Sandbagging dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi perusahaan. Praktik ini dapat merusak kepercayaan pemangku kepentingan, termasuk investor dan karyawan, karena menyembunyikan potensi pertumbuhan dan kinerja sebenarnya.
Hal ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dukungan finansial dan mengurangi daya tarik bagi calon investor. Selain itu, sandbagging dalam tim penjualan dapat mempengaruhi budaya kerja dan kinerja karyawan, mengakibatkan penurunan motivasi dan produktivitas.
Namun, apa yang disebut dengan sandbagging? Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas hal tersebut, penyebab, dampak, hingga cara menghadapinya.
Apa yang Dimaksud dengan Sandbagging?
Sandbagging adalah strategi di mana sebuah perusahaan atau individu sengaja menurunkan harapan terkait kekuatan dan kemampuan inti mereka untuk menghasilkan hasil yang lebih tinggi dari yang diharapkan.
Dalam konteks bisnis, sandbagging seringkali terjadi ketika para pimpinan perusahaan dengan cerdik menurunkan harapan para pemegang saham dengan memberikan panduan yang lebih rendah dari apa yang sebenarnya bisa dicapai.
Dengan kata lain, manajemen secara sengaja merendahkan prediksi pendapatan dan indikator kinerja lainnya. Akibatnya, saat perusahaan mencapai hasil yang lebih baik dari ekspektasi, para investor akan lebih terkesan dan bersyukur.
Dalam beberapa situasi, sandbagging bisa berbalik menimbulkan masalah karena para pemegang saham menyadari bahwa mereka sedang dipermainkan dan mengharapkan efisiensi dan kinerja maksimum dari pihak yang melakukan sandbagging. Oleh karena itu, harga saham kadang-kadang turun karena laba tidak melebihi harapan para investor.
Sebagai konsekuensinya, respon dari para pemegang saham sering kali lebih hati-hati dibandingkan sebelumnya karena mereka semakin menyadari praktik ini.
Sementara dalam lingkungan kerja, sandbagging dapat diartikan sebagai taktik di mana seseorang menyembunyikan kemampuan, sumber daya, atau niat sebenarnya dengan sengaja.
Baca Juga: Diagram Fishbone Analysis: Arti, Manfaat, Hingga Contohnya
Apa Saja Contoh dari Sandbagging?
Sandbagging dapat terjadi dalam berbagai konteks. Berikut adalah beberapa contoh yang kerap muncul di lingkungan kerja:
1. Departemen Sales
Praktik sandbagging umum di antara staf penjualan yang mendapatkan insentif berbasis komisi. Mereka mungkin sengaja menurunkan ekspektasi mereka untuk mencapai target dengan lebih mudah.
Dengan cara ini, mereka dapat melebihi target dan menghasilkan komisi lebih besar. Namun, hal ini sebenarnya dapat mencegah staf penjualan mencapai potensi penuh mereka dan menciptakan lingkungan di mana kinerja sebenarnya sulit diukur.
2. Negosiasi Bisnis
Strategi ini juga bisa terjadi ketika perusahaan perusahaan yang berpura-pura tidak sekuat yang sebenarnya selama proses negosiasi.
Mereka merendahkan kekuatan finansial dan potensi pasar mereka, dengan harapan bisa mendapatkan harga akuisisi yang lebih rendah dalam kesepakatan.
3. Pengerjaan Proyek di Tempat Kerja
Selanjutnya adalah ketika seorang anggota tim dengan sengaja merendahkan kemampuannya saat ditugaskan untuk mengerjakan suatu proyek.
Dengan melakukan ini, mereka menurunkan harapan rekan tim dan manajemen. Ketika mereka akhirnya memberikan hasil yang luas biasa, ini dapat melebihi harapan semua orang dan membuat mereka terlihat menonjol.
4. Wawancara Pekerjaan
Seseorang yang wawancara untuk pekerjaan mungkin merendahkan keterampilan dan pencapaiannya dalam upaya untuk terlihat tidak berlebihan.
