Tahapan dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Jenisnya

proses pengambilan keputusan banner

Dalam pekerjaan sehari-hari, tentu Anda sering dihadapkan pada berbagai situasi yang membutuhkan proses pengambilan keputusan.

Mulai dari hal-hal strategis hingga keputusan operasional, semuanya memerlukan pertimbangan yang matang agar tidak menimbulkan dampak negatif di kemudian hari.

Itulah mengapa, dalam proses ini dibutuhkan langkah sistematis untuk mengumpulkan informasi, mengevaluasi alternatif yang ada, dan menentukan pilihan terbaik berdasarkan data dan tujuan yang ingin dicapai.

Dengan memahami dan mengikuti langkah-langkah yang tepat, Anda bisa mengambil keputusan dengan lebih objektif dan terstruktur.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas tahapan dalam proses pengambilan keputusan dan beberapa jenisnya.

Bagaimana Langkah dalam Proses Pengambilan Keputusan?

proses pengambilan keputusaan 1

Setiap keputusan penting dalam pekerjaan sebaiknya tidak diambil secara tegesa-gesa.

Untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar tepat dan berdampak positif, Anda perlu mengikuti proses yang terstruktur.

Berikut langkah penting dalam proses pengambilan keputusan yang bisa Anda terapkan:

Langkah 1: Identifikasi Keputusan yang Perlu Diambil

Langkah pertama adalah memahami secara jelas keputusan apa yang harus dibuat.

Ajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri, seperti:

  • Apa masalah yang perlu diselesaikan?
  • Apa tujuan yang ingin dicapai melalui keputusan ini?
  • Bagaimana Anda akan mengukur keberhasilannya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu Anda mendefinisikan permasalahan secara lebih spesifik.

Ketika masalah sudah teridentifikasi dengan jelas, Anda akan lebih mudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Langkah 2: Kumpulkan Informasi yang Relevan

Agar bisa mengambil keputusan yang tepat, Anda perlu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

Apakah tim Anda memiliki data atau pengalaman sebelumnya terkait masalah ini?

Apakah ada orang lain dalam organisasi yang pernah menghadapinya?

Selain informasi internal, Anda juga disarankan untuk mencari perspektif dari luar, seperti hasil riset pasar, masukan dari konsultan, atau pengalaman rekan profesional di industri serupa.

Informasi yang beragam akan memperkaya sudut pandang dan membantu Anda menyusun alternatif solusi yang lebih tepat sasaran.

Baca Juga: 4 Gaya Pengambilan Keputusan, Contoh, dan Tipsnya

gajihub banner

Langkah 3: Identifikasi Berbagai Alternatif Solusi

Jangan langsung terpaku pada satu solusi saja.

Dalam proses pengambilan keputusan, penting untuk mempertimbangkan beberapa pilihan yang memungkinkan.

Setiap alternatif bisa menawarkan pendekatan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan sudut pandang para pemangku kepentingan.

Misalnya, jika perusahaan ingin memilih tools manajemen proyek, tim desain dan tim pengembang mungkin memiliki preferensi dan kebutuhan yang tidak sama.

Dengan mengevaluasi beberapa opsi, Anda bisa memilih solusi yang paling sesuai untuk semua pihak yang terlibat.

Langkah 4: Menimbang Bukti yang Ada

Setelah berbagai solusi berhasil dikumpulkan, saatnya menganalisis bagaimana masing-masing opsi dapat menyelesaikan masalah awal.

Dalam tahap ini, tim mulai mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari setiap alternatif, lalu menyisihkan opsi yang kurang relevan.

Ada beberapa cara umum yang dapat digunakan untuk menganalisis dan menilai bukti dari berbagai pilihan:

List pro dan kontra

Metode ini membantu Anda membandingkan sisi positif dan negatif dari setiap alternatif secara langsung.

Sangat berguna untuk melihat potensi risiko atau manfaat dari suatu keputusan.

Swot Analysis

SWOT Analysis adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).

Metode ini membantu Anda mengevaluasi kondisi internal dan eksternal dari setiap pilihan secara menyeluruh.

Decision Matrix

Decision matrix alat visual berbentuk tabel yang digunakan untuk membandingkan berbagai alternatif berdasarkan beberapa kriteria.

Setiap opsi dinilai dengan skor tertentu, sehingga memudahkan dalam menentukan pilihan yang paling rasional.

Baca Juga: 8 Pekerjaan yang Membutuhkan Decision Making Skill

proses pengambilan keputusaan 4

Langkah 5: Memilih Alternatif Terbaik

Setelah mempertimbangkan semua informasi, kini saatnya membuat keputusan akhir.

