Di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif, proses perekrutan di sektor retail kerap menghadapi banyak tantangan.
Mulai dari tingginya angka turnover, kebutuhan tenaga kerja musiman, hingga ekspektasi kandidat yang semakin tinggi.
Kondisi ini membuat perusahaan retail harus bergerak cepat dan menyesuaikan strategi mereka.
Salah satu hal yang paling berdampak dari rekrutmen ini adalah penyesuaian tren gaji di sektor retail.
Dengan ketatnya persaingan dalam mencari kandidat yang tepat, banyak perusahaan mulai menawarkan kompensasi yang lebih menarik agar bisa mempertahankan karyawan.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas tren gaji sektor retail di Indonesia pada tahun 2025 beserta faktor yang memengaruhinya.
Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Tren Gaji Sektor Retail?

Ada beberapa faktir yang dapat memengaruhi tren gaji di sektor retail, yakni:
1. Kekurangan Kandidat yang Berkualitas
Sepanjang tahun 2024, industri retail mengalami tantangan besar terkait ketersediaan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi.
Jumlah pencari kerja yang memenuhi standar perusahaan tidak sebanding dengan kebutuhan posisi yang terus bertambah, khususnya pada jabatan-jabatan operasional seperti kasir, sales associate, dan store supervisor.
Kondisi ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan penawaran gaji guna menarik perhatian kandidat potensial.
Ketika kandidat yang memenuhi syarat semakin langka, perusahaan tidak memiliki banyak pilihan selain menyesuaikan besaran gaji agar tetap kompetitif di pasar tenaga kerja.
2. Tingginya Turnover Karyawan
Industri retail dikenal memiliki tingkat turnover karyawan yang relatif tinggi, terutama pada periode tertentu seperti menjelang libur akhir tahun atau musim promosi besar-besaran.
Perusahaan perlu menjaga kestabilan operasional agar tidak terganggu oleh keluar-masuknya karyawan dalam waktu singkat.
Salah satu cara yang umumnya dilakukan adalah dengan menyesuaikan gaji dan benefit untuk meningkatkan loyalitas karyawan.
Tren kenaikan gaji ini merupakan respons perusahaan terhadap risiko tingginya turnover sekaligus upaya mempertahankan karyawan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Baca Juga: Cara Menghitung Turnover Karyawan dan Tips Menguranginya

3. Kompetisi Pasar Tenaga Kerja yang Meningkat
Seiring berkembangnya industri retail di Indonesia, persaingan antara perusahaan untuk memperoleh kandidat terbaik menjadi semakin ketat.
Banyak perusahaan yang berlomba-lomba menawarkan gaji yang lebih tinggi, tunjangan tambahan, serta insentif khusus untuk posisi serupa.
Fenomena ini mendorong standar gaji di industri retail mengalami peningkatan secara bertahap.
Apabila perusahaan tidak mengikuti penyesuaian tersebut, besar kemungkinan kandidat akan lebih memilih tawaran dari perusahaan lain dengan paket remunerasi yang lebih menarik.
4. Tekanan untuk Mempercepat Time-to-Hire
Industri retail memiliki kebutuhan tenaga kerja dalam jumlah besar dan sering kali harus dipenuhi dalam waktu singkat, terutama saat memasuki periode peak season.
Proses rekrutmen yang lambat dapat menyebabkan perusahaan kehilangan kandidat potensial, karena pesaing akan bergerak lebih cepat.
Oleh karena itu, perusahaan cenderung menawarkan gaji lebih tinggi dari standar pasar untuk mempercepat proses kesepakatan kerja dengan kandidat.
Kondisi ini turut mendorong tren kenaikan gaji di sektor retail.
Baca Juga: Time to Hire: Cara Menghitung dan Tips Mengoptimalkannya
5. Beban Ganda Manajer Toko dalam Proses Hiring
Dalam banyak kasus, proses rekrutmen di industri retail masih menjadi tanggung ajwab langsung manajer toko.