Dengan merendahkan diri, mereka menciptakan harapan yang lebih rendah dan kemudian melebihi harapan tersebut ketika mereka benar-benar menjalankan pekerjaan, sehingga dapat memberikan kesan positif pada manajemen segera setelah mereka mulai bekerja.
5. Startup
Saat meluncurkan bisnis baru, eksekutif bisnis mungkin sengaja menyembunyikan potensi pertumbuhan dan proyeksi keuntungan sebenarnya. Tujuannya adalah menghasilkan hasil yang melebihi ekspektasi para investor.
Dengan memberikan perkiraan pendapatan di bawah proyeksi yang sebenarnya, ketika hasilnya melampaui ekspektasi, perusahaan dan eksekutifnya terlihat lebih menjanjikan.
Startup dapat menggunakan praktik ini untuk mengelola harapan investor dan membangun reputasi yang kuat.
6. Penjualan Aset
Dalam konteks penjualan aset, praktik sandbagging juga bisa terjadi dari sisi pembeli. Mereka dapat melanjutkan pembelian meskipun mengetahui kesalahan atau kelalaian dalam pernyataan dan jaminan penjual.
Setelah penutupan kesepakatan, pembeli kemudian menggunakan kesalahan tersebut sebagai dasar klaim ganti rugi terhadap penjual.
Dalam semua kasus ini, sandbagging dapat memberikan keuntungan sementara, seperti melebihi ekspektasi investor atau memperoleh komisi yang lebih tinggi.
Namun, perlu diingat bahwa praktik ini dapat merusak kepercayaan jangka panjang dan sebaiknya digunakan dengan hati-hati untuk mencegah dampak negatif pada hubungan bisnis.
Baca Juga: Pengertian VUCA, Dampak, Hingga Tips Menghadapinya
Apa yang Membuat Orang di Tempat Kerja Melakukan Sandbagging?
Ada beberapa alasan mengapa individu di lingkungan kerja mungkin melakukan sandbagging. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Melebihi Harapan
Sandbagging dapat digunakan sebagai strategi untuk melebihi harapan atasan dengan menyiratkan bahwa kemampuan dan pengalaman Anda lebih rendah dari kenyatannya.
Dengan menetapkan harapan yang lebih rendah, Anda dapat mengejutkan atasan dengan hasil yang lebih baik dari yang diharapkan, menciptakan kesan positif yang kuat dan mungkin membawa keuntungan lainnya.
2. Mendapatkan Keunggulan dalam Persaingan
Sandbagging dapat memberikan keunggulan strategis dalam lingkungan yang penuh persaingan. Di tempat kerja, hal inni mungkin lebih umum terjadi di kalangan sales daripada profesi lain.
Dengan merendahkan nilai atau sumber daya, Anda dapat membuat pesaing terkecoh dengan persepsi yang salah, memicu rasa percaya diri berlebih pada pesaing yang dapat menyebabkan rasa puas, atau memperoleh keunggulan dalam negosiasi dengan menunjukkan kelemahan.
3. Mengelola Presepsi
Salah satu cara yang lebih sah untuk melakukan sandbagging adalah dengan tetap merendahkan diri dan mengelola harapan.
Anda mungkin dengan sengaja merendahkan beberapa pencapaian atau keterampilan untuk menghindari kesan sombong atau berlebihan, yang bisa bermanfaat di tempat kerja ketika Anda berusaha membangun kepercayaan dan hubungan.
Baca Juga: Insubordinasi di Dunia Kerja: Arti, Contoh, Hingga Upaya Pencegahannya
Apa Saja Kelebihan Sandbagging?
Meskipun sandbagging umumnya dianggap tidak etis dan dapat berdampak negatif, beberapa individu mungkin melihat sejumlah kelebihan di tempat kerja, termasuk:
1. Mengesankan Pihak Manajemen
Sandbagging bisa membantu Anda mencapai kesan positif di mata atasan jika Anda melebihi harapan – ini dapat mengakibatkan kenaikan gaji, bonus, atau promosi.
2. Memaksimalkan Kepastian
Jika Anda tidak yakin dengan hasil yang mungkin dari suatu tugas, proyek, atau penjualan, sandbagging dapat memberikan waktu tambahan sebelum Anda harus melaporkannya.
3. Mengurangi Pengawasan atau Perhatian
Dengan sengaja merendahkan pekerjaan yang sedang Anda lakukan, mungkin menghasilkan pengawasan atau perhatian yang lebih sedikit dari manajer atau rekan kerja.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kelebihan-kelebihan di atas mungkin bersifat sementara dan seringkali datang dengan biaya kepercayaan dan dinamika tim.
Baca Juga: 10 Tips Mengelola Kinerja yang Buruk dan Manfaatnya
Apa Saja Kerugian dari Sandbagging?
Ada lebih banyak kerugian daripada kelebihan dalam melakukan sandbagging di lingkungan kerja, yang dapat berdampak serius pada individu dan lingkungan kerja secara keseluruhan.
Beberapa kerugian yang signifikan termasuk:
1. Kurangnya Kepercayaan
Dengan sengaja merendahkan kemampuan Anda, Anda dapat menyengsarakan rekan kerja dan manajer dan menciptakan budaya ketidakjujuran.
2. Merusak Reputasi
Ada risiko merusak reputasi profesional Anda juga, karena sulit untuk membangun kembali kepercayaan dan kredibilitas setelah hilang.
3. Melewatkan Peluang Pengembangan
Anda mungkin melewatkan peluang pengembangan profesional dengan merendahkan kemampuan Anda, menghambat pertumbuhan profesional Anda.
4. Melanggar Nilai-Nilai
Menyesatkan orang lain dengan sengaja adalah tindakan tidak jujur dan kemungkinan merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai dan kode etik organisasi.
5. Menghambat Proyek
Dengan memalsukan kemampuan, Anda dapat membuat distribusi anggaran, staf, atau sumber daya tidak efektif, yang dapat berdampak negatif pada proyek atau insiatif tertentu.
6. Merusak Kerjasama Tim
Ketika anggota tim berbohong tentang keterampilan atau kontribusi mereka, itu dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam beban kerja, efisiensi yang berkurang, dan kemajuan terhambat pada proyek atau tujuan.
Baca Juga: Pahami Cara Mengatasi Mansplaining dalam Lingkungan Kerja
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Sandbagging dalam Bisnis?
Salah satu metode untuk mengetahui keberadaan sandbagging dalam bisnis adalah dengan mengeksplorasi dan menganalisis data bisnis.
Meskipun sandbagger mungkin sulit diidentifikasi melalui percakapan, data mentah cenderung memberikan gambaran yang sebenarnya.
Mempekerjakan seorang analis data keuangan independen bisa menjadi solusi yang efektif karena mereka tidak terlibat dalam proses internal perusahaan.
Jika Anda memiliki kecurigaan bahwa tim penjualan Anda mungkin terlibat dalam sandbagging, mengimplementasikan analisis yang didukung oleh kecerdasan buatan bisa menjadi solusi yang berdaya guna.
Alat-alat tersebut dapat menganalisis tingkat penyelesaian tugas oleh para penjualan, interaksi mereka dengan klien, dan aspek lainnya, sehingga memberikan Anda data tentang seberapa efektif mereka menghabiskan waktu kerja mereka.
Penggunaan alat pelacakan waktu juga dapat menjadi cara lain untuk menilai produktivitas dan efisiensi kerja guna mengetahui apakah mereka mungkin melakukan sandbagging untuk mengurangi beban kerja.
Ketika Anda yakin telah mendeteksi adanya sandbagging, lakukan percakapan yang jujur dengan individu yang terlibat.
