Unpaid Leave dan Paid Leave: Perbedaan dan Contohnya

unpaid leave dan paid leave

Cuti menjadi hak yang didapatkan oleh karyawan. Ketika membahas mengenai cuti, ada dua jenis cuti yang perlu Anda ketahui yakni undpaid leave dan paid leave.

Undpaid leave (cuti tidak berbayar) dan paid leave (cuti berbayar) diberikan kepada karyawan sesuai dengan kebijakan masing perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk membuat kebijakan terkait undpaid leave dan paid leave agar karyawan bisa mendapatkan haknya dengan baik.

Lalu apa sebenarnya undpaid leave dan paid leave ini? Apa perbedaan keduanya dan contoh dari undpaid leave dan paid leave?

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai undpaid leave dan paid leave. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:

Apa Pengertian dari Cuti?

unpaid leave dan paid leave

Sebelum membahas mengenai undpaid leave dan paid leave, sudahkah Anda memahami apa pengertian dari cuti? Cuti merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan atau pekerja untuk tidak melakukan tanggung jawabnya kepada perusahaan dalam waktu tertentu untuk urusan pribadi.

Cuti merupakan hak yang dimiliki oleh karyawan dan aturan cuti ini dilindungi oleh Undang-Undang yang ada di Indonesia. Setiap karyawan yang telah bekerja minimal selama 1 tahun berhak atas cuti dengan jumlah 12 hari dalam satu tahun.

Ada dua jenis cuti yakni undpaid leave dan paid leave, dimana di dalamnya ada jenis lainnya yakni seperti cuti sakit, cuti hamil dan melahirkan, cuti haid, cuti menikah, cuti alasan penting, dan lainnya.

Cuti-cuti tersebut bisa masuk cuti tidak berbayar (unpaid leave) dan cuti berbayar (paid leave) tergantung dengan kebijakan yang dimiliki oleh perusahaan dan situasi dari karyawan yang bersangkutan.

Baca Juga: Maternity Leave: Aturannya di Indonesia, Prosedur, dan Manfaat

Apa Saja Jenis-Jenis Cuti?

unpaid leave dan paid leave

Jenis cuti mengacu pada berbagai kategori cuti yang ditawarkan perusahaan kepada karyawannya. Beberapa jenis cuti yang paling umum adalah paid leave dan unpaid leave.

Setiap jenis unpaid leave dan paid leave memiliki tujuan tertentu, baik untuk membantu karyawan menghadapi situasi tak terduga, merawat diri sendiri atau orang yang mereka cintai, atau sekadar beristirahat sejenak dari pekerjaan.

Tunjangan cuti sangat penting bagi karyawan dan perusahaan. Bagi karyawan, mengambil cuti sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, menghindari kelelahan, dan mengurus masalah pribadi.

Hal ini juga membantu mereka menghadapi keadaan darurat, seperti sakit atau keadaan darurat keluarga, tanpa mengkhawatirkan keamanan pekerjaan mereka. Bagi pemberi kerja, menawarkan tunjangan cuti adalah cara yang efektif untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, meningkatkan produktivitas, dan mempertahankan budaya tempat kerja yang positif.

Hal ini juga menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan karyawan dan membantu karyawan merasa dihargai dan didukung.

Memiliki kebijakan cuti yang jelas dan komprehensif dimana dapat menguraikan berbagai jenis cuti yang tersedia, bagaimana cuti tersebut dapat digunakan, dan apa kriteria kelayakannya, sangat penting untuk menciptakan tempat kerja yang adil dan transparan.

Baca Juga: Sabbatical Leave: Apa Itu dan Bagaimana Aturannya di Indonesia?

Bagaimana Regulasi Cuti Karyawan di Indonesia?

unpaid leave dan paid leave

Lalu bagaimana regulasi cuti baik itu cuti berbayar atau paid leave dan cuti tidak berbayar atau undpaid leave yang ada di Indonesia?

Untuk regulasi cuti di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dimana di dalamnya mengatur cuti yang ada di Indonesia mulai dari cuti tahunan, cuti penting, cuti melahirkan, cuti sakit, dan lainnya.

Cuti yang dibahas dalam UU Ketenagakerjaan tepatnya Pasal 95 merupakan cuti berbayar dimana perusahaan atau pemberi kerja wajib memberikan upah atau gaji meskipun karyawan tidak masuk kerja pada saat itu.

Sedangkan untuk unpaid leave merupakan sesuatu yang bukan kewajiban dari perusahaan. Ini artinya perusahaan diperbolehkan untuk menerapkan cuti tidak berbayar dan karyawan juga diperbolehkan mengajukan cuti tidak berbayar untuk alasan pribadi.

gajihub 3

Baca Juga: Manajemen Cuti: Arti, Manfaat, dan Langkah Strategisnya

Apa Perbedaan Paid Leave dan Unpaid Leave?