Situasi ini menyebabkan fokus terhadap proses rekrutmen kuran maksimal, sehingga riisko kehilangan kandidat akibat proses yang tertunda menjadi lebih tinggi.
Untuk mengatasi situasi tersebut, perusahaan umumnya memberikan penawaran gaji lebih tinggi dari ekspektasi awal kandidat agar mereka bersedia menunggu atau tetap melanjutkan proses seleksi.

6. Kebutuhan akan Personalisasi dan Respons Cepat ke Kandidat
Di era digital, ekspektasi kandidat terhadap pengalaman rekrutmen meningkat.
Kandidat tidak hanya mempertimbangkan besaran gaji, tetapi juga kecepatan proses seleksi, kejelasan informasi, serta transparansi penawaran kerja.
Oleh karena itu, perusahaan retail mulai berinovasi dalam menyusun paket remunerasi yang lebih menarik dan dipersonalisasi sesuai preferensi kandidat.
Misalnya dengan tambahan bonus target atau shift allowance.
Langkah ini berimbas langsung pada tren kenaikan gaji di industri retail karena perusahaan perlu menyesuaikan tawaran agar tetap kompetitif.
Baca Juga: 8 Tantangan HR di Industri Retail dan Solusi Terbaiknya
7. Meningkatnya Biaya Operasional dan Cost-per-Hire
Seiring meningkatnya biaya operasional perusahaan, termasuk biaya rekrutmen, perusahaan retail perlu mengatur strategi agar tetap dapat mengurangi cost-per-hire.
Ironisnya, tingginya turnover dan kebutuhan rekrutmen massal justru membuat biaya ini meningkat.
Salah satu komponen terbesar dalam cost-per-hire adalah gaji awal yang ditawarkan.
Demi mempercepat proses rekrutmen dan meminimalisir biaya tambahan akibat posisi yang terlalu lama kosong, perusahaan cenderung menawarkan gaji di atas standar, sehingga berkontribusi pada tren kenaikan gaji di sektor retail.
Baca Juga: Gaji Supervisor di Berbagai Industri dan Daerah di Indonesia
Bagaimana Tren Gaji Sektor Retail di Indonesia?

Berdasarkan data dari Indonesia Salary Guide 2025 yang dirilis oleh Michael Page, tahun 2025 menjadi periode yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi industri retail di Indonesia.
Sepanjang 2024, sektor ini dihadapkan pada berbagai persoalan mulai dari tingginya angka turnover, kekurangan kandidat berkualitas, hingga kebutuhan high-volume hiring di momen-momen tertentu.
Semua tantangan ini secara langsung mendorong perusahaan retail untuk melakukan penyesuaian terhadap skema gaji demi tetap menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang ada.
Secara umum, tren gaji di sektor retail Indonesia mengalami kenaikan moderat di tahun 2025, khususnya pada posisi-posisi manajerial dan spesialis yang berkaitan dengan pengelolaan operasional toko dan strategi pembelian baran.
Sebagai gambaran, berikut beberapa posisi di sektor retail beserta kisaran rata-rata gaji per bulan di Indonesia tahun 2025:
1. Store Management
Bagian operasional toko tetap menjadi tulang punggung bisnis retail.
Permintaan terhadap posisi manajerial di area store meningkat seiring ekspansi toko fisik pasca pandemi dan tren belanja offline yang kembali naik.
Berikut rata-rata gaji untuk posisi di store management:
- Assistant Store Manager: Rp 15 juta/bulan
- Store Manager: Rp 21 juta/bulan
- Retail General Manager: Rp 75 juta/bulan
Kenaikan gaji di posisi ini didorong oleh kebutuhan untuk mempertahankan tenaga kerja berpengalaman di tengah tingginya angka turnover di level operasional.
2. Merchandising & Buyer
Divisi merchandising dan buyer memiliki peran penting dalam menentukan produk yang akan dijual dan strategi pengadaan barang.
Seiring dengan tren konsumen yang semakin selektif, peran posisi ini makin strategis.
Rata-rata gaji per bulan untuk posisi ini antara lain:
- Assistant Buyer: Rp 18 juta/bulan
- Merchandiser: Rp 21 juta/bulan
- Senior Merchandiser: Rp 26 juta/bulan
- Retail Buyer: Rp 21 juta/bulan
Perusahaan mulai berinvestasi lebih besar di divisi ini karena keputusan pembelian barang langsung berpengaruh terhadap revenue toko.
Baca Juga: Perbedaan Sales dan Marketing & Tips Meningkatkan Kolaborasi
3. Retail Category dan Operations
Seiring kompleksitas kategori produk yang dijual di masing-masing channel, posisi retail category dan operations director menjadi semakin penting.
Adapun rata-rata gaji posisi ini adalah:
- Retail Category Manager: Rp 38 juta/bulan
- Retail Operations Director: Rp 86 juta/bulan
Lonjakan gaji di posisi ini didorong oleh kebutuhan perusahaan untuk memastikan kinerja outlet tetap stabil dan kategori produk berjalan efektif di tengah perubahan pola belanja konsumen.
4. Manajemen Area dan Regional
Selain pada level toko, manajemen di atasnya seperti Assitant Retail General Manager juga megalami penyesuaian gaji karena tingginya kebutuhan untuk menangai beberapa outlet sekaligus.
Gaji Assistant Retail General Manager dapat mencapai Rp 26 juta/bulan
Posisi ini banyak dicari perusahaan yang memperluas cabang ke berbagai kota besar di Indonesia.
Secara keseluruhan, tren gaji sektor retail di Indonesia pada tahun 2025 mengalami kenaikan, terutama di posisi strategis dan manajerial.
Baca Juga: 10 Tantangan Sistem Gaji di Perusahaan Retail dan Solusinya
Bagaimana Tips Merekrut dan Mempertahankan Karyawan di Bidang Retail Tahun 2025?

Tahun 2025 menjadi periode yang penuh tantangan bagi industri retail, khususnya dalam hal perekrutan dan retensi tenaga kerja.
Tingginya angka turnover, perubahan preferensi generasi muda, serta percepatan transformasi digital mendorong perusahaan retail untuk beradaptasi dengan strategi baru.
Agar tetap kompetitif dan mampu membangun tim kerja yang produktif, berikut beberapa strategi rekrutmen dan retensi karyawan retail yang perlu diterapkan di tahun 2025:
1. Tawarkan Model Kerja Fleksibel
Seiring pergeseran preferensi tenaga kerja, model kerja tradisional 9-to-5 di industri retail mulai ditinggalkan.
Saat ini, banyak karyawan lebih memilih pekerjaan paruh waktu, kontrak, hingga sistem shift berbasis on-demand.
Menyediakan opsi kerja fleksibel bukan hanya mampu menarik lebih banyak kandidat, tetapi juga menjadi solusi untuk menekan turnover.
Data menunjukkan 70% pekerja Gen Z lebih memilih pekerjaan retail berbasis gig dibandingkan pekerjaan penuh waktu konvensional.
Gig sendiri merupakan sistem kerja freelance berbasis proyek, tugas, atau shift tertentu yang sifatnya fleksibel dan tidak terikat kontrak jangka panjang seperti karyawan tetap.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Sediakan opsi kerja paruh waktu, kontrak jangka pendek, dan shift on-demand.
- Gunakan workforce management software untuk mengatur jadwal kerja lebih efisien sekaligus mengurangi biaya tenaga kerja.
- Pertimbangkan merekrut karyawan yang dapat bekerja lintas divisi, baik di toko fisik maupun di kanal e-commerce.
2. Fokus pada Program Upskilling dan Reskilling
Percepatan digitalisasi di sektor retail membuat kebutuhan kompetensi tenaga kerja turut berubah.
Penguasaan digital POS, layanan pelanggan online, hingga manajemen inventori berbasis AI kini menjadi keterampilan wajib.