Persiapkan data dan selenggarakan pertemuan untuk membahas potensi alasan di balik perilaku tersebut. Saat alasan tersebut sudah jelas, Anda dapat membuat keputusan lebih lanjut mengenai tindakan apa yang perlu diambil terkait praktik yang dapat merugikan perkembangan perusahaan ini.
Baca Juga: Pengertian Overwhelmed Karyawan, Penyebab, dan Dampaknya
Bagaimana Cara Menghadapi Sandbagging?
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi sandbagging:
1. Mendorong Budaya Tanggung Jawab
Ciptakan lingkungan di mana setiap anggota tim merasa bertanggung jawab terhadap tugas dan komitmen mereka. Hal ini meliputi memberikan kepercayaan kepada indvidu untuk mengelola pekerjaan dan tenggat waktu mereka.
Contoh:
Ajak anggota tim untuk berkomitmen pada tujuan dan jangka waktu yang realistis selama sesi perencanaan sprint. Dengan demikian, transparansi terkait kapasitas dan tantangan yang dihadapi dapat ditingkatkan.
2. Mendorong Kerja Sama dan Keselarasan Antar Tim
Komunikasi yang efektif dan pemahaman bersama membantu menyeleraskan upaya dan mencegah terjadinya harapan yang tidak sejalan.
Contoh:
Selenggarakan pertemuan rutin antar tim, fasilitasi jalur komunikasi terbuka, dan bentuk visi bersama untuk memastikan bahwa semua orang memahami tujuan bersama serta ketergantungan yang mungkin ada.
3. Evaluasi dan Adaptasi Terus-Menerus
Tim yang fleksibel harus dapat mengevaluasi dan menyesuaikan strategi berdasarkan pola atau masalah yang telah diamati.
Contoh:
Lakukan pertemuan di akhir sprint untuk mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi hambatan, dan menerapkan perbaikan agar praktik sandbagging dapat dicegah di masa depan.
4. Pelaporan dan Komunikasi yang Transparan
Dorong transparansi dalam pelaporan kemajuan, tantangan, dan terkait batasan sumber daya.
Contoh:
Buat laporan yang memberikan visibilitas jelas terkait status proyek, risiko, dan hambatan. Hal ini memungkinkan para pemangku kepentingan membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat.
Semua langkah ini bertujuan untuk membentuk lingkungan kerja yang terbuka, transparan, dan responsif terhadap perubahan. Dengan demikian, kita dapat mengatasi dan mencegah praktik sandbagging di tempat kerja.
Baca Juga: Apa itu Aturan Whistleblowing dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa sandbagging adalah praktik yang sengaja menurunkan ekspektasi terkait kemampuan, yang dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi perusahaan.
Hal ini bisa merusak kepercayaan pemangku kepentingan, termasuk investor dan karyawan, karena menyembunyikan potensi pertumbuhan dan kinerja yang sebenarnya.
Selain dalam aspek bisnis, praktik ini juga bisa terjadi pada karyawan, misalnya untuk mengurangi beban kerja. Nah, untuk menghadapi hal tersebut, Andaa dapat menggunakan alat pelacakan waktu, agar dapat memantau produktivitas dan efisiensi kerja mereka.
Salah satu alat yang bisa Anda gunakan adalah software payroll dan HR dari Gajihub, yang dilengkapi dengan fitur absensi.
Dengan fitur ini, Anda dapat memantau data kehadiran karywan secara akurat, melalui penetapan lokasi presensi dan dukungan GPS, serta selfie. Gajihub juga dilengkapi dengan sistem abuse detection yang dapat menolak presensi jika diketahui menggunakan fake GPS dan fake IP.
Anda juga bisa memantau kedisiplinan karyawan melalui fitur analisa data, di mana Anda bisa melihat laporan keterlambatan, laporan lembur, laporan izin cuti, dan masih banyak lagi.
Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024