Dalam hal tunjangan cuti, salah satu keputusan paling penting yang harus diambil oleh perusahaan adalah apakah akan menawarkan cuti tidak berbayar atau cuti berbayar. Setiap jenis cuti memiliki kelebihan dan kekurangan, dan memilih yang tepat bergantung pada berbagai faktor, seperti anggaran perusahaan, kebutuhan karyawan, dan persyaratan hukum.

Di bagian ini, kami akan membahas perbedaan antara cuti tidak berbayar dan cuti berbayar, dan membantu Anda memutuskan mana yang paling cocok untuk bisnis Anda.

Perbedaan paid leave dan unpaid leave

Cuti tidak berbayar adalah cuti yang diambil oleh karyawan tanpa menerima upah. Cuti tidak berbayar sering digunakan untuk situasi seperti keadaan darurat pribadi, kondisi medis yang melebihi cuti sakit, atau liburan panjang.

Cuti berbayar, di sisi lain, adalah cuti berbayar yang diambil oleh karyawan dengan tetap menerima gaji reguler. Cuti berbayar dapat mencakup waktu liburan, cuti sakit, dan jenis cuti lain yang mungkin ditawarkan oleh perusahaan.

Baca Juga: Form Cuti Karyawan: Manfaat, Contoh, dan Unduh Template Gratis

Pro dan kontra paid leave dan unpaid leave

Cuti tidak berbayar dapat bermanfaat bagi karyawan yang membutuhkan cuti namun tidak ingin kehilangan pekerjaannya. Cuti tidak berbayar memungkinkan mereka untuk mengurus masalah pribadi atau keluarga tanpa harus merasa stres karena khawatir akan kehilangan penghasilan.

Ini juga bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel bagi pemberi kerja karena mereka tidak perlu khawatir membayar gaji karyawan.

Namun, ada beberapa kerugian dari cuti yang tidak dibayar. Karyawan mungkin ragu-ragu untuk mengambil cuti tidak berbayar karena mereka tidak akan menerima gaji selama waktu tersebut.

Hal ini juga dapat menimbulkan kesulitan keuangan bagi karyawan yang mengandalkan gaji mereka untuk menutupi pengeluaran mereka selama waktu yang tidak dibayar.

Sebaliknya, cuti berbayar adalah pilihan populer bagi karyawan karena mereka masih menerima gaji reguler saat mengambil cuti. Hal ini juga dapat meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan, karena menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kesejahteraan karyawan.

Menawarkan cuti berbayar juga dapat menarik talenta terbaik dan membantu mempertahankan karyawan yang sudah ada.

Namun, menawarkan cuti berbayar dapat menjadi mahal bagi perusahaan, terutama jika kebijakan cuti tersebut terlalu murah hati atau disalahgunakan oleh karyawan. Hal ini juga dapat menimbulkan beban administratif bagi pemberi kerja, karena mereka harus melacak saldo cuti karyawan dan memastikan kepatuhan terhadap hukum negara bagian dan federal.

Kapan Saat yang Tepat Mempertimbangkan Paid Leave dan Unpaid Leave?

Memutuskan apakah akan menawarkan cuti tidak berbayar atau berbayar bergantung pada berbagai faktor, seperti sumber daya keuangan perusahaan, kebutuhan karyawan, dan persyaratan hukum.

Menawarkan cuti tidak berbayar mungkin lebih cocok untuk perusahaan yang lebih kecil atau perusahaan yang memiliki sumber daya keuangan yang terbatas. Cuti berbayar mungkin merupakan pilihan yang lebih baik bagi perusahaan yang lebih besar atau perusahaan yang memiliki komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan karyawan.

Baca Juga: Mengetahui Cuti Alasan Penting dan Aturannya di Indonesia

Apa Saja Contoh Paid Leave dan Unpaid Leave?

cuti berbayar

Berikut beberapa contoh dari unpaid leave dan paid leave:

1. Cuti Sakit

Cuti sakit berbayar adalah cuti yang diambil karyawan untuk merawat penyakit atau cedera yang diderita oleh mereka sendiri atau anggota keluarganya. Kebijakan cuti sakit berbayar berbeda-beda tergantung pada perusahaan, tetapi biasanya memberikan sejumlah hari atau jam cuti yang dapat digunakan oleh karyawan setiap tahun.

Memberikan cuti sakit berbayar memiliki banyak manfaat bagi karyawan dan perusahaan. Bagi karyawan, hal ini memungkinkan mereka untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka tanpa khawatir akan kehilangan penghasilan.