Oleh karena itu, perusahaan perlu berinvestasi pada program pelatihan karyawan untuk mampu meningkatkan produktivitas sekaligus memperkuat loyalitas tenaga kerjanya.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Adakan pelatihan penggunaan sistem POS digital, manajemen inventori berbasis AI, dan tools layanan pelanggan online.
- Fasilitasi akses pelatihan daring untuk topik-topik seperti customer analytics, customer engagement, dan e-commerce.
- Bangun kemitraan dengan platform e-learning untuk menyediakan program pengembangan karier berkelanjutan.
Baca Juga: Upskilling dan Reskilling: Perbedaan, Cara, dan Tantangannya
3. Adaptasi Strategi Rekrutmen untuk Gen Z dan Milenial
Generasi muda, khususnya Gen Z dan Milenial kini mendominasi lebih dari 60% tenaga kerja retail.
Keduanya memiliki ekspektasi berbeda terhadap proses rekrutmen dan lingkungan kerja.
Mereka lebih memilih proses digital, cepat, dan transparan, dengan nilai-nilai perusahaan serta peluang pengembangan karier sebagai faktor utama dalam keputusan menerima pekerjaan.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Optimalkan lowongan kerja di media sosial dan platform mobile-friendly.
- Gunakan proses seleksi berbasis video, seperti video interview atau virtual assessment.
- Perkuat employer branding dengan menonjolkan company culture, keberagaman, dan peluang jenjang karier di deskripsi lowongan.

4. Terapkan Keputusan Rekrutmen berbasis Data
Penggunaan data analytics dalam proses rekrutmen kini menjadi hal yang penting untuk meningkatkan efisiensi sekaligus menekan biaya tenaga kerja.
Dengan analisis prediktif, perusahaan dapat memperkirakan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan tren penjualan, musim ramai, hingga performa karyawan sebelumnya.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Gunakan HR analytics untuk memantau tren rekrutmen, angka turnover, dan tingkat kepuasan karyawan.
- Lakukan evaluasi performa karyawan secara berkala dan jadikan hasilnya sebagai dasar strategi rekrutmen.
- Implementasikan tools perencanaan tenaga kerja untuk mengantisipasi kebutuhan SDM di waktu-waktu tertentu.
Baca Juga: 8 Tips Rekrutmen Industri Retail dan Tantangannya
5. Optimalkan Teknologi AI dan Automasi dalam Rekrutmen
Kecepatan dan efisiensi dalam proses rekrutmen menjadi kunci di industri retail yang penuh tekanan waktu.
Perusahaan retail perlu memanfaatkan AI dan automasi untuk mempercepat proses seleksi, menjadwalkan interview secara otomatis, hingga menyederhanakan administrasi perekrutan.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Gunakan AI-powered recruitment software untuk screening CV dan jadwal interview otomatis.
- Manfaatkan chatbot untuk menjawab pertanyaan kandidat secara real-time.
- Terapkan sistem penjadwalan shift berbasis digital untuk memaksimalkan efisiensi tenaga kerja.
Baca Juga: 8 Tantangan HR di Industri Retail dan Solusi Terbaiknya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa tren gaji di sektor retail Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup merata, terutama pada posisi manajerial dan operasional.
Kenaikan ini terjadi sebagai respons atas ketatnya persaingan tenaga kerja, tingginya angka turnover, serta meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Selain itu, posisi-posisi strategis seperti Retail Category Manager, Retail Operations Director, dan Retail General Manager menjadi beberapa jabatan dengan lonjakan gaji paling signifikan.
Untuk membantu bisnis dalam mengelola gaji karyawan, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dari GajiHub.
Melalui software ini, tim HR dan finance dapat dengan mudah menghitung seluruh komponen gaji, mulai dari gaji pokok, bonus, upah lembur, hingga potongan seperti PPh 21 dan iuran BPJS.
Selain itu, perusahaan juga dapat menyediakan slip gaji yang bisa diunduh dalam format PDF dan dikirim kepada masing-masing karyawan.
Dengan demikian, proses penggajian bisa berjalan efisien dan transparan.
Tertarik mencoba GajiHub? Yuk, klik tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.