Pertimbangkan dampak dari setiap pilihan terhadap para pemangku kepentingan.

Terkadang, keputusan terbaik justru bukan berasal dari satu alternatif saja, melainkan merupakan kombinasi dari beberapa opsi.

Pengambilan keputusan yang efektif menuntut kemampuan berpikir kreatif dan tidak terpaku pada pilihan yang sudah tersedia.

Salah satu nilai penting dalam pengambilan keputusan adalah menghindari “trade-off” yang salah.

Jangan terburu-buru memilih satu opsi jika hal tersebut bisa mengorbankan manfaat lain.

Carilah kemungkinan untuk merancang solusi yang lebih seimbang.

Langkah 6: Melaksanakan Keputusan

Setelah keputusan akhir disetujui oleh pengambil keputusan utama, langkah selanjutnya adalah menjalankan rencana tersebut.

Susunlah rencana implementasi secara rinci agar semua anggota tim memahami tugas dan langkah berikutnya.

Kemudian, eksekusi rencana tersebut sambil terus memantau progresnya guna menilai apakah keputusan yang diambil sudah tepat.

Langkah 7: Mengevaluasi Keputusan dan Dampaknya

Setelah keputusan dijalankan, Anda dapat mulai mengukur hasilnya berdasarkan indikator kesuksesan yang telah ditentukan pada langkah pertama.

Evaluasi ini membantu Anda mengetahui apakah keputusan tersebut berhasil atau perlu diperbaiki.

Beberapa pertanyaan yang bisa Anda pertimbangkan dalam proses evaluasi:

  • Apakah keputusan tersebut berhasil menyelesaikan masalah utama yang telah diidentifikasi di awal?
  • Apakah dampaknya positif atau negatif bagi tim Anda?
  • Siapa saja pemangku kepentingan yang diuntungkan, dan siapa yang terdampak secara negatif?

Jika ternyata keputusan yang diambil belum optimal, Anda dan tim dapat menggunakan pendekatan manajemen proyek yang iteratif.

Pendekatan ini memungkinkan tim untuk cepat beradaptasi terhadap perubahan dan membuat keputusan yang lebih baik di masa depan dengan sumber daya yang tersedia.

Baca Juga: 16 Teknik Pengambilan Keputusan yang Bisa Digunakan Pemimpin

Apa Saja Jenis Pengambilan Keputusan?

proses pengambilan keputusaan 2

Ada beberapa jenis pendekatan yang bisa Anda gunakan dalam proses pengambilan keputusan:

1. Model Pengambilan Keputusan Rasional

Model ini adalah yang paling sering digunakan karena bersifat logis dan sistematis.

Ciri-cirinya:

  • Mengikuti langkah-langkah yang terstruktur (misalnya: identifikasi masalah, analisis alternatif, dan pemilihan solusi terbaik).
  • Cocok untuk keputusan yang berdampak besar bagi tim atau organisasi.
  • Mengharuskan Anda melihat situasi dari berbagai sudut pandang tanpa bias.

Kapan digunakan:

  • Saat Anda membutuhkan hasil terbaik dengan mempertimbangkan banyak faktor.
  • Ketika keputusan harus dibuat secara objektif dan berdasarkan data.

2. Model Pengambilan Keputusan Intuitif

Model ini tidak bergantung pada data atau analisis, melainkan pada intuisi dan pengalaman sebelumnya.

Ciri-cirinya:

  • Lebih mengandalkan insting atau firasat.
  • Pengambil keputusan biasanya sudah berpengalaman dan mengenali pola dari situasi serupa.
  • Tidak banyak melibatkan analisis mendalam.

Kapan digunakan:

  • Saat waktu terbatas dan tidak memungkinkan analisis panjang.
  • Ketika situasi sudah sering dialami dan hasil sebelumnya terbukti efektif.

Baca Juga: 10 Skill Negosiasi Penting, Manfaat, dan Tips Meningkatkannya

3. Model Pengambilan Keputusan Kreatif

Model ini menggabungkan pengumpulan informasi dengan ide-ide baru secara lebih fleksibel.

Ciri-cirinya:

  • Mengumpulkan informasi terlebih dahulu, seperti pada model rasional.
  • Setelah itu, pengambil keputusan sengaja “beristirahat” dari memikirkan solusi, agar pikiran bawah sadar bisa berproses.
  • Mendorong munculnya solusi yang inovatif atau tidak biasa.

Kapan digunakan:

  • Saat mencari pendekatan yang lebih segar dan kreatif terhadap masalah.
  • Cocok untuk digunakan secara iteratif, misalnya dalam pengembangan produk atau penyelesaian masalah yang kompleks dan terus berubah.