Hal ini juga dapat mencegah penyebaran penyakit di tempat kerja dan mengurangi risiko karyawan datang ke tempat kerja dalam keadaan sakit. Bagi perusahaan, menawarkan cuti sakit berbayar dapat meningkatkan semangat kerja karyawan, mengurangi ketidakhadiran, dan meningkatkan produktivitas.

Hal ini juga dapat membantu perusahaan menarik dan mempertahankan talenta terbaik, karena karyawan menghargai jenis tunjangan ini.

Bagaimana cuti sakit berbayar dapat meningkatkan moral dan produktivitas karyawan
Menawarkan cuti sakit berbayar dapat berdampak positif pada moral dan produktivitas karyawan.

Ketika karyawan merasa bahwa perusahaan mereka menghargai kesehatan dan kesejahteraan mereka, mereka akan cenderung puas dengan pekerjaan mereka dan bekerja lebih keras. Cuti sakit berbayar juga dapat mencegah kelelahan dan mengurangi ketidakhadiran, karena karyawan dapat mengambil cuti untuk beristirahat dan memulihkan diri saat sakit.

Selain itu, menawarkan cuti sakit berbayar dapat membantu menciptakan budaya tempat kerja yang positif di mana karyawan merasa dihargai dan didukung. Hal ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan loyalitas dan retensi karyawan, karena karyawan lebih cenderung bertahan dengan perusahaan yang menawarkan tunjangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Cuti liburan

Contoh cuti berbayar selanjutnya adalah cuti liburan. Anda bisa mengajukan cuti liburan untuk meredakan penat dan atas cuti ini, Anda tetap mendapatkan upah atau gaji.

Namun sebelum cuti, pastikan tidak ada pekerjaan yang terkendala atas ketidakhadiran Anda. Pastikan Anda menyelesaikan pekerjaan Anda sebelum cuti liburan.

3. Cuti berkabung

Ketika mengalami berkabung atau duka cita, karyawan juga diperbolehkan untuk mengajukan cuti. Bagaimana pun ketika mengalami situasi duka cita, seseorang membutuhkan waktu untuk berduka.

Karyawan dalam masa berkabung juga akan sulit untuk fokus dengan pekerjaan. Nah, dalam situasi ini karyawan diperbolehkan mengajukan cuti kepada perusahaan dengan tetap mendapatkan upah.

4. Cuti hamil dan melahirkan

Bagi perempuan yang dalam keadaan hamil dan melahirkan juga akan mendapatkan cuti berbayar yang cukup lama yakni selama 3 bulan. 3 bulan ini dibagi menjadi 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan.

Ini merupakan waktu yang panjang dan selama itu karyawan tetap mendapatkan upah.

Baca Juga: Download Contoh Surat Cuti Melahirkan Karyawan

Unpaid Leave

Berbeda dengan cuti berbayar, cuti tidak berbayar atau unpaid leave memiliki alasan yang lebih beragam. Biasanya cuti ini diambil ketika karyawan tidak memiliki pilihan lain.

Saat itu karyawan sangat membutuhkan cuti namun tidak ingin kehilangan pekerjaan, oleh karenanya mengajukan cuti tidak berbayar.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang membutuhkan waktu lebih banyak setelah melahirkan. Ini dikarenakan ada permasalahan kesehatan yang membuat karyawan tersebut membutuhkan waktu lebih banyak di rumah.

Ketika karyawan tersebut mengambil cuti lebih dari 3 bulan yang telah diberikan perusahaan, cuti tersebut masuk ke dalam cuti tidak berbayar atau unpaid leave.

Baca Juga: Aturan Hak Cuti Tahunan UU Terbaru di Indonesia

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai unpaid leave dan paid leave untuk Anda. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa perusahaan yang ada di Indonesia wajib memberikan cuti berbayar kepada karyawan, sedangkan untuk cuti tidak berbayar, kebijakannya diserahkan kepada perusahaan.

Sebagai perusahaan penting bagi Anda untuk melakukan pengelolaan cuti karyawan dengan baik, khusus terkait kebijakan yang ditetapkan. Perusahaan harus bisa memastikan karyawan mendapatkan hak cuti dengan baik sesuai UU yang berlaku.

Untuk memudahkan pengelolaan cuti di perusahaan Anda, Anda bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan, termasuk fitur pengelolaan cuti dan izin karyawan.

Dengan fitur ini Anda mengelola cuti karyawan dan saldo cuti karyawan. Termasuk kemudahan pengajuan cuti dan tambahan fitur kalender cuti.

Dengan GajiHub, Anda bisa dengan mudah mengelola cuti karyawan dalam satu aplikasi.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *