WFA dan WFO, Mana yang Lebih Baik?

WFA dan WFO banner

Masa pademi COVID-19 melahirkan istilah-istilah baru terkait sistem kerja, mulai dari WFA dan WFO, dan hingga WFH.

Namun, setelah pandemi dinyatakan berakhir, ternyata masih banyak perusahaan yang tertarik untuk mengadopsi sistem-sistem kerja di atas.

Lantas, sebenarnya mana sistem kerja yang lebih baik? Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa yang dimaksud dengan WFA dan WFO, serta kelebihan dan kekurangannya.

Apa yang Dimaksud dengan WFA?

Work from anywhere (WFA) merupakan sistem kerja yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari mana pun.

Umumnya, mereka hanya memerlukan laptop dan koneksi internet yang baik untuk bisa bekerja di mana saja.

Berdasarkan definisi di atas, dapat diketahui bahwa melalui sistem kerja ini, perusahaan atau organisasi memberikan kesempatan pada karyawan untuk bekerja dengan produktif dari tempat manapun, sambil tetap terhubung dengan budaya dan tujuan perusahaan.

Tempat-tempat tersebut bisa berupa rumah, kantor, coffee shop, kereta, working space, dan masih banyak lagi.

Hal yang paling penting dalam konsep WFA adalah kemampuan untuk memiliki alat, sumber daya, teknologi, serta fleksibilitas untuk menyiapkan tempat kerja dan tetap produktif di tempat untuk menyelesaikan tugas.

Baca Juga: 10 Tips Membangun Manajemen Tim di Lingkungan Kerja

WFA dan WFO

Apakah WFA Memberikan Kelebihan?

Ya, terdapat beberapa keuntungan bagi perusahaan yang menerapkan sistem kerja WFA, yaitu:

1. Produktivitas Lebih Tinggi dan Penghematan Waktu

Sistem kerja WFA dapat meningkatkan produktivitas, karena karyawan tidak menghabiskan waktu untuk berpergian, mengobrol, atau terganggu oleh hal-hal lainnya.

Dengan demikian, mereka dapat mengalihkan waktu tersebut untuk menyelesaikan pekerjaan.

2. Pengurangan Absensi dan Tingkat Pergantian Karyawan

Karyawan yang bekerja secara WFA, seringkali memiliki absensi yang lebih baik dan tingkat turnover karyawan pun lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang bekerja di lingkungan kerja work from office (WFO).

Hal ini disebabkan karena sistem WFA memungkin karyawan tetap menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi atau work life balanceyang bisa mengurangi stres dan kelelahan.

3. Penghematan Biaya Fasilitas

Penerapan WFA dapat mengurangi biaya operasional yang berkaitan dengan penyediaan ruang kantor, peralatan, dan pengeluaran listrik.

Selain itu, karyawan yang bekerja dari jarak jauh juga dapat mengurangi biaya transportasi.

4. Tingginya Tingkat Retensi

Apabila sistem kerja WFA berjalan dengan baik dan sesuai budaya perusahaan, maka tingkat retensi karyawan pun akan meningkat.

Hal ini disebabkan karena umumnya karyawan lebih tertarik dengan lingkungan kerja yang menerapkan fleksibilitas dan pemberdayaan karyawan, dibandingkan terbatas dalam mencapai tujuan mereka.

5. Perekrutan Bakat dari Seluruh Dunia

Dengan menerapkan sistem WFA, Anda dapat merekrut bakat dari berbagai belahan dunia apabila dibutuhkan.

Keberagaman tersebut dapat membantu perusahaan lebih mudah dalam menciptakan budaya yang inklusif dan tidak terbatas pada wilayah geografis.

6. Bakat yang Sesuai dengan Budaya Perusahaan

Sistem WFA dapat membantu perusahaan menarik bakat terbaik yang selaras dengan budaya perusahaan, tanpa dibatasi oleh karyawan berbakat di wilayah tertentu.

Misalnya, jika kantor Anda berbasis di Jakarta, Anda tetap bisa merekrut karyawan berbakat yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, ataupun di luar Pulau Jawa.

Baca Juga: Remote Working: Pengertian dan Tips Perusahaan Mudah Memantaunya

Apa Saja Tantangan dan Risiko dalam Penerapan WFA?