Dengan memahami berbagai jenis model pengambilan keputusan ini, Anda bisa memilih pendekatan yang paling tepat sesuai dengan situasi yang dihadapi, baik itu logis, cepat, atau kreatif.

Baca Juga: Jenis Diskusi dan Tips Diskusi yang Efektif

Apa Saja Bias Umum dalam Pengambilan Keputusan?

proses pengambilan keputusaan 3

Dalam proses pengambilan keputusan, terdapat bias yang mungkin terjadi.

Hal ini disebabkan karena otak cenderung mencari cara cepat dalam memproses informasi, meskipun hasilnya tidak selalu akurat.

Berikut beberapa bias yang perlu diwaspadai agar keputusan yang diambil tidak keliru.

1. Confirmation Bias

Bias ini terjadi saat kita hanya mencari atau mempercayai informasi yang mendukung keyakinan kita, sambil mengabaikan fakta yang bertentangan.

Misalnya, saat mewawancarai kandidat, kita mungkin hanya fokus pada hal-hal positif dari kandidat favorit dan tidak objektif terhadap kandidat lainnya.

Cara menghindarinya adalah dengan sengaja mempertimbangkan sudut pandang berbeda dan mendiskusikannya dengan tim.

2. Availability Heuristic

Bias ini muncul ketika kita terlalu mengandalkan informasi yang mudah diingat, bukan yang paling relevan atau akurat.

Misalnya, hanya karena pernah mendengar cerita buruk tentang layanan tertentu, kita langsung menghindarinya, padahal kenyataannya bisa saja tidak seburuk itu.

Maka, selalu penting untuk melihat data nyata, bukan hanya kesan sesaat.

Baca Juga: 20 Cara Membangun Team Work dan Manfaatnya

3. Survivorship Bias

Sering kali kita fokus pada kisah sukses dan mengabaikan kegagalan.

Padahal, keputusan yang berdasarkan contoh sukses saja bisa menyesatkan.

Misalnya, mengikuti strategi perusahaan besar tanpa tahu bahwa banyak perusahaan lain gagal dengan strategi serupa.

Dengan memahami cerita kegagalan, Anda bisa memberi gambaran yang lebih seimbang.

decision making skill 5

4. Anchoring Bias

Informasi pertama yang kita terima sering menjadi acuan utama, meskipun belum tentu relevan.

Dalam negosiasi, angka pembuka bisa menjadi ‘jangkar’ yang memengaruhi penilaian kita terhadap seluruh proses.

Sadarilah bahwa informasi awal bisa terlalu mendominasi dan tidak selalu mewakili keseluruhan gambaran.

5. Halo Effect

Hallo effect artinya cenderung membuat penilaian menyeluruh berdasarkan satu kesan awal, seperti penampilan atau cara bicara.

Seseorang yang terlihat percaya diri dan rapi bisa langsung dianggap kompeten, meski belum tentu demikian.

Supaya tetap objektif, penting untuk mengevaluasi tiap aspek secara terpisah, bukan hanya mengandalkan kesan umum.

Baca Juga: Halo dan Horn Effect: Perbedaan dan Cara Menghindarinya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa proses pengambilan keputusan merupakan tahapan penting yang melibatkan pengumpulan informasi, penilaian terhadap berbagai alternatif, dan penetapan pilihan terbaik berdasarkan situasi yang dihadapi.

Proses ini tidak hanya membutuhkan logika dan analisis, tetapi juga bisa dipengaruhi oleh intuisi, pengalaman, serta kreativitas.

Keputusan yang diambil dengan pendekatan yang tepat dapat memberikan dampak positif bagi individu maupun organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Namun, dalam praktiknya, proses ini sering kali dipengaruhi oleh berbagai bias kognitif yang dapat mengaburkan penilaian.

Untuk itu, penting bagi pengambil keputusan untuk mengenali potensi bias yang ada, menjaga objektivitas, dan menggunakan pendekatan yang paling sesuai dengan konteksnya

Untuk mendukung berbagai keputusan yang diambil perusahaan, khususnya terkait aspek SDM, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software absensi dari GajiHub.

Software ini menyediakan berbagai data yang bisa Anda gunakan untuk menganalisis kinerja karyawan secara real-time.

Mulai dari data kompensasi, demografi karyawan, sampai data produktivitas bisa Anda peroleh dari GajiHub.

Selain itu, GajiHub juga mengintegrasikan proses payroll, HR, dan presensi karyawan dalam 1 platform yang memudahkan Anda dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Tinggalkan Komentar