Tahukah Anda bahwa membayar gaji karyawan tidak boleh sembarangan? Ini termasuk dalam hal membayar gaji di bawah UMR.
Meski setiap perusahaan ada di keadaan keuangan yang berbeda-beda, namun perusahaan tidak diperbolehkan membayar gaji di bawah UMR.
Ini karena UMR menjadi standar pembayaran gaji yang ditentukan pemerintah agar karyawan dapat sejahtera. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk membayar gaji sesuai dengan ketentuan yang ada.
Nah, sebenarnya bagaimana sih peraturan membayar gaji di bawah UMR? Apakah perusahaan diperbolehkan membayar gaji di bawah UMR?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai membayar gaji di bawah UMR mulai dari pengertian, regulasi, hingga sanksinya. Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa Itu UMR?
UMR atau Upah Minimum Regional merupakan gaji terendah yang dapat dibayarkan perusahaan kepada karyawan sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah. Setiap tahun, pemerintah akan memberikan aturan mengenai UMR untuk setiap daerahnya.
Setiap daerah memiliki ketentuan yang berbeda-beda, menyesuaikan harga kebutuhan pokok di daerah tersebut. Dengan penentuan UMR ini diharapkan pekerja yang ada di Indonesia bisa mencapai kehidupan sejahtera.
Penentuan besaran UMR ini dilakukan dengan proses panjang dalam rapat Dewan Pengupahan Daerah (DPD. Dimana sebelum Dewan Rapat Daerah menentukan besaran UMR tiap tahunnya, DPD melakukan survey kebutuhan harga pokok di pasar sebelumnya.
Dengan adanya ketentuan Upah Minimum Regional ini, perusahaan wajib mengikuti peraturan yang ada demi mendukung kesejahteraan karyawan.
Baca Juga: Simak 10 Daftar Daerah UMR Tertinggi di Indonesia tahun 2023
Bagaimana Regulasi UMR di Indonesia?
Pemerintah telah mengatur penentuan upah dengan tujuan agar pekerja yang ada di Indonesia bisa mendapatkan upah yang layak. Aturan terkait upah ini ada dallam UU ketenagakerjaan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 94 dimana dijelaskan bahwa karyawan berhak atas gaji pokok minimal 75% dari jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap. Besaran nominal pada gaji pokok ini mengacu pada UMR yang ditetapkan oleh kepala daerah masing-masing.
Dengan penetapan UMR ini diharapkan setiap pekerja mendapatkan upah untuk kehidupan yang layak dan sejahtera. Satu hal yang perlu dipahami adalah bahwa setiap daerah memiliki ketentuan UMR yang berbeda-beda.
Jadi, pastinya Anda harus mengikuti ketentuan UMR sesuai dengan daerah Anda. Misalnya perusahaan Anda ada di Jakarta, maka Anda harus mengikuti ketentuan UMR di Jakarta.
Saat ini pemerintah juga telah mengganti istilah UMR ini menjadi UMP atau Upah Minimum Provinsi dan UMK atau Upah Minimum Kota/Kabupaten.
Penjelasan mengenai Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2021 Pasal 25 dimana menjelaskan bahwa upah minimum di Indonesia saat ini dibagi menjadi dua yakni Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK).
Baca Juga: Kenaikan Gaji Per Tahun: Aturan di Indonesia dan Rata-Ratanya
Bolehkah Membayar Gaji di Bawah UMR?
Salah satu yang sering ditanyakan adalah apakah perusahaan boleh memberikan gaji kepada karyawan di bawah UMR? Meski pemerintah telah memberikan aturan terkait penentuan gaji yang wajib ditaati, namun masih banyak perusahaan yang memberikan gaji di bawah UMR.
Padahal memberikan gaji di bawah UMR ini merupakan suatu pelanggaran dan perusahaan bisa mendapatkan sanksi karena memberikan gaji di bawah UMR. Penjelasan mengenai larangan pemberian gaji di bawah UMR ini ada dalam Undang-Undang Cipta Kerja Pasal 81 angka (25) dimana dijelaskan bahwa perusahaan dilarang memberikan upah di bawah upah minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dari Undang-Undang Cipta Kerja tersebut juga dijelaskan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan gaji sesuai UMR yang ada di daerah tersebut.
Jika perusahaan memiliki permasalahan keuangan, perusahaan dapat menangguhkan pembayaran gaji karyawan maksimal selama 1 tahun. Setelah satu tahun ini, pembayaran gaji dapat menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Pajak Gaji Karyawan: Cara Hitung dan Contohnya
Apa Sanksi Jika Membayar Gaji di Bawah UMR?
Sesuai penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan tidak diperkanankan membayar gaji karyawan di bawah UMR. Lalu apa yang akan terjadi ketika masih ada perusahaan yang membayar gaji karyawan di bawah UMR?
Berdasarkan data dari Katadata, ada sekitar 24,8 juta karyawan yang masih mendapatkan gaji di bawah UMR. Data ini menjadi bukti bahwa banyak perusahaan masih mengabaikan aturan pembayaran gaji sesuai UMR.
Padahal jika perusahaan tidak taat dengan aturan yang ada, perusahaan bisa mendapatkan sanksi berupa sanksi pidana dan sanksi denda. Ini sesuai dengan UU Cipta Kerja Pasal 81 ayat (63) yang berbunyi:
“Perusahaan yang membayar upah di bawah UMR, akan dikenai sanksi pidana minimal 1 tahun kurungan penjara, dan maksimal 4 tahun kurungan penjara, dan/atau denda minimal Rp100 juta dan maksimal Rp400 juta”.
Jika karyawan mengalami hal ini, karyawan bisa melaporkan perusahaan ke dinas ketenagakerjaan agar segera ditindaklanjuti. Jangan ragu untuk melaporkannya karena mendapatkan gaji yang layak sudah diatur oleh pemerintah.
Menurut aturan tersebut, perusahaan wajib memberikan gaji paling sedikit sesuai dengan ketentuan UMR. Ini juga dibahas dalam UU PPHI atau Undang-Undang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial nomor 2 tahun 2004, yakni mengenai penuntutan upah yang harus sesuai dengan ketentuan upah minimum lengkap dengan proses dan langkah hukumnya.
Jadi pastikan sebagai pemberi kerja, Anda menaati peraturan yang ada. Berikan upah kepada karyawan Anda sesuai ketetapan dari pemerintah agar karyawan Anda mendapatkan gaji yang layak untuk hidup yang lebih sejahtera.
Baca Juga: Telat Bayar Gaji Karyawan: Ini Regulasi dan Cara Meminimalisirnya
Bagaimana Aturan Membayar Gaji untuk Usaha Mikro dan Kecil?
Pada aturan UU Ketenagakerjaan yang lama yakni UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 dijelaskan bahwa setiap perusahaan dilarang memberikan gaji di bawah UMR. Namun dalam Perpu Cipta Kerja Nomor 2 Tahun 2022 (BAB IV Ketenagakerjaan Pasal 90B) ketentuan tersebut diubah yakni ketentuan upah minimum dikecualikan bagi Usaha Mikro dan Kecil.
Dari penjelasan ini artinya perusahaan atau bisnis yang masuk ke dalam kategori usaha mikro dan kecil diperbolehkan untuk membayar gaji karyawan di bawah UMR yang berlaku. Lalu, apa sebenarnya usaha mikro dan kecil ini? Apa kriteria bisnis yang bisa masuk ke kategori usaha mikro dan kecil?
Dari penjelasan UU Nomor 20 Tahun 2008, usaha mikro merupakan usaha yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp50 juta dengan omzet tahunan paling banyak Rp300 juta per tahun. Sedangkan, usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp50 juta – Rp500 juta dengan hasil penjualan bisnis antara Rp300 juta – Rp2,5 miliar per tahun.
Jika perusahaan atau bisnis Anda masuk ke kategori tersebut, Anda diperbolehkan untuk membayar gaji karyawan Anda di bawah UMR. Meski begitu, pastikan Anda tetap memberikan gaji yang layak agar karyawan Anda bisa mendapatkan taraf hidup yang layak dari gaji yang diperolah.
Baca Juga: Cara Hitung Gaji Bersih dan Gaji Kotor serta Perbedaannya
Apa Saja Tips Agar Perusahaan Bisa Memberikan Upah yang Sesuai?
Meski sudah menjadi kewajiban setiap perusahaan, namun tetap saja ada perusahaan yang membayarkan gaji di bawah UMR. Sebagai pemberi kerja yang baik, tentunya Anda tidak ingin memberikan gaji yang tidak sesuai, bukan?
Untuk mendukung pemberian gaji yang layak bagi karyawan Anda, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar dapat memberikan upah yang sesuai dengan peraturan pemerintah:
1. Taatlah pada Hukum
Tips pertama adalah taatlah pada hukum yang ada. Ini adalah kesadaran yang harus dimiliki oleh setiap pemberi kerja.
Dimana Anda berada di situlah Anda harus menaati hukum yang ada. Terlebih ketentuan hukum ini bertujuan untuk memberikan kehidupan yang layak bagi karyawan Anda.
Jika Anda ingin karyawan loyal, maka penuhi hak-hak mereka dengan baik. Jangan sampai bisnis Anda terkena sanksi hanya karena tidak taat hukum.
2. Pahami Setiap Komponen Gaji
Anda juga wajib memahami setiap komponen gaji karyawan, seperti gaji pokok, tunjangan tetap, hingga tunjangan tidak tetap. Memahami komponen gaji akan membantu Anda dalam memberikan gaji kepada karyawan.
Termasuk dalam hal memberikan gaji yang layak yakni sesuai dengan ketentuan UMR.
3. Sesuaikan Jumlah Karyawan
Tips selanjutnya adalah pastikan Anda menyesuaikan jumlah karyawan Anda dengan kebutuhan perusahaan Anda. Semakin banyak karyawan di perusahaan Anda, maka semakin besar biaya yang harus Anda keluarkan untuk membayar gaji mereka.
Perhitungkan jumlah karyawan Anda dengan baik. Tujuannya adalah agar setiap karyawan bisa mendapatkan hak-hak mereka dengan baik.
Jangan sampai Anda memiliki banyak karyawan namun tidak mampu memberikan gaji yang layak dan melanggar hukum yang berlaku di Indonesia.
4. Buat Rencana Keuangan yang Baik
Memberikan gaji yang layak juga berhubungan dengan rencana keuangan di perusahaan Anda. Pastikan Anda membuat rencana keuangan di perusahaan Anda dengan baik.
Anda harus bisa membuat anggaran setiap bulannya, mulai dari anggaran untuk operasional, untuk produksi, hingga membayar gaji karyawan. Jangan sampai Anda tidak mampu membayar gaji karyawan karena rencana keuangan yang buruk.
5. Kelola Gaji Karyawan dengan Baik
Terakhir, pastikan Anda mengelola gaji karyawan Anda dengan baik. Pengelolaan penggajian menjadi bagian penting bagi perusahaan Anda.
Dengan pengelolaan penggajian karyawan yang baik, Anda bisa mengelola gaji setiap karyawan dengan tepat. Jika Anda mengalami masalah terkait pengelolaan penggajian karyawan, Anda bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS.
Software payroll dan aplikasi HRIS merupakan perangkat lunak yang akan membantu Anda dalam mempermudah pengelolaan gaji karyawan. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang direkomendasikan untuk kemudahan pengelolaan penggajian.
Kunjungi tautan ini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai GajiHub.
Baca Juga: Gaji Berbasis Kompetensi: Arti, Kelebihan, hingga Cara Merancang
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai membayar gaji di bawah UMR untuk Anda. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa perusahaan dilarang memberikan gaji di bawah UMR.
Pemberian gaji yang sesuai ini sangat penting karena akan mendukung kesejahteraan karyawan dan memberikan penghidupan yang layak.
Pastikan Anda menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS untuk mempermudah pengelolaan penggajian karyawan Anda. Pilih GajiHub sebagai software payroll dan aplikasi absensi untuk bisnis Anda.
GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda. Mulai dari kemudahan penggajian atau payroll, kemudahan kelola BPJS, PPh 21, cuti dan izin, layanan mandiri karyawan, analisis data, hingga kelola reimbursement dan kasbon.
Daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024