Selain memiliki beberapa keuntungan, sistem kerja WFA juga memiliki beberapa kekurangan, yang bisa Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menerapkannya.

Berikut beberapa kekurangan dari WFA:

1. Manajemen Karyawan

Salah satu tantangan dalam sistem WFA adalah mengelola karyawan yang bekerja dari lokasi berbeda.

Karena tidak berada di kantor, perusahaan kerap kesulitan memantau kehadiran, tanggung jawab, dan kedisiplinan karyawan.

Meski begitu, sistem ini tetap diminati karena memberikan fleksibilitas bagi karyawan.

Solusi:

  • Gunakan platform pelacakan waktu dan produktivitas seperti HubStaff.
  • Manfaatkan aplikasi absensi online berbasis GPS dan selfie, seperti Gajihub, yang dilengkapi fitur abuse detection seperti GajiHub.
  • Pantau kehadiran dan aktivitas kerja secara real time melalui sistem digital.

Ya, Anda juga dapat memanfaatkan aplikasi absensi untuk memantau kehadiran karyawan dengan software absensi GajiHub.

Gajihub merupakan sebuah software payroll dan HR yang memiliki fitur absensi, yang memungkinkan karyawan untuk melakukan presensi kapan pun dan di mana pun melalui smartphone.

Fitur ini dilengkapi dengan dukungan GPS dan selfie, serta abuse detection, sehingga karyawan tidak bisa melakukan presensi jika diketahui menggunakan fake GPS, fake IP, dan tindakan-tindakan merugikan lainnya.

Tertarik untuk mencobanya? Klik gambar di bawah ini dan coba gratis selama 14 hari.

gajihub 3

2. Manajemen Produktivitas Kurang Optimal

Saat bekerja dari rumah, produktivitas karyawan bisa menurun karena minimnya pengawasan dan tekanan menyelesaikan tugas.

Tanpa aturan yang jelas, pekerjaan bisa terbengkalai dan berdampak pada pencapaian target perusahaan.

Solusi:

  • Buat aturan kerja yang jelas, termasuk target dan tenggat waktu.
  • Gunakan tools kolaborasi seperti Slack, Zoom, Trello, atau Notion.
  • Lakukan evaluasi progres rutin untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana.
WFA dan WFO

3. Komunikasi Tim yang Kurang Efektif

Dalam lingkungan kerja jarak jauh, komunikasi menjadi tantangan utama.

Tidak adanya interaksi langsung membuat penyampaian informasi seringkali kehilangan konteks, sehingga mudah terjadi kesalahpahaman.

Apalagi jika tim tersebar di berbagai zona waktu, risiko seseorang tertinggal informasi pun semakin tinggi.

Tanpa strategi komunikasi yang jelas, anggota tim bisa merasa diabaikan atau tidak terlibat dalam pengambilan keputusan.

Solusi:

  • Terapkan waktu kerja yang tumpang tindih minimal 4 jam untuk menjamin kolaborasi sinkron.
  • Gunakan platform komunikasi terpadu seperti Slack, Zoom, atau Notion dengan aturan komunikasi yang disepakati.
  • Dorong kebiasaan dokumentasi yang rapi dan menyeluruh agar semua orang bisa mengakses informasi penting kapan pun.
  • Bangun budaya komunikasi terbuka dan proaktif, termasuk dalam menyampaikan kendala atau kebutuhan.

4. Risiko Keamanan Data

Ketika bekerja dari rumah, karyawan bergantung penuh pada jaringan internet pribadi dan perangkat masing-masing.

Hal ini dapat membuka risiko keamanan, terutama jika tidak ada standar pengamanan yang jelas.

Selain itu, gangguan teknis seperti koneksi internet putus atau perangkat rusak dapat menyebabkan keterlambatan pekerjaan dan potensi kehilangan data penting.

Solusi:

  • Sediakan akses VPN perusahaan dan pelatihan keamanan siber untuk semua anggota tim.
  • Gunakan penyimpanan berbasis cloud yang aman dan terstandarisasi.
  • Siapkan solusi cadangan seperti koneksi internet darurat (MiFi) dan perangkat kerja alternatif.
  • Terapkan autentikasi dua faktor pada seluruh aplikasi kerja.

5. Kedisiplinan dan Pengukuran Kinerja

Batas antara kehidupan pribadi dan profesional menjadi kabur ketika bekerja dari rumah.

Banyak karyawan justru bekerja melebihi jam kerja normal tanpa disadari, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan mental dan produktivitas.

Di sisi lain, manajer kesulitan memantau dan mengukur kinerja tanpa kehadiran fisik atau sistem pelacakan yang efektif.

Solusi:

  • Terapkan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro atau metode 1-3-5 (1 tugas besar, 3 sedang, 5 kecil per hari).
  • Tetapkan jam kerja yang jelas dan disiplin terhadap waktu mulai dan selesai kerja.
  • Gunakan alat pelacak kerja seperti Asana, Trello, atau ClickUp untuk memantau progres individu dan tim.
  • Beri ruang refleksi mingguan atau evaluasi kinerja berbasis output, bukan jam kerja.

6. Keterbatasan Kolaborasi Langsung

Kurangnya interaksi tatap muka menyebabkan tim kehilangan momen spontan yang biasanya menjadi pemicu kreativitas dan kedekatan emosional.

Rasa kesepian atau terisolasi juga bisa muncul, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri.

Hal ini secara tidak langsung memengaruhi semangat kerja dan motivasi.

Solusi:

  • Jadwalkan sesi ngobrol santai secara virtual untuk menjaga hubungan antaranggota tim.
  • Ajak tim bekerja dari coworking space atau kafe sesekali untuk merasakan suasana kerja yang berbeda.
  • Dorong aktivitas sosial di luar pekerjaan seperti kelas daring bersama atau komunitas minat yang relevan.
  • Adakan sesi pertemuan rutin (daring atau luring) untuk mempererat koneksi emosional tim.

Tips Sukses Bekerja dengan Sistem WFA

Agar sistem kerja dari mana saja tetap berjalan optimal, perusahaan dan karyawan perlu menerapkan beberapa strategi sederhana namun efektif.

Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

1. Menata Workspace yang Nyaman

Penting bagi setiap karyawan untuk memiliki area kerja khusus yang kondusif, baik di rumah maupun lokasi lain.

Ruang kerja yang rapi, bersih, dan minim gangguan akan membantu menjaga fokus dan kenyamanan selama bekerja.

2. Disiplin Waktu dan Manajemen Tugas

Walaupun bekerja secara remote, kedisiplinan waktu tetap harus dijaga.

Tentukan jam kerja, waktu istirahat, serta selesaikan tugas sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Selain itu, manajemen tugas yang baik, seperti membuat daftar prioritas harian atau mingguan, akan membantu pekerjaan terselesaikan tepat waktu.

3. Memanfaatkan Tools Kolaborasi

Agar komunikasi dan koordinasi antar tim tetap efektif, gunakan berbagai platform kolaborasi online seperti:

    • Slack untuk komunikasi harian
    • Zoom untuk meeting virtual
    • Trello atau Notion untuk pengelolaan tugas dan proyek
    • Penggunaan tools ini membantu memastikan seluruh anggota tim dapat bekerja secara terstruktur dan terpantau.

    4. Menjaga Komunikasi dan Kejelasan Output

    Komunikasi yang jelas dan teratur menjadi kunci utama dalam sistem kerja remote.

    Pastikan setiap tugas, tenggat waktu, dan hasil yang diharapkan disampaikan dengan detail.

    Selain itu, lakukan update progres secara berkala untuk menghindari miskomunikasi.

    Baca Juga: Komunikasi Internal: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Tips Membangunnya

    5. Menetapkan Aturan Kerja yang Jelas

    Selama bekerja dari rumah atau lokasi lain, penting untuk menetapkan aturan sederhana demi menjaga produktivitas, seperti membatasi akses ke ruang kerja selama jam kerja dan meminimalkan distraksi dari aktivitas rumah tangga.

    6. Menjaga Kesehatan dan Rutinitas Sehat

    Kerja jarak jauh cenderung mengurangi aktivitas fisik.

    Oleh karena itu, penting bagi karyawan untuk tetap menjaga kesehatan, seperti rutin berolahraga ringan, mengatur pola makan, serta mengikuti aturan 20-20-20 guna menjaga kesehatan mata.

    Cobalah setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 6 meter selama 20 detik.

      Apa yang Dimaksud dengan WFO?

      Work from office (WFO) adalah karyawan bekerja di kantor selama jam kerja pada umumnya.

      Lingkungan kantor dirancang sedemikian rupa agar karyawan dapat menjalankan tugas mereka dengan sukses melalui komunikasi yang lebih baik, kerja tim lebih maksimal, serta dapat berbagi pendapat secara langsung.

      Sistem kerja WFO memungkinkan meeting secara tatap muka, mengembangkan kreativitas, dan dukungan teknis yang lebih mudah diakses, serta menjalin hubungan baik antar rekan kerja.

      Selain itu, sistem kerja ini juga membantu karyawan memisahkan kehidupan di rumah dan di kantor, serta memungkinkan pertumbuhan karier karyawan.

      Baca Juga: Apa Itu Work from Home, Kelebihan, dan Bedanya dengan Kerja Remote?

      Jenis Pekerjaan yang Cocok dengan WFA

      Berikut beberapa contoh pekerjaan yang cocok dengan WFA:

      Profesi Digital

      SEO Specialist

      SEO specialist adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam meningkatkan visibilitas situs web di search engine.

      Pekerjaan ini cocok bagi Anda yang analitis, teliti, dan senang memecahkan masalah terkait konten digital dan perilaku pengguna di internet.

      Social Media Manager

      Social media manager bertugas mengelola dan mengembangkan akun media sosial perusahaan atau brand.

      Tugasnya mencakup membuat strategi, mengikuti tren, serta membangun interaksi dengan audiens.

      Front-end Developer

      Front-end deveoper bertanggung jawab membuat tampilan website atau aplikasi agar mudah digunakan dan menarik.

      Profesi ini memadukan kemampuan teknis dengan pemahaman tentang kebutuhan pengguna.

      Data Analyst

      Seorang data analyst bertuga mengelolah data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan.

      Selain kemampuan analisis, Anda juga perlu mampu menyajikan data dengan cara yang mudah dipahami.

      Copywriter

      Copywriter adalah seseorang yang membuat berbagai jenis konten tulisan untuk keperluan bisnis, promosi, maupun media digital.

      Profesi ini membutuhkan ketelitian, kemampuan menulis yang baik, serta keahlian melakukan riset.

      Graphic Designer

      Model kerja WFA juga cocok untuk graphic designer, yang tugasnya melibatkan kebutuhan branding, promosi, hingga media sosial.

      Selain kreativitas, Anda juga perlu memahami pesan yang ingin disampaikan klien melalui desain yang dibuat.

      Content Creator

      Content creator bertugas membuat konten digital seperti video, blog, atau podcast dengan beragam topik.

      Cocok bagi Anda yang aktif di media sosial, senang berbagi cerita, dan mampu menarik perhatian audiens.

      Apakah WFO Memiliki Kelebihan?

      Ya, meskipun sistem kerja WFA memiliki banyak kelebihan, pada kenyataannya bekerja dari kantor memiliki nilai dan kelebihan yang tak tergantikan.

      Berikut beberapa kelebihan dari WFO:

      1. Komunikasi Lebih Mudah

      Komunikasi tatap muka adalah bentuk komunikasi yang paling efektif dan produktif dalam lingkungan bisnis.

      Hal ini bermanfaat bukan hanya untuk membicarakan pekerjaan, melainkan juga memperkuat hubungan dan kedekatan antar sesama karyawan.

      Hubungan yang terbentuk ketika karyawan duduk dan bekerja bersebelahan dengan rekan kreja tidak dapat digantikan oleh apapun.

      Selain itu, pendelegasian tugas dan tugas harian yang harus dipenuhi juga dapat dikerjakan dengan lebih lancar melalui komunikasi secara tatap muka.

      2. Manajemen

      Setiap perusahaan memiliki struktur yang pasti dan tak terbantahkan, tanpa memandang situasi di mana seseorang bekerja.

      Setiap karyawan harus bertanggung jawab terhadap otoritas yang lebih tingg dan perlu menciptakan koordinasi dan feedback secara terus-menerus.

      Siklus di atas mungkin hanya dapat terjadi ketika manajer berada di tempat yang sama dengan karyawan, yakni dengan mengawasi apa yang sedang terjadi, menemukan kesalahan dengan segera, memberikan arahan yang tepat kepada karyawan, dan mengatur alur kerja secara keseluruhan.

      Sebaliknya, saat segala hal mengandalkan teknologi untuk bekerja secara WFA, manajemen menjadi lebih rumit dan pekerjaan seringkali tidak memenuhi standar atau bahkan tertunda.

      3. Kebutuhan Ruang Kantor

      Bekerja dari rumah bisa menyebabkan terbatasnya ruang kerja. Oleh karena itu, menyewa ruang kantor bisa menguntungkan, terutama bagi bisnis kecil agar mereka dapat terus berkembang.

      Ruang kantor atau ruang kerja bersama (working space) sendiri biasanya menawarkan ruang kantor dengan harga terjangkau.

      Dengan memiliki ruang bekerja, karyawan akan merasa lebih mudah menjangkau fasilitas yang dibutuhkan, seperti internet, ruang kerjayang tenang, dan sebagainya.

      Hal ini tentu membuat produktivitas meningkat dan dapat mendorong inovasi serta kreativitas.

      4. Peluang Belajar dan Berkembang

      Berada di kantor dapat membantu karyawan belajar bagaimana berperilaku dalam lingkungan kerja yang profesional.

      Karyawan akan secara otomatis belajar cara bersikap dengan baik kepada orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

      Karyawan juga bisa mendapatkan pengetahuan baru dengan belajar dari rekan kerja lainnya. Selain itu, WFO juga memberikan kesempatan karyawan untuk bertumbuh dan mengembangkan karier.

      Baca Juga: Cara Mengurangi Miskomunikasi di Tempat Kerja

      Apakah WFO Memiliki Kekurangan?

      Meskipun lebih memudahkan karyawan dalam berkomunikasi, WFO juga memiliki beberapa kekurangan tersendiri, seperti:

      1. Efek Perjalanan ke Tempat Kerja

      Tidak ada karyawan yang tidak stres jika dihadapkan pada kemacetan panjang dalam perjalanan ke tempat kerja.

      Selain membuang waktu dan biaya, hal ini juga berdampak buruk pada lingkungan.

      Perjalanan yang tidak diinginkan seringkali menjadi faktor utama yang membuat orang merasa tidak nyaman atau bad mood dan kerap membuat hari mereka berantakan.

      2. Mendorong Gaya Hidup yang Kurang Aktif

      Mengabiskan sepanjang hari di meja kerja tidak baik untuk kesehatan fisik, mental, dan suasana hati karyawan.

      Selain mengembangkan kebiasaan sebagai orang yang kurang aktif, karyawan juga akan merasa sakit pada leher dan punggung.

      3. Hubungan Tidak Selalu Harmonis

      Karyawan tidak dapat menentukan dan memilih siapa yang akan menjadi rekan kerja mereka.

      Hubungan yang tercipta karena tuntutan pekerjaan seringkali tidak berjalan lancar dan bisa menyebabkan konflik, perselisihan berkelanjutan, atau ketidakcocokan kepribadian.

      4. Kesehatan

      Karyawan seringkali merasa bingung tentang bagaimana menghadapi kondisi kesehatan yang mendorong, namun harus tetap pergi ke kantor.

      Misalnya, saat mereka sedang berada dalam kondisi yang tidak prima, tetapi tidak cukup sakit untuk mendapatkan surat keterangan sakit.

      Hal inilah yang membuat work from anywhere dapat menjadi opsi yang lebih fleksibel dan praktis jika dikaitkan dengan kesehatan karyawan.

      5. Gangguan yang Berlebihan

      Walaupun menyediakan ruang kerja sering dianggap sebagai cara terbaik untuk berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain, namun tetap tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut seringkali menyebabkan banyak gangguan dan distraksi dalam bekerja.

      Baca Juga: 7 Contoh Adaptif dalam Bekerja dan Cara Meningkatkannya

      WFA dan WFO, Mana yang lebih Baik?

      Tidak ada jawaban pasti apakah WFA lebih baik dari WFO ataupun sebaliknya, karena yang terpenting adalah bagaimana perusahaan memilih sistem kerja yang dinilai lebih produktif dan sesuai dengan budaya kerja.

