, Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi sumber kehilangan tersebut.
Cara Menghitung
Tingkat Penyusutan = (Nilai Inventaris yang Hilang / Nilai Inventaris Awal) * 100
13. Biaya Tenaga Kerja sebagai Persentase dari Penjualan
Metrik ini menunjukkan persentase pendapatan yang digunakan untuk membayar biaya tenaga kerja.
Dengan begitu, Anda dapat mengelola keseimbangan antara pengeluaran tenaga kerja dan pendapatan.
Cara Menghitung
Biaya Tenaga Kerja sebagai Persentase dari Penjualan = (Total Biaya Tenaga Kerja / Total Penjualan) * 100
Baca Juga: 25 Contoh KPI Departemen Keuangan dan Cara Meningkatkannya
Metrik Pelanggan dan Tamu
KPI restoran ini membantu Anda memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan yang sangat penting untuk kesuksesan bisnis.
Metrik ini dapat membantu Anda mengevaluasi kepuasan pelanggan, loyalitas, dan nilai pelanggan bagi bisnis.
14. Skor Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Score)
Customer Satisfaction Score (CSAT) mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap pengalaman mereka di restoran Anda.
Metrik ini dapat dikumpulkan melalui survei, ulasan, atau feedback langsung, dan memberikan wawasan tentang pendapat pelanggan terhadap layanan, kualitas makanan, serta suasana restoran.
Cara Menghitung
CSAT = (Jumlah Responden yang Puas / Jumlah Total Responden) * 100
Misalnya, jika dari 100 pelanggan yang disurvei, 80 pelanggan mengatakan bahwa mereka puas, skor kepuasan pelanggan Anda adalah 80%.
Metrik ini memungkinkan Anda untuk menilai dan meningkatkan area yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
15. Customer Retention Rate
Customer retention rate mengukur presentase pelanggan yang kembali ke restoran Anda setelah kunjungan pertama mereka. KPI ini adalah indikator penting dari loyalitas pelanggan dan keberhasilan dalam membangun basis pelanggan yang setia.
Cara Menghitung
Tingkat Pengembalian Pelanggan = ((Pelanggan Akhir Periode – Pelanggan Baru Selama Periode) / Pelanggan Awal Periode) * 100
Dengan melacak metrik ini, Anda dapat memahami seberapa efektif restoran Anda dalam mempertahankan pelanggan dan mengidentifikasi strategi yang perlu diterapkan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
Baca Juga: 15 Contoh KPI Layanan Pelanggan dan Strategi Meningkatkannya
16. Customer Lifetime Value (CLV)
CLV mengukur total pendapatan yang diharapkan dari seorang pelanggan selama mereka tetap menjadi pelanggan restoran Anda.
Metrik ini penting karena membantu Anda memahami berapa banyak yang dapat Anda investasikan dalam akuisisi dan retensi pelanggan.
Cara Menghitung
CLV = (Nilai Pesanan Rata-rata) * (Frekuensi Pembelian) * (Masa Hidup Pelanggan)
Dengan mengalikan rata-rata nilai pesanan, frekuensi pembelian, dan masa hidup pelanggan, Anda dapat memperkirakan total pendapatan yang dapat dihasilkan dari seorang pelanggan.
Metrik ini juga membantu Anda mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien untuk meningkatkan profitabilitas jangka panjang.
Metrik Teknologi dan Digital
Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam industri FnB, melacak metrik terkait digital dan teknologi menjadi semakin penting.
Metrik ini membantu Anda mengevaluasi keefektifan upaya pemasaran digital Anda, mengoptimalkan operasi online, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Baca Juga: Net Promoter Score, Bagaimana Cara Menghitungnya?
17. Tingkat Konversi Online (Online Conversion Rate)
Tingkat Konversi Online mengukur persentase pengunjung situs web atau aplikasi yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti memesan meja atau memesan makanan secara online.
Metrik ini penting untuk memahami efektivitas upaya pemasaran digital Anda dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Cara Menghitung
Tingkat Konversi Online = (Jumlah Tindakan yang Diinginkan / Jumlah Total Pengunjung) * 100
Misalnya, jika dari 1.000 pengunjung situs web, 50 orang memesan meja, tingkat konversi online Anda adalah 5%.
Dengan melacak metrik ini, Anda dapat mengidentifikasi dan mengoptimalkan elemen-elemen situs web atau aplikasi Anda untuk meningkatkan tingkat konversi.
18. Email Open Rate
Email open rate mengukur persentase penerima email yang membuka email Anda.
Metrik ini penting untuk menilai seberapa efektif kampanye email marketing Anda dan seberapa baik pesan Anda disampaikan kepada pelanggan.
Cara Menghitung
Email Open Rate = (Jumlah Email yang Dibuka / Jumlah Total Email yang Dikirim) * 100
Dengan melacak metrik ini, Anda dapat mengevaluasi efektivitas subjek email dan waktu pengiriman, serta menyesuaikan strategi email marketing Anda untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan.
19. Tingkat Konversi Pesanan Online (Online Order Conversion Rate)
Tingkat konversi pesanan online mengukur persentase pengunjung situs web atau aplikasi yang melakukan pembelian online.
KPI restoran ini penting untuk memahami seberapa efektif situs web atau aplikasi Anda dalam mengubah pengunjung menjadi pelanggan yang membayar.
Cara Menghitung
Tingkat Konversi Pesanan Online = (Jumlah Pesanan yang Dilakukan / Jumlah Total Pengunjung) * 100
20. Tingkat Keterlibatan Media Sosial (Social Media Engagement Rate)
Tingkat keterlibatan sosial media mengukur seberapa banyak audiens Anda berinteraksi dengan konten media sosial Anda, seperti melalui like, komentar, share, dan klik.
Metrik ini penting untuk memahami seberapa efektif konten media sosial Anda dalam menarik perhatian dan memengaruhi audiens Anda.
Cara Menghitung
Tingkat Keterlibatan Media Sosial = (Jumlah Interaksi / Jumlah Total Pengikut) * 100
Dengan melacak metrik ini, Anda dapat mengevaluasi efektivitas strategi media sosial Anda dan menyesuaikan konten untuk meningkatkan keterlibatan dan brand awareness.
Baca Juga: 25 KPI Marketing untuk Mengukur Keberhasilan Pemasaran
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat diketahui bahwa KPI merupakan alat yang sangat penting bagi restoran untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja operasional serta finansial mereka.
Dengan memanfaatkan berbagai jenis KPI, restoran dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan bahwa semua berjalan lancar.
Selain itu, KPI juga berperan dalam mengendalikan biaya, seperti biaya bahan baku dan persediaan, sehingga memungkinkan restoran untuk menjaga kesehatan keuangan sambil terus meningkatkan kualitas produk.
Selain menerapkan KPI, Anda juga dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub untuk mendukung kesuksesan bisnis.
Melalu software ini, Anda dapat dengan mudah mengelola karyawan, misalnya saat akan menentukan jadwal shift.
Sementara itu, karyawan juga dapat melihat jadwal tersebut melalui aplikasi Gajihub yang dapat diunduh di smartphone masing-masing.
Selain absensi, penggajian juga merupakan hal yang cukup rumit bagi usaha restoran.
Untungnya, Anda dapat menggunakan fitur payroll dari Gajihub yang dapat menghitung seluruh komponen penggajian karyawan, mulai dari gaji pokok, bonus, upah lembur, hingga potongan lainnya.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024