      Namun, sebagai bahan pertimbangan, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat harus memilih lingkungan kerja dengan sistem WFA atau WFO:

      1. Pilih Sistem Kerja yang Dapat Menumbuhkan Motivasi Tinggi

      Pilihlah tempat di mana Anda merasa lebih termotivasi, entah di kantor ataupun di rumah.

      Sebab, pada akhirnya perusahaan ingin karyawan mereka tetap produktif dan semangat dalam bekerja untuk menghasilan kinerja terbaik.

      Sebuah penelitian dari Gallup, mengungkapkan bahwa tingkat keterlibatan karyawan meningkat saat pada beberapa waktu mereka bekerja secara jarak jauh dan beberapa waktu lainnya bekerja di kantor bersama rekan kerja.

      Apabila Anda tertarik dengan sistem kerja WFA, saat ini sudah banyak teknologi untuk mendukung, seperti software untuk online meeting, penyimpanan berbasis cloud, software absensi, dan sebagainya.

      Berbagai teknologi tersebut memungkinkan hampir semua jenis pekerjaan kantor bisa dilakukan dari jarak jauh.

      2. Pilih Sistem Kerja yang Memberikan Dampak Positif pada Lingkungan

      Bekerja dari jarak jauh dapat membantu mengurangi polusi, menghemat waktu, uang, dan tenaga, serta membantu Anda menciptakan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

      Selain itu, WFA membantu Anda mengindari pengeluaran untuk sarapan atau makan siang di luar, sehingga mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti tempat makanan atau kantong plastik.

      Meskipun demikian, Anda tetap bisa menunjukkan kepedulian pada lingnkungan saat bekerja di kantor. Misalnya, dengan menggunakan transportasi umum dan menggunakan alat makan pribadi.

      Selain itu, Anda juga bisa mengurangi penggunaan kertas, memastikan lampu atau alat elektronik yang tidak digunakan, yang juga membantu perusahaan menghemat biaya.

      Dalam hal ini, WFO dan WFA sama-sama dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan, namun data menunjukkan bahwa bekerja dari rumah lebih mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.

      3. Pilih Sistem Kerja yang Meningkatkan Produktivitas

      Jika dilihat dari segi produktivitas, pemilihan sistem kerja WFA dan WFO sebenarnya tergantung pada berbagai faktor.

      Beberapa orang mungkin akan merasa lebih produktif saat bekerja di kantor karena mereka bisa lebih fokus dan terlibat dalam lingkungan kerja.

      Di sisi lain, beberapa orang bisa merasa lebih produktif saat bekerja dari tempat yang mereka pilih, misalnya seperti rumah atau coffee shop, karena memiliki fleksibilitas dalam mengatur lingkungan kerja sesuai kebutuhan mereka.

      WFA dapat menguntungkan bagi mereka yang dapat menciptakan lingkungan kerja efektis di tempat mereka sendiri dan merasa termotivasi saat bekerja secara mandiri.

      Sementara WFO mungkin akan lebih baik untuk mereka yang merasa lebih terogranisir dan terarah saat berada di kantor.

      Pada akhirnya, tidak ada jawaban yang pasti mana yang lebih baik. Semua ini tergantung pada preferensi pribadi, jenis pekerjaan yang dilakukan, serta kebutuhan dari masing-masing individu.

      Baca Juga: 15 Aplikasi Perkantoran untuk Meningkatkan Produktivitas

      Kesimpulan

      Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa WFA dan WFO memililki kelebihan dan keuntungan masing-masing.

      Jika WFA menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi karyawannya, WFO memudahkan karyawan untuk berkoordinasi dan bekerja sama secara langsung.

      Apapun pilihan Anda, selama sistem kerja tersebut dapat mendorong motivasi, produktivitas, serta dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, maka sistem kerja tersebut adalah yang terbaik.

      Nah, untuk menjaga produktivitas baik dalam sistem kerja WFA ataupun WFO, Anda dapat memanfaatkan aplikasi absensi dari Gajihub, yang memungkinkan karyawan untuk lebih disiplin dan teratur dalam bekerja.

      Yuk, kunjungi tautan ini untuk coba gratis fitur-fitur canggihnya selama 14 hari.

      Catatan Kaki: 

       

       

      Amelia

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *